FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
KUNJUNGAN RUMAH
DI PUSKESMAS CANDI
KABUPATEN SIDOARJO
Laporan Kunjungan Rumah ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
Menyetujui,
NIP : 196802182008011009
Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kunjungan
rumah ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan kunjungan rumah ini sebagai
bagian dari tugas kepaniteraan klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
sebagai salah satu syarat kelulusan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
1. Prof. Dr. Sri Harmadji, dr., Sp.THT - KL (K), selaku rektor Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. H. Soedarto, dr., DTM&H.,Ph.D.,Sp.ParK sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya masa jabatan 2014-
Sekarang yang telah member kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati Triyoga, dr., SKM, FISPH, FISCM selaku
Kepala Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Sukma Sahadewa, dr., M.Kes selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
5. Gembong Nuswanto, M.Sc, dr., sebagai dokter pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan
Laporan Kunjungan Rumah ini.
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
7. Kepala Bagian SDK beserta staf.
8. Siti Murtafi’ah M.M, dr., selaku Kepala Puskesmas Candi Kecamatan
Candi Kabupaten Sidoarjo.
9. Mochamad Arief Frijanto, dr., selaku dokter pembimbing di Puskesmas
Candi Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
iii
10. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam menyelesaikan Laporan Kunjungan Rumah ini.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat saya hargai guna penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Depan ............................................................................................... i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Daftar Tabel .................................................................................................. vi
Daftar Gambar .............................................................................................. vii
Form Hasil Kegiatan Kunjungan Rumah ....................................................... 1
Karakteristik Demografi Keluarga ................................................................ 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Khusus ...................................................................... 4
1.4 Manfaat ............................................................................... 5
v
2.6 Resume ……………………………………………………...13
2.7 Patient Disesase Centered ……………………………………..14
2.8 Penatalaksanaan ……………………………………………..14
2.9 Follow Up ……………………………………………………..16
BAB III Identifikasi Keluarga dan Faktor Lingkungan
vi
DAFTAR TABEL
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
FORM HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
periode pembinaan )
Pemahaman Pembimbing
1
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
3 Arimbia. K Anak P 8 SD - T -
2
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit kusta atau morbus hansen adalah salah satu penyakit menular
maksud bukan hanya dari segi medis seperti cacat fisik tetapi juga meluas
sementara peringkat satu yakni India sebanyak 137.685 jiwa, dan diikuti
Brazil sebagai peringkat kedua dengan jumlah 39.125 jiwa. Secara Nasional
Jawa Timur sebanyak 4.807 orang (25,5% dari jumlah penderita baru di
1,76 per 10.000 penduduk dimana masih jauh dari target nasional yaitu < 1
per 10.000 penduduk. Proporsi anak 9% dan angka kecacatan tingkat dua
Jawa Timur dari jumlah kasus terbanyak, dimana peringkat pertama adalah
3
Kabupaten Sampang (Dinkes Jatim, 2013). Menurut data kinerja Puskesmas
pengobatan secara teratur dan tuntas. Selain itu juga perlu diberikan
4
Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan
lapangan.
pasien?
1.3 Tujuan
hidup).
5
3. Mengidentifikasi lingkungan keluarga (sosial, ekonomi, budaya,
kesehatan).
Kegiatan Intervensi).
1.4 Manfaat
seorang dokter.
6
Adapun manfaat kunjungan rumah ini bagi pelayanan kesehatan
penyakit Kusta.
7
BAB II
Nama : Tn. S
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Kab.Sidoarjo.
Suku : Jawa
2.2 Anamnesis
sebelah kanan sejak 4 bulan yang lalu. Bercak tersebut terasa kering
dan tebal. Awalnya bercak muncul pada cuping telinga kanan dan
namun keluhan tidak hilang. bercak putih yang awalnya hanya pada
8
cuping telinga, 1 bulan kemudian muncul bercak yang sama pada
wajah kanan-kiri, bahu kiri, tangan kanan dan terakhir pada kedua
kaki. Pasien juga mengatakan bercak yang timbul kebas tidak terasa
9
- Riwayat keluarga dengan sakit yang serupa :disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
6. Riwayat Pengobatan
menetap.
10
Pasien saat ini tinggal di Desa Sumorame, Kecamatan Candi
lainnya.
keluarga yang terdiri dari 4 orang (bapak, ibu dan dua orang anak),
ibu bidan desa sumorame, rekan kerja pasien tersebut tidak mau
pengobatan.
