KELAYANG
BAB III
PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN
TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
3.1. UMUM
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disusun oleh pengguna barang dan jasa (PBJ) secara
umum telah memberikan informasi dan arahan terkait rencana kegiatan penyusunan
Dokumen Upaya Pengelolaan Lngkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL). Setelah mempelajari KAK dan mencermati penjelasan dan informasi, baik di kantor
maupun di lapangan, serta mengikuti perkembangan informasi, maka dalam rangka lebih
memahami subtansi pekerjaan, pada kesempatan ini konsultan sebagai penyedia jasa akan
menyampaikan beberapa komentar maupun tanggapan terhadap KAK.
Wilayah administratif lokasi kegiatan telah tergambar dengan jelas, yaitu di Danau Merapi
Desa Sengkilo Kec. Kelayang. Perlu penjelasan lebih lanjut tentang luas lahan yang akan
digunakan sebagai tapak proyek dan status kepemilikan lahan serta batas-batas sempadan
lahan rencana kegiatan.
Format pelaksanaan penyusunan dokumen Dokumen UKL-UPL mengacu pada pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup (Lampiran IV)
b. Mengidentifikasi rona lingkungan awal yang akan terkena dampak maupun sebaliknya,
yaitu kemungkinan adanya dampak lingkungan terhadap rencana Pembangunan Danau
Merapi Desa Sengkilo Kec. Kelayang.
c. Mempelajari dan menganalisa kondisi lingkungan di dalam wilayah rencan kegiatan,
d. Untuk mengidentifikasi parameter lingkungan yang akan terkena dampak selama tahap pra-
konstruksi, konstruksi, operasional Pembangunan Danau Merapi Desa Sengkilo Kec.
Kelayang.
e. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak secara kuantitatif dan kualitatif antara rencana
kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak.
Untuk ketepatan waktu penyusunan dokumen UKL-UPL data-data atau dokumen data dasar
dan studi terdahulu tersebut dapat tersedia sebelum pelaksanaan kajian dilaksanakan,
sehingga kegiatan yang telah direncanakan telah tergambar dengan jelas, baik lokasi,
kesesuaian ruang, master plan dan DED artinya uraian rencana kegiatan tidak mereka-reka.
Bahan-bahan tersebut menjadi acuan dalam penyusunan dan identifikasi rencana, sehingga
uraian kegiatan dalam dokumen UKL-UPL konsisten atau tidak saling berbeda dengan
dokumen terkait lainnya.
perencanaan (DED) master plan kawasan Danau Merapi Desa Sengkilo Kec. Kelayang, rencana
tata ruang kabupaten dan dokumen terkait lainnya, sehingga diketahui arah pengembangan.
Menurut pemahaman konsultan, lingkup studi UKL-UPL mengacu pada peraturan yang telah
ada yang menjadi dasar hukum dalam melaksanakan penyusunan dokumen UKL-UPL, yaitu
Peraturan Menteri Negara Lingkungan No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
Disamping itu dalam rangka efisiensi waktu dan biaya, maka pembuatan laporan disesuaikan dengan
dokumen tersebut diatas. Laporan tersebut sebelum dilakukan pembahasan di tingkat tim teknis
penilai UKL-UPL terlebih dahulu di konsultasikan kepada pengguna jasa.
Disamping itu dalam rangka efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan pembahasan dokumen UKL-UPL
mengacu pada ketentuan, yaitu :
Pembahasan di tingkat tim teknis penilai UKL-UPL Kab. Indragiri Hulu
Pada tanggapan ini juga disampaikan tindak lanjut dari penyusunan dokumen UKL-UPL adalah
diimplementasikannya rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah disetujui
dalam bentuk pelaporan pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.
BAB IV
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam kerangka Acuan Kerja maka
sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip dasar dan
penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang benar sehingga
keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka program yang
dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang diperlukan. Harus
diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan Dokumen Kontrak yang dilaksanakan
adalah merupakan standard, akan tetapi tetap diperlukan adaptasi sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya dilokasi proyek. Tanpa melakukan hal ini maka kemungkinan akan kesulitan yang tidak
diperkirakan sebelumnya akan timbul dan ini akan berakibat terlambatnya pelaksanaan dan juga
kepada penambahan biaya.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung dan pengukuran ke lapangan,
wawancara maupun melalui studi pustaka. Data yang dikumpulkan berupa data primer maupun
data sekunder.
Data-data sekunder ini kemudian ditabulasi dan diseleksi sesuai keperluan, sehingga dapat
dipergunakan sebagai data pendukung seperti disajikan Tabel berikut.
Q=K/B
Dimana :
K = Total rata-rata bulan kering, yang mana curah hujan < 90 mm.
B = Total rata-rata bulan basah, yang mana curah hujan > 100 mm.
Di samping data kualitas udara juga dibutuhkan data tingkat kebisingan di sekitar lokasi
melalui pengukuran lapangan dengan menggunakan alat sound level meterpada lokasi yang
dianggap mewakili wilayah studi. Pengukuran tingkat kebisingan pada prinsipnya
didasarkan pada sifat kebisingan lingkungan yang fluktuatif terhadap waktu, sehingga perlu
diambil contoh-contoh pengukuran pada selang waktu tertentu yang dipandang dapat
mewakili tingkat kebisingan yang setara pada selang waktu tersebut.
Pencatatan koordinat lokasi titik sampling digunakan Global Positioning System (GPS). Untuk
mengetahui apakah tingkat kebisingan sudah melampaui tingkat kebisingan maka perlu dicari
nilai LS dari pengukuran lapangan. LS dihitung dari rumus :
Metode pengukuran kualitas udara dan kebisingan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Sedangkan lokasi dan alasan pengambilan sampel kualitas udara ambien kegiatan
pembangunan Danaudisajikan pada Tabel 3.3.
Untuk mendukung hasil pengukuran kualitas udara dan kebisingan juga dicatat data suhu,
kelembaban, arah angin, dan kecepatan angin pada saat pengukuran berlangsung.
Jumlah
No. Lokasi Alasan
sampel
1 Tapak proyek 1 Mewakili kualitas udara ambien pada
saat sebelum kegiatan konstruksi
Pemukiman masyarakat 1 Mewakili wilayah yang diprakirakan
2 Tedekat akan terkena dampak.
Jumlah 2
Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-
21/MenLH/XII/2008 Lampiran IV A (Partikulat ≤ 150 mg/m³, SO2 ≤ 150 mg/m³, NO2 ≤ 150
mg/m³, CO ≤ 150 mg/m³, dan Opasitas 20 %).
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Grab Sampling, sampel dimasukkan ke dalam
botol sampel dan kemudian diberi label, selanjutnya dibawa ke Balai Laboratorium Pengujian
Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Pekanbaru untuk dianalisis sifat fisik dan kimianya.
Letak dan lokasi pengukuran debit diatur sehingga menggambarkan proses in-let out-let yang
masih berada di daerah batasan ekologis yang dikaji dalam studi ini.
Pengukuran debit air dilakukan dengan cara mengukur luas penampang sungai dan kecepatan
aliran yang terjadi. Luas penampang aliran diperoleh dengan membagi lebar aliran ke dalam
beberapa segmen. Lebar masing-masing segmen sepersepuluh dari lebar aliran dan di setiap
segmen dilakukan pengukuran kedalaman. Pengukuran secara electric dengan menggunakan
Current meter sedangkan dengan cara manual dilakukan dengan cara menghanyutkan
suatu pelampung (bola pingpong) di atas permukaan aliran dan perhitungan waktu
menggunakan stopwatch.
Pendekatan besarnya nilai debit aliran yaitu dengan persamaan yang dirumuskan oleh
Sosrodarsono dan Takeda(1977), sebagai berikut :
Q = V.A
Dimana :
Q =Debit aliran (m3/det)
V =Kecepatan aliran (m/det)
A = Luas penampang (m2)
d = Lebar segmen (m)
h = Kedalaman (m)
Kondisi atau tingkat pencemaran air relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan
dapat dihitung dari indeks pencemaran (IP) berdasarkan persamaan yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 114 Tahun 2003 tentang pedoman
pengkajian untuk penetapan kelas air. Persamaannya adalah :
IP = ((C/L)m2 + (C/L)r2)
2
√
Dimana :
L =Konsentrasi parameter baku mutu kualitas air
C =Konsentrasi parameter kualitas air yang diperoleh
m = Nilai C/L tertinggi yang diperoleh
r = Nilai C/L rata-rata
Bila nilai C/l >1, maka nilai C/L ini harus ditransformasi lagi dengan mengguna-kan persamaan :
C/l baru = 1,0 + 5 log (C/L). Kriteria terhadap nilai indeks pencemaran (IP) adalah :
Lokasi pengambilan sampel air permukaan pada kegiatan pembangunan Danau akan
disesuaikan dengan keberadaan air permukaan di lokasi dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingannya.
BAB V
RENCANA KERJA
Demi suksesnya pelaksanaan studi, maka dibuat target atau program kerja mulai dari tahap
persiapan sampai pada penyerahan dokumen. Program kerja akan dilaksanakan dalam waktu 90
(sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dengan
rencana perincian sebagai berikut:
b. Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh, data primer dan sekunder, dilakukan analisis dan merupakan data
untuk rona lingkungan hidup.Data tersebut dapat dijadikan sumber data dasar dalam melakukan
prakiraan dampak.
Dampak yang akan terjadi pada masing masing tahap kegiatan harus dikelola dan dipantau yang
dituangkan dalam dokumen Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL). Dokumen dokumen ini harus disusun dengan memperhatikan dan mengacu pada peraturan
penyusunan UKL-UPL yang berlaku.
1). Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) harus serinci mungkin dan berisi tentang : Jenis dampak
dan sumber dampak yang dikelola, Tolak ukur dampak, Pengelolaan lingkungan hidup, lokasi
dan periode pengelolaan, dan institusi pengelolaan lingkungan.
2). Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) UPL hendaknya berisi tentang ketentuan-ketentuan
pokok pemantauan yang meliputi : parameter lingkungan yang dipantau, metode
pemantauan yang mencakup metode pengumpulan dan analisa data, lokasi dan jangka
waktu dan frekuensi pemantauan, serta institusi pemantau lingkungan.
e. Perbaikan Dokumen
Perbaikan dokumen UKL-UPL adalah perbaikan/penyempurnaan dokumen UKL-UPL yang telah
diperiksa oleh SKPD teknis lingkungan dan SKPD terkait sesuai dengan masukan, saran, atau
perbaikan atas saran dan masukan dari pemeriksa.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB VII
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWAB
7.1 UMUM
Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu diselesaikannya
Pekerjaan Perencanaan UKL/UPL Danau Danau Merapi Desa Sengkilo Kec. Kelayang.
Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan mengusulkan Daftar Tenaga seperti
tercantum pada tabel halaman berikut dimana personil tersebut masing-masing sudah
berpengalaman di dalam bidangnya sehingga kami yakin akan dapat menyelesaikan tugas dan
pekerjaan ini dengan hasil yang memuaskan.
Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan dapat diselesaikan
dengan sempurna dan tepat pada waktunya sesuai Kerangka Acuan Kerja.
6) Tenaga pendukung merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penyusunan
dokumen UKL-UPL. Tenaga pendukung bertugas memberikan bantuan dalam penyediaan
data yang dibutuhkan dalam studi UKL-UPL.
BAB VIII
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
BAB IX
ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Demi menunjang keberhasilan pelaksanaan Kegiatan ini sehingga memenuhi sasaran yang diinginkan
dalam KAK dan target yang telah ditentukan maka Konsultan Perencana membentuk sejumlah
Tenaga Ahli profesional dari berbagai disiplin ilmu sesuai kualifikasi dan pengalaman yang
dibutuhkan, selain kriteria keahlian, kesesuaian dan kecukupan pengalaman tenaga ahli tersebut,
juga yang lebih diutamakan adalah yang memiliki wawasan luas dibidang Perencanaan.
Secara internal, konsultan akan membentuk suatu struktur Tim Pelaksanaan Pekerjaan berdasar
penugasan personil yang telah ditentukan dalam KAK. Organisasi proyek secara internal terbagi
menjadi 2 (dua) tingkatan yakni : tenaga professional dan tenaga pendukung.
Seluruh tenaga profesional dibawah koordinasi dari koordinator / team leader.Para tenaga
profesional membuat persiapan teknis, metodologi riset, pengumpulan data dan informasi,
melakukan analisis dan menyusun program kerja, penarikan kesimpulan dan rekomendasi, serta
penyusunan laporan dan ekspose/ pembahasan, berikut sejumlah diskusi dan konsultasi, juga bagian
dari tanggung jawabnya. Kesemuanya dilaporkan kepada Koordinator / Team Leader yang
bertanggung jawab atas kualitas subtansi secara menyeluruh, sedangkan untuk menunjang
kelancaran tugasnya, maka team Leader dibantu oleh tenaga pendukung yaitu asisten tenaga ahli.
Untuk melaksanaan pekerjaan Perencanaan UKL/UPL Danau Danau Merapi Desa Sengkilo Kec.
Kelayangkonsultan mengusulkan struktur organisasi yang terdiri dari tenaga ahli berbagai disiplin
keahlian yang bekerjasama dalam satu tim, seperti terlihat pada skema berikut ini :
(Team leader)
Bagian Administrasi
Tenaga Ahli
Sumber Tenaga Ahli
Daya Lingkungan
Air
Tenaga Pendukung
BAB X
LAPORAN
Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa Konsultan diwajibkan untuk
menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut:
b. Laporan Bulanan
Terdiri dari Laporan Kegiatan Perencanaan setiap bulannya. Secara umum Laporan bulanan
menguraikan :
1). Mengakomodir masukan, kritik dan saran dari hasil pelaksanaan Pertemuan Cosultation
Meeting, yang telah dilakukan sebelumnya.
2). Mengenai hasil penelitian dengan analisa secara professional atas serta penyajian laporan
kemajuan pekerjaan Perencanaan UKL-UPL Danau Danau Merapi Desa Sengkilo Kec.
Kelayangstiap bulannya.
Laporan UKL-UPL Sementara (Draft Final UKL-UPL) dibuat dalam rangkap 5 (lima) ganda yang
terdiri dari 1 (satu) ganda asli dan 4 (empat) ganda copy.
CV. LINE ARCHITECTURE CONSULTANT |48
USULAN TEKNIS JASA KONSULTANSI PERENCANAAN UKL/UPL DANAU MERAPI DESA SENGKILO KEC. KELAYANG
Laporan UKL-UPL Akhir dibuat dalam rangkap 5 (lima) ganda yang terdiri dari 1 (satu) ganda asli
dan 4 (empat) ganda copy.
BAB XI
PERALATAN PENUNJANG
Setelah mempelajari dan memahami KAK, dalam Perencanaan UKL/UPL Danau Danau Merapi Desa
Sengkilo Kec. Kelayangdibutuhkan peralatan yang akan digunakan sebagai berikut :
Dengan perlengkapan di atas kami yakin pekerjaan Perencanaan UKL/UPL Danau Danau Merapi Desa
Sengkilo Kec. Kelayangakan dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu waktu dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan Kerangka Acuan Tugas.
BAB XII
PENUTUP
Dengan adanya Perencanaan UKL/UPL Danau Danau Merapi Desa Sengkilo Kec. Kelayang, maka
realisasi dari pekerjaan ini diharapkan dapat memudahkan pengguna jasa untuk melakukan
pelaksanaan Pembangunan.
Diharapkan nantinya hasil yang telah dicapai dari pekerjaan ini dapat diimplementasikan pada masa
mendatang guna menunjang ketersediaan sarana dan prasarana bagi Pemerintah guna
mengoptimalkan pelayanan public Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu khususnya Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Indragiri Hulu kepada masyarakat setempat.Oleh karena itu
kami CV. LINE ACHITECTURE CONSULTANT memiliki komitmen untuk melaksanakan Pekerjaan
Perencanaan UKL/UPL Danau Merapi Desa Sengkilo Kec. Kelayang Secara Profesional dan
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan tata laku Profesi yang berlaku secara umum di bidang
Konsultansi Perencanaan UKL/UPL.