Anda di halaman 1dari 6

16/03/2012

• 65 % atau 47 liter/orng dewasa


• 2.5 ltr per hari harus digantikan.1.5 ltr minuman dan
manusia 1.0 ltr dari makanan

• Penampakan, tekstur, cita rasa pangan


• Pembawa nutrien dan sisa metabolisme
• Kemudahan terjadinya reaksi kimia, aktivitas enzim,
pangan dan pertumbuhan mikroba

• Tingkat kesegaran, stabilitas, dan umur simpan bahan


pangan
Mutu • Menentukan jenis pengolahan pangan
pangan

Program Diploma Institut Pertanian Bogor

1
16/03/2012

 Air mendidih suhu 100°C dan tekanan


barometer 760 mm HG, meyebabkan:

jumlah rata-rata molekul air menurun,ikatan


hidrogen terputus, dan terbentuk lagi secara
cepat

tekanan uap air melebihi tekanan atmosfer,


molekul air kepermukaan menjadi gas

 Komponen penting dalam makanan


Suhu air diturunkan, pergerakan molekul
molekul air diperlambat dan volume  Mempengaruhi kesegaran, stabilitas, dan keawetan
pangan
mengecil
 Berperan sebagai pelarut universal untuk senyawa
Air didinginkan suhu 4°C, pola baru ikatan
senyawa ionik dan polar seperti garan, gula, dan pigmen
hidrogen terbentuk, volume air mengembang
 Berperan dalam reaksi reaksi kimia (polimerisasi eg.
Suhu air mancapai 0°C, air es menjadi kristal Karbohidrat, lemak, dan protein)
es, volume lebih mengembang 1/11 kali dari  Mempengaruhi aktivitas enzim
volume air pembentukannya, es bersifat
 Faktor penting dalam pertumbuhan mikroba
kurang padat, es terapung dalam air.
 Menentukan tingkat resiko keamanan pangan
 Sebagai medium pindah panas

2
16/03/2012

 Air kapiler (Aw >0.98)


 Air sebagai pendispersi berbagai senyawa
Berada pada jaringan kapiler pangan, halus, tanpa ikatan
yang ada dalam makanan,
yang kuat pada matrik bahan
 Interaksi air dengan komponen terlarut
Sifat : seperti air normal, mudah keluar dari pangan bila
menyebabkan air berubah sifat fisik (sifat
ditekan, mudah diuapkan bila pangan dikeringkan
kologatif )
 Air terlarut (Aw 0.24-1.00)
Sifat koligatif Pengaruh partikel terdispersi
Terdapat dalam pangan padat, seakan akan air larut
Larutan Koloid Suspensi dalam pangan tersebut
titik didih Apabila diuapkan, air harus brdifusi keluar bahan pangan
tersebut
Ttik beku Sangat Agak dipengaruhi Tidak dipengaruhi
dipengaruhioleh oleh partikel oleh partikel
Tekanan osmotik komponen terlarut terdispersi terdispersi
Aktivitas air

 Air adsorbsi (Aw 0.15-0.68)


Terikat pada permukaan atau pada lapisan –lapisan Berdasarkan derajat keterikatan air
sekitar molekul-molekul hidrofilik. Membentuk  Air tipe I (bound water)
lapisan (monolayer) pd seluruh permukaan, Molekul air yang terikat secara kimia dengan
Air adsorbsi lebih sulit dikeluarkan dari bahan pangan molekul lain. Tidak dapat memfasilitasi
dibandingkan dengan air terlarut maupun air reaksi kimia, reaksi kimia lambat dan tidak
bebas. terukur serta tidak dapat dimanfatkan untuk
pertumbuhan mikroba
 Air terikat (Aw 0-0.34)
 Air tipe II (absorbed water)
Merupakan air yang terikat dengan senyawa kimia
Molekul air yang berikatan hidrofilik pada
melalui ikatan ionik maupun ikatan hidrogen permukaan nahan pangan
Jika diuapkan maka kadar air dalam bahan
panganberkisar 3-7%

3
16/03/2012

 Kadar air = menunjukkan jumlah absolut air yang


terdapat dalam bahan pangan sebagai bahan
 Air tipe III pangan
Molekul air terikat secara fisik dalam jaringan  Aktivitas air = menunjukkan bagaimana air
matrik bahan pangan seperti membran, berperan atau beraktivitas dalam reaksi-reaksi
kapiler, serat dan lain-lain kimia dan biologis
Mudah diupkan dan dapat digunakan untuk  Aw =P/Po
pertumbuhan mikroba serta media reaksi  P = tekanan uap air
kimia.  Po = tekanan uap air murni
Bila diuapkan seluruhnya air pada bahan Nilai Aw berkisar antara 0,0-1,00
pangan akan berkisar 12-25 %. Aw = 0, bahan bersifat kering mutlak
 Air tipe IV (pure water) Aw = 1, bahan adalah air murni
Air tidak terikat pada bahan pangan
Po
Memiliki sifat sifat fisik seperti air murni
Air murni

Kelembaban relatif (%RH) = (P/Po )x 100 Po

Larutan garam

Aw = P/Po
= ERH/100

4
16/03/2012

Aktivitas air (aw) mempengaruhi laju reaksi kimia


dalam makanan dan terhadap petumbuhan mikroba
Nilai aw:
1. aw =0-0.2, tidak ada pertumbuhan mikroorganisme,
tidak terjadi reaksi hidrolisis dan pencoklatan
enzim
2. aw = 0.3-0.8, akitivitas enzim meningkat, reaksi
hidrolisis meningkat. Reaksi kecoklatan non
enzimatis meningkat lebih cepat sd batas air
terikat.
Kurva isoterm sorpsi (moisture sorption isotherm atau MSI) 3. aw = 0.7-0.8, batas air kapiler, kapang dan khamir
tumbuh
Kurva adsorbsi adalah kurva yang dimulai dari kndisi bahan kering hingga basah
Kurva desorpsi adalah kurva yang dimulai dari kondisi basah ke kondisi kering 4. aw= 0.9-1, bakteri tumbuh

Fenomena Histeresis : fenomena perbedaan pola kurva adsorpsi dan desorpsi .

Hubungan laju reaksi relatif dengan aktivitas air dalam pangan (labuza, 1971)

5
16/03/2012

Cara meningkatkan stabilitas dan keawetan pangan:


 Menurunkan nilai aw
1. pengeringan bahan pangan
2. evaporasi
3. Penambahan bahan pangan higroskopis (gula, garam,
sorbitol, dll)
4. Pengering beku (freezedry)

 Pengemasan
1. Produk higroskopis: kaca, plastik, alumunium foil tidak
tembus air atau udara (polivinyl klorida)
2. Produk normal, tidak hygroskopis: wadah plastik
polietilena

Anda mungkin juga menyukai