Anda di halaman 1dari 3

AHMAD GHUFRAH

OPERASI - AMONIAK

1. Kenapa dry out castable brick pada Primary Reformer harus dilakukan?
Jawaban:
Dry out castable brick dilakukan bila banyak dilakukan penggantian castble atau pada
initial start up di Primary Reformer convection section dan Superheater Burner. Tujuan
dilakukannya dry out yaitu untuk menghilangkan moisture pada castable untuk
menghindari keretakan saat castable terkena suhu api yang tinggi.

2. Nitrogen untuk heating up katalis di Primary Reformer secara sirkulasi atau statis?
Jawaban:
Secara SOP nitrogen untuk heating up secara sirkulasi / one through menggunakan
kompresor udara 101-J. Disuplaynya nitrogen pada tube katalis / riser sampai
temperatur diatas 400°C dan menaikkan temperatur bed katalis HTS sampai diatas
180°C tujuannya untuk menghindari kondensasi saat masukkan steam ke Primary
Reformer.
Yang dilakukan sekarang adalah dengan cara one through menggunakan nitrogen dari
Utilitas dan di-back up dengan nitrogen gradle, hal ini dilakukan karena keterbatasan
nitrogen. Dampaknya temperatur riser dan bed katalis HTS tidak tercapai dan
berpotensi terjadinya kondensasi steam.

3. Saat heating up katalis Primary Reformer menuju 400°C pakai media apa dan indikasi
temperaturnya lihat dimana?
Jawaban:
Media untuk heating up katalis primary reformer adalah nitrogen. Kalau pakai metode
one through untuk indikasi temperatur dapat dilihat pada temperatur flue gas
(TI1317A-E). Kalau pakai cara sirkulasi indikasi temperature dilihat pada temperature
riser (TI1314). Penggunaan nitrogen sebagai media heating up agar pemanasan dapat
berlangsung secara merata.

4. Kenapa patokan indikasi temperatur saat media nitrogen berbeda dengan saat masuk
steam?
Jawaban:
Karena saat media nitrogen perpindahan panas ruang bakar yang berpindah ke media
tube hanya sedikit, hal ini terjadi karena massa nitrogen yang ringan dan jumlah
masanya sedikit sehingga untuk indikasi temperatur dilihat di flue gas (TI1317A-E).
Sedangkan saat media steam perpindahan panas dari ruang bakar yang berpindah ke
media tube besar karena massa steam yang berat dan volumenya mencukupi,
sehingga untuk indikasi temperatur dapat dilihat pada temperatur riser (TI1314).

5. Kenapa heating up 101-JT dilakukan sebelum naik rate ke 40%?


Jawaban:
Untuk menghemat waktu, karena heating up 101-J ±4 jam, jadi diharapakan saat rate
40% 101-J sudah ready untuk masukkan udara ke 103-D. Masuk udara dilakukan saat
rate 40% supaya saat udara dimasukkan, oksigen yang terkandung dari udara akan
bereaksi semuanya dengan hidrogen, sehingga diharapkan tidak ada oksigen yang
lolos ke HTS agar katalis tidak teroksidasi.
AHMAD GHUFRAH
OPERASI - AMONIAK

6. Kenapa naik rate gas ke 40% dilakukan saat jam ke 18 (normal cold start up)?
Jawaban:
Agar berbarengan dengan start 101-J untuk efisiensi pemakaian steam dan gas,
sehingga tidak banyak gas yang terbuang di venting.

7. Bagaimana cara heating up LTS?


Jawaban:
Syaratnya rate >40%, udara sudah masuk ke 103-D dan MCR sudah online. Gas
divent di PIC-1039 dan PIC-1005, temperatur inlet LTS (TI-1011) dijaga 205°C untuk
menghindari kondensasi. Buka vent manual outlet LTS, alirkan gas perlahan, monitor
dan dijaga kenaikan temperatur 30°C/jam dengan press 4 kg/cm2.G.

8. Start 102-J kenapa nunggu LTS online?


Jawaban:
Tidak harus, bisa distart lebih awal tapi discharge kompresor 102-J jangan dibuka dulu,
tunggu naik rate dari 60% ke 70%. Karena tekanan supplay gas dari PHE sudah tinggi
(±35 kg/cm2G).

9. Bagaimana cara start methanator?


Jawaban:
Buka by pass MOV-1011, yakinkan vent PIC-1004B ditutup, saat tekanan upstream
106-D sudah sama dengan tekanan downstream 106-D (PIC-1004B) baru buka MOV-
1011. Atur aliran dengan bukaan PIC-1004B, monitor kenaikan temperatur, temperatur
inlet diatur melalui bukaan steam ke 172-C. Jaga delta temperatur inlet (TIC1503)
dengan bed katalis (TIC1357) 20-30°C.

10. Kenapa harus naik rate dari 60% ke 70%?


Jawaban:
Agar jumlah steam SX yang diproduksi mencukupi untuk start up 103-J.

11. Start 107-JAHT kenapa rate harus udah 70%?


Jawaban:
Karena pada rate 70% back press (PIC-1004) sudah mencukupi untuk memutar
hidrolik turbin serta NPSH mencukupi dan supaya bukaan LIC-1004 tidak terlalu besar.
Flow sirkulasi di MCR sudah tinggi sehingga bisa memanfaatkan opening LIC1004B
dan LIC1004C yang besar.

12. Online 150-E kenapa harus nunggu start 107-JAHT?


Jawaban:
Tidak harus. 150-E, 107-JAHT dan 103-J bisa dilakukan berbarengan. Back press
minimum 25 kg/cm2G karena pompa 121-J/JA hanya bisa naikkan tekanan 17
kg/cm2G agar pompa dapat memompa flow ke 150-E.
AHMAD GHUFRAH
OPERASI - AMONIAK

Anda mungkin juga menyukai