fitohemaglutinin
(phytohaemagglutinin),
yang
golongan
keracunannya
glikosida
mirip
dengan
sianogenik..
gejala
Gejala
keracunan
4. Biji buah-buahan
Contoh biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel, aprikot, pir,
plum, ceri, dan peach. Walaupun bijinya mengandung racun, tetapi daging buahnya tidak beracun. Secara
normal, kehadiran glikosida sianogenik itu sendiri tidak membahayakan. Namun, ketika biji segar buahbuahan tersebut terkunyah, maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida, yang bersifat
racun. Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong dan pucuk bambu. Dosis letal
sianida berkisar antara 0,5-3,0 mg per kilogram berat badan.
5. Kentang
Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua
macam racun utamanya, yaitu solanin dan chaconine. Biasanya racun yang dikandung oleh kentang
berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia. Meskipun demikian,
kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung
kadar glikoalkaloid dalam kadar yang tinggi. Racun tersebut terutama terdapat pada daerah yang
berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan
rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah.
6. Tomat hijau
Tomat mengandung racun alami yang termasuk
golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat
hijau berasa pahit saat dikonsumsi.
mengandung
racun
alami
yang
disebut
8. Seledri
Seledri mengandung senyawa psoralen, yang termasuk ke dalam golongan kumarin. Senyawa
ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari.
(cucurbitacin).
berasa
pahit.
Racun
Namun,
ini
zucchini
menyebabkan
yang
telah
Glikosida sianogenik
Singkong,
rebung,
buahbuahan
Gejala keracunan
Mual, muntah, nyeri perut,
diare.
biji Penyempitan saluran nafas,
mual, muntah, sakit kepala.
Parsnip, seledri
Zucchini
Pingsan
Kram, mual, muntah, sakit
kepala.
.
(Penulis: Sentra Informasi Keracunan Nasional BPOM)
Penyakit
keracunan
makanan
Bakteri
Sumber terjadinya
Masa
penyebab
kontaminasi
inkubasi
Gejala klinis
Diare
Spesies
Salmonella
(lebih dari 2.500
jenis)
(seringkali disertai
6 72 jam
(biasanya
1236
jam)
setelah mengkonsumsi
makanan yang
terkontaminasi
E. coli
3 hingga 8
Sindrom
O157:H7;
hari,
Haemolytic
Enterohaemorrh
namun
uraemic
agic
biasanya
E. coli (EHEC)
dipasteurisasi
Kebanyakan kejadian luar biasa
34 hari
demam
Shigella
dysenteriae
kram perut
Diare (seringkali
Campylobacter
teriosis
jejuni
muntah
terkontaminasi
Salad daging ham, ikan tuna, telur,
cal food
poisoning
Staphylococcus
aureus
Staphylococ
28 jam
perfringens
keracunan makanan
pigbel
oleh Clostridium
perfringens
suhu ruang
Makanan siap santap yang
didinginkan seperti sosis, susu
Listeria
Listeriosis
monocytogenou
s
toxins
3-21 hari
(bahkan
hingga 70
hari, pada
kasus
tertentu
yang
jarang
terjadi)
Clostridium
botulinum
Botulism
(jenis A,
B, E, dan
kemungkinan
kecil F)
1236 jam
hingga kesulitan
fermentasikan.
ataupun hilang
kesadaran).