Prosedur
Prosedur
LAPORAN
Oleh:
ELY KRISTIANI
NIM. 160342601708
Dr. Ir. Joeni Setijo Rahajoe, M. Sc Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si
NIP. 196706241993032004 NIP. 196706121992032001
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
lapangan yang berjudul “Isolasi Senyawa Actinomycetes TN1-15”.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktik kerja lapangan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.
Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Hadi Suwono, M. Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang yang telah memberikan
kesempatan dan menyetujui adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Dr. Sri Rahayu Lestari, M. Si selaku Ketua Jurusan Biologi, yang senantiasa
membantu dan membimbing dalam pelaksanaan PKL ini
3. Dr. Betty Lukiati MS selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat
4. Dr. Ir. Joeni Setijo Rahajoe, M. Sc selaku Plt. Kepala Pusat Penelitian
Biologi LIPI yang telah memberikan izin dan kesempatan dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Cibinong
5. Dr. Ir. Joeni Setijo Rahajoe, M. Sc selaku Kepala Bidang Botani Pusat
Penelitian Biologi LIPI yang telah memberikan izin dalam melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di Laboratorium Botani
6. Prof Dr. Andria Agusta selaku Kepala Laboratorium Bidang Kimia Bahan
Alam (Fitokimia) Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Cibinong
7. Ahmad Fathoni, M. Si, selaku Pembimbing Lapangan di tempat Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang selalu membimbing dan memberikan arahan
motivasi
8. Seluruh staff dan karyawan Laboratorium Kimia Bahan Alam, LIPI
Cibinong yang senantiasa membantu dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL).
9. Orang tua, serta kakak dan adik tersayang yang selalu mendoakan dan
memberikan restu serta memberikan bantuan baik material maupun non-
material dengan keikhlasan serta ketulusan kepada penulis hingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
10. Teman-teman seperjuangan Praktik Kerja Lapangan di Laboratorium Kimia
Bahan Alam LIPI Cibinong : Riris (Universitas Negeri Malang), Pia
Sevianty, Sri Hidayari, Irma Damayanti dan Mely (Universitas Sriwjawa
Palembang), Sannia (Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung), Jecica (Universitas Kristen Duta Wacana) dan Alpha
(Universitas Jambi)
11. Teman- teman seperjuangan Praktik Kerja Lapangan di LIPI Cibinong,
yaitu : Devi, Dina, Nita, Nina, & Pratiwi.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Ely Kristiani
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PELAKSANAAN 3
3.1. Hasil 9
3.2. Pembahasan 10
BAB IV PENUTUP 11
4.1. Kesimpulan 12
4.2. Saran 13
DAFTAR RUJUKAN 14
LAMPIRAN 15
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
PKL ( Praktik Kerja Lapangan), salah satu mata kuliah yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja pada mahasiswa dengan praktik kerja langsung di
lapangan (di institusi, perusahaan atau lembaga sejenis lainnya yang terkait dengan
bidang kajian program studi yang diambil). Kegiatan ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains di Departemen Biologi FMIPA,
Universitas Negeri Malang. Praktik lapang dilakukan di Laboratorium Kimia
Bahan Alam (Fitokimia), Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong.
Gambar 1.1: Perbandingan antara Bakteri Tanah, Jamur, dan Actinomycetes, Sumber:
Pepper & Gentry, 2015; Pepper et. al, 2006.
Kemungkinan memiliki kemampuan potensial genetik untuk menghasilkan 10-
20 metabolit sekunder (Janardhan et al. 2014). Telah dilaporkan bahwa lebih dari
10.000 metabolit sekunder bioaktif diproduksi oleh actinomycetes, terhitung 45%
dari semua metabolit mikroba bioaktif yang ditemukan, dengan sekitar 7.600
senyawa actinomycetes yang diproduksi oleh Streptomyces spp. (Davies-
Bolorunduro et al. 2019). Streptomycetes dan Actinomycetes terkait terus menjadi
sumber yang berguna dari metabolit sekunder baru dengan serangkaian kegiatan
biologis yang pada akhirnya dapat menemukan aplikasi sebagai anti-infeksi, agen
antikanker, atau senyawa lain yang bermanfaat secara farmasi (Janardhan et al.
2014). Banyak dari metabolit sekunder ini adalah obat antitumor yang berguna
secara klinis, seperti anthracyclines (aclarubicin, daunomycin, dan doxorubicin),
peptida (bleomycin dan actinomycin D), asam aureol (mithramycin), enediynes
(neocarzinostatin), antimetabolit (pentostatin), carzinophilin, & mitomisin (Davies-
Bolorunduro et al. 2019). Sehingga penelitian lebih lanjut akan senyawa bioaktif
actinomycetes perlu untuk dilakukan.
1.2.Tujuan
Dalam praktik PKL ini dilakukan isolasi senyawa bioaktif dari actinomycetes
TN1-15. Dalam kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa murni dari
Actinomycetes TN1-15.
BAB II
PELAKSANAAN
2.1.1. Sejarah
Keberadaan Pusat Penelitian Biologi - LIPI sebenarnya sudah dimulai sejak era
kolonial sekira tahun 1800-an. Pada tahun 1834, Sir Thomas Stamford Raffles,
Gubernur Jendral Hindia Belanda di Jawa, mendirikan kebun raya di Bogor, yang
kemudian dikembangkan menjadi stasiun penelitian bernama Land Plantentuin.
Pada masa setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengubah nama Land
Plantentuin menjadi Lembaga Hortus Botanicus Pusat (LHBP), atau Kebun Raya
Indonesia (KRI), atau Kebun Raya Bogor (KRB). Lembaga ini berada dibawah
administrasi Djawatan Penelitian Alam (DPA), yang kemudian diganti namanya
menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LPPA) dibawah Departemen
Pertanian.Pada tahun 1962 berdasar dekrit MPR No. II, 1960, Kebun Raya Bogor
dan LPPA itu sendiri dipisahkan dari Departemen Pertanian, dan diganti namanya
menjadi Lembaga Biologi Nasional (LBN) dibawah administrai Madjelis Ilmu
Pengetahuan Indonesia (MIPI), yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kepemimpinan di lingkungan Pusat Penelitian
Biologi – LIPI saat ini dijabat oleh Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc.
2.1.3.1. Tugas
Berdasarkan PERKA LIPI Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 124, Pusat Penelitian
Biologi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang biologi.
2.1.3.2. Fungsi
Terlampir
2.2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal
21 Mei hingga 12 Juli 2019 dengan jam kerja dimulai pada pukul 07.30 sampai
dengan pukul 16.00 WIB setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Keseluruhan
penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian
Biologi, LIPI, Cibinong.
24 – 31 Mei:
Diambil 16 tabung erlenmeyer yang berisi jamur actinomycetes TN1-15 yang
telah di shaker selama 2 minggu
Diberi etil asetat masing-masing ke-15 tabung erlenmeyer tersebut hingga sampel
terendam & dibiarkan selama 24 jam (200 ml substrat, + etil asetat hingga 300 ml)
Kesemua sampel terendam etil asetat disaring dan dicampur dalam tabung
erlenmeyer berukuran 5 L
Kemudian hasil ekstraksi menggunakan aseton dan etil asetat digabung dan
dievaporasi hingga kering (jika tidak kering, menggunakan gas nitrogen untuk
mengeringkan)
Kemudian di evaporasi lagi hingga kering dan ditimbang berat sampel TN1-15,
dicatat & dimasukkan ke botol vial, kemudian di uji Kromatografi Lapis Tipis
(KLT).
Senin, 10 Mei:
Uji KLT TN1-15 untuk menentukan spot target, dengan eluen Diclorometan :
1
Metanol dengan perbandingan [10 : 1] ; [15 : 1] ; [10 : 4] ; kesemuanya di lihat
pada UV Cabinet dengan panjang gelombang 254 nm & 366 nm, penandaan
spot, dan disemprot dengan vanilin sulfat.
Selasa, 11 Mei:
Menimbang silica gel (berat sampel yang digunakan ± 800 mg) sebanyak 150
kali jumlah sampel yaitu 120.000 mg = ± 120 g. (ditimbang dengan neraca
analitik) kemudian dimasukkan ke beaker glass kecil
Silica gel tertimbang dipanaskan dalam oven dengan suhu 950C selama 1 jam
(standar yang ditentukan 1050C selama 1 jam, tidak dapat dilakukan karena
adanya halangan lain)
Setelah 1 jam pemanasan, silica diambil dan disimpan dalam desikator (untuk
digunakan keesokan harinya)
Menyuci tabung pisah dan dibiarkan kering (untuk digunakan keesokan harinya)
Rabu, 12 Juni:
Preparasi sampel:
Sampel dikeluarkan dari botol vial dengan dilarutkan etil asetat terlebih dahulu
Ketika kering, ditunggu hingga suhu ruang, kemudian ditimbang berat sampelnya
Berat sampel tertimbang = 0.687 g = 687 mg. Kemudian ditambahkan etil asetat
sedikit
Pada tabung pisah yang telah dicuci dan dikeringkan & terpasang pada statif,
dimasukkan berturut-turut: kapas, sea sand, silica gel (terlarut dalam pelarut
Dm:M [40:1])
Bubuk kering berupa sampel tercampur celite dimasukkan ke tabung pisah yang
sebelumnya telah dimasukkan silica gel terlarut pelarut dan sedikit pelarut
berlebih
Ketika spot senyawa target keluar, kegiatan kromatografi kolom dapat diakhiri
dengan pemberian methanol ketika batas pelarut mendekati area celite
Kamis, 13 juni:
Dicuci tabung pisah bekas kromatografi kolom dengan bantuan pompa karet
untuk mengeluarkan silica gel, dll dari dalam tabung
Kemudian melakukan uji KLT ulang akibat kegagalan uji KLT sebelumnya
(disebabkan penotolan yang kurang pekat, sehingga spot tidak terlihat)
Jumat, 14 juni:
Melanjutkan uji KLT ulang, bersamaan dengan memasukkan sampel yang telah
terkelompok dalam fraksi ke dalam labu evaporator. Fraksi yang didapatkan ada
16 fraksi dengan fraksi No. 16 sebagai fraksi senyawa target.
Senin, 17 Juni:
Tiap sampel sesudah dievaporasi hingga kering (jika tidak kering, dikeringkan
dengan menyemprotkan gas nitrogen, jika masih tidak kering, menggunakan
teknik freezedry)
Setelah kering, berat sampel ditimbang dan dicatat (terdapat kegagalan penimbangan sampel
mulai dari sini, disebabkan saat menimbang solasi dan label pada labu evaporator tidak dilepas)
Selasa, 18 Juni:
Rabu, 19 Juni:
Kamis, 20 Juni:
Senin, 24 Juni:
Selasa, 25 Juni:
F15 & F16 dari penggabungan fraksi sebelumnya digabung menjadi F15; F17,
F18, & F19 digabung menjadi F16; semua penggabungan didasarkan pada
penampakan spot yang mirip pada hasil uji KLT.
Persiapan kromatografi kolom sampel F16:
Menimbang silica gel sebanyak 150 kali berat sampel = 25 × 150 = 3750 mg =
3.75 g
Rabu, 26 Juni:
Sampel F16 tertimbang ulang sebanyak (23.6 mg); silica gel ± 3.76 g tertimbang
(yang diperlukan 3.54 g); & menimbang celite sebanyak 2 kali jumlah sampel
= 2×23.6 = 47.2 mg
Kamis, 27 Juni:
Melakukan kromatografi kolom terhadap sampel F16 & KLT terhadap ekstrak
yang dihasilkan, terdapat 103 tabung reaksi serta metanol dan aquades
Jumat, 28 Juni:
Senin, 1 Juli:
Selasa, 2 Juli:
3 – 4 Juli:
Pembuatan laporan
Jumat, 5 Juli:
Mempartisi secara preparatif sampel F16.11 (5 mg) dengan plat KLT kaca
1
dengan eluen Diclorometan : Metanol [10: 12]. Tiap fraksi dikikis dari silica
pada plat kaca yang dimasukkan ke tabung erlenmeyer kecil, kemudian di bilas
dengan etil asetat 3 kali, dengan tiap bilasan disaring dengan kertas saring dan
dipindah ke labu evaporator (untuk setiap fraksi).