Anda di halaman 1dari 16

A.

IDENTITAS PEMRAKARSA

1. Nama : KRISTIAN SELENG

2. Jabatan : Pemrakarsa

3. Nama Usaha : HOTEL CAMELOAN

4. Alamat Rumah : Jalan Tg. Angin Nomor 216 E RT 002 RW 004

Kelurahan Tatura Utara Kecamatan Palu Selatan

Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

5. Alamat Usaha : Jalan Tg. Tururuka Nomor 43 Kelurahan Tatura

Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Provinsi

Sulawesi Tengah

6. Nomor Telepon Pemrakarsa : 0852 4032 4822 / 0811459239

7. Email : utamapratamaf@yahoo.com

B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Rencana usaha dan/atau kegiatan bergerak dibidang Jasa Penunjang Pariwisata

yaitu Hotel Cameloan

2. Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Secara administratif, lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berada di Jalan Tg.

Tururuka Nomor 43 Kelurahan Tatura Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu

Provinsi Sulawesi Tengah dengan titik koordinat lokasi 00 54 26.6 Lintang Selatan

dan 119 53 03.3 Bujur Timur dengan batas-batas lokasi adalah sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Warung/Kios (Bpk. H. Muhammadiyah);

1
 Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Tg. Tururuka;

 Sebelah timur berbatasan dengan Rumah Warga;

 Sebelah selatan berbatasan dengan Rumah Bapak Ariyanto.

Lokasi kegiatan dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan bermotor dan

mobil karena berada di jalan yang dilalui oleh berbagai jenis angkutan.

Adapun denah lokasi Hotel Cameloan dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : IMB, 2018

Gambar 1. Denah Lokasi Hotel Cameloan

3. Skala Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

a. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan untuk bangunan sebelumnya yang sudah ada, secara garis

besar berada pada sebidang tanah seluas 347 M2. Lahan tersebut merupakan

hak milik sesuai Sertifikat Hak Milik nomor 1828 tanggal 15 Mei 1993 (terlampir).

Pada awalnya, luas bangunan sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan yang

dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu Nomor 650.09-

2
IMB/373/BP2T/III-2015 tanggal 17 Maret 2015 adalah 620,93 M2 untuk

bangunan hotel berlantai 3 dengan total luasan tanah  1.052,00 M2 (terlampir

IMB).

Untuk luas lahan tambahan berdasarkan Keterangan Rencana Kota dari Dinas

Penataan Ruang dan Perumahan Kota Palu Nomor 650/419/V/TR-

08/DPRP/2019 Tanggal 13 Mei 2019 adalah 1.818 M2 (KRK terlampir).

b. Pembagian Ruang

Adapun ruangan yang terdapat pada bangunan yang sudah ada di Hotel

Cameloan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Pembagian ruang yang ada pada Hotel Cameloan

Lantai Ruangan Unit Luas (m2)

Lantai 1 Kamar (4,5 x 3,5 m) 2 31,5

Office Room (3,5 x 3 m) 1 10,5

Guest Room (4 x 3,5 m) 1 14

Lobby Room (7 x 6,5 m) 1 45,5

Receptionist Room (4 x 1,5 m) 1 6

Minibar (4 x 3,5 m) 1 14

Terrace I (5 x 4,75 m) 1 23,75

Terrace II (3 x 1,75 m) 1 5,25

Lantai 2 Kamar (8 x 3,5 m) 1 28

Kamar (7,5 x 4 m) 1 30

Kamar (5,75 x 3,8 m) 1 21,85

Kamar (5,5 x 4 m) 1 22

Kamar (5 x 3,5 m) 1 17,5

Staff Bed Room (3,5 x 4,5 m) 1 15,75


Kitchen & Service Room
1 15,75
(3,5 x 4,5 m)

3
Lantai Ruangan Unit Luas (m2)

Terrace (5 x 1,75 m) 1 8,75

Lantai 3 Kamar (8 x 3,5 m) 1 28

Kamar (7,5 x 4 m) 1 30

Kamar (5,75 x 4,8 m) 1 27,6

Kamar (5,75 x 3,5 m) 1 20,13

Kamar (5,5 x 4 m) 1 22

Kamar (5 x 4 m) 1 20
Sumber : Dokumen UKL UPL Cameloan Hotel, 2014

Seiring dengan berjalannya waktu terdapat rencana penambahan bangunan

baru.

