Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

5
Gambar 5.1
Ilustrasi Jaringan Aksesibilitas yang Melintasi Kecamatan Serang Baru

BAB
ANALISIS ISU DAN
PERMASALAHAN
KAWASAN
PERENCANAAN

5.1. ISUE-ISUE PERENCANAAN KECAMATAN SERANG BARU


Issue-isue perencanaan terkait terhadap pengembangan Kecamatan Serang Baru diantaranya diadopsi dari
beberapa kebijakan terkait diantaranya:
1. Kecamatan Serang Baru dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang
Kawasan Jabodetabekpunjur berada dalam dua arahan zona, yaitu zona B2 dan zona B4.
 Zona B2, merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung
lingkungan sedang dan tingkat pelayanan prasarana dan sarana sedang. Pemanfaatan ruang pada
zona ini diarahkan untuk perumahan hunian sedang, perdagangan dan jasa, industri padat tenaga
kerja, dan diupayakan berfungsi sebagai kawasan resapan air;
 Zona B4, merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung
lingkungan rendah tetapi subur dan merupakan kawasan resapan air, serta merupakan areal
pertanian lahan basah bukan irigasi teknis dan pertanian lahan kering. Arahan pola ruangnya
diarahkan untuk pengembangan perumahan hunian rendah, pertanian lahan basah, pertanian
lahan kering, perkebunan, perikanan, peternakan, agroindustri, dan hutan produksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Disisi lain, Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 ini juga telah menetapkan Setu sebagai bagian dari
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), begitu pula halnya dengan RTRW Kabupaten Bekasi 2010-2029.
Adanya potensi perkembangan di kawasan Setu ini dapat diterjemahkan sebagai peluang
pengembangan yang dapat dimanfaatkan untuk akselerasi perkembangan di Kecamatan Serang Baru
yang berbatasan langsung dengan Setu sehingga menjadi satu kawasan perkotaan baru di bagian
selatan Kabupaten Bekasi.
Peluang pengembangan kawasan perkotaan Serang Baru disatu sisi sebagai implikasi dari rencana
pengembangan kawasan perkotaan PKN Setu; sementara disisi yang lain, kawasan Serang Baru
diarahkan menjadi kawasan pengembangan perumahan hunian rendah, pertanian lahan basah,
pertanian lahan kering, perkebunan, perikanan, peternakan, agroindustri, dan hutan produksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam kondisi seperti ini, maka upaya yang perlu
diperhatikan adalah mengendalikan perkembangan kawasan agar tetap selaras dan harmonis
sehingga tidak merusak fungsi kelestarian dan daya dukung lingkungan.
Sumber : Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008

Laporan FAKTA & ANALISA 5-1


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

3. Rencana kegiatan pengembangan jaringan tol (dari Kota Bogor (JORR 1-Bantar Gebang- Serang Baru – Terlepas dari persoalan perbedaan trase, hal penting sebagai konsekuensi rencana pembangunan jaringan
Serang- Karawang – Purwakarta) dan jaringan rel kereta api yang melintasi Kecamatan Serang Baru jalan tol yang melintasi 5 (lima) desa di wilayah Kecamatan Serang Baru, yaitu Desa Jaya Sampurna, Sukasari,
(Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008). Rencana ini telah diakomodir juga didalam RTRW Kabupaten Sukaragam, Cilangkara, dan Desa Nagasari, diantaranya : (i) apabila pada wilayah Kecamatan Serang Baru
Bekasi 2010-2029), namun terdapat perbedaan trase yang mengacu pada studi pengembangan terdapat interchange (toll gate), maka akan terjadi kecenderungan pemusatan aktifitas perkotaan di kawasan
jaringan jalan lintas utara - selatan. sekitar interchange tersebut; (ii) Apabila sebaliknya, maka keberadaan jaringan jalan tol tersebut akan
menjadi pembatas perkembangan kawasan bagian utara dengan kawasan bagian selatan yang terpisah oleh
4. Mengacu pada dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten
jaringan jalan tol tersebut.
Bekasi, di kawasan Sukasari diusulkan untuk dikembangkan Kawasan Wisata Terpadu, yang akan
mengembangkan potensi keberadaan situ atau rawa bekas galian C, yaitu Rawa Sadang. Potensi dan permasalahan pengembangan di Kecamatan Serang Baru yang disimpulkan dari hasil analisis
Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu ini, selain bertujuan menjaga kelestarian fungsi Rawa pada bab sebelumnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Sadang sebagai bagian dari sistem pengendalian tata air, juga memiliki nilai tambah menjadi obyek
dan daya tarik wisata serta budidaya perikanan air tawar (jaring terapung).

