PROVINSI BANTEN
Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan
rencana kerja ( Bestek ).
I. PENDAHULUAN
a. Umum
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten pada Tahun Anggaran
2019 akan melaksanakan pekerjaan Penataan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman
di Kawasan Strategis Sawarna, Tanjung Layar, Sawarna Kab. Lebak yang berlokasi di
Kabupaten Pandeglang. Waktu Pelaksanaan pekerjaan adalah 120 (Seratus Dua Puluh) Hari
Kalender.
b. Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan persiapan Penataan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman di
Kawasan Strategis Sawarna, Tanjung Layar, Sawarna Kab. Lebak mencakup hal-hal
berikut.
1. Papan Nama Pekerjaan
Membuat dan memasang serta memelihara papan nama kegiatan, pemasangan papan
nama kegiatan harus dilakukan setelah diterbitkannya surat keputusan pemenang
pelelangan. Jumlah papan nama proyek 1 buah dengan ketentuan sebagai berikut :
Sebagai identitas untuk umum, dengan dipasangnya papan nama proyek khalayak umum
akan mengetahui aktivitas proyek dan jauh dari kecurigaan.papan nama dipasang
dipancang dengan kokoh ke tanah dengan pondasi beton sehingga tidak mudah roboh.
papan nama proyek dibuat berdasarkan spesikasi teknis atau menurut petunjuk dari
direksi. isi dari papan nama proyek adalah nama pekerjaan, lokasi pekerjaan, tahun
anggaran, waktu pelaksanaan, sumber dana dan durasi pelaksana. Papan nama kegiatan
dipasang dan ditempatkan pada area lokasi yang telahdi sepakati sebelumnya.
2. Foto Dokumentasi
Pelaksanaan pekerjaan dokumentasi dilakukan sejak awal akan dimulai pelaksanaan
pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada pelaksaan pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan
yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi pekerjaan
tersebut harus bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai
kegiatan pelaksanaan sejak dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga
secara kronologi bisa menjadi satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan
tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang
berbeda atau sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan dan harus bisa memberikan
gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan. Pelaksanaan
pengambilan photo dokumentasi tersebut dilakukan pada kondisi tahap kegiatan
pelaksanaan pekerjaan (Shop Drawing).
4. Dokumen Pelaporan
Dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang dipakai sebagai Acuan
dalam pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S.
Tahapan pelaksanaan kegiatan dokumentasi pekerjaan :
5. As Built Drawing
As Built Drawing adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar
pelaksanaan yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek pada saat
bangunan dikerjakan. Juga menerangkan pihak mana saja yang ikut
mengerjakan proyek yang dibangun, seperti : sub kontraktor-sub kontraktor,
supplier-supplier, dll yang andil dalam pembangunan proyek.
Waktu yang dibutuhkan, sama dengan waktu pengerjaan / pelaksanaan (umur)
proyek.
6. Sewa Gudang
Peleksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi
waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan
kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :
Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua
administrasi proyek.
Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik,
pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes
gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding.
Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang untuk
menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah
hilang seperti : bor listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel,
alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dinding dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng
gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi keet lapangan dan gudang
didirikan pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Seratus Tangan / Memakai APD Pelaratan Site
Sembilan kaki terluka (Helm, Sepatu Tukang Manager
Belas) Hari saat bekerja Safety, Pelaksana
Kalender Pada Sarung Lapangan
Kebakaran
Tangan,
Minggu Ke 1
Masker, dan
dan selesai
Kaca Mata
pada minggu Mentaati
ke 1 sesuai Peraturan
dengan Lalulintas
rencana jadwal Mengikuti SOP
pelaksanaan Pengopersian
Alat Berat
2. Perijinan-perijinan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka sejak dikeluarkannya SPMK akan
segera mengurus perijinan-perijinan antara lain;
- Perijinan pengelolaan jalan untuk matrial dan
- Perijinan-perijinan lain yang dibutuhkan
b. Lingkup Pekerjaan
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Pondasi (Agregat)
III. Pekerjaan Beton
IV. Pekerjaan Pavingblock
V. Pekerjaan Plat Duiker
VI. Pekerjaan TPT
VII. Pekerjaan Lampu PJU Solar Cell
VIII. Pekerjaan Penyelesaian
1. Uraian Umum
Hal-hal yang direncanakan secara garis besar adalah membagi pekerjaan dalam hal
waktu dan hubungan, ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain.
Dalam perencanaan ini sudah diketahui material-material apa yang harus dipasang
pada waktu tertentu, material harus tiba di lapangan, peralatan yang dipakai dan
tenaga ahli yang akan ditempatkan pada pekerjaan tersebut.
Untuk hal tersebut maksimum dibuatkan :
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Jadwal waktu pengadaan barang
Jadwal waktu pengadaan peralatan
Jadwal waktu pengadaan tenaga kerja/tenaga ahli
Yang akan diuraikan didalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan item pekerjaan tersebut diatas yang didalamnya memuat antara lain :
Persiapan :
Pembuatan DMF (Design Mix Formula) dilaksanakan Laboratorium atau di UMPKL
Dinas Pekerjaan Umum setempat, bila dianjurkan oleh Direksi pengawas, contoh
semua jenis material diambil dari sumber quarry dengan lokasi sketsa terlampir,
pengambilan contoh material (batu, abu batu, pasir) dilaksanakan bersama-sama
dengan Pengawas Lapangan dan konsultan Pengawas.
Setelah DMF selesai kontraktor akan membuat JMF (Job Mix Formula) di
Laboratorium Kontraktor itu sendiri, didampingi konsultan dan Direksi teknis.
Penyediaan material di stock pile atau lokasi pengadukan khususnya pemecahan
batu dilaksanakan segera setelah hasil uji kekerasan memenuhi syarat, termasuk
penyediaan pasir.
Percobaan pelaksanaan : menyangkut komposisi masing-masing jenis material
(mengacu JMF), tebal hamparan gembur sehingga dihasilkan tebal padat yang
disyaratkan (diketahui faktor gembur), kadar air optimal, jumlah lintasan
pemadatan sehingga dihasilkan kepadatan maksimal sesuai spesifikasi teknis. Hasil
percobaan pelaksanaan dilakukan pengujian : ketebalan (pengukuran manual), uji
kepadatan (Sand Cone), uji gradasi lapangan (analisa saringan) dan PI lapangan
(atterberg) dan uji CBR Lapangan (DCP).
Staking-out, menentukan lebar dan tebal hamparan sebagai gambar rencana.
Bahan :
Agregat Kelas A
Peralatan :
Dump Truck
Tandem Roller
Cara Pelaksanaan :
Pengadukkan material LPA : dilaksanakan di stock pile (lokasi pengadukan) dengan
komposisi berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan
dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 agar menghasilkan campuran yang homogen,
digunakan peralatan excavator dan Wheel Loader.
Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan
wheel Loader, jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor
gembur dari hasil percobaan pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat
dilaksanakan efektif dan efisien.
Penghamparan menggunakan Motor Grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan
pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan
dengan tenaga manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan. Selama proses
penghamparan dilakukan control kadar air, sehingga akan dihasilkan kadar air
optimal pada saat pemadatan dilaksanakan. Dimensi dan kelandaian permukaan
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
Pemadatan menggunakan Vibrator Roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari
bagian yang rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah
lintasan sesuai dengan hasil percobaan pelaksanaan. Pemadatan dihentikan jika
diyakini tercapai kepadatan yang disyaratkan.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Bekisting Papan
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan, pemasangan dan pembongkaran
bekisting untuk pengecoran jalan.
Bahan
- Kayu Kelas III
- Paku
- Minyak Bekisting
Pelaksanaan pekerjaan
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
- Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana
- Bekisting digunakan untuk 3 kali penggunaan.
- Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
- Bekisting dipasang per segmen dengan panjang maksimal per segmen adalah 5 meter.
- Permukaan bekisting yang akan bersentuhan langsung dengan beton diberikan minyak
bekisting
- agar tidak lengket pada saat pembongkaran bekisting.
- Pembongkaran bekisting ketika umur beton minimal 3 hari
- Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton yang telah
dicor.
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Membuat adukan beton K175 menggunakan concrete mixer
- Adukan beton yang telah jadi dibawa ke area pengecoran dengan menggunakan
gerobak sorong
- Beton dihamparkan pada area yang telah dipasang bekisting, plastik alas dan besi
beton.
- Permukaan pengecoran diratakan dengan menggunakan rushkam dan dibuat miring
sekitar 2% terhadap lebar jalan agar tidak terjadi genangan air hujan.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
42(Empat Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Puluh Dua) terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Hari saat Safety, Gergaji Pelaksana
Sarung kayu Lapangan
Kalender pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
Pada Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
Minggu Ke kaki Kaca Mata
Gerobak Tukang
5 dan terluka Mentaati
sorong
selesai kena alat Peraturan
Sekop
pada bantu Lalulintas
Cangkul
minggu ke Pekerja Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
10 sesuai tertimpa Gunting
Alat Berat
dengan material yg Besi
rencana akan Bending
jadwal dipasang besi
pelaksanaan Anggota Peralatan
badan tukang
terkena lainnya
serpihan saat
pemotongan
material
Pembesian
Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan besi untuk pengecoran jalan.
Bahan
- Besi polos
- Kawat ikat
- Beton tahu
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Besi dipotong sesuai ukuran pemasangan di lapangan
- Besi dibengkokkan menggunakan bending sesuai dengan pola pada gambar rencana
- Besi yang telah dibentuk, dirakit dengan menggunakan kawat ikat
- Besi diletakkan diatas permukaan plastik alas yang telah terpasang dengan
menggunakan penjaga jarak (beton tahu) dengan ketebalan kurang lebih 5 cm untuk
menjaga jarak besi terhadap dasar tanah ketika dicor nanti.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
42(Empat Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Puluh Dua) terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Hari Kalender saat Safety, Gergaji Pelaksana
Pada Minggu Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
Ke 4 dan Tangan / kaki
Masker, dan mixer Mandor,
selesai pada terluka kena Kaca Mata
minggu ke 9 Gerobak Tukang
alat bantu Mentaati
sesuai dengan sorong
Pekerja Peraturan
rencana Sekop
tertimpa Lalulintas
jadwal Cangkul
material yg Mengikuti SOP
pelaksanaan Pengopersian rushkam
akan Gunting
Alat Berat
dipasang Besi
Anggota Bending
badan besi
terkena Peralatan
serpihan saat tukang
pemotongan lainnya
material
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Plastik hitam dipasang pada area yang telah dipasang bekisting, fungsi plastik hitam
ini agar adukan semen yang akan dicor nantinya tidak keluar dari acuan/bekisting.
- Pemasangan plastik hitam dilakukan secara merata dan penuh, tidak ada bagian yang
tidak ditutupi plastik hitam ini
- Agar plastik alas tidak bergerak dan kaku, pada bagian permukaan digunakan
pemberat berupa batu atau pemberat yang lainnya, untuk sisi samping digunakan paku
yang ditempelkan ke dinding bekisting.
- Plastik alas dipasang hingga mengeluarkan sisa pada ujung bekisting.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
42(EmpatPuluh Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Dua) Hari terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Kalender Pada saat Safety, Gergaji Pelaksana
Minggu Ke 4 Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
dan selesai Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
pada minggu kaki Kaca Mata
ke 9 sesuai Gerobak Tukang
terluka Mentaati
dengan sorong
kena alat Peraturan
rencana jadwal Sekop
bantu Lalulintas
pelaksanaan Cangkul
Pekerja Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
tertimpa Gunting
Alat Berat
material yg Besi
akan Bending
dipasang besi
Anggota Peralatan
badan tukang
terkena lainnya
serpihan saat
pemotongan
material
Pelaksanaan Pekerjaan
Dilaksanakan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton). Pemotongan beton
dilaksanakan saat beton masih cukup lunak, Kira – kira jam ke 12 – 18 setelah
pengecoran.
Tahap Pelaksanaan :
- Pasanglah sealant dengan teknik yang tepat dimana sealant akan kontak langsung
dan secara penuh dalam kondisi basah. Pemasangan sealant secara bersamaan
dengan sealant backing.
- segera setelah pemasangan sealant dan sebelum pemasangan permukaan dimulai,
dilakukan tool sealants agar menjadi halus, rata, untuk menghindari kantung-
kantung air dan untuk menjamin hubungan sealant dengan permukaan sekitar.
- Cleaning / pembersihan dilakukan untuk menghilangkan bekas-bekas noda yang
masih lengket dan metode maupun bahan sesuai petunjuk dari pabrik.
- Selama pemasangan, sealant harus dilindungi terhadap kerusakan yang disebabkan
operasi konstruksi.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
42(EmpatPuluh Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Dua) Hari terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Kalender Pada saat Safety, Gergaji Pelaksana
Minggu Ke 5 Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
dan selesai Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
pada minggu kaki Kaca Mata
ke 10 sesuai Gerobak Tukang
terluka Mentaati
dengan sorong
kena alat Peraturan
rencana jadwal Sekop
bantu Lalulintas
pelaksanaan Cangkul
Pekerja Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
tertimpa Gunting
Alat Berat
material yg Besi
akan Bending
dipasang besi
Anggota Peralatan
badan tukang
terkena lainnya
serpihan saat
pemotongan
material
Cara Pelaksanaan
- Umur beton minimal 14 hari.
- Pengambilan contoh silinder beton dilakukan di daerah yang kuat tekannya diragukan,
biasanya berdasarkan data hasil uji contoh beton dari masing-masing bagian struktur,
atau dari hasil NDT (Non Destructive Testing) dengan concrete hammer ataupun UPVT
(Ultrasonic Pulse Velocity Test). Dari satu daerah beton diambil satu titik pengambilan
contoh. Pengambilan contoh pada bangunan sudah lama berdiri, maka biasanya core
drill dilakukan pada bagian-bagian elemen struktur beton yang ingin diketahui kuat
tekannya
- Dari satu pengambilan contoh diambil 3 titik pengeboran. Pengeboran harus ditempat
yang tidak membahayakan struktur, misalnya jangan dekat sambungan tulangan, momen
maksimum, dan tulangan utama.
- Benda uji yang cacat karena terlalu banyak terdapat rongga, adanya serpihan/agregat
kasar yang lepas, tulangan besi yang lepas dan ketidakteraturan dimensi, tidak boleh
digunakan untuk
- Diameter benda uji untuk uji kuat tekan tidak boleh kurang dari 90 mm;
- Rasio tinggi sample (L) dengan diameter (D) lebih besar atau sama dengan 0,95 , dimana
L = panjang dan D =diameter benda uji;
- Pengeboran harus tegak lurus dengan permukaan beton.
- Lubang bekas pengeboran harus segera diisi dengan beton yang mutunya minimal sama.
- Apabila ada kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti, letaknya harus tegak
lurus terhadap sumbu benda uji;
- Jumlah kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti tidak boleh lebih dari 2
batang;
- Apabila jumlah kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti lebih dari 2 batang,
benda uji harus dikerjakan dengan gergaji beton dan gerinda, sehingga memenuhi
ketentuan dan bila tidak terpenuhi, benda uji tersebut tidak boleh digunakan untuk uji
kuat tekan
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Terjatuh / Memakai APD Alat uji Site
Hari terpeleset (Helm, Sepatu tekan Manager
Kalender saat Safety, beton Petugas Lab
Pada Minggu Sarung Uji
pelaksanaan
Tangan,
Ke 11 dan Tangan /
Masker, dan
selesai pada kaki terluka Kaca Mata
minggu ke 11 kena alat Mentaati
sesuai bantu Peraturan
dengan Lalulintas
Pekerja
rencana Mengikuti SOP
tertimpa
jadwal Pengopersian
material yg
pelaksanaan Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan saat
pemotongan
material
Angkut Langsiran
Persiapan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan angkut langsiran.
Cara Pelaksanaan
- Langsiran Sangat diperlukan karena medan atau lokasi yang sulit terjangkau dan
mobilisasi sangat tidak memungkinkan seperti tanah, lumpur, lebar jalan sempit.
Langsiran difungsikan untuk mendekatkan material kelokasi pekerjaan. Sehingga
pekerja bisa berjalan lancar dengan kebutuhan material terpenuhi meskipun dengan
cara manual.
- siapkan terlebih dahulu lokasi yang akan ditempatkan bahan/material Tempat terlebih
dahulu dibersihkan dari material
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
35 (Tiga Puluh Terjatuh / Memakai APD Gerobak Site
Lima) Hari terpeleset (Helm, Sepatu sorong Manager
Kalender Pada saat Safety, Sekop Pelaksana
Minggu Ke 2 dan Sarung Cangkul Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Peralatan Juru Ukur
selesai pada Tangan /
Masker, dan tukang Mandor,
minggu ke 6 kaki Kaca Mata
sesuai dengan lainnya Tukang
terluka Mentaati
rencana jadwal kena alat Peraturan
pelaksanaan Lalulintas
bantu
Pekerja Mengikuti SOP
Pengopersian
tertimpa
Alat Berat
material yg
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan saat
pemotongan
material
Bahan :
- Paving Block Natural
Peralatan :
- Linggis
- Palu
- Gerobak Dorong
- Cangkul
Cara Pelaksanaan :
- Pembongkaran harus dilaksanakan secara tertib dan hati – hati sehingga tidak merusak
bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar dan tidak membahayakan
- Semua material bekas bongkaran diangkut keluar proyek
- Bongkaran pasangan lama sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus membongkar
pasangan paving dan saluran yang tidak sesuai lagi dengan gambar yang baru, hasil
bongkaran dibuang dari luar lokasi pekerjaan jangan sampai terganggu pekerjaan yang
dilaksanakan. Sebelum memulai bongkaran pasangan lama kontraktor harus konsultasi
dengan konsultan pengawas dan direksi teknis dari dinas terkait
Bahan :
- Pasir Urug
Peralatan :
- Cankul
- Alat Garuk Pasir
Cara Pelaksanaan :
- Urugan pasir dilakukan setelah galian dan bongkaran paving, urugan pasir sesuai dengan
ketebalan seperti dalam RKS
- Siapkan terlebih dahulu lokasi yang akan diurug
- Area yang akan diurug terlebih dahulu dibersihkan dari material yang bukan merupakan
bahan urugan
Persiapan :
Penyiapan bahan akan membantu pelaksanaan pekerjaan ini agar lancar dan
ekonomis, ikhwal yang berkaitan dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- Pengadaan peralatan , bahan dan tenaga kerja harus sesuai dengan volume
pekerjaan;
- Untuk menghindari genangan air di musim hujan agar dibuatkan saluran
sementara;
- Plastik digunakan untuk penutup paving blok yang sudah terpasang tetapi belum
sempat terisi dengan pasir pengisi.
Pekerjaan Persiapan
a. Pemeriksaan Pondasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak
bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki ketidak-
sempurnaan pondasi.
- Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk
trotoar 2%
- Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong
c. Benang Pembantu
Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantu
yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m.
Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi
lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat
dipertahankan.