8. Riwayat Gizi.
Penderita mengaku bila pola makan sehari-hari tidak teratur 1-2 kali
11
2.3 Anamnesa Sistem Tubuh
2. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak rontok,
8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah
(-)
10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (-
13. Muskuloskeletal : kaku sendi (- ) dan kaki (-), nyeri otot (-)
12
2.4 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan
cukup.
a) Tanda Vital
Pernafasan : 18 x/menit
BB : 78 kg
TB : 170 cm
3. Kulit
Warna sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), rambut pendek dan hitam,
(ukuran terbesar 2x2 cm), makula hipopigmentasi (+) di bahu kiri (ukuran
13
4x5cm) , makula hipopigmentasi (+) di tangan kanan (ukuran 3x3cm) dan
4. Kepala
Bentuk lonjong, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, atrofi m.
temporalis (-), makula hipopigmentasi (+), papula (-), nodula (-), kelainan
5. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
6. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
7. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi
8. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
14
9. Tenggorokan
10. Leher
JVP tidak meningkat, trakea di tengah, tidak ada pembesaran KGB, tidak
11. Thoraks
Pulmo :
15
P : sonor/sonor
(-/-)
12. Abdomen
P : NKCV (-)
14. Ekstremitas
- - - -
- - - -
16
Fungsi Luhur : dalam batas normal
Fungsi motorik : 5 5
5 5
nyeri
(ka/ki)
(ka)
nyeri
lesi
Afek/emosi : dbn
17
Psikomotor : dbn
arus : koheren
Insight : baik
2.6 Resume
bercak putih pada telinga sebelah kanan sejak 4 bulan yang lalu. Bercak
tersebut terasa kering, tebal, dan kebas, sudah diobati obat jamur tapi tidak
hilang, 1 bulan kemudian muncul bercak yang sama pada wajah, bahu kiri,
tangan kanan dan terakhir pada kedua kaki. Untuk riwayat sosial pasien,
N: 88x/menit, RR: 18 x/menit, S:36,7°C, BB: 78 kg, TB: 170 cm, status
18
cupung telinga (+),wajah kanan-kiri(+), hidung (+), bahu kiri (+), tangan
kanan (+), dan kedua kaki (+). Terdapat anastesi dan hipoanastesi pada
bercak, nyeri pada penekanan saraf ulnaris kanan-kiri, dan nyeri pada
lingkungan pekerjaannya
2.8 Penatalaksanaan
berkeringat
19
Penjelasan singkat tentang penyakit tersebut, mencakup
2.8.2 Medikamentosa
di depan petugas.
2.9 FOLLOW UP
S : pasien merasa sedikit nyeri pada sendi lutut, bercak sudah tidak
Status Generalis
20
Tanda vital : T : 110/80 mmHg, RR : 18 x/menit, N : 88 x/menit, S :
36,8 0C
ekstremitas
21
Tanggal 20 Agustus 2018
Status Generalis
36,5 0C
cekung (-)
ekstremitas
nyeri
22
P : MDTL
kebersihan rumah.
23
BAB III
Pasien : Meninggal :
24
3.1.3 Fungsi Keluarga (APGAR SCORE)
a. ADAPTATION
b. PARTNERSHIP
25
selalu sabar dalam menjalani pengobatan dan yakin bahwa penyakit
c. GROWTH
d. AFFECTION
khawatir dan takut jika penyakitnya tersebut akan menular pada istri
26
e. RESOLVE
banyak karena istri bekerja dan hanya bisa bertemu istrinya saat
/selalu -kadang
masalah
saya
27
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
/selalu -kadang k
masalah
saya
28
perhatian dll
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn. S adalah 20,
sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Tn. S adalah 10. Hal ini
A. SCREEM
masyarakat cukup.
29
pergaulan sehari-hari baik dalam
yang tidak
didapatkandari yang
lain
30
dialaminya sekarang.
memadai.
perhatian khusus
terhadap kasus
penderita
Total Score:
Kriteria Penilaian:
Total Score 0-4 : Terdapat masalah patologis yang banyak dan perlu intervensi
31
Keterangan:
fungsi patologis yang positif yaitu fungsi sosial di lingkungan pekerjaan dan
edukasi.
Tn. S Ny. S
(Pasien) (Istri Pasien)
An. A
(Anak pasien)
baik dan dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik
32
3.1.5 Pertanyaan Sirkuler untuk Mendapatkan Permasalahan
Keluarga
keluarga?
kesehatan.