Gambar 5.2
Visualisasi Rencana Trase Jaringan Jalan Lintas Selatan
lintas di Wilayah Kecamatan Serang Baru

Laporan FAKTA & ANALISA 5-2


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

Tabel 5.1
Potensi, Masalah, Peluang, dan Tantangan Pengembangan Kecamatan Serang Baru
NO ASPEK POTENSI MASALAH PELUANG TANTANGAN

 Kecamatan Serang Baru berada pada lokasi


strategis di jalur pergerakan regional dan dilintasi
oleh adanya rencana jaringan jalan tol,
menjadikan akses menuju luar dan dalam
Kecamatan Serang Baru menjadi lebih
meningkat.
 Adanya pusat pengembangan Kawasan Industri
Cikarang yang mampu memberikan dampak
ekonomi terhadap Kecamatan Serang Baru.
 Kecamatan Serang Baru merupakan bagian dari
selatan dari kawasan koridor timur-barat, yang
merupakan kawasan yang perkembangannya
berbentuk di sepanjang jalan tol Jakarta-
Cikampek yang membentang dari Barat ke Timur
(ribbon development). Pada kawasan Koridor
1 Posisi dan Lokasi Timur Barat ini juga terdapat pusat
pengembangan kawasan industri Cikarang, dan
pusat pemerintahan kabupaten (Delta Mas).
Pengembangan Kawasan Koridor Timur-Barat
akan membawa efek spread berupa meluasnya
lahan terbangun, kepadatan penduduk yang
relatif tinggi, dan lebih banyak didominasi untuk
kegiatan industri dan perumahan. Kawasan
Koridor Timur-Barat ini diperkirakan akan
berkembang lebih cepat dibanding kecamatan
lainnya.
 Potensi eksternal di atas akan menjadi stimulan
pertumbuhan bagi Kecamatan Serang Baru yang
akan mengambil peran sebagai kawasan
penyangga/pendukung dengan mengemban
fungsi pengembangan permukiman pekerja
industri dan pemerintahan
 Wilayah Kecamatan Serang Baru masih memiliki  Antisipasi kecenderungan berkurangnya luas
cadangan lahan pengembangan yang cukup luas. situ/rawa pada setiap tahunnya akibat adanya
Terkait dengan luas wilayah dan penggunaan perubahan guna lahan situ menjadi ladang dan
Fisik dan Daya Dukung lahan, terdapat beberapa data luasan yang permukiman. Mengingat pentingnya fungsi
1
Lingkungan berbeda Mengacu pada data Kabupaten Bekasi ekologi situ serta sebagai kawasan konservasi
Dalam Angka 2009, BPS Kabupaten Bekasi, luas ketersediaan sumber air baku dimasa
wilayah Kecamatan Serang Baru adalah 6.380 mendatang.
hektar.
 Kedalaman air tanah di beberapa desa di

Laporan FAKTA & ANALISA 5-3


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

Untuk perhitungan selanjutnya, akan digunakan Kecamatan Serang Baru adalah rata-rata
luas wilayah Kecamatan Serang Baru seluas 6.380 sedalam 8 meter dan termasuk kawasan
hektar, dengan pertimbangan bahwa luas tersebut dengan air tanah yang cukup dangkal.
yang digunakan didalam dokumen Rencana Tata Meskipun demikian air tanah di beberapa desa
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi 2009- tersebut sangat terbatas, hal ini tentunya
2029. berkaitan erat dengan jenis tanah di wilayah
perencanaan yang meresapkan air dengan
Dari luas wilayah Kecamatan Serang Baru, sekitar
cukup cepat dan kurang baik dalam menyimpan
1.431 hektar atau 22,43 % merupakan kawasan
air di lapisan akifer tanah dalam.
terbangun;
 Terdapat beberapa situ sebagai bagian dari sistem
tata air yang berfungsi sebagai pengendali banjir
pada musim penghujan dan kekeringan pada
musim kemarau, juga potensial untuk
dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik
wisata, seperti Rawa Sadang, Rawa Leungsir.
 Morfologi lahan desa-desa di Kecamatan Serang
Baru relatif datar sampai landai, sehingga masih
sangat mendukung pengembangan kawasan
terbangun yang meliputi kegiatan perumahan,
pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan
pelayanan sosial lainnya.
 Kecamatan Serang Baru relatif bebas dari rawan
bencana. Kecuali munculnya beberapa genangan
akibat morfologi lahan yang datar serta kurang
optimalnya fungsi drainase pada musim penghujan.
 Konsentrasi kawasan terbangun cenderung
linier pada Jalan Raya Serang-Cibarusah.
Ruas jalan ini menghubungkan akwasan
perkotaan Cikarang dengan Cibarusah dan
wilayah Kabupaten Bogor. Fungsi pelayanan
 Kecamatan Serang Baru berada pada lokasi yang dari fasilitas perdagangan dan pelayanan umum
relatif dekat dengan pusat pengembangan kawasan seperti : kantor Polsek, Klinik dan Rumah
industri di Kecamatan Cikarang Selatan. Bersalin pertokoan dan minimarket, fasilitas
Penggunaan Lahan & Ketersediaan lahan bagi pengembangan Rekreasi Taman Buaya, berada pada koridor
2 tersebut. Sedangkan fungsi lainnya seperti
Tata Kawasan permukiman dan industri juga masih sangat
memungkinkan pada beberapa desa di Kecamatan pusat pelayanan pemerintahan (Kantor
Serang Baru, sebagaimana diarahkan dalam Kecamatan Serang Baru), pelayanan kesehatan
RTRW Kabupaten Bekasi skala lingkungan kecamatan (Puskesmas),
fasiltas RTH dan olah raga berupa lapangan,
berada di dalam kawasan perumahan Mega
Regency. Pada masa mendatang, penempatan
fasilitas pelayanan skala lingkungan kecamatan
akan kurang layak bila ditempatkan secara
terpusat pada kawasan sekitar kantor camat,

Laporan FAKTA & ANALISA 5-4


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

mengingat posisinya yang berada pada


kompleks perumahan yang merupakan domain
privat/swasta.
 GSB Bangunan perdagangan dan jasa
terhadap jalan di Kecamatan Serang Baru
kurang memadai, sehingga alokasi ruang bagi
parkir masih kurang cukup, dan dimasa
mendatang akan menyulitkan upaya pelebaran
jalan.
 Penggunaan lahan Kecamatan Serang Baru
rata-rata merupakan lahan pertanian namun
lahan pertanian di Kecamatan Serang Baru
termasuk kepada lahan pertanian tadah hujan
yang produksi pertaniannya kurang begitu baik
maka penduduk Kecamtan Serang Baru banyak
yang mengalihfungsikan lahan pertanian
menjadi lahan galian produksi batu bata yang
akan merusak lahan pertaniannya.

 Kecamatan Serang Baru memiliki sektor pertanian  Pusat perekonomian Kecamatan Baru memusat
yang masuk pada tipologi maju cepat tumbuh, pada Desa Sukasari, hal ini mengakibatkan
ditunjukkan dengan laju pertumbuhan sektor pemusatan terhadap satu titik pada Desa
3 Perekonomian pertanian di Kecamatan Serang Baru yang lebih Sukasari sehingga perkembangannya akan
besar dibandingkan dengan laju sektor yang sama terlalu pesat dan menimbulkan dampak negatif
di Kabupaten Bekasi. Begitu pula dengan yaitu timbulnya permukiman – permukiman
kontribusinya. kumuh di wilayah sekitarnya

 Wilayah Kecamatan Serang Baru memiliki 4(empat)  Akibat aktivitas pengangkutan hasil
ruas jaringan jalan utama yang memberikan akses penambangan pasir, serta struktur tanah yang
ke arah utara, yaitu : kurang stabil mengakibatkan jalan menjadi
 Ruas jalan Cikarang – Cibarusah, sebagai jalan mudah rusak. Pada beberapa titik ruas jalan
kolektor primer yang merupakan poros utama Kecamatan Serang Baru mengalami kerusakan.
Utara – Selatan;  Akibat tuntutan beban pergerakan tersebut,
 Ruas jalan Cibarusah – Jaya Mulya; Ruas jalan dibutuhkan peningkatan jalan berupa pelebaran
Sampora – Jegang hingga pertigaan ruas jalan dan peningkatan kualitas jalan dari segi
Sukadami – Sukaseja; serta ruas jalan Pasir matierial konstruksinya.
4 Aksesibilitas/transportasi
Randu hingga pertigaan Jalan Cikarang –  Belum adanya terminal menyebabkan
Cibarusah di Desa Sukasari, di bagian barat munculnya terminal bayangan.
jalan poros utama Utara – Selatan;
 Sarana angkutan umum yang melewati
 Ruas jalan Cibenda Raya hingga pertigaan ruas kawasan perencanaan baik yang menuju arah
jalan Cicau – Gardu Raya; serta ruas jalan utara maupun arah selatan masih minim.
Cibenda Raya – Jalan Tegal Badak Raya, di Seiring dengan semakin berkembangnya
sebelah timur jalan poros utama Utara – aktivitas industri, perdagngan dan permukiman
Selatan; di Kecamatan Serang Baru dapat dipastikan
 Ruas jalan Desa Nagasari mulai dari pertigaan bahwa kebutuhan pergerakan di daerah

Laporan FAKTA & ANALISA 5-5


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

Pasir Kupang hingga pertigaan Tegal Badak tersebut perlu ditingkatkan.


Raya, di sebelah timur jalan poros utama Utara
– Selatan (paling timur)
Khusus yang berada di sekitar Jalan Raya
Serang-Cibarusah memiliki aksesibilitas yang
sangat tinggi, karena berada pada jalur
pergerakan antar wilayah, jalan kolektor primer,
dan adanya pelayanan angkutan umum.
 Ruas-ruas jalan yang menghubungkan kawasan
bagian barat dengan bagian timur di wilayah
Kecamatan Serang Baru. Namun kondisinya masih
perlu distrukturkan dan ditingkatkan kualitasnya.
 Sulitnya memperoleh air bersih, akibat adanya
monopoli pihak swasta yang mengambil air
tanah secara berlebihan.
 Sulitnya irigasi untuk daerah pertanian karena
kurangnya ketersediaan irigasi teknis di
5 Prasarana
Kecamtan Serang Baru
 Ketersediaan listrik dan telekomunikasi yang
masih kurang sehingga terdapat beberapa
daerah yang masih belum terlayani oleh listrik
dan telekomunikasi
 Tidak meratanya sebaran fasilitas yang hanya
(memusat pada pusat kota atau koridor jalan
serang–cibarusah) terutama untuk fasilitas yang
6 Sarana
berhubungan dengan fasilitas sosial terutama
untuk daerah-daerah yang jauh dengan pusat
kota yang berada di Desa Sukasari.
Sumber: hasil Analisis, 2010

Laporan FAKTA & ANALISA 5-6


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

5.2. STRATEGI PENGEMBANGAN KECAMATAN SERANG BARU  Sektor yang mempunyai nilai pertumbuhan tinggi (kompetitif secara regional)

Berdasarkan tabel potensi, masalah, peluang dan hambatan di atas dapat diketahui pendekatan strategi  Sektor yang mepunyai peluang untuk ekspor (spesialisasi)
pengembangan kecamatan serang baru, sebagai berikut:  Mempunyai dampak ganda terhadap sektor lainnya
 Sektor basis kecamatan;
5.2.1. Strategi Pengembangan Sektoral  Sektor yang direncanakan oleh pemerintah yang akan dikembangkan di Kecamatan Serang Baru
Pendekatan pembangunan yang sering dilakukan terutama pada dekade awal pembangunan Indonesia adalah berdasarkan rencana tata ruang diatasnya.
pendekatan sektoral, untuk itu pendekatan pembangunan sektoral akan tetap dilakukan sebagai salah satu
upaya mencapai daya guna dan hasil guna pembangunan. Pengertian sektoral di sini adalah sektor yang
tercakup dalam PDRB. Strategi yang dipergunakan dalam mengembangkan suatu daerah pada dasarnya dapat Berdasarkan kriteria tersebut maka Prioritas utama adalah akan disesuakan dengan arahan struktur ruang
dikelompokkan sebagai berikut : dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2009-2029, dimana peranan yang diemban Kecamatan Serang Baru adalah :

 Mengembangkan seluruh sektor secara bersama-sama; 1. Kecamatan Serang Baru berperan sebagai pusat pemerintahan
2. Kecamatan Serang Baru berperan sebagai sentra kegiatan pertanian hortikultura dan pariwisata.
 Mengembangkan hanya satu sektor saja sebagai sektor yang strategis;
 Mengembangkan beberapa sektor yang telah ditentukan prioritasnya. 3. Kecamatan Serang Baru berperan sebagai pusat perumahan/permukiman skala besar yang dilengkapi
oleh berbagai sarana dan prasarana pendukung.
4. Kecamatan Serang Baru berperan sebagai kegiatan industri.
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan lapangan, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan ekonomi di
5. Kecamatan Serang Baru sebagai sebagai koleksi kegiatan perdagangan dan jasa.
Kecamatan Serang Baru masih bertumpu pada sektor pertanian. Sedangkan sektor lainnya seperti industri dan
jasa walaupun sudah mulai berkembang, tetapi masih dibawah perkembangan sektor pertanian. Berdasarkan
uraian tersebut, maka sektor dan sub sektor yang dapat dikatakan sebagai sektor/sub sektor unggulan di
5.2.2. Strategi Pengembangan Prasarana
Kecamatan Serang Baru adalah sebagai berikut :
Strategi pengembangan prasarana pada dasarnya adalah langkah yang harus dilakukan dalam keadaan
 Sektor Pertanian, sub sektor tanaman pangan, perternakan dan perikanan;
keterbatasan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan prasarana, maka strategi umum adalah
 Sektor Bangunan/Konstruksi memprioritaskan pelayanan prasarana sesuai dengan prioritas strategi pengembangan sektoral. Jika terjadi
 Sektor Pengangkutan, kekurangan untuk pengadaan prasarana maka dibutuhkan upaya atau taktik pengadaan prasarana yang
diakukan oleh swasta dengan melakukan tindakan menarik/promosi terhadap pihak swasta.
 Sektor Perdagangan
Dalam skala regional yang disebut prasarana adalah air, energi, jaringan jalan, komunikasi, dan permukiman.
 Sektor jasa,
a. Kebutuhan Air
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan lapangan, kebutuhan air dan ketersediaan sumber air di
Kelima sektor di atas mempunyai keterkaitan dengan sektor lainnya. Pengertian keterkaitan tersebut adalah Kecamatan Serang Baru cukup sulit. Masyarakat yang dilayani oleh air bersih dari PDAM juga masih
keterkaitan dalam pertumbuhan, jika suatu sektor berkembang maka sektor yang lain yang mempunyai sangat sedikit. Demikian juga dengan sumber air baku yang ada sulit untuk diperoleh. Sumber air baku
keterkaitan tersebut akan berkembang. Dengan demikian jika satu sektor mempunyai keterkaitan banyak yang ada adalah air tanah dan pompa. Untuk itu strategi pengadaan prasarana untuk pemanfaatan
dengan yang lain artinya sektor tersebut mempunyai dampak ganda jika berkembang atau dikembangkan. sumber air diprioritas untuk kebutuhan air pada sektor tersebut dengan tingkat prioritas dan metoda
Berdasarkan penilaian di atas sektor-sektor yang mempunyai keterkaitan terhadap sektor lainnya adalah sebagai berikut :
sektor pertanian, ,sektor perdagangan, sektor jasa, sektor bangunan/konstruksi dan pangangkutan.
1. Pengadaan air untuk industri terutama diarahkan untuk memanfaatkan sumber air tanah (sumur
Dengan demikian maka strategi pengembangan sektor ekonomi di Kecamatan Serang Baru dapat dilakukan bor) dengan pengadaan dan pengelolaan mandiri (swakelola atau swasta);
dengan memprioritaskan sektor unggulan yang ada (potensi kecamatan) dan mempertimbangkan kebijakan
pengembangan kecamatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian kriteria sektor unggulan 2. Pengadaan air untuk sektor perdagangan dan jasa dilakukan terutama oleh pemerintah dalam hal ini
dapat diuraikan sebgai berikut: PDAM dengan mengambil sumber air baku dari luar wilayah kecamatan;

 Sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Bekasi;

Laporan FAKTA & ANALISA 5-7


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

3. Pengadaan air untuk sektor perumahan dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini PDAM dengan Kabupaten Bekasi. Sistem transportasi tersebut mencakup suatu wilayah yang luas dimana rencana suatu
mengambil sumber air baku dari luar wilayah kecamatan. Selain Sambungan Rumah (SR) pelayanan sistem jaringan jalan raya adalah merupakan suat komponen yang terpenting. Sistem jaringan jalan raya
air dari PDAM kemasyarakat juga dilakukan dengan pelayanan Hidran Umum (HU). yang dimaksud adalah baik yang berfungsi makro (mencakup Kabupaten Bekasi dan wilayah Kecamatan
Serang Baru sendiri).
4. Untuk sektor yang lainnya sama dengan strategi seperti di atas misalnya untuk fasilitas umum,
seperti pendidikan, peribadatan dan kesehatan diharapkan sudah dapat terlayani oleh pelayanan air Salah satu bagian sistem jaringan transportasi lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari perencanaan
bersih. sistem jaringan jalan raya tersebut adalah gambaran perencanaan sistem jaringan transportasi multi-
moda seperti contoh : adanya integrasi antara sistem angkutan kereta api dengan sistem jaringan jalan
Tindakan yang perlu dilakukan dalam strategi pengadaan prasarana air bersih adalah menjadi
raya yang dapat beroperasi secara bersama-sama dan terintegrasi penuh dalam menunjang
kelangsungan sumber air baku yaitu dengan menjaga lingkungan agar siklus air tetap berlangsung.
pengembangan (TOD). Sistem jaringan transportasi ini diharapkan akan dapat membantu mengarahkan
serta mempercepat pengembangan sesuai dengan rencana dari berbagai aktivitas yang telah ditetapkan.
b. Energi Primer dan Listrik Strategi pengembangan sistem jaringan jalan raya secara makro dan mikro akan didekati secara kualitatif
Kecamatan Serang Baru merupakan lokasi yang strategis dalam jalur pelayanan Energi Primer (bahan dan kuantitatif dimana sasaran sistem jaringan jalan raya yang akan berfungsi melayani :
bakar) di Kabupaten Bekasi. Pelayan bahan bakar minyak dapat dilakukan dari lokasi Depot BBM yang a. Perjalanan keluar/masuk kecamatan yaitu sebagai suatu sistem jaringan transportasi yang akan
berlokasi di Kecamatan Serang Baru, tepatnya di Kelurahan Sukasari. Dengan demikian pelayanan BBM menghubungkan Kecamatan Serang Baru dengan Kecamatan lainnya di Kabupaten Bekasi atau
untuk wilayah Kecamatan Serang Baru dan sekitarnya, baik untuk sektor industri maupun perumahan daerah-daerah lainnya di luar wilayah Kabupaten Bekasi (Kabupaten Bogor).
merupakan cakupan dari wilayah pelayanan Pertamina DOH Jawa Barat.
b. “Through Trip” yaitu perjalanan yang hanya melewati kecamatan sedangkan zona asal dan zona
Pelayanan energi primer lainnya yaitu bahan bakar gas bumi, terutama untuk sektor industri dapat tujuannya berada diluar Kecamatan Serang Baru sedangkan “Through Trip” yang dimaksud adalah
memanfaatkan sistem jaringan gas bumi pertamina di Kecamatan Tambun dan Serang (Desa Cicau yang seluruh perjalanan.
sekarang masuk ke dalam administrasi Cikarang) yang berbatasan dengan Kecamatan Serang Baru.
c. Hal yang terpenting adalah perencanaan sistem jaringan jalan raya di dalam Kecamatan Serang Baru
Sedangkan untuk sektor komersial dan perumahan pelayanan gas bumi dilakukan oleh perusahaan gas
itu sendiri diharapkan akan dapat melayani kebutuhan pergerakan dari masing-masing kawasan
Negara dari pengembangan sistem tabung dan perpipaan.
strategis dan pusat pertumbuhan utama yang ada baik untuk dapat memenuhi kebutuhan akan
Demikian juga halnya dengan pelayanan energi listrik dari PLN, wilayah ini sudah terlayani oleh PLN. pergerakan orang dan barang.
Wilayah ini dekat dengan sumber Pembangkit Listrik Tenaga yang merupakan hasil peningkatan kapasitas
d. Untuk mengurangi beban dan hambatan samping pada setiap jalan utama, maka pengembangan jalan
terapasang dari perluasan jaringan PLN, wilayah pengembangan ini dalam jangka panjang telah terlayani
di Kecamatan Serang Baru tidak mengembangkan prinsip sistem keluar masuk dari satu arah menuju
melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Cicau. Gardu tersebut merupakan salah satu bagian utama
jalan utama yang sama, diharapkan pengaturan ini dilakukan melalui integrasi keluar masuk pada
sistem jaringan tenaga listrik di Kabupaten Bekasi untuk lokasi di pusat pemerintahan.
jalan utama yang berbeda.
e. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) yang dapat mengangkut penumpang dalam
c. Transport jumlah besar, yang beroperasi secara cepat, nyaman, aman, terjadwal dan berfrekuensi tinggi pada
Dalam menunjang interaksi Kecamatan Serang Baru dalam sistem Pengembangan Wilayah berskala luas, koridor-koridor utama (jalur kolektor primer) berbasis jalan raya. Dalam hal ini angkot diarahkan
suatu sistem jaringan transportasi yang mengintegrasikan semua pusat-pusat kegiatan sangat diperlukan sebagai angkutan pengumpan (feeder) untuk moda angkutan dengan hirarki yang lebih tinggi
keberadaannya dalam mendukung sistem interaksi tersebut. Dalam konteks regional, daerah Kecamatan diteruskan kepada jalur jalur primer (trunk route) yang dilayani oleh bus; (angkot  pola nya
Serang Baru tersebut tidak dapat dipisahkan dari sistem kota-kota yang berada di Kabupaten Bekasi yang menggunakan jaringan jalan utama dan jalan antar kecamatan) (bus AKDP  polanya menggunakan
merupakan suatu kesatuan sistem kota-kota yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. jaringan jalan utama untuk menghubungkan antar regional)

Perkembangan daerah Kecamatan Serang Baru sangat ditentukan oleh adanya sistem transportasi yang f. Strategi pengembangan sistem jaringan jalan Kecamatan Serang Baru yang terdiri dari : sistem
terintegrasi dengan baik. Sistem transportasi tersebut terdiri dari suatu sistem jaringan dari berbagai jaringan arteri sampai lokal harus memenuhi spesifikasi teknis untuk sistem jaringan jalan tersebut
moda transportasit termasuk juga sarana-sarana penunjangnya seperti : terminal, stasiun kereta api dan baik yang tercantum dalam Peraturan dan Perundangan yang berlaku, seperti Peraturan Daerah No. 9
lain-lain. Tahun 2002 tentang pengaturan GSB dan Jalan di Kabupaten Bekasi, dan Undang-Undang No. 38
tahun 2004 tentang jalan.
Pengembangan Kecamatan Serang Baru ini perlu didukung oleh adanya suatu sistem transportasi yang
terintegrasi dengan baik dalam kaitannya untuk mengintegrasikan seluruh wilayah kota-kota utama dan
beberapa kota-kota penting lainnya baik secara internal Kecamatan Serang Baru maupun secara eksternal

Laporan FAKTA & ANALISA 5-8


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

d. Telekomunikasi Kebutuhan perumahan adalah salah satu dari kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan
eksistensinya. Karenanya dewasa ini pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan perumahan penduduk
Kebutuhan prasarana telekomunikasi yang merupakan prasarana utama bagi sektor perumahan dan
untuk seluruh lapisan masyarakat melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) guna memudahkan penduduk
industri diperkirakan dengan pendekatan sebagai berikut :
memiliki perumahan atau rumah. Di dalam menyusun arahan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan
1. Industri, perdagangan, dan perkantoran Serang Baru, diperkirakan kebutuhan dan pola alokasi perumahan merupakan prioritas utama yang harus
a. Telepon dan fak = 1050 m2/sst diperhatikan guna memberikan arahan dalam usaha menyediakan ruang bagi pembangunan perumahan
penduduk pada masa mendatang dan dalam usaha mengarahkan lokasi pengembangan kawasan
b. Telex = setiap 3 telepon dibutuhkan 1 telex
perumahan dalam struktur tata ruang kota.
2. Perumahan, untuk prasarana telepon dengan intensitas 1 sst untuk setiap 100 rumah atau 1 sst untuk
Arahan lokasi pengembangan kawasan perumahan secara fisik pada umumnya harus memenuhi
450 jiwa (1 rumah = 4,5 jiwa). Kebutuhan ini didasarkan atas kemungkinan pelayanan dengan sistem
beberapa persyaratan, yaitu :
pelayanan sentral telepon digital atau radio link dalam kapasitas terbatas.
 Tidak terganggu oleh polusi (air, udara dan suara);
 Mempunyai kemudahan untuk pencapaian yang relatif baik ke tempat kerja dan pusat-pusat
Pemenuhan kebutuhan prasarana telekomunikasi untuk wilayah ini dalam waktu dekat dapat dilakukan
pelayanan;
dengan sistem radio link dari sentral telepon Digital yang beralokasi di Kabupaten Bekasi. Sedangkan
untuk sektor perusahaan dan komersial memanfaatkan saluran terbatas dari sistem sentral telepon  Mudah untuk pengembangan intrastruktur yang dibutuhkan (jaringan jalan, jaringan air minum,
terdekat. Dalam jangka panjang dengan pembangunan sentral telepon digital pada pusat-pusat pelayanan jaringan listrik dan jaringan utilitas lainnya).
di Kota-kota utama dan kawasan strategis.