Rencana bangunan terdiri dari 3 lantai yang saat ini sedang dalam proses

pembangunan (in progress).

Pembagian ruangan di masing-masing lantai penambahan bangunan hotel

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Pembagian ruang pada penambahan bangunan Hotel Cameloan

Lantai Ruangan Unit Luas (m2)

Lantai 1 Lobby (13,25 x 5 m) 1 66,25

Kamar (5 x 5 m) 10 250

Lantai 2 Café/Restoran (14 x 13,5 m) 1 189

Kamar (6,75 x 5 m) 5 168,75

Kamar (6,5 x 5 m) 5 162,5

Kamar (6 x 4 m) 10 240

Lantai 3 Aula/R. Serbaguna (13,25 x 30 m) 1 397,5

Kamar (6 x 4 m) 10 240

Balkon (14 x 13,50) 1 189


Sumber : Pemrakarsa, 2019

4
c. Kebutuhan Tenaga Kerja

Adapun tenaga kerja Hotel Cameloan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Jumlah tenaga kerja di Hotel Cameloan

No. Tenaga Kerja Jumlah


1. Receptionist 2 orang
2. Security 2 orang
3. Room Boy 3 orang
4. Engineering 1 orang
5. Waitress 3 orang
6. Cooker/Chef 1 orang
Total 12 orang
Sumber : Pemrakarsa, 2019

Tabel 4. Jumlah tenaga kerja konstruksi pada penambahan bangunan Hotel


Cameloan

No. Tenaga Kerja Jumlah


1. Mandor/Pengawas 1 orang
2. Kepala Tukang 5 orang
3. Buruh 8 orang
4. Tenaga Ahli 1 orang
Total 15 orang
Sumber : Hasil Wawancara, 2019

Tabel 5. Jumlah rencana tenaga kerja operasional di bangunan baru Hotel


Cameloan

No. Tenaga Kerja Jumlah


1. Receptionist 2 orang
2. Security 2 orang
3. Room Boy 4 orang
4. Engineering 2 orang
5. Waitress 6 orang
6. Cooker/Chef 1 orang

5
No. Tenaga Kerja Jumlah
Total 15 orang
Sumber : Pemrakarsa, 2019

Dalam memberikan pelayanan pada tamu, Hotel Cameloan beroperasi 24

jam (sehari penuh). Sehingga pembagian tugas dibagi dalam beberapa

giliran (shift). Setiap tenaga kerja bekerja selama 8 jam sehari termasuk satu

jam istirahat untuk satu hari kerja.

Pembagian giliran kerja (shift) itu adalah sebagai berikut

 shift pagi mulai pukul 07.00 s/d 15.00 WITA;

 shift sore mulai pukul 15.00 s/d 23.00 WITA; dan

 shift malam mulai pukul 23.00 s/d 07.00 WITA.

Untuk melengkapi operasional penambahan bangunan baru, maka sistem utilitas

yang direncanakan adalah sebagai berikut:

1. Penyediaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih yang akan digunakan keperluan operasional bangunan

baru hotel yang akan digunakan untuk kegiatan setiap kamar hotel dan

karyawan hotel serta kegiatan penunjang seperti Café/Restoran.

Direncanakan sistem air bersih yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a) Sumber air bersih direncanakan akan dipenuhi dari Air Tanah Dalam.

b) Digunakan pipa distribusi untuk menyalurkan air dari pipa utama menuju

hotel untuk kegiatan operasional dan diistribusikan dengan jaringan pipa

distribusi kemasing-masing unit penggunaan.

c) Jenis alat plambing : Pancuran mandi (shower), kloset, bak cuci

d) Prakiraan pemakaian air bersih adalah :

6
Perhitungan secara rinci adalah sebagai berikut:

 Jumlah penghuni kamar = 40 x 2 orang = 80 orang

 Kebutuhan air bersih per hari = 80 orang x 250 L/hari = 20.000

L/orang/hari

 Jumlah pengunjung Café/Restoran = 100 orang x 30 L/hari = 3.000

L/orang/hari

 Jumlah karyawan = 15 orang x 120 lt/hari = 1.800 L/orang/hari

Total Kebutuhan air = 24.800 lt/orang/hari = 24,8 m3/orang/hari

Untuk menampung air yang didapatkan maka dibangun juga reservoar untuk

memenuhi setengah dari kebutuhan air pada puncak kebutuhan.

2. Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dikelola secara

komersial.

Hotel ini juga menyediakan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari

bagi para pengunjungnya, sehingga dalam hotel juga menghasilkan berbagai

limbah cair dan sampah layaknya suatu komplek pemukiman penduduk.

Limbah cair hotel adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh

kegiatan hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan

kualitas lingkungan.

Karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti layaknya pemukiman,

maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti pada pemukiman dan

7
fasilitas tambahan lainnya yang ada di hotel. Sumber limbah cair hotel tersebut

antara lain:

1. limbah dari kamar mandi dan toilet;

2. limbah dari kegiatan di dapur, cafe/restaurant.

Perencanaan pengolahan air limbah kegiatan Hotel Cameloan adalah sebagai

berikut :

a. Jumlah air limbah = 84 m3/hari (70% dari 120 m3/hari) dan masuk ke

Sewage Treatment Plant (STP) berupa Septic Tank.

b. Pembuangan antara air kotor dari floor drain kamar mandi, wastafel dan

urinoir dipisahkan dengan system pembuangan kotoran dari WC tetapi

tetap dibuang ke STP

c. Untuk menjaga bau dan pelepasan gelembung udara yang terperangkap

di saluran air kotor dan kotoran tiap-tiap instalasi dilengkapi pipa vent.

3. Konsep Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran sangat berguna untuk pengamanan bangunan

hotel dari bahaya kebakaran, terdiri dari beberapa sistem sebagai berikut:

 Sistem peringatan

Menggunakan sisem peringatan alarm sehingga dapat mempermudah

dan mempercepat diketahuinya sumber bahaya kebakaran, terdiri dari 2

jenis otomatis berupa smoke dan thermal detector, serta manual berupa

push button.

 Sistem penanggulangan

Menggunakan peralatan penanggulangan berupa sprinkle, fire

extinguisher, fire hydrant, heat protector.

8
 Sistem penyelamatan

Menggunakan tangga darurat yang menghubungkan secara langsung

ruang dalam dan ruang luar.

Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan

suatu cara/sistem pencegahan kebakaran, karena kebakaran dapat

menimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta benda, dan lain-lain.

Sistem pemadam kebakaran pada bangunan hotel ini direncanakan akan

menggunakan APAR. Dan untuk mengantisipasi kebakaran hebat maka tangga

darurat juga sangat diperlukan.

Adapun Penentuan jumlah APAR yang dibutuhkan sebagai berikut:

 Jumlah APAR untuk klasifikasi bahaya kebakaran ringan disesuaikan dengan

maksimum cover area 200 m2/buah.

 APAR diletakkan di daerah yang mudah terlihat dan mudah terjangkau

dengan jarak maksimum 20 m.

 Untuk ukuran kamar hotel, APAR yang digunakan adalah ukuran 3 dan 6 kg

tipe Bubuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder).

 Perhitungan APAR yang harus disiapkan di tiap lantai adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Prakiraan kebutuhan APAR di Hotel Cameloan

Lantai Luas tiap lantai (m2) Jumlah APAR

Lantai 1 1357,5 7

Lantai 2 1357,5 7

Lantai 3 1357,5 7

Total APAR 21

9
4. Sistem Pengelolaan Persampahan

Untuk menangani persampahan akibat operasional Hotel Cameloan maka

pihak pengelola hotel akan menyediakan prasarana dan sarana pewadahan

sampah yang ditempatkan di setiap lantai pada lokasi yang mudah dijangkau

oleh tamu dan karyawan hotel.

Diprakirakan bahwa sampah yang dihasilkan dari apabila bangunan baru hotel

cameloan telah beroperasi adalah ± 0,42 m3/hari.