Selanjutnya siapa?
33
Jawab : Tidak ada.
pasien.
hal yang positif dan tidak setuju apabila hal tersebut negatif
Terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang
34
Perabotan rumah tangga cukup lengkap. Sumber air untuk kebutuhan
35
3.2.2 Denah Rumah
Sumur Jamban
Kamar mandi
Dapur
Lemari
Pintu
Kamar anak
Meja jendela
makan
TERAS RUMAH
Pintu Jendela
TERAS RUMAH
36
3.2.4 Identifikasi Masalah Keluarga Faktor Perilaku & Non Perilaku
rapi.
37
Dari segi lingkungan social, terdapat kontak dengan
38
BAB IV
DAFTAR MASALAH
- Usia
- Pekerjaan
- Pola makan
- Gaya hidup
39
4.3 Konsep Teori H.L. Blum terkait Permasalahan Pasien
(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada
dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)
Keturunan Perilaku
Lingkungan -Pola makan tidak teratur
Tidak ada riwayat penyakit
keturunan di keluarga
-Rumah yang kurang bersih, -gaya hidup( merokok & jarang
kurangnya pencahayaan dan susah pasien
berolahraga
air bersih
- Riwayat kontak dengan penderita - Tingkat pengetahuan pasien
penyakit kusta di lingkungan Derajat kesehatan Tn. tentang penyakit kusta rendah
pekerjaan S 53 th
- Bertempat tinggal di kawasan - Pemahaman pasien yang masih
endemik kusta rendah mengenai PHBS
40
4.4 Daftar Masalah Kesehatan
41
4.4 Identifikasi Penyebab Masalah
PROSES INPUT
Tingkat pengetahuan pasien
Tidak terbentuknya kader
Pemahaman pasien tentang penyakit kusta rendah
kusta yang tersosialisasi
yang masih rendah
Belum optimalnya
mengenai PHBS Tidak adanya anggaran dalam
penyuluhan tentang Belum optimalnya
menunjang hidup sehat
penyakit kusta dan perencanaan untuk menunjuk
PHBS kader khusus yang berperan Pencarian suspek kusta
menscreening kusta secara aktif belum optimal Ketidakseimbangan jumlah
Pencarian suspek kusta kader kusta dengan wilayah
secara aktif belum optimal kerja Puskesmas
Belum optimalnya kerjasama Kurangnya anggaran untuk
mengadakan program Kurangnya minat masyarakat
yang baik antara petugas
Kurangnya koordinasi lintas pengendalian kusta untuk menjadi kader kusta
kesehatan dengan masyarakat
pelayanan kesehatan sehingga
dalam menerima pelayanan
pendataan kurang optimal
kesehatan Kurangnya respon Tidak adanya fasilitas
masyarakat terhadap Kurangnya peran serta masyarakat
khusus untuk menangani
Belum optimalnya konseling penyakit kusta dalam mengikuti kegiatan program
pasien kusta
screening penyakit kusta pengendalian kusta
ke desa desa dan sekolah
pola makan yang tidak teratur
dan jarangnya pasien
berolahraga
Tn.S 53 th
dg Morbus
Hansen tipe
MB di Desa
Kurangnya ventilasi dan Sumorame
Bertempat tinggal di
pencahayaan dalam rumah
kawasan endemik kusta
383338
LINGKUNGAN
Pembahasan Masalah Sesuai dengan H.L. Blum
Dari segi faktor perilaku terutama pola makan yang tidak teratur dan
gaya hidup yang kurang sehat seperti jarang berolahraga dan merokok
pengendalian kusta.
39
yg kurang menyebabkan bertambah lembabnya keadaan dalam rumah
dulu sebagai petani di desa sumorame, rekan kerjanya yang juga satu
kusta.
40
- Faktor Pelayanan Kesehatan (Masalah D)
yang bergizi tinggi yang sesuai dengan anjuran dokter, istirahat yang
41
cukup. Diharapkan pasien bisa berpikir positif, tidak berprasangka
hidup.
