6. Jenis- Jenis KB
Kondom
Pil kombinasi (cara KB yang mengandung estrogen dan progrestin)
Implant
KB suntik
Alat dalam Rahim IUD (IUCD,COPPER-T,SPIRAL)
MAL (Metode Aminorea Laktasi)
7. KB Implan
a. Pengertian
Impalant adalah kontrasepsi yang menggunakan lenovorgestrel
(LNG) sebagai bahan aktifnya. Implant terdiri atas enam kapsul , masing-
masing berdiameter 2,4 mm dan panjang 34 mm. Tiap kapsul mengandung
36 mg LNG. Keenam kapsul melepaskan 80 mcg LNG setiap hari selama 6-
18 bulan pertama yang selanjutnya menurun sampai 30 mcg dan akan terus
berlangsung sampai paling sedikit lima tahun (Mubarak, 2009). Alat
kontrasepsi implant (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang
disusupkan di bawah kulit.
b. Jenis KB Implan
Non Biodegrable Implan.
- Implan 6 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 5 tahun.
- Nortplan 2 kapsul, berisi hormone Levomorgestrel daya kerja 3 tahun.
- Norplan 1 kapsul, berisi hormone 3 Ketodesogestrel, daya kerja 2,5-4
tahun.
Saat ini diuji coba di Indonesia, Implan 1 kapsul dengan panjang 4 cm,
diameter luar 2 mm, terdiri dari suatu intraeva (ethylinevinil acetate)
berisi 60 mg 3 Ketodesogestrel yang dikelilingi suatu Membrane eva
berdaya kerja 2-3 tahun.
Biodegradable
Yang sedang diuji saat ini yaitu Copronor PP, suatu kapsul polimer
berisi hormone Lemomorgestrel dengan daya kerja 18 bulan.
Yang paling sering dipakai :
(1) Norplant
- Dipakai sejak tahun 1987.
- Terdiri dari 6 batang silastik yang padat panjang tiap batang 40
mm, diameter 2,4 mm.
- Sangat efektif untuk mencegah kehamilan 5 tahun.
- Saat ini Norplan yang paling banyak dipakai.
(2) Implanon
- Dipakai sejak tahun 1987.
- Terdiri dari 2 batang silastik yang padat panjang tiap batang 40
mm, diameter 2,4 mm.
- Masing-masing batang diisi dengan 68 mg 3 ketodesogastrel di 2
matrik batang.
- Sangat efektif untuk mencegah kehaamilan 3 tahun.
(3) Jadena dan Indoplan
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan
lama kerja 3 tahun.
c. Cara Kerja
Lendir servik menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
Mengurangi transportasi sperma.
Menekan ovulasi.
d. Efek samping
Efek samping dari penggunaan implant adalah: Gangguan
haid,Depresi, keputihan, Jerawat, Perubahan libido, Perubahan BB,
Hematoma, infeksi (Suratun, 2008).
Efek samping dari imlpan antara lain : gangguan pola haid seperti
terjadinya spotting, pendarahan, haid memanjang atau lebih sering berdarah
(metrohagia), amenoria, mual-mual, pening, sakit kepala, kadang2 terjadi
perubahan pada libido, dan berat badan timbulnya agne. Oleh karena jumlah
progesterone yang di keluarkan kedalam darah sangat kecil, maka efek
samping yang terjadi tidak sesering pada penggunaan pil KB (Winkjosastro,
2005).
e. Keuntungan
(1) Keuntungan kontrasepsi
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang ( sampai 5 tahun)
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat stelah pencabutan
- Tidak memerlukan peperiksaan dalam
- Bebas dari pengaruh estrogen
- Tidak mengganggu kegiatan senggama
- Tidak mengganggu ASI.
- Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
- Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.
(2) Keuntungan Nonkontrasepsi
- Mengurangi jumlah darah haid.
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi/ memperbaiki anemia.
- Melindungi terjadinya kanker indometrium.
- Menurunkan angka kelainan jinak kanker paudara.
- Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
- Menurunkan angka kejadian Endometrios.
f. Kerugian
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting) hipermenorea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti:
(1) Nyeri kepala.
(2) Peningkatan/ penurunan berat badan,
(3) Nyeri payudara.
(4) Perasaan mual.
(5) Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
(6) Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan.
(7) Tidak memberikan efek protektif teradap infeksi menular seksual
termasuk AIDS.
(8) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini
sesuai dengann keinginan, akan tetapi harus pergi keklinik untuk
pencabutan.
(9) Aefektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat).
(10) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000
perempuan per tahun).
5. Riwayat Obstetri
a. Haid
Pada ibu/klien yang mengalami gangguan menstruasi seperti nyeri pada
saat haid yang berlebihan (dismenorhea berat), perdarahan haid yang
banyak dapat menggunakan metode kontrasepsi implan.. Implan dapat
diberikan pada saat hari ke 2-7 menstruasi (Saifuddin, 2003 : MK-73).
b. Riwayat Perkawinan
Dalam penggunaan kontrasepsi Implan peserta disarankan tidak
mempunyai pasangan seks lain.
c. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Diberikan pada peserta KB implan yang dalam fase menjarangkan
kehamilan dan mengakhiri kesuburan
d. Riwayat KB
Jenis KB yang pernah digunakan, alasan penggunaan, lama pemakaian,
alasan berhenti atau ganti cara, rencana KB berikutnya dan apa tujuan
peserta ikut KB.