Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT karena atas karunia-Nya lah,kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Secara historis, pengertian ideologi
mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal
ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi berikutnya dan bahasan-
bahasan tentang ideologi lainnya. Di kesempatan kali ini pula kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Harapan kami, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan
sebagai bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima
kritik dan saran yang membangun.
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan
UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11 No. 7 bersama-
sama dengan batang tubuh UUD 1945
Untuk lebih jelas mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita simak
pada bab selanjutnya mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sbb :
1. Pengertian ideologi
2. Makna ideologi bagi suatu negara
3. Pengertian macam macam ideologi ( terbuka, tertutup, Komperenhensif,
Partikular)
4. Peranan ideologi bagi suatu Negara.
5. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia yang memiliki ciri
terbuka, Komperenhensif, Reformatif dan Dinamis.
1
6. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Ideologi
Komunisme.
C.TUJUAN
Tujuan Penulisan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea berasal
dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang
artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian
dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-
cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan
satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang
telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-
idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan
oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de
Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem pengetahuan. Apabila
Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system of trunth dimana tergabung
segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak De Tracy menyebutkan
ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perobahan Internasional dalam masyarakat perancis. Namun Napoleon
mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal
semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan menemukan kenyataan.
3
Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali
dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau
perbuaan dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di
dalam ideologi tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang
meyakini kebenarannya untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai,
wajar dan sehat tentang dirinya, tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah
dapat diharapkan akan lahir dan berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan
tepat dalam proses perwujudannya dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4
3. AL-Marsudi:
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas
4. Puspowardoyo:
bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara
keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan
tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
5. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
5
C. PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGI
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem psemikiran tertutup dan sifatnya mutlak yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-
cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah
masyarakat.
2. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan
dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi
kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
6
3. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan.
Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana
efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
4. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.
5. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk
berkorban bagi ideologi tersebut.
6. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret
dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system pemikiran menyeluruh
mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju
bentuk tertentu.
4. Ideologi Partikular
IdeologiPartikular
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn secara sistematis dan
terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat
7
beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk
bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan
penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.
Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu
ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih
tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam perbedaan
dan perbedaan dalam kesatuan.
1. Ideologi Pancasila
a. Pengertian Pancasila
Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima
dan Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah
dasar bagi negara Indonesia yang merdeka. Pancasila merupakan ideologi bangsa
Indonesia yang dikumandangkan pertama kali oleh Soekarno pada tanggal I Juni 1945,
yakni pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).
8
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal dalam
arti formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk
dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Hal
ini didasarkan pada interpretasi histories dimana rumusan dalam alinea IV pembukaan
UUD 1945 diberi nama dengan bentuk istilah “Pancasila” sejak tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila diartikan sebagai ideologi yang mencerminkan identitas, kepribadian bangsa
sekaligus merupakan alat pemersatu seluruh bangsa untuk mencapai tujuan
perjuangan kemerdekaan.
Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, Pancasila dapat diterima sebagai
ideologi nasional karena sifatnya yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat,
memberi arah dan pedoman tingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
serta menjadi prosedur penyelesaian konflik.
Pancasila memiliki dua pengertian yang pokok, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia dan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.
10
e. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila
adalah sebagai berikut :
11
1. Hambatan
Hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya :
2. Tantangan
Tantangan dari dalam negeri
a. Tantangan disintegrasi, adanya perpecahan-perpecahan yang disebabkanmtidak
puasnya sikap daerah menimbulkanpermasalahan-permasalahan yang dapat
menghancurkan persatuan dan kesatuan NKRI, seperti lepasnya Timor Timur
pada tahun 1999.
b. Pemberontakan-pemberontakan sejak jaman Revolusi
c. Tantangan dari masalah agama : adanya usaha-usaha yang timbul karena
keinginan untuk mengganti Pancasila dengan symbol keagamaan, antara lain:
Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
d. Tantangan dari masalah SARA : adanya perpecahan yang mengatas namakan
SARA menyebabkan beberapa peristiwa yang dapat menghancurkan Pancasila
antara lain: Peristiwa Poso, Peristiwa Tanjung Periok, Peristiwa Mei 1998, dan
masih banyak lagi.
12
Tantangan dari Luar Negeri
a. Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi Pancasila
dengan ideologi lain.
2. Ideologi Liberal
13
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
14
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa manusia pada
hakekatnya adalah makhluk sosial saja dan sekumpulan relasi sehingga yang mutlak
adalah komunitas dan bukan individualisme. Karena tidak adanya hak individu, maka
dapat dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi individualisme
itu tidak ada, yang ada adalah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi secara dialektis
yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas Kapitalis senantiasa melakukan
penindasan atas kelas buruh proletar. Semua ini harus dilenyapkan. Untuk merubah hal
tersebut, maka harus dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur
masyarakat. Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya
pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.
Kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari manusia
sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir
dengan kemenangan pada pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang
oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual
dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif.
Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi manusia.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme :
1. Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir
Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
2. Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah
tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin, terbukti dari
ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
3. Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu menjalar ke
seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang
memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa
kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat
yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah
membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
15
4. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai
Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi,
di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
16
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
17
Daftar Pustaka
Sumber Buku:
Prof. Dr. M. Habib Mustopo dkk. 2007. Sejarah SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira
UUD ’45 dan Amandemen. Jakarta: Srikandi, 2006
Sumber Internet:
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud-1945.html
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/23/0038.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://ideologipancasila.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Islamisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi_Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalis
“IDEOLOGI”
Untuk memenuhi tugas makalah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing :
Ahmad Sururi S. Sos
KELOMPOK 3 :
ADE WAHYU TYSNA
RISMA
INTAN
FISIP
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
Tahun Ajaran 2014/2015