PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam dunia radiologi, ketakutan terbesar pasien adalah efek dari radiasi yang akan
diterimanya saat pemeriksaan. Hal tersebut mengharuskan kita melakukan proteksi radiasi baik
terhadap pasien maupun terhadap radiographer itu sendiri. Adapun beberapa upaya dalam proteksi
radiasi yaitu dengan menutupi tubuh pasien yang tidak diperiksa dengan apron, mengatur factor
eksposi seoptimal mungkin, berlindung di tabir (untuk radiographer), dan yang tidak kalah
pentingnya yaitu mengatur kolimator. Kolimator adalah sebuah alat yang menempel pada tabung
sinar- x yang berfungsi untuk mengatur luas lapangan penyinaran. Dengan adanya kolimator akan
memungkinkan kita untuk memperkecil dosis yang diterima pasien dan juga menjaga kualitas
radiograf dari scatter (radiasi hambur). Semakin kecil kita mengatur luas lapangan sinar maka
semakin kecil dosis yang diterima oleh pasien, dan semakin kecil kita mengatur luas penyinaran
maka semakin kecil juga scatter yang dihasilkan dan hal tersebut akan menjaga kuaitas radiograf.
2. Rumusan masalah
1. Apa itu kolimator dan apa saja komponennya?
2. Bagaimana cara penggunaan kolimator?
3. Bagaimana prosedur pemeliharaan dan uji fungsi dari kolimator?
3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenali komponen kolimator.
2. Mahasiswa mampu menggunakan tombol-tommbol daam koimator.
3. Mahasiswa mampu menggunakan kolimator dengan tepat.
4. Mahasiswa mampu melakukan pemeliharaan kolimator.
5. Mahasiswa mampu melakukan uji fungsi kolimator.
BAB 2
PROSEDUR PRAKTIKUM
Kolimator adalah alat yang digunakan untuk membatasi x-ray beam, yang mengurangi volume
jaringan disinari dan juga mengurangi radiasi tersebar. Komponen-komponennya antara lain:
Collimator memungkinkan kita mengatur luas lapangan yang kita inginkan dengan menggunakan
serangkaian lead shutter dan berkas lampu yang memperlihatkan luas lapangan yang kita atur.
Spesifikasi :
1. Posisikan pengaturan kolimator sesuaikan dengan ukuran film dan SID yang di gunakan.
2. Hidupkan lampu kolimator dan atur pertengahan cahaya pada pertengahan film.
Catatan : Kualitas radiografi tidak di pengaruhi oleh lampu kolimator yang menyala atau tidak
selama ekposi
B. Pemeliharaan Kolimator :
Dilakukan pengecekan knob terpasang kuat dan dalam posisi yang tepat.
Shutter beroperasi secara halus dan minimal reaksi dan tidak ada ikatan.
Lampu timer bekerja dengan baik.
Koneksi listrik bersih dan kuat.
Pastikan kolimator terpasang kuat pada tabung.
Pastikan “load-on” tegangan dalam rentang khusus.
Pastikan ukuran dan alignment lapangan x-ray, lampu lapangan dan indikasi dial dalam
keadaan tepat.
Seluruh cover bagian luar tepat dan terpasang secara aman.
1. Atur luas kolimator sesuai dengan indicator yang berada pada masing-masing collimator dial,
missal pada jarak 1 meter, atur kolimator dial untuk yang membujur sehingga menunjuk angka 18
cm, dan atur sisi kolimator dial untuk yang melintang sehingga menunjuk angka 24 cm.
2. Lihat penetrasi sinar lampu kolimator pada kaset/meja pemeriksaan. Ukur luasan sinar (panjang
x lebar) yang terbentuk. Catat ukuran, apakah sesuai dengan indicator panjang dan lebar pada
kolimator dial atau tidak
4. Atur luas kalimator untuk sebuah ukuran, beri tanda batas dengan paper klip atau koin pada
setiap sudutnya
6. Cuci film.
7. Cek apakah berkas kolimator yang diatur (yang dibatasi dengan paper klip atau coin) sesuai
dengan batas x-ray (yang ditunjukkan dengan daerah hitam akibat ekspose) pada film
5. Cuci film.
HASIL
4. Fungsi kolimator:
-
BAB 4
PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum dan hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa kolimator
tersebut membutuhkan perawatan dan perbaikan dalam pengaturan luas kolimasi karena
telah dibuktikan dengan uji fungsi luas kolimasi yang hasilnya luas kolimasi tidak sesuai
dengan hasil radiograf yaitu lebih luas pada radiograf. Hal tersebut dapat merugikan pasien
karena dapat menghasilkan dosis yang sedikit lebih besar. Namun timer dari kolimator
masih bekerja dengan baik dengan waktu timer 30 detik yang telah dibuktikan dengan
pengecekkan menggunakan stopwatch.