Anda di halaman 1dari 21

TUMBUHAN BERACUN

APT. MANUPPAK IRIANTO TAMPUBOLON, S.FARM, M.FARM


PROGRRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS SARIMUTIARA INDONESIA


Tumbuhan beracun
Tumbuhan yang mengandung sejumlah besar zat
kimia apabila terjadi kontak langsung dengan
manusia dan hewan baik dimakan atau dihirup
melebihi kadar yang ditentukan, berakibat sakit atau
mematikan.
Mengapa Tumbuhan Berbahaya?
•Efek yg ditimbulkan menyebabkan hal tidak
menyenangkan atau membahayakan manusia
-Organ tumbuhan yg membahayakan: duri
-Senyawa kimia tumbuhan yg menyebabkanreaksi
berbeda pada tiap individu manusia.
•Efek langsung/tidak langsung
CIRI-CIRI TUMBUHAN
BERACUN/BERBAHAYA

•Memiliki duri yang tajam hampir di semua bagian


•Memiliki rambut atau bulu yang sangat lebat di bagian daun atau
batang
•Memiliki getah yang berasa pahit
•Memiliki bunga atau buah yg berwarna kuat atau gelap
•Beraroma tidak enak atau menyengat dan berasa pahit
•Daun terlihat utuh tidak ada bekas-bekas serangan serangga.
EFEK TUMBUHAN
BERACUN
1.REAKSI ALERGI
–Alergi: kondisi sensitif (kepekaan) yg terjadi pada orang-orang
tertentu
–Alergen: Agen penyebab alergi
–Contoh Alergen: Spora beberapa jenis jamur,ganggang tanah,
serbuk sari
EFEK TUMBUHAN BERACUN
2. GANGGUAN SISTEM GASTRO-ENTERIKa.
a.Iritasi mulut dan kerongkongan
•Talas (Alocasia sp.),keladi (Caladium sp.) →Ca Oksalat→rasa terbakar
di mulut/kerongkongan jika bagian tumbuhan tertelan mentah
•Sri Rejeki (Dieffenbachia sp.) dan philodendron (Phylodendron sp.)
→Resin & protoenemonine→gelembung & pembengkakan
bibir,lidah,kerongkongan & saluran Cerna
EFEK TUMBUHAN BERACUN
3. Iritasi lambung yang menyebabkan mual/muntah
• Reaksi mual, muntah sampai diare ringan jika bagian
tanaman tertelan
• Amarilidacae: Torong (Amarylis multifora),Bakung
(Crinum asiaticum), Bunga Lilin(Zepiranthes candida)
• Leguminoceae → genus Wisteria
EFEK TUMBUHAN BERACUN
4. Diare
• Saponin (glikosida steroid)→ mual muntah.Diare →tidak
semua berbahaya, tergantung kadar kandungan pada
tumbuhan :Daun Ivi, Biji Bengkuang, Biji Munggur, Buah
Rerak.
• Resin→ Muntah berat, diare berat. Biasanya digunakan
sebagai pelangsing/pencahar. Ex:Bayam belanda, buah tinta,
jarak kepyar
Beberapa Racun Alami
pada Tanaman Pangan

Kacang merah (Phaseolus vulgaris)


Racun alami yang dikandung oleh kacang merah
disebut fitohemaglutinin (phytohaemagglutinin), yang termasuk
golongan lektin. Keracunan makanan oleh racun ini biasanya
disebabkan karena konsumsi kacang merah dalam keadaan
mentah atau yang dimasak kurang sempurna. Gejala keracunan
yang ditimbulkan antara lain adalah mual, muntah, dan nyeri perut
yang diikuti oleh diare
Pencegahaanya
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan
akibat konsumsi kacang merah, sebaiknya kacang merah
mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, air
rendamannya dibuang, lalu direbus dalam air bersih sampai
mendidih selama 10 menit, lalu didiamkan selama 45-60
menit sampai teksturnya lembut.
Singkong
Singkong mengandung
racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya
termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin
terdapat pada semua bagian tanaman, terutama
terakumulasi pada akar dan daun. Singkong
dibedakan atas dua tipe, yaitu pahit dan manis
Lanjutan …

Singkong tipe pahit mengandung kadar racun yang lebih


tinggi daripada tipe manis. Jika singkong mentah atau yang
dimasak kurang sempurna dikonsumsi, maka racun tersebut
akan berubah menjadi senyawa kimia yang
dinamakan hidrogen sianida, yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Singkong manis mengandung sianida
kurang dari 50 mg per kilogram, sedangkan yang pahit
mengandung sianida lebih dari 50 mg per kilogram. 
Pencegahan
Untuk mencegah keracunan singkong, sebelum
dikonsumsi sebaiknya singkong dicuci untuk
menghilangkan tanah yang menempel, kulitnya
dikupas, dipotong-potong, direndam dalam air bersih
yang hangat selama beberapa hari, dicuci, lalu
dimasak sempurna, baik itu dibakar atau direbus. 
Biji buah-buahan

Biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida


sianogenik adalah apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan
peach. Walaupun bijinya mengandung racun, tetapi
daging buahnya tidak beracun. Secara normal,
kehadiran glikosida sianogenik itu sendiri tidak
membahayakan
Lanjutan…
 Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan
singkong dan pucuk bambu. Dosis letal sianida berkisar
antara 0,5-3,0 mg per kilogram berat badan. Sebaiknya tidak
dibiasakan mengkonsumsi biji dari buah-buahan tersebut di
atas. Bila anak-anak menelan sejumlah kecil saja biji
buah-buahan tersebut, maka dapat timbul kesakitan akibat
keracunan dan pada sejumlah kasus dapat berakibat fatal.
Kentang
Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam
golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun utamanya,
yaitu solanin dan chaconine. Biasanya racun yang dikandung
oleh kentang berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek
yang merugikan bagi manusia. 
Lanjutan …
Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan
rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti
terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah.
Sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk,
gelap, dan kering, serta dihindarkan dari paparan
sinar matahari atau sinar lampu
Seledri
Seledri mengandung senyawa psoralen, yang termasuk ke
dalam golongan kumarin. Senyawa ini dapat menimbulkan
sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari. Untuk
menghindari efek toksik psoralen, sebaiknya hindari terlalu
banyak mengkonsumsi seledri mentah, dan akan lebih aman
jika seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen
dapat terurai melalui proses pemasakan.
Bayam

Asam oksalat secara alami terkandung dalam


kebanyakan tumbuhan, termasuk bayam. Maka
konsumsi makanan yang banyak mengandung asam
oksalat dalam jumlah besar dapat mengakibatkan
defisiensi nutrien, terutama kalsium.
Lanjutan…
Asam oksalat merupakan asam kuat sehingga dapat
mengiritasi saluran pencernaan, terutama lambung.
Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan
batu ginjal. Untuk menghindari pengaruh buruk
akibat asam oksalat, sebaiknya kita tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung
senyawa ini terlalu banyak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai