Anda di halaman 1dari 5

6/19/2019 Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di Nusantara - Histori

Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di


Nusantara

Kesultanan Perlak adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang tercatat dalam
sejarah, kerajaan ini berkuasa antara tahun 840 hingga 1292M.

Perlak adalah nama suatu daerah di wilayah Aceh Timur yang banyak ditumbuhi kayu atau
Perlak berasal dari kata Peureulak adalah suatu daerah di wilayah Aceh Timur yang banyak
ditumbuhi Kayei Peureulak. Sehingga wilayah ini banyak didatangi oleh orang luar untuk
membeli kayu tersebut. Mereka menyebut daerah tempat pembelian dengan nama kayu
yang dihasilkannya sehingga terkenal dengan nama sebutan negeri Perlak.

Sebagai sebuah pelabuhan perniagaan yang maju dan aman pada abad ke-8 M., Perlak
menjadi tempat persinggahan kapal-kapal niaga orang-orang Arab dan Persia. Seiring
dengan berjalannya waktu di daerah ini terbentuk dan berkembang masyarakat Islam
terutama sebagai akibat perkawinan di antara saudagar-saudagar muslim dengan
perempuan-perempuan anak negeri. Perkawinan ini menyebabkan lahirnya keturunan-
keturunan muslim dari percampuran darah antara Arab, Persia dengan putri-putri Perlak.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan berdirinya Kerajaan Islam Perlak yang pertama
pada hari Selasa, 1 Muharram 225 H/840 M., dengan rajanya yang pertama Syed Maulana
Abdul Azia Shah (peranakan Arab Quraisy dengan putri Perlak) atau yang terkenal dengan
gelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah. Pada saat itu pula ibu kota kerajaan
diubah dari Bandar perlak menjadi Bandar Khalifah. Hal ini dilakukan untuk mengenang
jasa nahkoda Khalifah yang telah membudayakan Islam pada masyarakat Asia Tenggara
yang dimulai dari Perlak.

https://histori.id/kesultanan-perlak-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara/ 1/5
6/19/2019 Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di Nusantara - Histori

Perlak Dalam Hikayat Aceh


Naskah Hikayat Aceh mengungkapkan bahwa penyebaran Islam di bagian utara Sumatera
dilakukan oleh seorang ulama Arab yang bernama Syaikh Abdullah Arif pada tahun 506 H
atau 1112 M. Lalu berdirilah kesultanan Peureulak dengan sultannya yang pertama
Alauddin Syah yang memerintah tahun 520–544 H atau 1161–1186 M. Sultan yang telah
ditemukan makamnya adalah Sulaiman bin Abdullah yang wafat tahun 608 H atau 1211 M.

Buku Zhufan Zhi (諸蕃志), yang ditulis Zhao Rugua tahun 1225, mengutip catatan seorang
ahli geografi, Chou Ku-fei, tahun 1178 bahwa ada negeri orang Islam yang jaraknya hanya
lima hari pelayaran dari Jawa. Mungkin negeri yang dimaksudkan adalah Peureulak, sebab
Chu-fan-chi menyatakan pelayaran dari Jawa ke Brunai memakan waktu 15 hari. Eksistensi
negeri Peureulak ini diperkuat oleh musafir Venesia yang termasyhur, Marco Polo, satu
abad kemudian. Ketika Marco Polo pulang dari Cina melalui laut pada tahun 1291, dia
singgah di negeri Ferlec yang sudah memeluk agama Islam.

Baca Juga:
Kesultanan Gowa
Legenda Sejarah Asal Mula Nama Kota Makasar
Kerajaan Demak
Kerajaan Pagaruyung

Kehidupan Sosial Budaya


Perlak sangat terkenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah ditambah lagi
dengan lokasinya yang sangat strategis.

Apalagi, Kerajaan Perlak sangat dikenal sebagai penghasil kayu perlak, yaitu jenis kayu
yang sangat bagus untuk membuat kapal. Kondisi semacam inilah yang membuat para
pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia tertarik untuk datang ke daerah ini.

Masuknya para pedagang juga membawa ajaran Islam di di wilayah Kerajaan Perlak ini.
Kedatangan mereka mulai mempengaruhi terhadap kehidupan social dan budaya
masyarakat Perlak pada saat itu.

Pada saat itu masyarakat Perlak mulai diperkenalkan tentang bagaimana caranya
berdagang. Pada awal abad ke-8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat
maju.

https://histori.id/kesultanan-perlak-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara/ 2/5
6/19/2019 Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di Nusantara - Histori

Model pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi dari
membaurnya antara masyarakat asli pribumi dengan masyarakat pendatang.

Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan ajaran islam dengan cara menikahi


wanita-wanita setempat. Sebenarnya tidak hanya itu saja, pernikahan campuran juga
dimaksudkan untuk mengembangkan sayap perdagangan dari pihak pendatang di daerah
ini.

Perkembangan dan pergolakan


Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, yang
beraliran Syiah dan merupakan keturunan Arab dengan perempuan setempat, yang
mendirikan Kesultanan Perlak pada 1 Muharram 225 H (840 M). Ia mengubah nama
ibukota kerajaan dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah. Sultan ini bersama istrinya,
Putri Meurah Mahdum Khudawi, kemudian dimakamkan di Paya Meuligo, Peureulak, Aceh
Timur.

Pada masa pemerintahan sultan ketiga, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran
Sunni mulai masuk ke Perlak. Setelah wafatnya sultan pada tahun 363 H (913 M), terjadi
perang saudara antara kaum Syiah dan Sunni sehingga selama dua tahun berikutnya tak
ada sultan.

Kaum Syiah memenangkan perang dan pada tahun 302 H (915 M), Sultan Alaiddin Syed
Maulana Ali Mughat Shah dari aliran Syiah naik tahta. Pada akhir pemerintahannya terjadi
lagi pergolakan antara kaum Syiah dan Sunni yang kali ini dimenangkan oleh kaum Sunni
sehingga sultan-sultan berikutnya diambil dari golongan Sunni.

Pada tahun 362 H (956 M), setelah meninggalnya sultan ketujuh, Sultan Makhdum Alaiddin
Abdul Malik Shah Johan Berdaulat, terjadi lagi pergolakan selama kurang lebih empat
tahun antara Syiah dan Sunni yang diakhiri dengan perdamaian dan pembagian kerajaan
menjadi dua bagian:

Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah (986 – 988)
Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah
Johan Berdaulat (986 – 1023)
Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah meninggal sewaktu Kerajaan Sriwijaya menyerang
Perlak dan seluruh Perlak kembali bersatu di bawah pimpinan Sultan Makhdum Alaiddin
Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang melanjutkan perjuangan melawan Sriwijaya
hingga tahun 1006.

https://histori.id/kesultanan-perlak-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara/ 3/5
6/19/2019 Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di Nusantara - Histori

Bergabung dengan Samudera Pasai


Sultan ke-17 Perlak, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan
Berdaulat (memerintah 1230 – 1267) menjalankan politik persahabatan dengan
menikahkan dua orang putrinya dengan penguasa negeri tetangga Peureulak:

Putri Ratna Kamala, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah
(Parameswara).
Putri Ganggang, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, Al Malik Al-Saleh.
Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz
Johan Berdaulat (memerintah 1267 – 1292). Setelah ia meninggal, Perlak disatukan
dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah pemerintahan sultan Samudera Pasai, Sultan
Muhammad Malik Al Zahir, putra Al Malik Al-Saleh.

Daftar Sultan Perlak


Sultan-sultan Perlak dapat dikelompokkan menjadi dua dinasti: dinasti Syed Maulana Abdul
Azis Shah dan dinasti Johan Berdaulat. Berikut daftar sultan yang pernah memerintah
Perlak.
Dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah

1. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (840 – 864)


2. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864 – 888)
3. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888 – 913)
4. Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915 – 918)

Dinasti Johan Berdaulat

1. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (306-310H/928-
932M).
2. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat (310-334H/932-
956M).
3. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (334-362H/956-983M).

Pada akhir pemerintahan sultan yang ketiga ini terjadi lagi peperangan di antara kedua
aliran selama empat tahun yang diakhiri dengan perdamaian dengan membagi wilayah
kerajaan menjadi dua bagian. Perlak pesisir bagi golongan Syi’ah dan Perlak pedalaman
untuk golongan ahlus Sunnah wal Jama’ah. Perlak pesisir mengangkat Alaiddin Syed
Maulana Shah yang memerintah dari tahun 365-377H/976-988M., Sebagai sultan. Perlak

https://histori.id/kesultanan-perlak-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara/ 4/5
6/19/2019 Kesultanan Perlak : Kerajaan Islam Pertama di Nusantara - Histori

pedalaman mengangkat Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang
memerintah (365-402H/986-1023M) sebagai sultan.
Pada waktu Sriwijaya menyerang Perlak, sultan Perlak pesisir mangkat sehingga seluruh
Perlak di bawah kekuasaan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat
dan ia melanjutkan perjuangannya melawan Sriwijaya sampai tahun 395H/1006M. Setelah
itu beliau diganti oleh:

1. Sultah Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (402-450H/1023-


1059M).
2. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (450-470H/1059-1078M).
3. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat (470-501H/1078-
1109M).
4. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan Berdaulat (501-527H/1109-1135M).
5. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (527-552H/1135-
1160M).
6. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat (552-565H/1160-1173M).
7. Sultah Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat (565-592H/1173-
1200M).
8. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (592-622H/1200-1230M).
9. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan berdaulat (622-
659H/1230-1267M). Sultan mempunyai dua puteri yaitu puteri Ratna Kamala dan puteri
Ganggang. Puteri pertama dikawinkan dengan raja Malaka yaitu Sultan Muhammad
Shah sedang puteri kedua dikawinkan dengan Raja Samudera Pasai yaitu Al-Malik Al-
Shaleh.
10. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Shah Johan Berdaulat (662-692H/1263-
1292M). Beliau merupakan sultan terakhir dari kerajaan perlak. Setelah sultan mangkat
Kerajaan Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudera Pasai pada masa pemerintahan
Sultan Muhammad Malik Al Zahir putera Al Malik Al-Saleh.

https://histori.id/kesultanan-perlak-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara/ 5/5

Anda mungkin juga menyukai