UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Bam Pekanbaru 28293
Telepon (0761) 63274 Faksimile (0761) 63275
Laman : www.unri.ac.id
Sehubungan dengan adanya Kepres nomor 6 tahun 2017 tentang Penetapan Pulau Kecil Terluar,
dalam saran satu lanipiianl'lya dicanfUlTlkan Provinsi Riau memiliki empat buah pulau yang terrnasuk ke
dalam Kawasan Strategis Nasional Tertentu antara lain; Pulau Batumandi, Pulau Rupat, Pulau Bengkalis
dan Pulau Rangsang. Menyadari tentang urgensi Pulau Rupat sebagai salah satu kawasan yang menjadi
prioritas nasional dan berkaitan dengan kedaulatan bangsa, maka bersama ini kami sampaikan kajian
eotensi pe~sir dan perair~n yang dilakukan oleh Universitas Riau di Kecamatan Rupat Utara._Kabupaten
Bengkalis Provinsi Riau. Berdasarkan beberapa kajian yang pemah dilakukan, Kecamatan Rupat Utara
memiliki potensi habitat penting seperti padang lamun yang berada di daerah Pulau Beruk dan juga hutan
mangrove yang tersebar di sepanjang pesisir Rupat Utara. Selain itu, Perairan Rupat Utara juga memiliki
kekayaan biodiversitas dan keanekaragaman jenis satwa.
_ Menurut informasi yang kami peroleh, pada tanggal 26 September 2017, di daerah Kuala Sim_p~r
Rupat utara, pemah ditemukan dugong te~erat jaring nelayan. Selain itu, berdasarkan informasi dari UPil)
Perikanan Kecamatan Rupat Utara, di Perairan Beting Aceh juga sering dijumpai kawanan Lumba - Lumba
dan Penyu Hijau. Perairan Beting Aceh sendiri juga menyimpan potensi ekowisata dengan hamparan pasir
putihnya (atau biasa disebut oleh pasir timbul oleh masyarakat lokal) dan telah menjadi destinasi bagi
wisatawan lokal di sekitar Pulau Rupat dan Riau pada umumnya.
Berdasarkan latar belakang demikian, dalam rangka melindungi ekosistem lamun, dugong, penyu,
lumba-Iumba dan potensi sumberdaya ikan lainnya, maka kami mengusulkan agar pemerintah dapat
menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi perairan. Sebagai bahan pertimbangan, kami
turut melampirkan beberapa penelitian dan rangkuman ringkas hasil studi di perairan Rupat Utara yang
telah dilaku~an oleh ~akultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau serta peta delienasi Calon Kawasan
Konservasi Perairan Rupat Utara.
Mohon kiranya instansi terkait dapat menindaklanjuti usulan inisiatif ini. Demikian disampaikan, atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Tembusan
1. Gubemur Riau
2. Bupati Bengkalis
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau
4. BPSPL Padang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Barn Pekanbaru 28293
Telepon (0761) 63274 Faksimile (0761) 63275
Laman : www.unri.ac.id
D. Permasalahan
1. Pencemaran
Perairan Rupat Utara merupakan perairan yang berhadapan langsung dengan
Selat Malaka. Kawasan Selat Malaka merupakan jalur transportasi internasional yang
padat akan aktivitas pelayaran. Perairan Rupat Utara terdapat berbagai maeam aktivitas
seperti antropogenik, transportasi dan industri yang menyebabkan kawasan Rupat Utara
rawan peneemaran salah satunya ialah peneemaran minyak (Usman, Nedi dan Amin,
2016)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Usman, Nedi dan Amin (2016),
perairan Rupat Utara memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi. Tingginya kandungan
minyak dalam sedimen di Perairan Pantai Rupat Utara karena perairan ini berhadapan
langsung dengan jalur transportasi kapal-kapal yang mengangkut minyak di Selat Malaka.
Limbah yang berasal dari kapal mengandung minyak yang berasal dari tangki bahan bakar
dan minyak merupakan polutan yang berpotensi mencemari laut (Mukhtasor, 2007).
Pencemaran minyak menyebabkan teDadinya kerusakan pada membran sel biota laut oleh
molekul-molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mengakibatkan keluamya
cairan sel dan meresapnya bahan tersebut ke dalam sel (Hutagalung, 2010). Akibat
masuknya minyak ke perairan akan menimbulkan lapisan film di permukaan dapat
menghambat cahaya matahari masuk ke perairan dan mempengaruhi fotosintesis
fitoplankton begitu juga halnya dengan diatom (Usman, Nedi, & Amin, 2016).
