Hasil Mikroorganisme
(mikotoksin, bakterial Toksin)
Contoh :
1. Amygladin (Glukosida benzaldehida sianohidrin) :BIJI almond, BIJI
aprikot, BIJI apel
2. Dhurin ( glukosida p-hidroksi-benzaldehida sianohidrin): sorgum
3. Linamarin (glukosida aseton siaohidrin): kara, singkong
Fitohemaglutinin
Racun alami yang dikandung oleh kacang merah (Phaseolus vulgaris)
disebut fitohemaglutinin (phytohaemagglutinin), yang termasuk
golongan lektin. Keracunan makanan oleh racun ini biasanya
disebabkan karena konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah
atau yang dimasak kurang sempurna.
Gejala keracunan yang ditimbulkan antara lain adalah mual,muntah,
dan nyeri perut yang diikuti oleh diare.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat
konsumsi kacang merah, sebaiknya kacang merah mentah direndam
dalam air bersih selama minimal 5 jam, air rendamannya dibuang, lalu
direbus dalam air bersih sampai mendidih selama 10 menit, lalu
didiamkan selama 45-60 menit sampai teksturnya lembut.
Glikoalkaloid
Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk
dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun
utamanya, yaitu solanin dan chaconine. Biasanya racun
yang dikandung oleh kentang berkadar rendah dan tidak
menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia.
Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau,
bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk
dapat mengandung kadar glikoalkaloid dalam kadar yang
tinggi. Racun tersebut terutama terdapat pada daerah yang
berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit.
Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan
rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti
terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah.
Asam Jengkolat (mirip asam amino sistein) pad jengkol 1-2% berat
bijinya ; terbentuk kristal asam jengkolat bila pH asam
Pakirizida : pada biji bengkuang memiliki daya narkotika untuk
menangkap ikan
borax
boric acid
formaldehyde
• Bahan Pengemas
Sumber plastik pengemas : Migrasi monomer (polivinil
lorida,akrilonitril, styrene,)
Pada konsentarsi 0,35 ppm residu vinil akan termigrasi sekitar 0,02
ppm selama 106 hari bila kontak pada suhu 25oC
Monomer akrilonitril migarsi 108 hari pada T 49oC
Makanan panas pada foam, plastrik kresek, melamin non
food grade??????
Styrofoam
mengandung dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat
benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem
percernaan.
Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui feses
(kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini
semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak.
Inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid,
mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan
kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan
menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
Pada beberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan
hilang kesadaran dan kematian,merusak sumsum tulang
belakang, penyakit anemia, sistem imun akan berkurang, zat ini
bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Bila terkena suhu tinggi, pigmen styrofoam akan bermigrasi ke
makanan. Bila makanan yang baru digoreng ditempatkan di
kantong plastik, suhu minyak yang tinggi akan menghasilkan
kolesterol atau lemak jenuh yang tinggi pula yang mudah larut
dengan bahan dasar Styrofoam, styren.
Styren, bahan dasar styrofoam, memang bersifat larut lemak dan
alkohol. Karena itu, wadah dari jenis ini tidak cocok untuk
tempat susu yang mengandung lemak tinggi. Begitu pun dengan
kopi yang dicampur krim. Padahal, tidak sedikit restoran cepat
saji yang menyuguhkan kopi panasnya dalam wadah ini.
Makanan yang mengandung vitamin A tinggi sebaiknya juga
tidak dipanaskan di dalam wadah styrofoam, karena styrene
yang ada di dalamnya dapat larut ke dalam makanan.
Pemanasan akan memecahkan vitamin A menjadi toluene.
Toluene inilah pelarut styren.
BAHAYA FISIK
Cemaran fisik yang potensial
glass
slime or scum
metal
bone
plastic
stones and rocks
capsules or crystals
pits or shell
wood
paper
human and animal hair
BAHAYA MIKROBIOLOGIS
Bahan Pangan Organisme Patogen
Daging dan produk Salmonella E. coli patogenik
daging S. aureus L. monocytogenes
Y. enterocolitica Virus enteric
C. perfringens
C. botulinum
Parasit
Mikotoksin :
Aflatoksin (Aspergillus flavus, A. parasiticus) : pada kacang, jagung,
sereal. Efek hepatotoxic, carcinogenic, mutagenic, tetratogenic
Batas maks. 15 – 30 ppb
Formaldehida mudah larut dalam air sampai kadar 55%, reaktif dalam
suasana alkalis, zat pereduksi yang kuat, mudah menguap (T.didih
210C). Bila menguap di udara gas tidak berwarna, dan berbau yang
tajam ,uapnya merangsang mata, hidung dan tenggorokan. Berbahaya
Bila kandungan formaldehida dalam udara ≥ 5 mg/l
.
Formaldehida : senyawa desinfektan kuat yang dapat
membasmi berbagai jenis bakteri pembusuk, cendawan atau
kapang. Dan dapat mengeraskan jaringan tubuh (kadar 3,7%
untuk mengawetkan jenazah serta bahan biologi dan patologi
lain) untuk keperluan penelitian