42
BAB V
PATIENT MANAGEMENT
1. Dukungan Psikologis
kepada Tuhan Yang Maha Esa, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan
yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi
2. Penentraman Hati
psikologis antara lain yang disebabkan oleh persepsi yang salah tentang
43
edukasi tentang penyakitnya bahwa penyakitnya tersebut dapat
juga didukung dengan makan makanan yang bergizi tinggi yang sesuai
bisa dihilangkan. Hal ini bisa dilakukan melalui konseling setiap kali pasien
kontrol dan melalui kunjungan rumah baik oleh dokter maupun oleh petugas
Yankes.
kusta
e. Enam dari tujuh kasus kusta tidaklah menular pada orang lain
44
Maka pasien harus diberi pengertian untuk terus mengupayakan
4. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
pasien bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan pasienannya. Selain itu
dianjurkan dan hal-hal yang perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.
5. Pengobatan
karena mengingat penyakit kusta ini bila pengobatan tidak tuntas maka
bisa terjadi resiko resistensi obat pada penyakit kusta sehingga untuk
yang cukup, meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara diet makanan
45
5.2 Prevensi Bebas Penyakit Untuk Keluarga Lainnya
Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta. Dari hasil
penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh bentuknya, lebih
utuh. Jadi faktor pengobatan adalah amat penting dimana kusta dapat
adalah merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman
kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat
sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia
tersebut. Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal
1. Bagi keluarga jangan terlalu dekat “cukup intim”, apalagi saat bicara atau
dari pasien. Saat pasien batuk sebaiknya ditutup kain atau masker.
keluarga lainnya.
46
6. Istirahat yang cukup 6-8 sehari semalam.
penyakit kusta yang sama dengan pasien serta untuk meningkatkan daya tahan
47
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan
dari dua hal yakni jumlah atau keganasan Mycobacterium Leprae dan
daya tahan tubuh penderita selain itu faktor sosial ekonomi juga berperan
golongan masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, hal ini juga terbukti
48
kusta sangat cepat menurun bahkan hilang, penderita kusta impor pada
ekonominya tinggi.
daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang
tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk.
49
6.2 Prioritas Masalah
50
Tabel 6.2 Tabel Penentuan Pemecahan Prioritas Masalah
Keterangan:
yang telah dilakukan, maka solusi yang diambil dari masalah utama pada kasus
dan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Selanjutnya dapat dilakukan
51
6.4 Rencana Intervensi
Tim Ruangan
1. Menyusun jadwal
Penyusunan penyuluhan Tim LCD
2x rencana kegiatan Ruang Senin-
1 rencana P2M yang 2 orang penyuluhan MIC
Pertemuan 2. Persetujuan rapat Kamis
kegiatan telah P2M Laptop
terbentuk Kursi
1. Pengumpulan bahan
Ruangan
mengenai Kusta yaitu
Penyusunan Tim Tim LCD
Terbentuk 2x cara penularan dan Ruang Senin-
2 materi penyuluhan penyuluhan MIC
materi pertemuan pengobatan rapat Kamis
penyuluhan P2M P2M Laptop
2. Penyusunan materi
Kursi
kusta dan PHBS
52
penyuluhan P2M P2M bahan 3. Flashdisk
disajikan
Konsumsi
LCD
Warga desa Materi bisa 1x 1. Penyuluhan Tim
Sebulan MIC
4 Penyuluhan tempat diterima penyuluhan 2. Tanya jawab Balai desa penyuluhan
Sekali Kursi
penyuluhan peserta tiap desa P2M
Laptop
Banner
Desa yang
Tingkat Tim
1. Pendataan pasien sudah Sebulan Buku
5 Evaluasi Warga desa kejadian Kusta 1x sebulan penyuluhan
Kusta mendapat sekali Pulpen
berkurang P2M
penyuluhan
53
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
Multibasiler)
2. Segi Psikologis :
(tetangga sekitar rumah), hal ini karena Tn. S merasa takut bila
dikucilkan.
54
3. Segi Sosial Ekonomi:
pengobatan.
4. Segi fisik :
7.2 SARAN
1. Preventif
55
Menjaga Hygiene dan sanitasi. Membersihkan rumah, menguras
nyamuk.
c. Obat diminum secara teratur sesuai dosis dan jangka waktu yang
2. Promotif
56
c. Perlunya memastikan bahwa semua layanan kesehatan umum dapat
3. Kuratif
di depan petugas.
57
4. Rehabilitatif
3. Monitoring
1. Kecacatan
2. Reaksi Kusta
58
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Keseshatan Provinsi Jawa
Kusta. Jakarta.
Cipta
Yogyakarta.
59
LAMPIRAN
60
61