Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK

OVERHOUL MOTOR BENSIN MITSUBISHI L-300

DISUSUN OLEH :
1. Ichsan Hidayat
2. Indra Siswono
3. Syaiful Rahman
4. Deny Arif Wibowo
5. Dhowi Pratomo
6. Andik Setiawan
7. Rifan Setiawan

PRODI JURUSAN : TEKNIK MESIN PERAWATAN PAGI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 2014


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Simon Petrus,ST, MT. selaku dosen
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan ini sehingga
dapat menambah pengetahuan penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang
diharapkan. Pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”. Untuk itu, kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari rekan-rekan dan para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan di
masa depan.

Mudah-mudahan laporan ini dapat membantu rekan-rekan siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar, dan dapat memotivasi kreatifitas siswa dalam mengembangkan dan
memperluas akses Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Informasi, dan semoga hasil dari apa yang
kita lakukan adalah merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi kemaslahatan umat manusia
didunia. Amin!!
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I ( PENDAHULUAN)

 LATAR BELAKANG
 TEORI SINGKAT
 TUJUAN PRAKTEK OVER HOUL
 KESELAMATAN KERJA.

BAB II ( MOTOR BENSIN)

 PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 2 TAK DAN 4 TAK


 LANGKAH KERJA MOTOR BENSIN
1. Cara Kerja Motor 4 tak
2. Cara Kerja Motor 2 tak
 LANGKAH KERJA SAAT OVER HOUL
1. Cylinder head dan hasil pengukuran komponennya
2. Cylinder block dan hasil pengukuran komponennya

BAB III ( PENUTUP )

 KESIMPULAN
 SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Tahukkah anda?bila sejarah mobil yang telah kita ketahui pada saat ini diterapkannya
mesin pembakaran internal.Mesin pembakaran internal menggunakan sumber bahan bakar
sebagai sumber tenaga hasil pembakaran di ruang bakaryang digunakan untuk menggerakan
piston didalam silender.

Pada tahun 1885 Daimler dan Maybach menciptakan mesin yang ringan cepat menggunakan
karburator bensin ,dan yang memiliki silinder vertical.Ukuran,kecepatan dan efisiensi dari meesin
yang memungkinkan dalam sebuah revolusi mesin mobil.Daimler yang dianggap sebagai penemu
pertama yang menciptakan mesin pembakaran internal praktis.Pada tahun 1889 Daimler dan
Maybach membangun mobil pertamanya.Mereka tidak mengadaptasi kendaraan lain seperti yang
mereka lakukan sebelumnya.Mobil baru Daimler memiliki 4 kecepatan dan kecepatan yang di
capai 10 mph.

Kemudian sebelas tahun kemudian Wilhelm Maybach membuat mobil Marcedes yang
mengadaptasi dari mobil-mobil yang telah ia ciptakan sebelumnya bersama Daimler.
 TEORI SINGKAT
Sesuai dengan tujuan pelaksanaan pekerjaan dasar engine, diperlukan pengetahuan tentang
prinsip dan cara kerja motor bakar, sistem pendinginan, sistem pelumasan, penghitungan daya
motor dan prosedur pembongkaran dan pemasangan komponen engine serta cara pembersihan
engine dengan glass bead. Adapun fungsi pelaksanaan pekerjaan dasar engine bertujuan:
1) Menjaga agar engine dapat berfungsi secara optimal dan aman
2) Meningkatkan umur pemakaian
3) Menghemat biaya pemeliharaan

 TUJUAN PRAKTEK
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami cara kerja dari Motor Bensin.
2. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis awal kerusakan pada kendaraan.
3. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan Overhaul engine dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengenali nama-nama komponen dari engine dan cara kerjanya.
5. Mahasiswa diharapkan dapat memahami prosedur kerja yang baik sesuai standarnya.

 KESELAMATAN KERJA
1. Gunakanlah alat pelindung praktikum yang sesuai, seperti wearpak, sepatu, dll.
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan cara pemakaian alat yang benar.
3. Berhati-hatilah terhadap komponen yang mudah patah ataupun yang memerlukan kerataan.
4. Perhatikan tanda-tanda yang ada pada bodi komponen.
5. Bekerjalah dengan serius dan selalu patuhi instruksi intruktur.

 PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 2 TAK DAN 4 TAK


prinsip kerja motor bensin
Pada dasarnya prinsip kerja pada motor bensin terdiri dari 5 hal yaitu:
1. Pengisian campuran udara dan bahan bakar
2. Pemampatan/pengkompresian campuran udara dan bahan bakar
3. Pembakaran campuran udara dan bahan bakar
4. Pengembangan gas hasil pembakaran
5. Pembuangan gas bekas

Prinsip kerja motor bensin diatas pada:


* pada motor 4 tak,
Diselesaikan dalam: empat gerakan piston atau dua putaran poros engkol.

* Pada motor 2 tak,


Diselesaikan dalam dua gerakan piston atau satu putaran poros engkol.

 LANGKAH KERJA MOTOR BENSIN


Langkah kerja motor terdiri dari :

1. Langkah isap
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha
4. Langkah buang
CARA KERJA MOTOR 4 TAK

Prinsip kerja motor 4 TAK


1. Langkah isap
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah ini,
campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup
buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum,
masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara
luar (atmospheric pressure).

2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar
dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar yang
diisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan
mudah terbakar.
3. Langkah usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi,
busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah.
Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).

4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam
silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas
pembakaran ke luar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk
persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.

CARA KERJA MOTOR 2 TAK

Prinsip Kerja Motor 2 TAK


1. langkah isap dan kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara
dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian
ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang
sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat
sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang
telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

2. Langkah usaha dan buang


Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke
bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan.
Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak
keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran
tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju
knalpot.bLangkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.

Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada
di ruang bawah piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanyareed valve.

 LANGKAH KERJA SAAT OVER HOUL


1. Cylinder Head
Cylinder head terbuat dari besi tuang (konstruksi mesin lama) saat ini banyak diaplikasikan
cylinder head yang terbuat dari campuran aluminium. Cylinder head berfungsi sebagai
dudukan mekanisme katup, karburator, busi dan sebagai ruang bakar seperti dijelaskan
gambar 4 di bawah.
a. Pelepasan Cylider Head.
1) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
2) Lepaskan semua komponen seperrti seperti panjang valve intake &exhaust,panjang
valve spring intake & exhaust,rocker arm
PENGUKURAN VALVE SPRING SEBELUM DAPAT TEKANAN DAN SESUDAH
DAPAT TEKANAN 100 Kg :
Sebelum Mendapat Tekanan : Sesudah Mendapat Tekanan :

 Valve spring 1 : 47 mm  Valve spring 1 : 33 mm


 Valve spring 2 : 48mm  Valve spring 2 : 33mm
 Valve spring 3 : 47mm  Valve spring 3 : 33mm
 Valve spring 4 : 47mm  Valve spring 4 : 33mm

PENGUKURAN POROS PADA CAM SHAFT :

Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4


a b a b a b a b
X = 30,90 X = 30,90 X = 31,00 X = 30,90 X = 30,90 X = 30,90 X =30,90 X = 30,90
Y = 36,40 Y = 36,40 Y = 36,40 Y = 36,40 Y =36,40 Y = 36,40 Y = 36,40 Y = 36,40
b. Pembersihan komponen Cylider Head.
Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup
sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi.

c. Pemeriksaan komponen Cylider Head.


1) Kerataan intake manifold.
2) Periksa kerataan permukaan cylinder head.
3) Periksa kebengkokan katup.
4) Periksa kerataan permukaan katup.

d. Pemasangan Cylider Head.


1) Bila permukaan tidak rata lakukan perataan permukaan dengan menyesuaikan batas
yang tersedia pada bagian sisi cylinder head.
2) Lakukan pemasangan sesuai dengan arah kebalikan pembongkaran.

