Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Hipospadia berasal dari dua kata yaitu hypo yang berarti di bawah dan spadon yang
berarti keratan yang panjang..Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra
eksterna berada di bagian permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya
yangnormal (ujung glanss penis) (Arif Mansjoer, 2000).
Hipospadia merupakan kelainan abnormal dari perkembangan uretra anterior dimana
muara dari uretra terletak ektopik pada bagian ventral dari penis proksimal hingga glands
penis. Muara dari uretra dapa tpula terletak pada skrotum atau perineum. Semakin ke
proksimal defek uretra maka penis akan semakin mengalami pemendekan dan
membentuk kurvatur yang disebut
“chordee” (Ngastiyah, 2005).
Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 diantara 1000 bayi baru
lahir. Bertanya hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat utujng
penis, yaitu pada gland penis.
Bentuk hipospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uretra terletak di tengah batang
penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotum. Kelainan ini seringkali
berhubungan dengan kordi, yaitu jaringan fibrosa yang kencang yang menyebabkan penis
melengkung ke bawah pada saat ereksi.
Berdasarkan pengertian di atashipospadia yaitu suatu kelainan bawaan sejak lahir
dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis.
Epispdia adalah suatu kelainan bawaan pada bayi laki-laki, dimana lubang uretra
terdapat dibagian punggung penis atau uretra tidak berbentuk tabung, tetapi terbuka.terdapat
tiga jenis epispadia, yaitu:
o Lubang uretra terdapat dipuncak kepala penis.
o Seluruh ureta terbuka sepanjang penis.
 Seluruh uretra dan lubang kandung kemih terdapat pada dinding perut.
B. Pravelensi
Hipospadia terjadi kurang lebih pada 1 dari 250 kelahiran bayi laki-laki di Amerika
Serikat. Pada beberapa negara insiden hipospadia semakin meningkat. Laporan saat ini,
terdapat peningkatan kejadian hipospadia pada bayi laki-laki yang lahir premature, kecil
untuk usia kehamilan, dan bayi dengan berat badan rendah. Hipospadia lebih sering terjadi
pada kulit hitam daripada kulit putih, dan pada keturunan Yahudi dan Italia

B. Etiologi
Penyebab pasti hipospadia tidak diketahui secara pasti. Beberapa etiologi dari hipospadia
telah dikemukakan, termasuk faktor genetik, endokrin dan faktor lingkungan. Sekitar 25%
penderita ditemukan adanya hubungan familial.
Beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain:
a. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis
kelamin (pria). Pembesaran turbekel genitalia dan perkembangan lanjut dari phallus dan
uretra tergantung dari kadar testosteron selama proses embriogenesis. Jika testis gagal
memproduksi sejumlah testosteron, atau bisa juga rseptor hormone androgennya sendiri di
dalam tubuh kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah
berbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan
suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormone
androgenandrogen converting enzyme tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
b. Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi gen
yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
c. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan danzat yang bersifat
teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Hipospadia seringkali disertai kelainan penyerta yang biasanya terjadi bersama pada
penderita hipospadia. Kelaina yang sering menyertai hipospadia adalah:
 Undescensus testikulorum (tidak turunyya testis ke skrotm)
 Hidrokel
 Mikophalus/mikropenis
 Interseksualitas

C. Tanda dan Gejala


Hipospadia:
Beberapa tanda dan gejala hipospadia:
1. Lubang penis tidak terdapat di ujnujng penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis
2. Penis melengkung ke bawah
3. Penis nampak seperti berkerudung, karena adanya kelainan pada kulit depan penis
4. Jika berkemih, anak barus duduk.
Epispadia:
1. Lubang uretra terdapat dipunggung penis
2. Lubang uretra terdapat di sepanjang punggung penis

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipospadia adalah dengan jalan pembedahan. Tujuan prosedur
pembedahan pada hipospadia adalah:
 Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki chordee
 Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis (uretroplasti)
 Untuk mengembalikan aspek normal dari genetalia eksterna (kosmetik)
Pembedahan dilakukan berdasarkan keadaan malforasinya. Pada hipospadia glanular
uretra distal ada yang tidak terbentuk, biasanya tanpa recurvactum, bentuk seperti ini dapat
direkontruksi dengan flap lokal.
Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan sampai usia
prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia
begitu “special”, dan berbeda dengan teman-temannya yang lain dimana anak yang lain
biasanya miksi (buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya
dengan jongkok agar urin tidak “”mbleber” ke mana-mana. Anak yang menderita hipospadia
hendaknya jangna dulu di khitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekontruksi yang
akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak
menyatu dapa penderita hipospadia.
Tahapan operasi rekontruksi antara lain:
1. Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkin. Hal ini dikarenakan
pada penderita hipospadia biasanya terdapat suatu chorda yang merupakan jaringan fibrosa
yang mengakibatkan penis penderita bongkok. Langkah selanjutnya adalah mobilisasi
(memotong dan memindahkan) kulit preputium penis untuk menutup sulcus uretra.
2. (Uretroplasty) tahap kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis pada
gland penis. Uretroplasty yaitu membuat fossa naficularis baru pada gland penis yang
nantinya akan dihubungkan dengan canalis uretra yang telah terbentuk sebelumnya melalui
tahap pertama.

Tidak kalah pentingnya pada penanganan penderita hipospadia adalah penanganan pasca
bedah dimana canalis uretra belum maksimal dapat digunakan untuk lewat urin karena
biasanya dokter akan memasang sonde untuk memfiksasi canalis uretra yang dibentknya.
Urin untuk sementara dikeluarkan melalui sonde yang dimasukan pada vesica urinaria
(kandung kemih) melalui lubang lain yang dibuat oleh dokter bedah sekitar daerah di bawah
umbilicus (pusar) untuk mencapai kandung kemih.

Anda mungkin juga menyukai