EFUSI PLEURA
PENDAHULUAN
ANATOMI PLEURA2,3
Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura visceralis
dan parietalis. Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesothelial,
jaringaan ikat, dan dalam keadaan normal, berisikan lapisan cairan yang sangat
tipis. Membran serosa yang membungkus parekim paru disebut pleura viseralis,
sedangkan membran serosa yang melapisi dinding thorak, diafragma, dan
mediastinum disebut pleura parietalis. Rongga pleura terletak antara paru dan
dinding thoraks. Rongga pleura dengan lapisan cairan yang tipis ini berfungsi
sebagai pelumas antara kedua pleura. Kedua lapisan pleura ini bersatu pada
hillus paru. Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara pleura viseralis dan
parietalis, diantaranya :
1
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Pleura visceralis :
o Permukaan luarnya terdiri dari selapis sel mesothelial yang tipis <
30mm.
o Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
o Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi
fibrosit dan histiosit
o Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen
dan serat-serat elastik
o Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang
banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis
dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
o Menempel kuat pada jaringan paru
o Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. pleura
Pleura parietalis
o Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan
ikat (kolagen dan elastis)
o Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a.
Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan
banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan
perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis
dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
o Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
o Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
PATOFISIOLOGI
2
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
20 kali. Apabila antara produk dan reabsorpsinya tidak seimbang (produksinya
meningkat atau reabsorpsinya menurun) maka akan timbul efusi pleura.3
3
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
ETIOLOGI5,6
Terdapat empat tipe cairan yang dapat ditemukan pada efusi pleura, yaitu :
4
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Kilotoraks (cairan seperti susu di dalam rongga dada) disebabkan oleh suatu
cedera pada saluran getah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh
penyumbatan saluran karena adanya tumor.
Rongga pleura yang terisi cairan dengan kadar kolesterol yang tinggi terjadi
karena efusi pleura menahun yang disebabkan oleh tuberkulosis atau artritis
rematoid.
3. LDH cairan pleura melebihi dua per tiga dari batas atas nilai LDH yang
normal di dalam serum.
5
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
5. Efusi pleura karena neoplasma misalnya pada tumor primer pada paru-
paru, mammae, kelenjar linife, gaster, ovarium. Efusi pleura terjadi bilateral
dengan ukuran jantung yang tidak membesar. Patofisiologi terjadinya efusi ini
diduga karena :
7
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
tinggi. Diagnosis dibuat melalui pemeriksaan sitologik cairan pleura dan
tindakan blopsi pleura yang menggunakan jarum (needle biopsy).
1. Gangguan kardiovaskular
2. Hipoalbuminemia
3. Hidrothoraks hepatik
9
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
4. Meig’s Syndrom
Sindrom ini ditandai oleh ascites dan efusi pleura pada penderita-
penderita dengan tumor ovarium jinak dan solid. Tumor lain yang dapat
menimbulkan sindrom serupa : tumor ovarium kistik, fibromyomatoma dari
uterus, tumor ovarium ganas yang berderajat rendah tanpa adanya metastasis.
Asites timbul karena sekresi cairan yang banyak oleh tumornya dimana efusi
pleuranya terjadi karena cairan asites yang masuk ke pleura melalui porus di
diafragma. Klinisnya merupakan penyakit kronis.
5. Dialisis Peritoneal
Efusi dapat terjadi selama dan sesudah dialisis peritoneal. Efusi terjadi
unilateral ataupun bilateral. Perpindahan cairan dialisat dari rongga peritoneal
ke rongga pleura terjadi melalui celah diafragma. Hal ini terbukti dengan
samanya komposisi antara cairan pleura dengan cairan dialisat.
c. Darah
1. Mycobacterium Tuberculosis
10
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Bisa dikarenakan :
e. Parasit, Amoeba
f. Hydatul disease
g. SLE
h. Penyakit rheumatoid
i. Asbestosis
k. Neoplasma
l. Dekompensasi jantung
m. Trauma
n. Idiopatik
11
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Cairan pleuranya kebanyakan bersifat eksudatif dan berisi beberapa jenis
sel. Penyebab efusi pleura ini banyak yang beluam jelas, tapi diperkirakan
karena adanya infeksi, reaksi hipersensitivitas, kontaminasi dengan asbestos, dll.
1. Sesak nafas
12
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
5. Pendorongan mediastinum ke sisi yang sehat dapat dilihat atau diraba pada
treakhea
Simptom yang dominan adalah sakit yang tiba-tiba seperti ditikam dan
diperberat oleh bernafas dalam atau batuk. Pleura visceralis tidak sensitif, nyeri
dihasilkan dari pleura parietalis yang inflamasi dan mendapat persarafan dari
nervus intercostal. Nyeri biasanya dirasakan pada tempat-tempat terjadinya
pleuritis, tapi bisa menjalar ke daerah lain :
1. Iritasi dari diafragma pleura posterior dan perifer yang dipersarafi oleh G.
Nervuis intercostal terbawah bisa menyebabkan nyeri pada dada dan
abdomen.
DIAGNOSIS1,4,7
Rontgen dada
13
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
CT scan dada
USG dada
Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui
torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan
diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh pembiusan lokal).
14
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Biopsi
Jika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka
dilakukan biopsi, dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk
dianalisa.
Pada sekitar 20% penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan
menyeluruh, penyebab dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan.
Bronkoskopi
Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan
yang terkumpul.
15
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
Langkah selanjutnya dalam evaluasi cairan pleura adalah untuk
membedakan apakan cairan tersebut merupakan cairan transudat atau eksudat.
Efusi pleura transudatif disebabkan oleh faktor sistemik yang mengubah
keseimbangan antara pembentukan dan penyerapan cairan pleura. Misalnya
pada keadaan gagal jantung kiri, emboli paru, sirosis hepatis. Sedangkan efusi
pleura eksudatif disebabkan oleh faktor local yang mempengaruhi
pembentukan dan penyerapan cairan pleura. Efusi pleura eksudatif biasanya
ditemukan pada Tuberkulosis paru, pneumonia bakteri, infeksi virus, dan
keganasan
1. Pengobatan Kausal
2. Thoraxosentesis, indikasinya :
· Bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif atau gagal
16
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
3. Water Sealed Drainage
· Terjadinva piopneumothoraxs
4. Pleurodesis
PENCEGAHAN
17
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
EFUSI PLEURA 2011
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-pada-efusi-pleura.html#more-372
2. Hinshaw HW, Murray JF. Disorders of the pleural diseases of the chest.
Igaku-Shoin/Shaunders International edition. 4th ed. 1980. 883-918.
3. Asril Bahar. Penyakit penyakit Pleura. Buku Ilmu Penyakit Dalam, jilid II.
Jakarta, Balai Penerbit FKUI. 1990:773-98
4. Ida Parwati. Berbagai metode pemeriksaan laboratorium untuk
menunjang diagnosis penyakit paru. Symposium nasional penggunaan
antimikroba dalam bidang respirology, Bandung, 14-15 desember 1996
5. Herbert A. Pathogenesis of pleurisy, pleural fibrosis and mesothelial
proliferation, thorax 1986;41:176-89
6. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, Prof. dr. Hood Alsagaff, Airlangga
University Press, 2002
7. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, FKUI
18
RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI