Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM

NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi


REG : B3 AKUNTANSI

PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK

Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat(public
service). Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber,yaitu :

1. Pajak
jika pelayanan publik dibiayai dengan pajak,maka setiap wajib pajak harus
membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung jasa
publik tersebut atau tidak.
2. Pembebanan langsung kepada masyarakat.
Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan langsung,maka yang
membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan publik
tersebut,sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan untuk membayar.

A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL

Dalam memberikan pelayanan publik,pemerintah dapat dibenarkan menarik tarif untuk


pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan milik
pemerintah.
Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya :

a) penyediaan air bersih


b) transportasi publik
c) jasa pos dan telekomunikasi
d) energi dan listrik
e) perumahan rakyat
f) fasilitas rekreasi
g) pendidikan
h) jalan tol

*pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa
alasan yaitu :

a) adanya barang privat dan barang publik

Barang privat adalah barang-barang kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau
jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh masyarakat yang
membelinya,sedangkan yang tidak mengkonsumsi tidak dapat menikmati barang/jasa
NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM
NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
REG : B3 AKUNTANSI

tersebut.
Contoh: makanan,listrik,telepon dsb.

Barang publik adalah barang-barang kebutuhan masyarakat yang manfaat barang dan
jasa tersebut dinikmati oleh seluruh a=masyarakat secara bersama-sama.
Contoh : pertahanan nasional,pengendalian penyakit,jasa polisi dsb.

Pada tataran praktik terdapat kesulitan dalam membedakan barang publik dengan brang
privat. Beberapa sebab sulitnya membedakan barang publik dengan barang privat antara
lain :

 Batasan antara barang publik dan barang privat sulit untuk ditentukan.
 Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang/jasa publik,tapi dalam
penggunaannya tidak dapat dihindari keterlibatan beberapa elemen pembebanan
langsung.
 Terdapat kecenderungan untuk membebankan tarif pelayanan daripada
membebankan pajak karena pembebanan tarif lebih mudah pengumpulannya.

b) efisiensi ekonomi
ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang/jasa yang mereka
ingin konsumsi,mekanisme harga memiliki peranan penting dalam
mengalokasikan sumber daya melalui :
 pendistribusian permintaan
 pemberian insentif untuk menghindari pemborosan
 pemberian insentif pada suplier berkaitan dengan skala produksi
 penyediaan sumber daya pada supplier untuk mempertahankan dan meningkatkan
persediaan jasa.

Tanpa adanya suatu mekanisme harga,permintaan dan penawaran tidak mungkin


menuju titik keseimbangan sehingga alokasi sumber daya tidak efisien,seperti :
penyediaan air,obat obatan dsb.

Mekanisme pembebanan tarif pelayanan merupakan salah satu cara untuk


menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan publik.mereka yang
memanfaatkan pelayanan publik lebih banyak akan membayar lebih banyak pula.
Pembebanan tarif pelayanan akan mendorong efisiensi ekonomi karena setiap
orang dihadapkan pada masalah pilihan karena adanya kelangkaan sumber daya.
Jika diberlakukan tarif,maka setiap orang dipaksa berpikir ekonomis dan tidak
NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM
NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
REG : B3 AKUNTANSI

boros.

c) Prinsip keuntungan

ketika pelayanan tidak dinikmati oleh semua orang,pembebanan langsung kepada


mereka yang menerima jasa tersebut dianggap “wajar” bila didasarkan prinsip
bahwa yang tidak menikmati manfaat tidak perlu membayar. Jadi pembebanan
hanya dikenakan kepada mereka yang diuntungkan dengan pelayanan tersebut.
Pembebanan tarif pelayanan publik pada dasarnya juga menguntungkan
pemerintah karena dapat digunakan sebagai salah satu sumber penerimaan
pemerintah.hanya saja pemerintah tidak boleh melakukan maksimasi
keuntungan,bahkan lebuh baik menetapkan harga dibawah full cost,memberikan
subsidi atau memberikannya secara gratis.

B. ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN TARIF PELAYANAN


Dasar pembebanan langsung (direct charging) tarif pelayanan :
Suatu jasa, barang public ataupun barang privat mungkin tidak diberikan kepada setiap
orang, sehingga tidak adil bila biayanya dibebankan kepada semua masyarakat melalui
pajak, sementara mereka tidak menikmati jasa tersebut. Suatu pelayanan mungkin
membutuhkan sumber daya yang mahal atau langka, sehingga konsumsi publik harus
hemat.Terdapat variasi dalam kinsumsi individual yang lebih berhubungan dengan
pilihan daripada kebutuhan.Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang
menguntungkan dan untuk memenuhi kebuutuhan domestic secara individual maupun
industrial.
Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan public atas
suatu jasa apabila jenis dan standar pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas.
-Terdapat argumen yang menentang pembebanan tarif pelayanan, yaitu :
-Terdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan.
Yang miskin tidak mampu untuk membayar.

C. PRINSIP DAN PRAKTEK PEMBEBANAN

Sebagian barang dan jasa yang disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat, semakin
sesuai barang tersebut dikenai tarif. Namun batasan identifikasi barang privat dan public
kadang sulit dan harus dilakukan dengan dasar per pelayanan.
Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulit dijumpai.
Pelayanan gratis menyebabkan insentif rendah, sehingga terkadang kualitas pelayanan
NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM
NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
REG : B3 AKUNTANSI

menjadi sangat rendah. Misalnya pemberian pelayanan kesehatan gratis biasanya


kualitasnya kurang memuaskan.

D. KEGUNAAN PEMBEBANAN DALAM PRAKTIK

Praktik pembebanan pelayanan public berbeda untuk setiap negara antara jasa yang
disediakan langsung oleh pemerintah dan yang disediakan oleh perusahaan milik negara
dan antar pemerintah dan daerah. Pemerintah memperoleh penerimaan dari beberapa
sumber, antara lain :
-Pajak
-Pembebanan langsung kepada masyarakat (charging for service)
-Laba BUMN atau BUMD
-Penjualan asset milik pemerintah
-Utang
-Pembiayaan defisit anggaran atau mencetak uang

E. PENETAPAN HARGA PELAYANAN : HARGA YANG HARUS DIBEBANKAN.


Pemerintah harus memutuskan besaran harga pelayananyang dibebankan pada
masyarakat. Aturan yang biasa dipakai adalah bahwa beban (charge) dihitung sebesar
total biaya untuk menyediakan pelayanan tersebut (full cost recovery).
Empat kesulitan menghitung biaya total :

1. Tidak tahu secara tepat besarnya biaya total (full cost) untuk menyediakan suatu
pelayanan.
2. Sangat sulit mengukur jumlah yang dikonsumsi.
3. Tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar.
4. Penentuan biaya yang harus diperhitungkan.
Apakah hanya memasukkan biaya operasi langsung (Current Operations Cost) atau
ditambah dengan biaya modal (Capital Cost).Ahli ekonomi umumnya menganjurkan
untuk mempergunakan marginal cost pricing, yaitu tarif yang dipungut seharusnya
sama dengan biaya untuk melayani konsumen tambahan (Cost of Serving the
Marginal Consumer).Harga tersebut adalah harga yang juga berlaku dalam pasar
persaingan untuk pelayanan tersebut.

Marginal cost princing mengacu pada harga pasar yang paling efisien (Economically
Efficient Price), karena pada tingkat harga tersebut (Cateris Paribus) akan
memaksimalkan manfaat ekonomi dan penggunaan sumber daya yang terbaik.
Masyarakat akan memperoleh peningkatan output dari barang atau jasa sampai titik
dimana marginal cost sama dengan harga.
NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM
NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
REG : B3 AKUNTANSI

Penetapan harga pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing


setidaknya harus mempertimbangkan :

1. Biaya operasi (variabel operating cost).


2. Semi variabel operhead cost seperti biaya modal atas aktiva yang digunakan
untuk memberikan pelayanan.
3. Biaya penggantian atas aset modal yang digunakan dalam penyediaan pelayanan
4. Biaya penambahan aset modal yang digunakan untuk memenuhi tambahan
permintaan.
F. PERMASALAHAN MARGINAL COST PRICING
Masalah-masalah dalam penggunaan marginal cost princing :