Jumlah tersebut diasumsi dari:

a. Tamu Hotel = 40 x 2 x 2,5 L/orang/hari = 200 L/orang/hari = 0,2

m3/orang/hari

b. Pengunjung Café/Restauran = 100 x 2,0 L/orang/hari = 200 L/orang/hari =

0,2 m3/orang/hari

c. Karyawan = 15 x 1,0 L/orang/hari = 15 L/orang/hari

Untuk mengatasi penampungan sampah sementara hotel, maka direncanakan

akan disediakan TPS dalam bentuk container dengan volume 4 m.

Pengangkutan sampah dapat bekerja sama dengan Dina Lingkungan Hidup

Kota Palu, namun sampah setiap hari harus ditangani dan pihak pengelola hotel

harus melakukan pengolahan sampah secara mandiri tanpa membebani TPA

Kawatuna dengan menerapkan konsep 3 R.

5. Rencana Pemakaian Listrik

Jaringan penerangan untuk kebutuhan pemakaian listrik sehari-hari pada hotel

cameloan merupakan kebutuhan yang sangat penting sekali untuk membantu

kelancaran aktivitas yang ada di dalamnya.

10
Untuk kebutuhan penerangan baik di siang hari maupun malam hari,

penggunaan peralatan elektronik pada bangunan maka arus listrik bangunan

berasal dari dua sumber yaitu memanfaatkan jaringan yang telah disediakan

oleh PLN dan genset sebagai alternatif instalasi listrik apabila terjadi

pemadaman oleh PLN.

Adanya penambahan bangunan membuat pihak hotel merencanakan

penambahan daya listrik yang awalnya 2300 Watt menjadi 16.000 Watt dan

daya genset sebesar 16.000 Watt.

6. Lahan Parkir

Pembangunan bangunan baru Hotel Cameloan memiliki lahan parkir yang

cukup luas pada kawasan hotel yaitu pada halaman depan dan belakang.

Luasnya lahan parkir mampu mengurangi penggunaan badan jalan tg.

Tururuka sehingga mengurangi terjadinya kemacetan.

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang

Peruntukan ruang lokasi Hotel Cameloan yang sudah ada berdasarkan pada

Izin Mendirikan Bangunan yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kota Palu Nomor 650.09-IMB/373/BP2T/III-2015 tanggal 17 Maret 2015

dan Surat Keterangan Rencana Kota dari Dinas Penataan Ruang dan

Pertanahan Kota Palu Nomor 650/419/V/TR-08/DPRP/2019 tanggal 13 Mei 2019

serta arahan pola ruang dalam Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 16 Tahun

2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palu Tahun 2010 -

2030, bahwa lokasi kegiatan tersebut diperuntukkan untuk Kawasan

11
Perdagangan dan Jasa.(IMB dan KRK terlampir). Pembatasan dapat berupa

standar pembangunan minimum, pembatasan kegiatan, atau peraturan

tambahan lainnya diatur lebih lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang atau

Peraturan Zonasi.

b. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan

Dampak Lingkungan

Pembangunan bangunan baru Hotel Cameloan akan berdampak terhadap

kondisi lingkungan hidup secara mendasar berupa dampak positif dan negatif

akibat kegiatan.

Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lebih jauh mengenai aktivitas kegiatannya,

sehingga bisa diminimalisir dampak yang akan terjadi. Sumber atau penyebab

dampak yang perlu ditelaah dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) komponen

besar yaitu kegiatan tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi.

Kegiatan - kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi

Kegiatan atau aktivitas pembangunan bangunan baru Hotel Cameloan,

pada tahap pra konstruksi berupa kegiatan Survei dan Pengukuran.

Survei dan pengukuran lokasi kegiatan mencakup antara lain pemetaan

topografi tapak kegiatan dengan menggunakan alat ukur dan tenaga kerja

ahli dan tenaga kerja kasar.

Tujuan survei dan pengukuran dilakukan diantaranya untuk mengetahui

kondisi geologi (tanah dan batuan), kondisi topografi, dan lain-lain.

12
2. Tahap Konstruksi

Aktivitas proyek pembangunan rumah sakit pada tahap konstruksi

meliputi:

a) Penerimaan Tenaga Kerja

Kelancaran kegiatan pembangunan bangunan hotel cameloan sangat

tergantung dari jumlah dan kemampuan tenaga kerja yang akan

dipekerjakan. Untuk kelancaran kegiatan pembangunan tersebut, maka

kegiatan pada tahap pra konstruksi yang perlu dan penting untuk

dilakukan adalah rekrutmen tenaga kerja. Kegiatan ini dilakukan

dengan memberikan prioritas tenaga kerja lokal dalam rangka

menciptakan suasana yang kondusif antara pengusaha (pengembang)

dengan penduduk lokal yang berada disekitar lokasi tapak proyek.

Dalam kegiatan pembangunan hotel, tenaga kerja yang dibutuhkan

didasarkan pada lingkup kegiatan yang akan dilakukan. Tenaga kerja

yang dibutuhkan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

 Tenaga kerja ahli;

 Tenaga kerja menengah; dan

 Tenaga kerja kelompok buruh/tenaga kerja kasar.

Distribusi tenaga kerja yang digunakan akan disesuaikan dengan jenis

kegiatan yang akan dilaksanakan

b) Kegiatan Pembuatan dan Pengoperasian Base Camp

Base camp secara khusus merupakan pusat kegiatan manajemen

proyek, penyimpanan material, peralatan, serta tempat tinggal

tenaga kerja.

13
Pemrakarsa akan menyediakan barak kerja dan direksi kit (base camp).

Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan tempat para pekerja yang akan

terlibat langsung dalam kegiatan kontruksi bangunan, tempat

penyimpanan bahan dan material bangunan serta ruang kerja

pelaksana lapangan.

Bangunan base camp berupa konstruksi non permanen yang

materialnya sebagian besar berasal dari lokasi setempat.

c) Mobilisasi Peralatan dan Material

Pada tahap ini akan dibutuhkan peralatan dan bahan penunjang

kegiatan fisik berupa alat berat seperti dump truck. Sedangkan

kebutuhan bahan berupa pasir, semen, batu kali, batu merah, pipa.

kayu dan lain-lain, bahan-bahan tersebut akan digunakan dalam

melakukan aktivitas fisik. Bahan atau material bangunan diperoleh dari

wilayah terdekat dan sekitarnya.

Mobilisasi peralatan selain membutuhkan sejumlah alat bantu berupa

logging dan dump truck juga dibutuhkan tenaga kerja kelompok

menengah dan buruh.

d) Pembangunan Fisik Sarana dan Prasarana Hotel

Rencana pembangunan bangunan baru hotel cameloan akan

dilakukan pada lokasi yang sudah direncanakan sebelumnya.

Adapun tahap-tahapan dari pembangunan hotel adalah:

 Pekerjaan galian dan timbunan;

 Pekerjaan pondasi;

14
 Pekerjaan beton (pembesian, bekesting dan pengecoran);

 Pekerjaan dinding;

 Pekerjaan penutup lantai;

 Pekerjaan kayu;

 Pekerjaan besi;

 Pekerjaan penutup atap;

 Pekerjaan instalasi listrik;

 Pekerjaan kaca;

 Pekerjaan pipa dan sanitasi;

 Pekerjaan pengecatan;

 Pekerjaan finishing detail.

e) Demobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja

Adapun rencana kegiatan yang dilakukan pada saat pasca konstruksi

adalah pemutusan hubungan kerja konstruksi, pembersihan sampah

dan material yang tidak terpakai, pembongkaran pagar, pengecekan

akhir, serah terima, dan demobilisasi peralatan.

3. Tahap Operasi

a. Rekruitment Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh hotel cameloan

terutama disesuaikan dengan tingkat ketersediaan yang ada, apabila

tidak terdapat di Kota Palu akan diambil dari luar daerah.

15
b. Kegiatan Operasional Pengembangan Hotel Cameloan

Operasional pengembangan hotel diprakirakan akan menghasilkan

limbah padat dan limbah cair hotel yang berpotensi menurunkan

kualitas sanitasi lingkungan dan penurunan tingkat kesehatan

masyarakat bila tidak dikelola dengan baik.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak lingkungan yang ditimbulkan serta upaya pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup termuat dalam matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

16

Anda mungkin juga menyukai