KELOMPOK 9
1. Bahrunil Jamil
M.R
2. Masliani Novaria
3. Novita Erma
Rusmala D
4. Tia Nur
D3 GIZIKusuma
1B
Dewanti
Goitrogen
Sianogen
Gosipol
Tioglikosida Kol
dan Hipotiroid
sejenisnya,
dan
lobak,
pembengkak
mustard
an
kelenjar
tiroid
Glukosida
KacangKeracunan
sianogenetik kacangan,
HCN
kacang
polong, rami,
Gosipol
Biji kapas
Kerusakan
buah-buahan
hati,
berbiji keras,
perdarahan,
singkong,
pembengkak
linseed
an
rena
a
k
n
a
n
a
k
a
M
n
a
1. Keracun
Racun Alamiah
kanan
a
m
n
a
h
a
b
is
n
je
Sejumlah
b ahan
g
n
u
d
n
a
g
n
e
m
h
suda
jak
e
s
h
ia
m
la
a
a
r
a
c
beracun se
upa
r
e
b
i
in
n
u
c
a
R
.
a
asalny
isintesa
d
g
n
a
y
ik
n
a
rg
o
ikatan
ha n
a
b
)
a
m
s
li
o
b
a
t
e
(hasil m
an
h
a
b
n
u
p
u
a
m
i
t
a
makanan nab
i jenis
t
r
e
p
e
s
i,
n
a
w
e
h
makanan
angan
r
e
-k
g
n
a
r
e
k
,
tu
n
ikan terte
dan sebagainya.
Proses
Pemasakan
Penjabarannya
Singkong
goreng
Singkong kukus
Proses
Pemasakan
Singkong rebus
Penjabarannya
Pilih umbi singkong yang segar dan
utuh, tidak luka pada lapisan
kulitnya. Singkong direbus dengan
air banyak dan usahakan agar
seluruh umbi terendam, supaya
tidak ada uap air yang
mengandung HCN mengembun
kembali dan meresap kedalam
singkong yang tidak tercelup.
Panci tempat merebus sebaiknya
tidak diberi tutup agar uap air yang
mengandung HCN tidak
mengembun pada tutup dan masuk
kembali dalam air perebus. Ada
baiknya bila air perebus itu diganti
b. Terapi.
Pengobatan
diberikan
dengan
pemberian
antidote
HCN
yang
diberikan dengan pipa lambung, terdiri
atas campuran garam ferro dan ferri
dalam larutan alkali yang cukup keras,
seperti sodium carbonate. Lavage
disusul dengan pembilasan lambung
dengan air garam phsiologis hangat.
a. Gejala-gejala Keracunan
Jengkol/Penyakit Jengkolan
Gejala-gejala penyakit keracunan
jengkol terutama mengenai saluran
urogenital. Pasien menderita oliguria,
bahkan sampai anuria beberapa saat
setelah mengkonsumsi jengkol. Gejala
ini didahului rasa pegal di pinggang
yang kemudian disusul dengan rasa
nyeri melilit, karena kolik traktus
urinarius.
B. Diagnosa
Sensitivitas seseorang terhadap
terjadinya serangan keracunan jengkol ini
berbeda-beda, ada yang sudah menderita
keracunan setelah mengkonsumsi jengkol
untuk pertama kali dan dalam jumlah
sedikit, tetapi adapula yang memerlukan
mengkonsumsi berkali-kali dan dalam dosis
besar, baru menderita serangan keracunan
jengkol tersebut.
Diagnosa kadang-kadang ditunjang oleh
adanya kristal asam jengkolat di dalam
endapan urin yang disentrifugasikan.
b. Gejala-gejala dan
Penanggulangan Keracunan
Bongkrek
Tak lama setelah mengkonsumsi tempe
bongkrek yang beracun, terasa mual (nausea)
dan muntah-muntah (vomitus). Kepala terasa
pusing, perut gembung dan terasa panas
serta mules. Badan menjadi lemas dan dapat
terjadi kejang-kejang, dari mulut keluar busa.
pada permulaan keracunan terjadi
hyperglycaemia, karena terjadi hambatan
pada mkanisme siklus krebs, sehingga
glukosa tidak dimetabolisme untk
menghasilkan ATP (Energi)
4. keracunan aflatoxin
Racun aflatoxin dihasilkan oleh jamur yang disebut
aspergilus flavus. Jamur ini mengkontaminasi
berbagai jenis biji-bijian, tetapi terutama biji
kacang tanah.
Pencemaran oleh aflatoxin pada mulanya
memperlihatkan dua komponen pada
Chromatografi (kolom atau TLC) yang keduanya
memperlihatkan fluoresensi.
Satu komponen bila disinari dengan ultraviolet,
memberikan fluoresensi bewarna kebiruan disebut
AFLATOXIN B (blue), sedangkan komponen lain
memebrikan fluoresensi warna kehijauan disebut
AFLATOXIN G (Green). Kedua komponen tersebut
bersifat toksik.
AFLATOXIN
kapang
Aspergillus sp.
Aflatoxin
A. Flavus
A.Parasiticus
Sterigmatosistin A. Nidulans
Okratoksin
A.Versicolor
A.ochraceous
Penicilium sp.
Luteoskirin
Bahan
makanan yang
tercemar
Kacang tanah,
minyak yang
berasal dari bijibijian.
Serealia
Serealia, kopi
hijau
P. islandicum
Beras
Colustridium botulinum
Botulisme adalah penyakit yang
terjadi karena menyantap makanan
yang mengandung Clostridium
botulinum (bakteri berbentuk
batang, bersifat anaerob dan dapat
membentuk spora yang dapat
menghasilkan toksin) yang
menimbulkan gejala-gejala paralisis
otot dan gangguan saluran cerna dan
dapat berakhir dengan kematian.
Pencegahan
Meskipun toksik clostridium botulinum bersifat
sangat letal, zat ini labil terhadap pemanasan.
Oleh sebab itu, semua makanan harus
dipanaskan dan dimasak dalam tingkat
kelembapan tinggi, keasaman rendah, dan
disimpan diatas suhu 100C (terutama
makanan yang diawetkan/makanan kaleng
produksi rumah tangga, harus disiapkan dan
direbus selama 10 menit sebelum
dihidangkan). Selain itu, kebersihan alat dan
premosesan makanan pun harus diperhatikan..
Clostridium perfringens
Bedasarkan toksik yang dihasilkan, clostridium
perfingens dikelompokkan menjadi lima jenis
yaitu A,B,C,D dan E, spora dari jenis A dan C
sangat tahan panas, sedangkan jenis B,D dan E
sangat sensitf.
Daging sapi atau unggas dalam bentuk
potongan padat atau lumat, yang dimasak pada
suhu tidak lebih dari 100 C, memungkinkan
spora untuk tetap hidup.
KERACUNAN JAMUR
Sumber referensi
F.G Wiarno 2004 kimia pangan dan gizi
jakarta Pt Gramedia Pustaka Umum
Djaeni Achmad 1993 Ilmu Gizi Jakarta
Pt. Dian rakyat
Arisman 2009 Keracunan Makanan
Jakarta Penerbit buku kedokteran