2. Cylinder block
Cylinder block berfungsi untuk dudukan komponen mesin dan terdapat water jacket untuk
tempat aliran air pendingin. Silinder liner adalah silinder yang dapat dilepas. Silinder liner
dibagi menjadi 2 tipe : dry type dan wet type seperti ditunjukkan gambar dibawah. Dry type
mempunyai keuntungan effisiensi panas lebih baik, tetapi pendinginan pada liner kurang baik.
Wet type mempunyai keuntungan pendinginan pada liner baik tetapi effisiensi panas
berkurang.
a. Pelepasan Cylinder Block.
1) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
2) Lepaskan cylinder head unit.
3) Lepaskan semua engine mounting.
4) Setelah engine dipisahkan dari badan kendaraan lepaskan komponen yang terdapat
pada ruang poros engkol seperti pompa oli.
5) Lepaskan batang piston dapat melepaskan poros engkol.
6) Lepaskan crank shaft dan oil pan serta oil strainer pada cylinder block.
7) Setelah semua bagian dilepas bersihkan komponen dengan solven atau glass bead.

b. Pemeriksaan CDylinder Block.


Dalam pemeriksaan blok silinder yang pertama diperiksa setelah dibersihkan
adalah keutuhannya secara fisik ( secara visual) dari kemungkinana pecah , retak
atau perubahan bentuk dasarnya.

Kelurusan dudukan poros engkol :


Untuk mendukung puritan poros engkol menjadi stabil (getarannya kecil) maka dudukan poros
engkol harus lurus antara satu dengan
lainnya, oleh karena itu saat membongkar mesin kelurusan dudukan harus diukur .
Adapaun peralatan yang dibutuhhkan untuk pengukuran kelurusan
PENGUKURAN POROS CRANK SHAFT (POROS ENGKOL) :

1 2 3 4
X Y X Y X Y X Y
X : 44,90 Y : 45,00 X : 45,00 Y : 44,90 X :44,90 Y : 45,00 X : 44,90 Y : 45,00
X1 : Y1 : X1 : Y1 : X1 : Y1 : X1 : Y1 :
45,00 45,00 44,90 45,00 44,90 44,91 45,00 49,00

PISTON
Piston bergerak turun naik di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi,
usaha, dan buang. Fungsi utama piston adalah untuk menerima tekanan pembakaran dan
meneruskannya ke poros engkol. Piston terbuat dari paduan alumunium karena ringan dan radiasi
panas yang baik.
Fungsi Dari torak adalah mengisap, mengkompresi dan memikuk tekanan hasil
pembakaran serta menyalurkannya ke poros engkol melalui batang torak dan sebagi pendorong
gas sisa pembakaran keluar dari silinder serta sebagai penyekat antara ruang engkol dengan
silinder. Torak pada motor 2 tak juga berfungsi sebagai katup/pengatur dalam proses pembilasan.
PENGUKURAN DIAMETER LUAR PISTON :

 Piston 1 : 77,00 mm  Piston 3 : 76,80 mm


 Piston 2 : 76,90 mm  Piston 4 : 76,90 mm

PENGUKURAN CELAH RING PISTON PADA PISTON :

 Piston 1 : 0,05 mm  Piston 4 : 0,05 mm


 Piston 2 : 0,05 mm
 Piston 3 : 0,05 mm
PENGUKURAN CELAH RING PISTON PADA BLOK CYLINDER

 Piston 1 : 0,30 mm  Piston 3 : 0,30 mm


 Piston 2 : 0,25 mm  Piston 4 : 0,30 mm

 Pemeriksaan dan Pengukuran Tabung Silinder


Untuk memperoleh tenaga mesin yang maksimal maka kebocoran antara torak dan ring
torak dengan silinder harus dibuat sekecil mungkin, oleh karena itu tabung silinder tidak
boleh terdapat goresan, keovalan, ketirusan maupun keausan yang terlalu besar.
Pemeriksaan tabung slilinder
Pemeriksaan ini dilihat secara visual dari kemungkinan tergores, cembung yang telalu
besar atau dengan diraba barang kali silinder sudah berubah bentuknya.

4) Pengukuran Tabung Silinder


Alat yang digunakan adalah :
Jangka sorong
Mokrometer luar (sesuai ukuran)
Silinder boore gauge (sesuai ukuran)
Ragum micrometer (bila diperlukan)
Cara Pengukuran :
a) Ukur diameter silinder bagian atas yang tidak terkena gesekan ring torak
b) Ambil micrometer yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut
c) Kalibarasi micrometer dan setting/posisikan micrometer sesuai dengan hasil
pengukuran dengan jangka sorong (untuk memudahkan penghitungan dapat
dibulatkan ketasa atau kebawah).
d) Rakit silinder Boore Gauge yang sesuai dengan ukuran (dapat dicoba
masukkan dalam silinder) kemudian kalibrasi silinder bore dengan
micrometer tersebut (pada saat silinder bore diukur dengan micrometer
dibuat posisi jarum dial pada angka nol dan jangan merubah posisi
micrometer).
e) Ukur diameter silinder dengan silinder bore gauge pada enam posisi yaitu
bagian yang terkena gesekan ring torak bagian atas (melintang dan
membujur (X dan Y), bagian tengan (X dan Y), dan Bagian bawah (X dan
Y) .

Kerataan Blok Cylinder : 0,15


PENGUKURAN LINER PADA CYLINDER BLOCK :

Linier Cylinder 1
X1 : 0,13 X2 : 0,13 X3 : 0,14
Y1 : 0,13 Y2 : 0,13 Y3 : 0,13

Linier Cylinder 2
X1 : 0,11 X2 : 0,11 X3 : 0,11
Y1 : 0,9 Y2 : 0,11 Y3 : 0,11

Linier Cylinder 3
X1 : 0,10 X2 : 0,11 X3 : 0,11
Y1 : 0,12 Y2 : 0,12 Y3 : 0,11

Linier Cylinder 4
X1 : 0,15 X2 : 0,15 X3 : 0,15
Y1 :0,16 Y2 : 0,6 Y3 : 0,6
 KESIMPULAN

Dari praktek overhaul motor bensin Mitsubishi L-300 yang dapat kita pelajari adalah
mengetahui definisi dan fungsi dari setiap komponen-komponen yang terdapat pada engine
tersebut.Selain itu kita dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat pelepasan
dan pemasangan kompnen-komponen yang terdapat pada engine sesuai buku pedoman dan arahan
dari instruktur.Setelah melakukan pembokaran hal lain yang dapat kita pelajari adalah cara
memakai alat-alat ukur sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat pada engine,karna
dengan alat ukur kita dapat mengetahui standar pemakaian komponen tersebut,apakah masih layak
pakai atau sudah waktunya untuk diganti sesuai dengan standar pemakaian sesuai dengan buku
pedoman yang ada.Agar saat selesai melakukan overhaul mesin dapat menyala sesuai dengan apa
yang kita inginkan.

 Komponen yang tidak ada pada engine :


1. Kabel tegangan tinggi 6. Dinamo starter
2. V-belt 7. Kontak
3. Mufler 8. Baut vuly patah 1 tinggal 1
4. Fuel tank 9. Blower
5. Hose radiator 10. Condensor AC
 SARAN
1. Selalu memperhatikan keamanan dan menggunakan safety agar terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
2. Selalu memperhatikan penggunaan tools pada saat melakukan pembongkaran dan
pemasangan pada engine sesuai dengan standar pemakaian.
3. Selalu menggunakan buku panduan saat overhaul agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan pembongkaran maupun pemasangannya kembali.
4. Selalu bekerja dengan serius,teliti,dan mematuhi instruktur agar praktek dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai