A. Kesimpulan
Tahun 2008. Mediasi yang tidak berhasil disebabkan karena salah satu
pihak tidak hadir dalam upaya mediasi, selain itu sebagian besar
lagi.
102
103
c. Pertimbangan psikologis
keluar yang terbaik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Para pihak
atau mental. Hakim berpendapat bahwa jika sebuah rumah tangga atau
membina rumah tangga yang bahagia dan kekal maka percuma sebuah
Perceraian
bahwa hak asuh anak (hadhanah) yang belum mumayyiz atau belum
c. Kemampuan ekonomi
e. Kemampuan mendidik
perceraian.
B. Saran
dari orang lain atau tesimonium de auditu baik dalam Perkara Perceraian
masih keluarga atau kerabat para pihak karena tentu kesaksian tersebut
terbaik.
106
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 1992. Pedoman Pegawai Pencatat Nikah (PPN). Jakarta:
Badan Kesejahteraan Masjid Pusat.
Moh. Idris Ramulyo. 1999. Hukum Perkawinan Islam Suatu Analisis dari
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sarwono. 2011. Hukum Acara Perdata teori dan Praktik. Jakarta: Sinar Grafika.
Soeroso. 2006. Praktik Hukum Acara Perdata Tata Cara dan proses
Persidangan. Jakarta: Sinar Grafika.
Zainuddin Ali. 2006. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia.
Jakarta: Sinar Grafika.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawainan.
Internet
http://harianandalas.com/Medan-Kita/Akibat-Perceraian-54-Kasus-Perebutan-
Hak-Asuh-Anak yang diakses pada Jumat, 28 Desember 2012 pukul 10:46
WIB.
http://plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php/berita-dan-artikel/409--kasus-
perceraian-di-kabupaten-bantul-tertinggi-di-diy yang diakses pada Sabtu, 26
Januari 2013.