Sedangkan kebutuhan ruang perumahan penduduk ini pada umumnya ditentukan oleh faktor sosial,
e. Permukiman ekonomi, dan budaya setempat, antara lain :

Strategi pengembangan permukiman dilakukan untuk lebih memudahkan dalam pelayanan fasilitas  Tingkat pendapatan golongan masyarakat;
umum dan prasarana, karena sebaran permukiman yang ada sangat menyebar dan tidak merata maka  Status sosial golongan masyarakat;
pelayanan fasilitas umum dan prasarana sangat sulit dilakukan. Untuk itu dalam hal ini strategi
 Pola budaya masyarakat setempat yang tercermin dari kecenderungan perkembangan kawasan
pengembangan permukiman diarahkan untuk membentuk desa dan kota, dalam pengertian desa sebagai
perumahan penduduk.
pusat atau lingkungan permukiman yang mengelompok dari penduduk yang melakukan kegiatan
pertanian, perikanan, dan industri. Sedangkan kota adalah kelompok permukiman dari penduduk yang Dalam upaya merangsang seluruh aspek-aspek tersebut didalam pengembangan kawasan perumahan di
umumnya melakukan kegiatan ekonomi dibidang jasa dan perdagangan. Kecamatan Serang Baru, maka kebijaksanaan pola alokasi perumahan ditetapkan sebagai berikut :
Strategi pengembangan permukiman dilakukan dengan mengarahkan pengelompokan penduduk 1. Seluruh lapisan masyarakat penduduk Kecamatan Serang Baru berhak membangun perumahan yang
sedemikian sehingga terbentuk hirarki kelompok permukiman besar ke kelompok permukiman kecil. layak yang memenuhi unsur-unsur sehat, nyaman dan bebas polusi, tergantung kepada kemampuan
Pengaturan hirarki permukiman dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan hirarki administrasi sosial ekonomi masing-masing penduduk;
pemerintah yaitu :
2. Dalam upaya mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat dan nyaman, maka penyediaan ruang
- Kelompok permukiman setingkat RT dengan jumlah rumah dibawah 30 rumah. kawasan pengembangan perumahan diusahakan agar tidak berbaur dengan kegiatan fungsional yang
lain. Bebas polusi mudah bagi pengembangan intrastruktur dan mudah mencapai tempat kerja dan
- Kelompok permukiman setingkat RW dengan mengelompokkan kelompok permukiman setingkat RT
pusat-pusat pelayanan.
sebanyak sepuluh.
- Kelompok permukiman setingkat desa/kelurahan dengan mengelompokkan kelompok permukiman
setingkat RW sebanyak sepuluh. 5.2.3. Strategi Pengembangan Sumber Daya Alam
- Kelompok permukiman kecamatan dengan mengelompokkan kelompok permukiman setingkat Sumber daya alam potensial merupakan sumber ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan, namun dalam
desa/kelurahan sebanyak enam. penangannya perlu lebih berhasil guna dan berdaya guna karena untuk memanfaatkan potensi sumber daya
alam tersebutbanyak keterbatasan yang dimiliki. Sumber daya alam yang dimaksud disini adalah sektor
pertanian, dan perikanan, dimana pertanian dan perikanan merupakan kegiatan ekonomi yang sepenuhnya
tergantung kepada alam dan karakteristiknya.

Laporan FAKTA & ANALISA 5-9


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

Bertitik tolak dari hal tersebut di atas pemanfaatan sumber daya alam tersebut memerlukan penanganan toko, pertokoan, supermarket, warung, dan kios. Perkembangan aktivitas perdagangan jenis ini, sangat
yang strategis, dalama artian bahwa untuk memanfaatkan potensi alam tersebut banyak kendala dan dipengaruhi oleh tingkat konsumsi dan permintaan kebutuhan penduduk.
keterbatasan oleh karena itu perlu dipilih langkah yang tepat untuk menangani semua itu agar berhasil guna
Pengembangan aktivitas sekunder mengikuti pola pengembangan tata ruang secara makro di bidang
dan berdaya guna.
ekonomi serta kecenderungan perkembangan fisik kawasan. Pengembangannya juga mempertimbangkan
Sebagian besar lahan yang ada di Kecamatan Serang Baru masih didominasi oleh pertanian tanaman pangan distribusi penduduk sebagai "demand market", pola konsumsi serta prospek ekonomi kegiatan (ditinjau dari
(padi sawah). Dengan demikian maka potensi sumber daya alam pertanian tersebut langkah strategis yang potensi daya dukung berkembangnya kegiatan).
perlu dilakukan adalah :
Kegiatan sekunder diarahkan sesuai kebutuhan pada unit pelayanan yang ada. Aktivitas sekunder
1. Penanganan komoditi pertanian yang diprioritaskan adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri. dikembangkan menurut jenis dan skala pelayanan fasilitas. Dengan dasar tersebut, maka pengembangan
jenis aktivitas sekunder diarahkan menurut penduduk pendukung dan jenis aktivitasnya. Pasar dikembangkan
2. Penanganan selanjutnya adalah komoditi pertanian yang bernilai ekonomis.
melayani satu kecamatan dan kota, toko dikembangkan pada tiap lingkungan, sedangkan pusat perdagangan
3. Penanganan komoditi pertanian yang dalam eksplotasinya tidak merusak lingkungan. memiliki skala pelayanan regional.
4. Penanganan komoditi pertanian dikembangkan sesuai dengan kecocokan lokasinya sehingga areal Berkembang pesatnya aktivitas perdagangan di pusat Desa Sukasari menunjukkan gejala peluberan ke daerah
pertanian mempunyai fungsi masing-masing yang berbeda. sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan terkonsentrasinya aktivitas perdagangan sekunder di kawasan
5. Lahan pertanian yang ada saat ini adalah merupakan lahan cadangan untuk pengembangan sepanjang jalan Cikarang-Cibarusah. Pola dan pengembangan kegiatan sekunder tersebut mengindikasikan
perkotaan, selama lahan tersebut belum dibangun maka tetap dipertahankan sebagai lahan pengembangan aktivitas sekunder dipengaruhi faktor aksesibilitas (jalan, lokasi), distribusi 'demand'
pertanian; (penduduk, lalu lintas), berkembangnya kegiatan ekonomi yang telah ada dan ketersediaan lahan. Oleh
karena itu penataan ruang aktivitas sekunder di wilayah Kecamatan Serang Baru dilakukan dengan
6. Sebagian lahan pertanian tersebut harus tetap dipertahankan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau
mengefisienkan pelayanan dan optimalkan pemanfaatan ruang. Pada lokasi strategis dilakukan
Kota malaui pengembangan RTH produktif;
pengembangan intensif dan untuk aktivitas pelayanan unit bagian wilayah kota dan lingkungan disesuaikan
dengan daya dukung penduduk dan kemungkinan pengembangan.
5.2.4. Strategi Pengembangan Kegiatan Ekonomi Strategi pegnembangan kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah kegiatan industri dan perdagangan, dimana
Untuk mengembangkan kegiatan ekonomi agar pendapatan masyarakat meningkat dan memperluas dalam kegiatan ini pemanfaatan tenaga kerja cukup banyak sehingga dianggap bernilai ekonomi cukup tinggi
kesempatan kerja diperlukan beberapa kebijaksanaan yang diakomodasikan selanjutnya di dalam rencana dalam peningkatan kesejahteraan manusia.
spasial. Kebijaksanaan tersebut antara lain : a. Kegiatan Industri
1. Pembangunan di sektor perdagangan, pertokoan dan restoran bertujuan untuk meningkatkan Peranan sektor industri dalam PDRB Kabupaten Bekasi cukup besar, yaitu Subsektor yang paling besar
pelayanan yang dibutuhkan masyarakat dalam waktu yang tepat dan dengan harga yang layak serta kontribusinya terhadap sektor industri adalah industri besar dan sedang, sedangkan dua sub sektor
mendukung fungsi sebagai kota transit. lainnya (industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga) kecil peranannya meskipun tingkat
2. Pengembangan kegiatan tersier berupa jasa pelayanan dalam berbagai bentuk yang dapat menunjang pertumbuhannya besar.
sektor primer (perkebunan dan pertanian tanaman pangan) dan sektor sekunder (industri manufaktur, Strategi pengembangan industri terutama dikembangan berbagai jenis industri sebagai berikut :
pariwisata, dan sebagainya).
1. Jenis industri yang menunjang pemanfaatan sumber daya alam yang potensial seperti tanaman
3. Mengembangkan kegiatan primer dan sekunder dengan mapan dan spesifik. pangan pangan, perikanan, perternakan dan perkebunan;
4. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan ekonomi yang dikembangkan. 2. Industri yang mengolah hasil dari pemanfaatan sumber daya alam sehingga mempunyai nilai tambah;
5. Membentuk kawasan ekonomi yang terintegrasi dengan fasilitas pendukungnya dan sistem transportasi 3. Industri yang mempunyai bahan baku melimpah di daerah dan daerah disekitarnya (Deli Serdang).
penunjang.
4. Mengembangkan struktur industri kecil, memengah dan besar yang kuat dan mandiri;
6. Pengembangan kegiatan industri terutama berbasis pertanian dan industri kecil yang banyak menyerap
5. Mengembangkan pola keterkaitan usaha produksi, distribusi dan jasa pelayanan dalam kawasan
tenaga kerja.
industri;

6. Meningkatkan kemampuan penguasaan dan penerapan teknologi industri sesuai kebutuhan;


Pengembangan kegiatan sekunder mencakup aktivitas yang langsung mendistribusikan barang pada
7. Merumuskan strategi peningkatan daya saing melalui pengembangan kawasan industri berbasis
konsumen akhir, dalam hal ini penduduk itu sendiri. Wujud fisik aktivitas antara lain dalam bentuk pasar,

Laporan FAKTA & ANALISA 5 - 10


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI

tenaga kerja terampil dan terlatih, serta kawasan industri berbasis padat modal;
8. Mengembangkan dan mendorong penerapan standarisasi produk barang dan jasa sesuai kebutuhan
regional dan global, dan;
9. Meningkatkan kualitas produk dan produktivitas usaha industri
b. Perdagangan
Kegiatan perdagangan di Kecamatan Serang didukung oleh adanya distribusi dari industri-industri besar di
Kecamatan Setu, Tambun dan Cikarang. Dengan demikian diperlukan strategi pengembangan
perdagangan yang terutama menunjang hasil produksi daerah, dan mendorong perkembangan sektor
lainnya, antara lain:

1. Pengembangan kawasan pusat perdagangan, jasa khususnya di inti kota (pusat primer) secara
terpadu.
2. Pengembangan infrastruktur di kawasan pusat jasa, perdagangan dan industri, secara terintegrasi.
3. Mengembangkan dan mendorong penerapan standarisasi produk barang dan jasa sesuai kebutuhan
regional dan global;
4. Meningkatkan peranan UKM, Koperasi dalam kegiatan jasa dan perdagangan;

Laporan FAKTA & ANALISA 5 - 11

Anda mungkin juga menyukai