1. Sulit memperhitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa-jasa tertentu, dalam
praktek kadang biaya rata-rata (average cost) digunakan sebagai pengganti walaupun
hal ini menyimpang dari syarat ekonomi dan efisiensi.
2. Penentuan harga seharusnya didasarkan pada biaya marginal jangka pendek (short run
MC) atau biaya marginal jangka panjang (long run MC).
3. Marginal cost princing bukan berarti full cost recovery.

4. Konsep kewajaran digunakan untuk :


a) Hanya mereka yang menerima manfaat yang membayar.
b) Semua konsumen membayar sama tanpa memandang perbedaan biaya dalam
menyediakan pelayanan tersebut.
5. Eksternalitas konsumsi, seperti manfaat kesehatan umum dari air bersih untuk
minumdan mandi dapat secara signifikan merubah “efisiensi harga” yang ditentukan
oleh marginal cost.
6. Pertimbangan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih, paling tidak untuk
jasa seperti air, demana terdapat beberapa macam bentuk diskriminasi harga (seperti
tarif progresif) yang mungkin digunakan.
G. KOMPLEKSITAS STRATEGI HARGA
a) Two-part tariffs
banyak kepentingan publik dipungut dengan two-part tariff,yaitu fixed charge untuk
menutupi biaya overhead atau biaya infrastruktur dan variable charge yang didasarkan
atas besarnya konsumsi.
b) Peak-load tariffs
Pelayanan publik dipungut berdasarkan tarif tertinggi. Permasalahannya adalah beban
tertinggi untuk periode puncak harus menggambarkan higher marginal cost(seperti telpon
dan transportasi umum
NAMA : RAHMAH YUNI SAKINAH DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AHYARUDDIN,SE,MM
NIM : 140301035 SUMBER : Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta:Andi
REG : B3 AKUNTANSI

c) Diskriminasi harga
Hal ini adalah salah satu cara untuk mengakomodasikan pertimbangan keadilan (equity)
melalui kebijakan penetapan harga. Jika kelompok dengan pendapatan berbeda dapat
diasumsikan memiliki pola permintaan yang berbeda,pelayanan yang diberikan kepada
kelompok yang berpendapatan rendah dapat disubsidi silang dengan kelompok dengan
pendapatan tinggi. Hal tersebut tergantung dari kemampuan mencegah orang kaya
menggunakan pelayanan yang dimaksudkan untuk orang miskin.

d) Full cost recovery


harga pelayanana didasarkan pada biaya penuh atau biaya total untuk menghasilkan
pelayanan. Penetapan harga berdasarkan biaya penuh atas pelayanan publik perlu
mempertimbangkan keadialan(equity) dan kemampuan publik untuk membayar.
e) Harga diatas marginal cost
Dalam beberapa kasus,sengaja ditetapkan harga diatas marginal cost,seperti tarif parkir
mobil,adanya beberapa biaya peijinan atau licence fee.

H. TAKSIRAN BIAYA
Penentuan harga dengan teknik apapun yang digunakan pada dasarnya adalah
mendasarkan pada usaha penaksiran biaya secara akurat. Hal ini ,elibatkan beberapa
pertimbangan sebagai berikut :

-Opportunity cost untuk staff,perlengkapan dll


-Opportunity cost of capital
-Accounting price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukan value to society
(opportunity cost)
-Pooling,ketika biaya berbeda-beda antara setiap individu
-Cadangan inflasi

Pelayanan menyebabkan unit ketja harus memiliki data biaya yang akurat agar dapat
mengestimasi marginal cost,sehingga dapat ditetapkan harga pelayanan yang tepat.
Prinsip biaya memberikan dasar yang bermanfaat untuk penentuan harga di sektor publik.
Marginal cost pricing bukan merupakan satu-satunya dasar untuk penetapan harga di
sektor publik.

Anda mungkin juga menyukai