Anda di halaman 1dari 4

PR UJIAN BANGSAL

RINALDI AKBAR MAULANA


1710221062

1. Sebutkan macam-macam fungsi kognitif ?


Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir,
mengingat, belajar dan menggunakan Bahasa. Fungsi kognitif terdiri dari :
 Orientasi
 Memori
 Bahasa
 Registrasi
 Fisiokonstruksi
 Eksekusi

2. Pemeriksaan nervus 3,4 & 6 ?


Pemeriksaan Nn. III, IV dan VI
1. Ptosis
Pada keadaan normal, bila seseorang melihat ke depan maka batas
kelopak mata atas akan memotong garis pada titik yang sama secara
bilateral. Ptosis dicurigai bila salah satu kelopak mata atas memotong iris
lebih rendah dari pada mata yang lain atau bila penderita mendongakkan
kepala ke belakang-atas atau mengangkat alis secara kronis sebagai
kompensasi.
Kelumpuhan N.III menyebabkan ptosis. Untuk menilai tenaga M.
levator palpebrae pasien disuruh memejamkan mata, pemeriksa menahan
kelopak mata dan kemudian disuruh membukanya.5
2. Pupil
a. Bentuk dan ukuran pupil
Pada umumnya bentuk pupil bundar denga batas rata dan licin.
Perhatikan besarnya pupil kedua mata, apakah sama (isokor) atau
berbeda (anisokor), mengecil (miosis) atau melebar (midriasis). Otot
untuk mengecilkan pupil disarafi oleh serabut parasimpatis (N.III)
sedangkan untuk melebarkan pupil oleh serabut simpatis
(thoracolumbal).
b. Refleks pupil
 Refleks pupil langsung
Pada waktu menyinari pupil salah satu sisi, batasi mata sebelahnya
agar jangan mendapat sinar juga. Penyinaran dilakukan dari
samping dan dibatasi mata sebelahnya. Normal akan terjadi miosis.
 Refleks pupil tidak langsung
Cara melakukan pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan pupil
langsung tetapi yang dinilai adalah pupil mata yang tidak disinari.
Hal ini penting untuk menilai apakah lesinya pada jaras aferen
(N.II) atau eferen (N.III).
 Refleks pupil akomodasi dan konvergensi
Bila seseorang melihat benda di dekat mata, kedua M.rectus
medialis akan berkontraksi. Gerakan kedua bola mata ke medial
disebut konvergensi dan akan diikuti miosis karena kontraksi otot
ciliaris. Pemeriksaan ini dilakukan bila ada dugaan lesi di batang
otak bagian atas.

Gambar 1. Kontraksi dan dilatasi Pupil


3. Gerakan bola mata
Penderita disuruh melihat ke depan kemudian dilihat posisi pupil
kedua mata. Jika ada lesi N.III, maka posisi mata kan divergen sedangkan
lesi N.IV akan menyebabkan mata pada posisi konvergen. Penderita
diminta mengikuti gerakan jari pemeriksa ke arah nasal, temporal, atas
dan bawah sekaligus ditanyakan apakah ada diplopia dan dinilai adanya
nistagmus.
Diplopia dijumpai pada pada kelumpuhan otot ekstraokular.
Kerusakan N.VI saja tidak dapat menilai lokasi lesi karena perjalannanya
sangat panjang. Di batang otak, letak nukleus Nn.cranilais berdekatan
sehingga jarang dijumpai kerusakan tersendiri.

3. Perbedaan gangguan reflex pupil Nervus 2 dan Nervus 3 ?


Lesi pada jaras reflex pupil secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi
defek aferen (N.II) dan defek eferen (N.III). defek aferen seringkali tidak
lengkap, yaitu satu mata yang terkena dapat tetap merespons secara langsung
(direk) terhadap cahaya, tetapi tidak demikian pada mata lainnya. Defek
pupil aferen relative merupakan tanda penting neuritis optic. Hal ini paling
baik diperlihatkan dengan menggunakan tes swinging torch/cahaya berayun,
yaiu penyinaran cahaya diberikan secara berulang pada mata yang terkena
bergantian dengan mata yang sehat, maka kedua pupil berkonstriksi. Ketika
cahaya disinarkan pada mata yang terkena, maka terjadi dilatasi kedua pupil.
Hal ini disebabkan oleh reflex cahaya langsung yang lemah pada mata yang
sakit akan lebih diimbangi oleh pengentian stimulus dari mata yang normal
yang akan menyebabkan dilatasi konsensual.

Anda mungkin juga menyukai