Anda di halaman 1dari 6

Pemijatan Perenium 1.

Pengertian Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan
paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot
dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178). Pijat perineum adalah tekhnik memijat perineum di
kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke
daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum (Herdiana, 2007, tips pijat perineum, ¶ 3,
http://www.klikdokter.com, diperoleh tanggal 13 September 2009). Menurut Nolan (2004, hlm.
128) pemijatan perineum adalah sebuah teknik sederhana yang dapat dilakukan sekali sehari
selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah perineum ( area antara vagina dan anus).
Sedangkan perineum itu sendiri adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang
dapat robek ketika melahirkan atau sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi
(episiotomi) (Herdiana, 2007, tips pijat perenium, ¶ 3, http://www.klikdokter.com, diperoleh
tanggal 13 September 2009). Menurut Sarwono (2005, hlm. 33) perineum itu terletak antara
vulva dan anus, yang panjangnya rata-rata 4 cm. Universitas Sumatera Utara 15 2. Manfaat
Pemijatan Perineum Pijat I ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan
tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi.
Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh
(Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya
bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah:
a. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses
penyembuhan setelah melahirkan. b. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina
(Vaginal Touche). c. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan
perineum di kala kepala bayi akan keluar. d. Menghindari kejadian episotomi atau robeknya
perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum. (Herdiana, 2007, tips
pijat perenium, ¶ 4, http://www.klikdokter.com, diperoleh tanggal 13 September 2009).
Menurut Danuatmaja (2004, hlm.70) menyatakan bahwa pemijatan perineum ini mengurangi
robekan perineum, mengurangi episiotomi dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan
lainnya. 3. Waktu Untuk Melakukan Pemijatan Perineum Pijat perineum sebaiknya tidak
dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi
menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
Universitas Sumatera Utara 16 Pemijatan perineum ini sebaiknya dimulai sekitar 4 sampai 6
minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada minggu ke-34 (Herdiana, 2007, tips pijat
perineum, ¶ 6, http://www.klikdokter.com, diperoleh tanggal 13 September 2009). 4. Cara
Melakukan Pemijatan Perineum Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah: a.
Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat
dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami). b. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman.
Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki
mereka. Ada yang menggunakan posisi semilitotomi atau posisi mengangkang. Jika pemijatan
dilakukan saat berdiri, letakkan kaki satu di kursi dan kaki yang lain berada sekitar 60-90 cm dari
kursi. c. Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum
tesebut. d. Gunakan minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi
dan sore. e. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3cm
di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat bersamaan. Perlahan-
lahan coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih,
atau tersengat. f. Tahan ibu jari dalam posisi seperti di atas selama 2 menit sampai daerah
tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi. Universitas
Sumatera Utara 17 g. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke
depan dan ke belakang melewati separuh terbawah vagina. Lakukan ini selama 3-5 menit.
Hindari pembukaan saluran kemih dan ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin
ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensivitas yang berkurang. h. Ketika sedang memijat,
tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan
membantu meregangkan kulit di mana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan
perineum itu sendiri. Lakukan pijata perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra
(lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi.

Pengertian
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek
ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi).
Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau beberapa minggu
sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas
perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun
episiotomi.
B. Keuntungan pijat perineum
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi

kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah :


 Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses
penyembuhan setelah melahirkan

 Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)

 Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala
bayi akan keluar

 Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan


meningkatkan elastisitas perineum.

 Membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil risiko
perobekan dan episiotomi.
 Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran hormon yang
membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah.

 Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir setelah bersalin.

 Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi sudah
disiapkan dengan baik.

 Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila kita melibatkan suami untuk
melakukan pijat perineum ini.

C. Waktu Pemijatan

Pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam minggu sebelum
hari-H persalinan, ibu bisa mulai memijat daerah perineum, area di antara vagina dan anus. Pijatan
pada perineum ini dapat meningkatkan kemampuan meregang area ini, sehingga kemungkinan ibu
mengalami episiotomi (sayatan pada pintu vagina untuk mempermudah keluarnya bayi) maupun
robekan akibat persalinan jadi lebih kecil. Pijat perineum ini memang belum selalu terbukti
meningkatkan fleksibilitas otot di area ini. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam
seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan
setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
 Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
 Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
 Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau,
pada saat proses persalinan sudah dimulai.
D. Kontra Indikasi

Ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi saluran kemih, infeksi
jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan

memperparah penyebaran infeksi.


E. Persiapan Sebelum Peminjatan
1. Persiapan untuk Ibu
 Ruangan yang tenang dan nyaman
 Ruangan yang aman
 Ruangan tidak terlalu terang
2. Persiapan untuk Pemijat
 Tangan pemijat harus bersih dan bekerja secara hati – hati.
 Selalu cepat tanggap tehadap Ibu jika mengalami rasa nyeri yang berlebihan.
 Atur posisi Ibu dalam keadaan yang nyaman ketika melakukan pemijatan.
3. Alat
 Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, minyak sayur atau sweet
almond.
 Jam atau petunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
 Beberapa buah bantal untuk pengganjal Ibu.
 Sarung tangan yang steril
 Handuk kecil setelah pemijatan

F. Teknik Pijat Perineum


1. Cuci tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang.
2. Berbaringlah dalam keadaan yang nyaman
3. Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut.
4. Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet
almond pada jari-jari tangan, jempol, dan area perineum. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi
dan sore
5. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu jari tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam
vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat bersamaan. Perlahan-lahan coba
rengangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau timbul rasa
hangat (slight burning).
6. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak
terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi.
7. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang
melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari
pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan
tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
8. Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada
di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti
akan meregangkan perineum itu sendiri
9. Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk
menghindari iritasi atau infeksi.
10. Setelah pemijatan selesai di lakukan, kompres hangat jaringan perineum Ibu selama kurang-lebih

10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi
darah sehingga otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau tegang).
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis.
Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter/bidan ketika mendorong)
adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan).
Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan
oleh dokter/bidan.
Gambar Cara Pemijatan Perineum
G. Hal-hal yang harus diperhatikan

a. Sebelum melakukan pemijatan


- Jangan memijat seandainya didaerah kemaluan ibu terdapat infeksi
- Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada ibu
- Jangan memaksa ibu untuk dipijat
b. Pada saat pemijatan
- Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau,
pada saat proses persalinan sudah dimulai.

c. Hal-hal yang perlu diingat segera setelah melakukan pemijatan


 Jika terjadi iritasi, segera datang untuk memberitahukan bidan
Pijatan perineum ini tidak untuk semua orang dan juga mungkin tak membantu pada
semua kasus. Yang tak kalah penting, pilihlah bidan atau dokter yang berpengalaman
membantu persalinan tanpa episiotomi.

Anda mungkin juga menyukai