Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hudiya Arini Haq

Nim : P07131118133
Prodi : D3 Gizi Tk. I

NILAI SOSIAL PANGAN DAN MAKANAN

A. Pengertian Pangan dan Makanan


Menurut UU no 18 tahun 2012, Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan,
bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Jenis-jenis pangan dibedakan atas pangan segar dan pangan olahan. Pangan segar
adalah pangan yang belum mengalami pengolahan, yang dapat dikonsumsi langsung
atau dijadikan bahan baku pengolahan, yang dapat dikonsumsi langsung atau
dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, segala macam
buah, ikan, air segar, dan sebagainya. Sedangkan, pengertian pangan olahan adalah
pangan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau
tanpa bahan tambahan. Pangan olahan dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pangan olahan tertentu: pangan olahan yang diperuntukkan bagi kelompok
tertentu, dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan kelompok
tersebut.
2. Pangan siap saji: Makanan atau minuman yang sudah diolah dan bisa langsung
disajikan ditempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.

B. Nilai Sosial Pangan dan Makanan

Pangan sebagai fungsi nilai social ada kaitannya dengan pemahaman terhadap situasi
status gizi kelompok personal dalam masyarakat. Selain ada kaitannya pangan juga
ada kaitannya dengan kebiasaan makan. Kebiasaan makan adalah cara pandang
masyarakat terhadap pangan yang dikaitkan dengan social,kultur, tekanan ekonomi,
pilihan, dan pemanfaatan pangan tertentu. Fungsi nilaisosial pangan, yaitu:
1. Gastronomic.
Mengisi perut (gaster) yang kosong. Dipilih berdasarkan preferensi/kesukaan.
Contohnya orang Eropa suka pangan lunak, orang Afrika suka pangan yg perlu
dikunyah (daging), dan orang Asia suka rasa tertentu dari pangan (beras).
2. Alat identitas budaya.
Dijadikan indicator asal budaya mereka. Contoh orang beragama Hindutidak
makan daging, orang eskimo menyukai daging mentah, dan orang Jawasuka rasa
manis, dll.
3. Agama dan kepercayaan.
Dikaitkan dengan upacara-upacara khusus. Misalnya, kambing untuk akikah
bagi pemeluk agama Islam, roti dan anggur punya makna khusus bagiumat
Nasrani, dan kepala kerbau untuk sedekah laut, dll.
4. Alat komunikasi.
Diberi makna sebagai sarana komunikasi nonverbal. Misalnya,
parsel/bingkisan makanan untuk orang-orang terentu, pada hari raya adakebiasaan
mengirim ketupat, dll. Pangan khusus (tumpeng) sebagai nadzaring, pangan dari
bawahan pada saat atasan naik pangkat.
5. Ekspresi status social ekonomi.
Dikaitkan simbol status dari status sosial/ ekonomi, nilai gizi pangan kadang
tidak diperhitungkan. Contohnya roti tawar putih untuk orang kaya dan roti yang
berwarna untuk orang miskin, nasi pulen, putihuntuk orang kaya, orang kaya lebih
banyak mengkonsumsi gula dan panganhewani, dll.
6. Simbol kekuasaan/kekuatan
Bermakna politik/menunjukkan kekuasaan. Misalnya pembedaan
jenismakanan antara pembantu dan majikan, pembedaan jenis makanan ayah
dengan anggota keluarga yang lain, serta pangan sebagai alat politik antar negara

Anda mungkin juga menyukai