Pemasangan Pola
Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang
baik, unit paving blok harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat
terhadap beton pembatas. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila
pemasangan dari dua arah tidak dapat dihindarkan atau karena pola harus
dipertahankanpada tikungan, terutama pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut
pada pola pertemuan atau perubahan sudut diberi pembatas dengan pola susun bata
melintang.PolaPemasangan Paving Block Pola pemasangan paving block disesuaikan dengan
tujuan penggunannya. Pola yang umum dipergunakan ialah susun bata ( strecher) , anyaman
tikar (basket wave ), tulang ikan ( herring bone ), untuk perkerasan jalan diutamakan
penggunaan pola tulang ikan karena mempunyai daya penguncian yang lebih baik.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
42 (Empat Terjatuh / Memakai APD Gerobak Site
Puluh Dua) terpeleset (Helm, Sepatu sorong Manager
Hari Kalender saat Safety, Sarung Cangkul Pelaksana
Pada Minggu Tangan, Linggis Lapangan
pelaksanaan
Masker, dan Palu Juru Ukur
Ke 3 dan Tangan /
Kaca Mata Peralatan Mandor,
selesai pada kaki terluka Mentaati
minggu ke 9 Pemasangan Tukang
kena alat Peraturan
sesuai dengan Paving dan
bantu Lalulintas
rencana Kansten
Pekerja Mengikuti SOP
jadwal Peralatan
tertimpa Pengopersian
pelaksanaan Alat Berat tukang
material yg lainnya
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Persiapan :
Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka- ragam
ada yang dari beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat
slipform. Untuk perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang berhubungan dengan
jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamana digunakan beton pembatas
dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agar
terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasi sehingga tidak mudah
tergeser. Untuk itu dilakukan hal sebagai berikut :
Bahan :
Kansteen Natural 10x20x40
Semen
Abu Batu
Peralatan :
Benang kasur atau benang Plastik ;
Sapu lidi;
Sikat ijuk;
Gerobak sorong seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ;
Lori dengan bangku kayu;
Alat potong block mekanis atau hidrolis;
Waterpass atau selang plastik transparan;
Palu kayu;
Pemadat pengetar ( vibro compactor
Tamper
Stamper
Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk
membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
Jidar kayu
Cara Pelaksanaan :
- tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 10 cm;
- pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam
keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan
benang pembantu;
- tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;
- setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan
tanah.
- beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran
untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok
tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.
Penebaran Pasir Alas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai
alas perletakan paving blok.
- volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap
Bahan ;
Paving Block 8 cm Natural
Peralatan :
Alat Uji Tekan
Cara Pelaksanaan :
- Bawa sample benda uji paving ke lab pengujian sesuai arahan direksi
- Beri tekanan menggunakan mesin uji tekan
- Tambah beban sedikit demi sedikit hingga benda uji hancur
- Perhatikan reaksi yang ditimbul selama pengujian
- Lakukan uji tekan beberapa kali dengan benda uji yang berbeda agar memperoleh hasil
yang akurat
- Nilai kuat tekan akan diperoleh ini setara dengan beban tekan dibagi dengan luasan
penampang benda uji
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Alat uji Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu tekan Manager
Minggu Ke 11 dan saat Safety, beton Petugas Lab
selesai pada Sarung Uji
pelaksanaan
Tangan,
minggu ke 11 Tangan / kaki
Masker, dan
sesuai dengan terluka kena Kaca Mata
rencana jadwal alat bantu Mentaati
pelaksanaan Pekerja Peraturan
tertimpa Lalulintas
material yg Mengikuti SOP
Pengopersian
akan
Alat Berat
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan saat
pemotongan
material
Bahan :
Kayu kelas II
Paku
Minyak Bekisting
Peralatan :
Gergaji
Palu
Alat bantu tukang
Cara Pelaksanaan:
Pekerjaan pengukuran dengan menggunakan pesawat theodolith. Pengukuran ini sangat
penting karena merupakan dasar dari pembangunan proyek, posisi bangunan baik arah
horizontal maupun vertical. Peil bangunan umumnya diambil dari as jalan atau peil banjir
yang telah ada, dan menjadi acuan selanjutnya dalam melaksanakan pekerjaan. Setelah
pekerjaan pengukuran dilanjutkan dengan pekerjaan pasang bouwplank.
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi lantai.
Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m
di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar saat
penggalian pondasi.
Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 6 saat Safety, Gergaji Pelaksana
dan selesai Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
6 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan Gerobak Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal sorong
bantu Peraturan
pelaksanaan Sekop
Pekerja Lalulintas
Cangkul
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
material yg Gunting
Alat Berat
akan Besi
dipasang Bending
Anggota besi
badan Peralatan
terkena tukang
serpihan lainnya
saat
pemotongan
material
Galian Tanah
Persiapan :
Siapkan Lahan yang akan di gali dan peralatan galian
Bahan :
Tanah
Peralatan :
Cangkul
Alat galian tanah
Gerobak Dorong
Mobil Pick Up
Cara Pelaksanaan :
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian. Cara pelaksanaan :
- Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu
di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut
tanah dan P3K.
- Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
- Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari
gambar.
- Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar
harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
- Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke
tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
- Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari
direksi.
- Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah
di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami
akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur
tanah tidak longsor.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 7 saat Safety, Gergaji Pelaksana
dan selesai Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
7 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan Gerobak Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal sorong
bantu Peraturan
pelaksanaan Sekop
Pekerja Lalulintas
Cangkul
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
material yg Gunting
Alat Berat
akan Besi
dipasang Bending
Anggota besi
badan Peralatan
terkena tukang
serpihan lainnya
saat
pemotongan
material
Bahan :
Batu Belah
Semen
Pasir Pasang
Air
Perlatan :
Concrete Mixer
Gerobak Dorong
Alat Bantu Tukang
Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan ini adalah pemasangan pasangan batu dengan adukan pada daerah yang
sebelumnya telah digali dengan typical dan dimensi yang ditentukan Direksi Pekerjaan
sesuai spesifikasi dan gambar rencana, cara pelaksanaan :
- Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
- Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana
pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3pp dan kemudian diplester kasar
, bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal sesuai dengan gambar
dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga
padat dan rata.
- Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
- Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya
hinga rapat.
- Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
14 (Empat Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Belas) Hari terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Kalender Pada saat Safety, Gerobak Pelaksana
Minggu Ke 8 Sarung sorong Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Sekop Juru Ukur
dan selesai Tangan /
Masker, dan Cangkul Mandor,
pada minggu ke kaki terluka Kaca Mata
9 sesuai rushkam Tukang
kena alat Mentaati
dengan Peralatan
bantu Peraturan
rencana jadwal tukang
Pekerja Lalulintas
pelaksanaan lainnya
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian
material yg
Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Bahan
- Kayu Kelas III
- Paku
- Minyak Bekisting
Pelaksanaan pekerjaan
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
- Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana
- Bekisting digunakan untuk 3 kali penggunaan.
- Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
- Bekisting dipasang per segmen.
- Permukaan bekisting yang akan bersentuhan langsung dengan beton diberikan minyak
bekisting
- agar tidak lengket pada saat pembongkaran bekisting.
- Pembongkaran bekisting ketika umur beton minimal 3 hari
- Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton yang telah
dicor.
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Membuat adukan beton K175 menggunakan concrete mixer
- Adukan beton yang telah jadi dibawa ke area pengecoran dengan menggunakan
gerobak sorong
- Beton dihamparkan pada area yang telah dipasang bekisting, plastik alas dan besi
beton.
- Permukaan pengecoran diratakan dengan menggunakan rushkam dan dibuat miring
sekitar 2% terhadap lebar jalan agar tidak terjadi genangan air hujan.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
14 (Empat Belas) Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Hari Kalender terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Pada Minggu Ke saat Safety, Gergaji Pelaksana
11 dan selesai Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
12 sesuai dengan kaki Kaca Mata
rencana jadwal Gerobak Tukang
terluka Mentaati
pelaksanaan sorong
kena alat Peraturan
Sekop
bantu Lalulintas
Cangkul
Pekerja Mengikuti SOP
Pengopersian rushkam
tertimpa Gunting
Alat Berat
material yg Besi
akan Bending
dipasang besi
Anggota Peralatan
badan tukang
terkena lainnya
serpihan saat
pemotongan
material
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Plastik hitam dipasang pada area yang telah dipasang bekisting, fungsi plastik hitam
ini agar adukan semen yang akan dicor nantinya tidak keluar dari acuan/bekisting.
- Pemasangan plastik hitam dilakukan secara merata dan penuh, tidak ada bagian yang
tidak ditutupi plastik hitam ini
- Agar plastik alas tidak bergerak dan kaku, pada bagian permukaan digunakan
pemberat berupa batu atau pemberat yang lainnya, untuk sisi samping digunakan paku
yang ditempelkan ke dinding bekisting.
- Plastik alas dipasang hingga mengeluarkan sisa pada ujung bekisting.
Pembesian
Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan besi untuk pengecoran jalan.
Bahan
- Besi polos
- Kawat ikat
- Beton tahu
Pelaksanaan pekerjaan :
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
- Besi dipotong sesuai ukuran pemasangan di lapangan
- Besi dibengkokkan menggunakan bending sesuai dengan pola pada gambar rencana
- Besi yang telah dibentuk, dirakit dengan menggunakan kawat ikat
- Besi diletakkan diatas permukaan plastik alas yang telah terpasang dengan
menggunakan penjaga jarak (beton tahu) dengan ketebalan kurang lebih 5 cm untuk
menjaga jarak besi terhadap dasar tanah ketika dicor nanti.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
14 (Empat Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Belas) Hari terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Kalender Pada saat Safety, Gergaji Pelaksana
Minggu Ke 10 Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Concrete Juru Ukur
dan selesai Tangan /
Masker, dan mixer Mandor,
pada minggu kaki Kaca Mata
ke 11 sesuai Gerobak Tukang
terluka Mentaati
dengan sorong
kena alat Peraturan
rencana Sekop
bantu Lalulintas
jadwal Cangkul
Pekerja Mengikuti SOP
pelaksanaan Pengopersian rushkam
tertimpa Gunting
Alat Berat
material yg Besi
akan Bending
dipasang besi
Anggota Peralatan
badan tukang
terkena lainnya
serpihan saat
pemotongan
material
PEKERJAAN TPT
Pekerjaan Bouwplank
Persiapan :
Metode Pelasanaan Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank, meliputi pekerjaan
pengukuran adalah pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi proyek yang akan
dikerjakan, meliputi :
Pengukuran batas luas lahan (site).
