Anda di halaman 1dari 7

Tugas Promodel

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pemodelan

Disusun Oleh :
Achmad Rahmadani 16115095

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA


BANDUNG
2018
 Absolute Mean Error
Penjelasan:
Dimana adalah nilai hasil peramalan, adalah nilai sebenarnya dan, adalah jumlah
data.
Berdasarkan formula 1 diatas, MAE secara intuitif menghitung rata-rata error. Dengan
memberikan bobot yang sama untuk seluruh data ( ).

Contoh Soal:
 Masukkan Dt yang sudah dicari dari data demand unit agregat
 Mencari D’t dari rumus ∑Dt/n jadi, 1758/12 = 146,5 dibulatkan menjadi 147
 Untuk mencari e dengan rumus e=Dt-D’t
 Untuk t=1
e=118-147= -29, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=2
e=126-147=-21, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=3
e=130-147=-17, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=4
e=132-147=-15, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=5
e=139-147=-8, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=6
e=147-147=0, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=7
e=148-147=1, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=8
e=157-147=10, kemudian kuadratkan e nya.
 Untuk t=9
e=158-147=11, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=10
e=159-147=12, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=11
e=168-147=21, kemudian kuadratkan e nya.

 Untuk t=12
e=176-147=29, kemudian kuadratkan e nya.

Kemudian cari MSE nya, dengan rumus MSE= ∑e^2/n


MSE= 3508/12 = 292,33

 Average Varation error


Penjelasan:
Dengan demikian, tidak ada perbedaan antara perkiraan perkiraan negara
dan perkiraan yang dikoreksi (itu variabel yang sama). (Sebenarnya ini
versi asli dari Kalman Filter [7].) Tipe prediktor
Filter Kalman memiliki kekurangan yaitu ada waktu tunda satu
langkah waktu antara ngukuran y (k) dan keadaan yang dihitung
perkirakan xest
xest(k + 1) = Axest(k) + K[y(k) − Cxest(k)]
contoh soal:
Sekarang, mari kita pertimbangkan rumus pintasannya. Satu-satunya hal yang perlu Anda
temukan adalah jumlah nilai dan jumlah nilai kuadrat. Tidak ada pengurangan dan tidak
ada desimal atau pecahan sampai akhir. Baris terakhir berisi jumlah kolom, seperti
sebelumnya.
Apa salahnya dengan formula pertama, kamu tanya? Perhatikan contoh berikut - baris
terakhir adalah total kolom
Total nilai data: 23
Bagi dengan jumlah nilai untuk mendapatkan mean: 23/5 = 4.6
Kurangi mean dari masing-masing nilai untuk mendapatkan angka di kolom kedua.
Alihkan setiap angka di kolom kedua untuk mendapatkan nilai di kolom ketiga.
Total angka di kolom ketiga: 5.2
Bagilah jumlah ini satu demi satu kurang dari ukuran sampel untuk mendapatkan
variansnya: 5.2 / 4 = 1.3
x

4 4 - 4.6 = -0.6 ( - 0.6 )^2 = 0.36


5 5 - 4.6 = 0.4 ( 0.4 ) ^2 = 0.16
3 3 - 4.6 = -1.6 ( - 1.6 )^2 = 2.56
6 6 - 4.6 = 1.4 ( 1.4 )^2 = 1.96
5 5 - 4.6 = 0.4 ( 0.4 )^2 = 0.16
23 0.00 (Always) 5.2

Catat setiap nomor di kolom pertama dan kuadrat dari setiap nomor di kolom kedua.
Total kolom pertama: 23
Total kolom kedua: 111
Hitunglah jumlah kuadrat: 111 - 23 * 23/5 = 111 - 105,8 = 5.2
Bagi jumlah kuadrat dengan ukuran kurang dari ukuran untuk mendapatkan varians = 5.2
/ 4 = 1.3

 Kofesien kesenjungan
Penjelasan:

Indeks yang banyak digunakan dalam menghitung dan menganalisis distribusi


pendapatan regional. Karakter utama indeks ini adalah kemampuannya untuk
melihat terjadinya kesenjangan antarkelompok wilayah (between inequality) dan
kesenjangan dalam suatu kelompok wilayah (within inequality) itu sendiri.
Nilainya berkisar antara nol sampai dengan satu, dimana nol menyatakan bahwa
distribusi PDRB ADHK merata sempurna antarkelompok wilayah, sedangkan
apabila mendekati satu artinya distribusi PDRB ADHK tidak merata
antarkelompok wilayah.
Dimana:
T = Indeks Theil
Tw= Kesenjangan dalam pulau
TB = Kesenjangan antar pulau
Yij = PDRB Kabupaten j, pulau i
Y = PDRB Kabupaten j, pulau i
Y= Total PDRB Provinsi
Tij = PDRB per kapita kabupaten j, pulau i
Y = PDRB per kapita provinsi
Yi = PDRB pulau i
Yij = PDRB per kapita pulau i

Contoh soal:
 Durbin watson
Adalah sebuah test yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada
nilai residual (prediction error).

Berikut di bawah ini adalah Tabel Durbin Watson lengkap dengan n = 6-2000, k =
2-21 dan batas kritis 5% (0,05), 2,5% (0,025), 1% (0,01)

Contoh soal:
Kita melakukan uji regresi linear berganda dengan 2 variabel independen dan 1
variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyak 50, didapatkan hasil Durbin
Watsno Hitung sebesar d= 2,010.
Maka nilai T=50, k=3. Selajutnya pada tabel di atas cari nilai dl dan du pada T=50
dan k = 3, yaitu nilai dl = 1,46246 dan du= 1,62833. Pada contoh di atas, nilai
d=2,010, maka kita hitung terlebih dahulu nilai (4-d)=1,990

Anda mungkin juga menyukai