BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian memiliki tujuan dan fungsi antara lain untuk mendorong dan
meningkatkan pembelajaran siswa, menilai sejauh mana siswa mencapai hasil belajar
yang diharapkan, mencari dan mengevaluasi hasil yang tidak diharapkan, mengenali
pencapaian dan mendiagnosa kesulitan belajar agar siswa belajar mengembangkan
kekuatan dan mengatasi kelemahan mereka, mempertajam pengajaran dan
pengalaman belajar lain untuk meningkatkan baik pembelajaran individual maupun
kelas, menolong siswa mengembangkan dan mempraktekkan penilaian diri dan
pemahaman diri mengenai pembelajaran mereka, menolong siswa menentukan tujuan
pembelajaran yang bermakna dan realistis serta menerima tanggung jawab atas
pembelajaran mereka sendiri, mengkomunikasikan informasi bermakna pada siswa,
orang tua dan otoritas sekolah mengenai pembelajaran siswa, memberikan tanggapan
yang realistis dan bermanfaat mengenai prestasi, kemampuan, perilaku, sikap dan
sifat, menempatkan guru, siswa dan orang tua/wali dalam posisi saling berhubungan
satu sama lain mengenai kemajuan siswa sejalan dengan waktu, memberikan
bimbingan bagi pilihan pendidikan dan pekerjaan, melaporkan prestasi belajar kepada
otoritas sekolah dan pemerintah (Brummelen, 2011:151-152).
Salah satu penekanan di dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Seperti
yang kita ketahui penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang
2
Salah satu penilaian otentik yang dapat meningkatkan keterampilan kerja ilmiah
siswa dalam praktikum adalah penilaian kinerja. Menurut Linn dan Gronlund
(Hidayat,2007:13) keuntungan menggunakan performance assessment adalah bahwa
performance assessment mampu mengkomunikasikan secara jelas tujuan instruksional
3
Pada saat melakukan praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit, siswa
kesuliatan menentukan mana elektrolit kuat dan elektrolit lemah dari data hasil
4
praktikum, siswa juga kesulitan merangkai alat praktikum larutan elektrolit dan non
elektrolit padahal sudah ada buku penuntun praktikum dan guru yang mendampingi
saat praktikum sudah menjelaskan langkah kerja dari praktikum yang akan dilakukan.
Antusias siswa dalam melakukan praktikum juga kurang, hal ini peneliti ketahui saat
melakukan praktikum, hanya tujuh siswa saja yang aktif melakukan praktikum di
antara tiga puluh siswa yang ada. Suasana laboratorium juga kurang kondusif,
kebanyakan siswa asik berbincang bincang dengan siswa lainnya dan kurang
memperhatikan teman yang lain yang sedang praktikum.
Berdasarkan uraian permasalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
Pengaruh penilaian kinerja (performance assesment) terhadap keterampilan kerja
ilmiah siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit untuk melihat
seberapa besar kontribusi penilaian kinerja terhadap keterampilan kerja ilmiah siswa
saat praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk melihat apakah terdapat perbedaan keterampilan kerja ilmiah siswa yang
dinilai menggunakan penilaian kinerja dengan keterampilan kerja ilmiah siswa
yang dinilai menggunakan penilaian konvensional.
Untuk melihat seberapa besar perbedaan keterampilan kerja ilmiah siswa yang
dinilai menggunakan penilaian kinerja dengan keterampilan kerja ilmiah siswa
yang dinilai menggunakan penilaian konvensional.
D. Kegunaan Penelitian
3. Bagi kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan diharapkan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan tentang
metode penilaian yang cocok untuk pembelajaran IPA
4. Bagi peneliti sejenis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
dasar dan masukan dalam mengembangkan penelitian model-model atau
metode-metode penilaian selanjutnya.
Untuk menjaga agar penelitian tetap terfokus pada objek penelitian, maka
dalam ruang lingkup penelitian ini perlu dijelaskan variabel penelitian dan
definisi operasional sebagai berikut:
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
6
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 39). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja (performance assesment) dan
penilaian konvensional
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 39). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah keterampilan kerja ilmiah siswa kelas X dalam
melakukan praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit
c. Variabel Kontrol
Menurut Nawawi (1991 : 57) variabel kontrol adalah sejumlah gejala atau
faktor atau unsur yang dengan sengaja dikendalikan agar tidak mempengaruhi
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah:
1) Guru yang menjadi pengawas praktikum.
Guru yang mengawas di kelas kontrol dan di kelas eksperimen adalah
guru yang sama.
2) Jumlah jam praktikum.
Jumlah jam praktikum adalah sama banyak di kelas kontrol maupun di
kelas eksperimen.
3) Materi yang diajarkan.
Materi yang diajarkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
materi larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Definisi operasional
F. Hipotesis