Pengukuran batas bangunan.
Pengukuran as bangunan.
Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan
(Bench Mark).
Bahan :
Kayu kelas II
Paku
Minyak Bekisting
Peralatan :
Gergaji
Palu
Alat bantu tukang
Cara Pelaksanaan:
Pekerjaan pengukuran dengan menggunakan pesawat theodolith. Pengukuran ini sangat
penting karena merupakan dasar dari pembangunan proyek, posisi bangunan baik arah
horizontal maupun vertical. Peil bangunan umumnya diambil dari as jalan atau peil banjir
yang telah ada, dan menjadi acuan selanjutnya dalam melaksanakan pekerjaan. Setelah
pekerjaan pengukuran dilanjutkan dengan pekerjaan pasang bouwplank.
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi lantai.
Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m
di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar saat
penggalian pondasi.
Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Pekerja Memakai APD Meteran Pihak Dinas
Kalender Pada tertimpa (Helm, Sepatu Palu Konsultan
Minggu Ke 3 material yg Safety, Gergaji Perencana
dan selesai Sarung kayu Konsultan
akan
Tangan, Sekop Pengawas
pada minggu dipasang
Masker, dan Cangkul Site
ke 3 sesuai Tangan / Kaca Mata
dengan Peralatan Manager
kaki terluka Mentaati
rencana jadwal tukang Pelaksana
saat Peraturan
pelaksanaan lainnya Lapangan
pemasangan Lalulintas
Mobil Juru Ukur
Mengikuti SOP
Pengopersian Pick Up Mandor,
Alat Berat Tukang
Galian Tanah
Persiapan :
Siapkan Lahan yang akan di gali dan peralatan galian
Bahan :
Tanah
Peralatan :
Cangkul
Alat galian tanah
Gerobak Dorong
Mobil Pick Up
Cara Pelaksaan :
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian. Cara pelaksanaan :
- Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu
di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut
tanah dan P3K.
- Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
- Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari
gambar.
- Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar
harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
- Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke
tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
- Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari
direksi.
- Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah
di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami
akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur
tanah tidak longsor.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 6 saat Safety, Gergaji Pelaksana
dan selesai Sarung kayu Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Gerobak Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan sorong Mandor,
6 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan Sekop Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal Cangkul
bantu Peraturan
pelaksanaan Peralatan
Pekerja Lalulintas
tukang
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian lainnya
material yg
Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Persiapan :
- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level
akhir urugan.
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah.
- Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila outsoucing
material urugan).
Bahan :
Tanah
Peralatan :
Cangkul
Alat galian tanah
Gerobak Dorong
Mobil Pick Up
Pelaksanaan Pengurungan dan pemadatan :
- Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
- Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
- Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
- Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
- Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
- Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby roller
atau alat pemadatan).
- Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).
- Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 10 saat Safety, Gerobak Pelaksana
dan selesai Sarung sorong Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Sekop Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan Cangkul Mandor,
10 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan Peralatan Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal tukang
bantu Peraturan
pelaksanaan lainnya
Pekerja Lalulintas
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian
material yg
Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Bahan :
Batu Belah
Semen
Pasir Pasang
Air
Perlatan :
Concrete Mixer
Gerobak Dorong
Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan ini adalah pemasangan pasangan batu dengan adukan pada daerah yang
sebelumnya telah digali dengan typical dan dimensi yang ditentukan Direksi Pekerjaan
sesuai spesifikasi dan gambar rencana, cara pelaksanaan :
- Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
- Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana
pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3pp dan kemudian diplester kasar
, bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal sesuai dengan gambar
dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga
padat dan rata.
- Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
- Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya
hinga rapat.
- Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali
Pekerjaan Plesteran
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
Cara Pelaksanaan
- Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari
dinding yang akan di plester.
- Menyiram permukaan pasangan batu dengan air sampai basah secara merata
(curing)
- Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan 1pc : 4 ps)
- Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak lemparan ± 50cm
dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15-20 mm. Setelah bidang yang
dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 4 ps.
- Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
- Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering
- Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
- Membuat adukan 1 pc : 4 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Memasang plesteran pada bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm
- Mengunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding
sampai halus & rata.
- Dilanjutkan dengan curing selama 7 hari sampai permukaan plesteran benar – benar
basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul,
dan cetok.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 9 saat Safety, Gerobak Pelaksana
dan selesai Sarung sorong Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Alat Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan plesteran Mandor,
9 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan Peralatan Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal tukang
bantu Peraturan
pelaksanaan lainnya
Pekerja Lalulintas
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian
material yg
Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Pekerjaan Acian
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
Cara Pelaksanaan
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai,
permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Dinding yang telah selesai kemudian
diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
Bahan :
- Pasir Urug
Peralatan :
- Cankul
- Alat Garuk Pasir
Cara Pelaksanaan :
Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir bawah fondasi adalah
pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang fondasi yang digali, sedangkan
pengurugan bawah lantai adalah pengurugan permukaan tanah asli sebeleum pemasangan
keramik lantai.
Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5 - 10 cm sesuai dengan kondisi tanah. Satuan
perhitungan urugan pasir adalah m3.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PENANGGUNG
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO YG JAWAB
DIGUNAKAN
7 (Tujuh) Hari Terjatuh / Memakai APD Meteran Site
Kalender Pada terpeleset (Helm, Sepatu Palu Manager
Minggu Ke 7 saat Safety, Gerobak Pelaksana
dan selesai Sarung sorong Lapangan
pelaksanaan
Tangan, Cangkul Juru Ukur
pada minggu ke Tangan /
Masker, dan Peralatan Mandor,
7 sesuai kaki terluka Kaca Mata
dengan tukang Tukang
kena alat Mentaati
rencana jadwal lainnya
bantu Peraturan
pelaksanaan Lalulintas
Pekerja
tertimpa Mengikuti SOP
Pengopersian
material yg
Alat Berat
akan
dipasang
Anggota
badan
terkena
serpihan
saat
pemotongan
material
Komponen panel terdiri dari Magnetic Contactor, Time Switch , MCB dan
komponen lain yang mendukung seluruh system panel
Magnetic Contactor, Time Switch , MCB sesuai dengan SNI/LMK.
Pemasangan Grounding.
Memasang Arde ( grounding ) pada setiap panel lampu penerangan yang dipasang
secara vertical kedalam tanah dengan kedalaman minimal 1,5 meter. Hal ini untuk
pengamanan arus lebih. Kabel Grounding yang terlihat supaya diamankan dengan
menggunakan pipa PVC.
Galian Pondasi
3. Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus
mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
4. Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis
tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan
perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
5. Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras
atau sesuai dengan gambar rencana.
6. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi
agar tukang lebih leluasa bekerjanya.
7. Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan
penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.
8. Penulangan beserta angkur dirakit diluar dari tempat pengecoran, kemudian
setelah selesai dirakit tulangan diangkut kedalam galian tanah. Bekisting dipasang
sesuai dengan kebutuhan pengecoran dan ukuran pondasi yang dibuat.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam gambar dan dokumen lelang. Tiang2 tersebut dibuat dalam jumlah
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan.
2. Panel Surya kemudian dipasang pada Penyangga/Bracket Panel Surya, kemudian
Bracket beserta Panel Surya dipasang pada tiang lampu beserta Aksesoris
pendukung. Lalu atur arah dan kemiringan Panel Surya, apabila arah dan kemiringan
sudah benar maka bracket dikencangkan pada tiang lampu. Dari Panel Modul Panel
Surya dipasang kabel NYYHY (hitam) yang nantinya untuk menghubungkan Modul
dengan Solar Charge Controller (SCC)
4. Pasang Kotak Battery Outdoor pada tiang dengan letak sesuai rencana, yang
didalamnya terinstall Solar Charge Conductor dan Battery dengan kapasitas sesuai
yang telah direncanakan, dalam hal ini Battery 150 Ah, 12 VDC sebanyak 2 buah.
Dari SCC ke Battery dihubungkan oleh kabel NYAF.
1. Panel Surya
2. Load/Keluaran (Lampu)
3. Battery
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Pembersihan sisa-sisa pekerjaan
Persiapan :
- Survey Lokasi
- Persiapan Lokasi
- Mobilisasi
Peralatan
- Mobil Pick Up
- Gerobak Dorong
Cara Pelaksanaan :
Sisa-sisa puing atau material bekas di packaging kemudian dibuang keluar lokasi proyek
dengan menggunakan mobil pengangkut, dan hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab
kontraktor pelaksana.
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, petugas K3 melakukan langkah-langkah
preventif guna memberikan kepastian terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja
pelaksana.
Setiap personil di lapangan diberikan/dibekali kemampuan yang memadai dalam hal
prevensi / pencegahan melalui kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas K3
berupa pelatihan yang diselenggarakan baik oleh intansi pemerintah maupun swasta.
Dengan pelatihan tersebut diharapkan mereka bisa menerapkan kegiatan baik medis
maupun non medis yang sifatnya emergensi dalam kondisi kerja apapun. Pengendalian
operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
a. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
Pemasangan rambu-rambu
Gunakan operator bepengalaman
Menjaga jarak dengan alat berat
Menjaga jarak dengan alat pemotong
Memakai kaos tangan
Memakai helm kerja
Memakai rompi berpemantul
Memakai sepatu kerja
Menghindari berada di daerah tebing / curam
Memperhatikan stabilitasi tanah di lokasi kerja terutama turunan
Memperhatikan area swing alat berat
Memperhitungan potensi kejatuhan material
Menempatkan personil untuk mengawasi pergerakan alat kerja
Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur
Organisasi K3 beserta Uraian Tugas
Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel
Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, Indentifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab.
Demikian Metode Pelaksanaan kami buat untuk memenuhi aturan pelelangan Pekerjaan
Penataan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman di Kawasan Strategis Sawarna,
Tanjung Layar, Sawarna Kab. Lebak .
ttd
YUDI HERYANA
Direktur