2. Pemanfaatan satwa dilindungi
Perairan Rupat Utara diketahui memiliki potensi mamalia laut diantaranya lumba
- lumba dan dugong. Kasus pemanfaatan satwa liar, dalam hal ini dugong teDadi pada
tanggal27 September 2017 di Perairan Kuala Simpur, Rupat Utara. Ougong yang terjaring
oleh nelayan di potong - potong dan dibagi - bagikan ke warga. Ougong merupakan
hewan yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah no. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa. Segala pemanfaatan dugong termasuk mengkonsumsi
dagingnya tidak diperbolehkan (BPSPL Padang, 2017).
3. Tambang pasir laut i1egal
Kasus penambangan pasir laut di Pulau Rupat dapat dijumpai di Pulau babi dan
Beting Aceh. Berdasarkan informasi, perusahaan yang melakukan penambangan pasir
adalah PT. Trimarteo. Perusahaan ini dilaporkan beroperasi tanpa adanya izin dan
rekomendasi dari pihak berwenang (Zulkarnaen, 2013). Oi Pulau Babi ,Rupat Utara,
penambangan liar pasir laut dilakukan oleh PT Logomas Utara. Berdasarkan informasi dari
Kepala Oinas ESOM Provinsi Riau, Syahrial Abdi, izin penambangan yang dimiliki oleh
perusahan tersebut merupakan izin yang dikeluarkan oleh Kementrian yang berlaku
sampai dengan tahun 2028. Oengan adanya moratorium penambangan pasir laut, maka
aktivitas penambangan air laut dianggap illegal dan harus dihentikan (PT Logomas Utama
Tambang Pasir Laut lIegal di Rupat Utara, 2017).
E. Tujuan
Mengingat nilai strategis pulau Rupat bagi kepentingan nasional dan dalam rangka
melindungi dan melestarikan habitat dan keanekaragaman sumberdaya Kelautan dan Perikanan
dari berbagai macam ancaman antropogenik seperti pencemaran, penambangan ilegal dan
pemanfaatan biota laut dilindungi di Pulau Rupat dan Kecamatan Rupat Utara pada khusunya ,
dengan ini kami mengusulkan kawasan perairan Rupat Utara sebagai calon Kawasan Konservasi
Perairan Oaerah (KKPO).
F. Urgensi Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Rupat Utara
1. Pengusulan perairan Rupat Utara untuk kawasan konservasi perairan bertujuan untuk memelihara
dan melindungi ekosistem pesisir dan laut.
2. Kawasan konservasi perairan akan melindungi habitat - habitat penting seperti mangrove dan
lamun sebagai area feeding ground, spawning ground dan nursery ground biota perairan, termasuk
ikan - ikan komersial sehingga dapat mendukung perikanan yang berkelanjutan
3. Kawasan Konservasi Perairan Rupat Utara akan dikembangkan dengan konsep eco-tourism
sehingga dapat mendukung sektor pariwisata dan menjadi sumber devisa.
BAB II. KAJIAN AWAL
1. Mangrove
Oi Kecamatan Rupat Utara, tepatnya di Oesa Tanjung Medang, Tanjung Punak, Teluk Rhu
dan Kadur dapat dijumpai potensi hutan mangrove. Vegetasi mangrove yang berada di wiayah
Rupat Utara sangat beragam. Oari hasi! penelitian, diperoleh jenis- jenis mangrove yang dapat
dijumpai di Oesa Tanjung Medang, Rupat Utara antara lain Rhizophora apiculata, Avicennia alba,
Soneratia alba, Nypa fruticans, Bruguiera gymnorhiza, Lumnitzera racemosa, dengan genus
Avicennia dan Rhizophora adalah genus yang paling mendominasi, hal ini dikarenakan tingkat
adaptasi mereka yang tinggi tingginya kadar salinitas dan juga sistem perakaran mereka yang kuat
yang dapat menahan hempasan ombak. Kerapatan hutan mangrove di daerah Rupat Utara
bevariasi, ada daerah yang memiliki kerapatan rendah atau dikategorikan rusak, sedang sampai
dengan tinggi. Oi daerah yang memiliki kerapatan tinggi memiliki jumlah pohon 1533/ ha,
sedangkan pada daerah yang ditemukan dengan kerapatan rendah terdapat 633 pohon 1 ha.
Oaerah yang memiliki kerapatan tinggi, umumnya dijumpai pada lokasi yang tidak ada aktivitas
penduduk di kawasan itu, sedangkan di daerah yang dikategorikan rusak disebabkan karena
banyaknya aktivitas masyarakat seperti eksploitasi yang berlebihan (Sotyan, Mulyadi, & Elizal,
2016).
2. Lamun
Berdasarkan penelitian yang diJakukan Hara & Mulyadi (2015), perairan Rupat Utara
tepatnya di Pulau Beruk Desa Tanjung Medang memiliki potensi padang lamun. Jenis lamun yang
ditemukan pada daerah ini adalah E. acoroides dan H. ovafis. Jen~s E. Acoroides dilaporkan
banyak tumbuh di bagian selatan Pulau Beruk karena daerah ini merupakan perairan semi terbuka
sehingga pertumbuhan lamun E.acoroides lebih tinggi dibandingkan dengan bagian utara Pulau
Beruk yang banyak ditumbuhi H. Ovalis. Hal ini disebabkan di sebelah Utara berbatasan langsung
dengan Selat Malaka sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan lamun tersebut.
BAB III. PET A LOKASI CALON KKPD
-
:-
-----_ ..-..--
~""'·~1 __ ""·.
":..~"';::-:.
Gambar 1. Peta Calon KKPD Rupat Utara, dengan luas sebesar 9.684,65 ha
Daftar Pustaka
BPSPl Padang. (2017, September 28). DUGONG (DUYUNG) DITEMUKAN MATI 01 RUPAT UTARA.
Retrieved from bpsplpadang: http://bpsplpadang.kkp.go.id/dugong--duyung-ditemukan-mati-di-
rupat-utara
--
Hara, F., & Mulyadi, A (2015). Density and Distribution of Seagrass in Beruk Island Coastal Waters Rupat
Island of Bengkalis Regency Riau Province. Jurnal Online Mahasiswa (JaM) Bidang Perikanan dan
IImu Kelautan, 2(2), 1-9.
Hutagalung, H. P. 2010. Pengaruh Minyak Mineral Terhadap Organisme Laut. Pusat Penelitian Oseanografi
- L1PI.Jakarta. Oseana. Volume XXV. Nomor 1 : 13 - 27 ISSN 0216-1877
Maulana, A., Ikhwan, Y., & Nurrachmi, I. (2017). Correlation Of Oil Content and Epiphytic Diatom Density in
seagrasses Leaves Enhalus acoroides in Rupat Utara Waters Bengkalis Distric Riau
Province. Jurna/ Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan IImu Ke/autan, 4(2), 1-12.
Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Edisi 1. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 332 Hal
. Sofyan, M., & Mulyadi, A (2016). Analysis of Biomass and Carbon Stock on Mangrove Forest Ecosytem in
North Coastal Area of Rupat Island Riau Province. Juma/ Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Perikanan dan IImu Ke/autan, 3(2), 1-11.
Sitorus, K. K., Mulyadi, A, & Samiaji, J. (2017). Study on the Structure of Mangrove Vegetation Community
in the Villages of Nuteri Subdistrict Number of Regency of Bengkalis Provinsi Riau. Jumal Online
Mahasiswa (JaM) Bidang Perikanan dan IImu Ke/autan, 4(2),1-14.
Usman, A, Nedi, S., & Amin, B. (2016). Analisis Kandungan Minyak dalam Air dan Sedimen di Perairan
Pantai Rupat Utara dan Selatan. Juma/ Online Mahasiswa (JaM) Bidang Perikanan dan IImu
Kelautan, 3(2), 1-8.
Daftar Judul Penelitian yang telah dilakukan di Rupat Utara:
Identifikasi Abrasi dan Sedimentasi Setat Rupat Pantai Sumatera dan Pulau
10. 2017
Rupat
Rekrutmen dan pola distribusi anakan kerang, Polymesoda expansa (Mousson,
11. 2017
1849) di zona pasang surut pantai pulau rupat Kabupaten Bengkalis
Studi Tentang Struktur Komunitas Vegetasr Mangrove didesa Puten Sembilan
12. 2017
Kecamatn Rupat Utara Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau