Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN SEMINAR LAPORAN PRAKTIK TEKNIK PRODUKSI BENIH

KERAPU CANTANG (Epinephelus sp.) DI UD. ANDALAN KERAPU


SITUBONDO, JAWA TIMUR
NAMA : Yeni Ayu Hutagaol
NRP : 51154211106
PRODI : TEKNOLOGI AKUAKULTUR
HARI/TANGGAL : Selasa, 27 November 2018
DOSEN PEMBIMBING : 1) Sri Budiani Samsuharapan, A.Pi., S.Pi., M.M
2) Amyda S. Panjaitan , A.pi, M.si

I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Ikan Kerapu Cantang adalah hibrida antara ikan Kerapu Macan Betina
dan Kerapu Kertang jantan, merupakan suatu varietas baru yang secara
morfologi mirip dengan kedua spesies induknya, dengan kelebihannya yaitu
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan induknya dan cenderung lebih tahan
terhadap serangan penyakit, lebih toleransi terhadap lingkungan. Saat ini, ikan
kerapu cantang mulai banyak dibudidayakan namun masih memiliki beberapa
kendala yaitu peningkatan permintaan pasar akan benih namun tidak diimbangi
dengan jumlah benih yang dihasilkan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktik integrasi ini adalah untuk mengetahui teknis
dan mampu menghitung analisa usaha produksi benih kerapu cantang
(Epinephelus sp.) di UD. Andalan Kerapu Situbondo, Jawa Timur.

II. Metode Praktik


2.1. Waktu dan Tempat
Praktik integrasi ini dilaksanakan selama 60 hari dimulai dari tanggal 13
Agustus 2018 sampai 11 Oktober 2018. Lokasi praktik integrasi ini
dilaksanakan di UD. Andalan Kerapu Situbondo (AKSI) Desa Gelung,
Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo - Jawa Timur.

2.2. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan diterapkan dalam pelaksanaan


praktik integrasi adalah metode observasi yaitu dengan mengikuti semua
kegiatan yang ada khususnya yang berkaitan dengan Teknik produksi benih
kerapu cantang di di UD. Andalan Kerapu Situbondo (AKSI) Desa Gelung,
Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Data yang
dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.

2.3. Jenis Data


a. Data Primer
Data Primer yang diperoleh dalam praktik produksi benih kerapu
cantang diperoleh dari pengamatan secara langsung dan pengukuran yang
dilakukan, serta wawancara dari teknisi yang ada dilokasi praktik tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dalam praktik integrasi ini
diperoleh secara tidak langsung baik dari buku litertur, arsip-arsip dan
dokumen-dokumen yang dimiliki oleh instansi bersangkutan atau media lain.

III. Hasil dan Pembahasan


3.1. Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan di UD. Andalan Kerapu Situbondo (AKSI)
terbuat dari semen (bak beton). Wadah berkapasitas 10,7 m3 berbentuk persegi
panjang dengan sudut–sudut yang membulat. Sterilisasi menggunakan larutan
chlorin (dosis 100 ppm) dengan tujuan mematikan kotoran atau organisme
pengganggu yang menempel pada dinding dan dasar wadah. Pemasangan
aerasi pada wadah pemeliharaan larva sebanyak 35 titik aerasi. Pemasangan
aerasi diletakkan 5 cm dari atas dasar bak. Pada bagian atas pemeliharaan bak
larva, di pasang plastik terpal berwarna biru transparan.
3.2. Persiapan Media
Penyediaan air laut berasal dari selat Madura dengan kondisi air laut
yang tersedia sepanjang tahun. Serangkaian pipa dipasang dengan jarak 300
m dari garis pantai. Sebelum air dimasukkan ke bak tandon air terlebih dahulu
dialirkan ke dalam bak filter di dalam bak filter tersebut sudah diberi arang dan
pasir sebagai penyaring. Air laut yang tertampung pada bak tandon disterilisasi
menggunakan kaporit (15 ppm) dan aerasi kuat selama 12 jam. Untuk
penetralan kaporit dilakukan dengan pemberian Na-Thiosulfat 10 ppm. Air
tawar berasal dari sumur bor yang di hisap menggunakan pompa dan dialirkan
melalui serangkaian pipa ke dalam unit pembenihan kerapu cantang dan juga
dialirkan kerumah karyawan untuk kebutuhan karyawan itu sendiri.
3.3. Penebaran dan Penetasan Telur
Telur kerapu cantang didatangkan dari BPBAP Pecaron Situbondo
dengan menggunakan sistem transportasi tertutup. Penebaran telur dilakukan
langsung di bak pemeliharaan larva agar setelah telur menetas tidak banyak
mendapat perlakuan yang menyebabkan kematian pada larva. Pada media
pemeliharaan diberi antibiotik dengan tujuan membunuh jamur atau bakteri
yang ada pada telur kerapu cantang. Padat penebaran telur kerapu cantang
ialah 400.000 butir telur per bak dalam 9 m3 air atau dengan padat tebar 55
ekor/m3.
3.4. Perkembangan Larva
Larva yang baru menetas masih bersifat planktonis, berwarna putih
transparan, sistem penglihatan masih belum berfungsi serta masih mempunyai
yolk egg (kuning telur) sebagai cadangan makanan. Pada saat pemeliharaan
dijumpai masa kritis atau masa rentan terhadap kematian pada larva yaitu,
pada saat larva berumur D8-D20 dimana larva mengalami beberapa perubahan
bentuk tubuh.
3.5. Pengelolaan Pakan
Pengelolaan pakan pada pemeliharaan larva kerapu cantang mengacu
pada ketepatan waktu, jenis pakan, pemberian dosis, dan frekuensi pemberian
pakan. Ketepatan waktu sangat penting dalam pengelolaan pakan karena
kerapu cantang bersifat kanibalisme. Pemberian pakan pada larva kerapu
cantang terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Dosis yang diberikan
disesuaikan dengan umur larva, karena semakin besar umur larva, dosis yang
diberikan semakin banyak.
3.6. Pengelolaan Kualitas Air
Parameter kualitas air yang dicek yaitu suhu, pH dan Salinitas. Kisaran
kualitas air yang optimal selama praktik adalah 28-32 oC untuk suhu, pH 7,8-8,3
dan salinitas 30-31 ppt.
3.7. Grading
Proses grading yang dilakukan di UD. Andalan Kerapu Situbondo (AKSI)
dilakukan pada umur 32 hari (D32) dikarenakan pada usia (D32) rata-rata larva
sudah lepas sensor sehingga ketahanan tubuhnya lebih kuat, dengan demikian
dapat mengurangi resiko kematian pada saat dilakukannya proses grading.
3.8. Panen
Pemanenan benih ikan kerapu cantang dilakukan apabila terdapat
permintaan dari pasar/konsumen. Benih ikan yang dipanen dipuasakan sejak
pagi hari dengan tujuan untuk mengosongkan isi perut ikan hingga tidak
mengeluarkan terlalu banyak kotoran ataupun ikan stress.

Analisa Usaha

No Uraian Biaya
1 Biaya Investasi Rp. 447.790.000,-
2 Biaya Operasional Rp. 533.545.000,-
3 Biaya Tetap Rp. 120.441.000,-
4 Biaya Tidak Tetap Rp. 413.104.000,-
5 Keuntungan Rp. 824.955.000,-
6 B/C Ratio 2,5
7 BEP (Harga) Rp. 824.955.000,-
8 BEP (Unit) 54.753.472 ekor
9 PP 6 bulan

Usaha produksi benih kerapu cantang layak untuk dilakukan karena B/C Ratio
>1 yaitu 2,5 keuntungan bersih Rp. 824.955.000,- payback period 6 Bulan.

Anda mungkin juga menyukai