Anda di halaman 1dari 46

SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM IPA JATIGRDONG KUDU –

NGUSIHAN KABUPATEN JOMBANG

Disusun oleh :
DEVI NOVITASARI
09.2016.1.00548

Dosen Pembimbing :
Taty Alfyah S.T, M.T

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2019
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ................................................................................................................ 2
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat .............................................................................................................................................. 2
1.3.1 Bagi Perusahan........................................................................................................................... 2
1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi .............................................................................................................. 3
1.3.3 Bagi Mahasiswa .......................................................................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 4
2.1 Air Bersih........................................................................................................................................... 4
2.2 Kualitas Air Bersih ........................................................................................................................... 4
2.3 Kebutuhan Air Bersih ...................................................................................................................... 6
2.3.1 Kebutuhan Air Domestik .......................................................................................................... 6
2.3.2 Kebutuhan Air Non-Domestik .................................................................................................. 7
2.4 Jaringan Distribusi ........................................................................................................................... 8
2.4.1 Pola Jaringan Distribusi ............................................................................................................ 8
2.4.2 Jaringan Perpipaan.................................................................................................................. 10
2.4.3 Jenis Pelayanan Distribusi Air Bersih.................................................................................... 11
2.5 Jenis – Jenis Bahan Pipa Distribusi Air Bersih ............................................................................ 12
2.6 Jenis Valve (Katup) Dan Pompa.................................................................................................... 16
2.6.1 Jenis Valve (Katup) .................................................................................................................. 16
2.6.2 Jenis Pompa .............................................................................................................................. 27
2.7 Epanet .............................................................................................................................................. 34
BAB III....................................................................................................................................................... 35
PDAM KABUPATEN JOMBANG ......................................................................................................... 35
3.1 Sejarah PDAM Kabupaten Jombang ........................................................................................... 35
3.2 Visi Dan Misi PDAM Kabupaten Jombang ................................................................................. 37
3.3 Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Jombang ....................................................................... 40

i
3.4 Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang ...................................................................... 40
3.5 Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang ......................................................................... 43

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumberdaya alam yang sangat penting. Dimana air termsuk kebutuhan
primer yang harus terpenuhi. Fungsi dari sumberdaya air sendiri digunakan untuk berbagai
keperluan, diantaranya adalah kebutuhan untuk memasak, mandi dan air minum (air bersih/ air
baku). Selain itu juga, dapat digunakan sebagai kebutuhan pengairan, seperti sawah kebun dan
kebutuhan pengairan lainnya. Air baku juga dapat difungsikan untuk kebutuhan perikanan,
yaitu tambak dan budidaya perikanan lainnya. Untuk itu diperlukannya teknik maupun upaya
dalam pengolahan sumberdaya air tersebut secara tepat dan efisien.
Berdasarkan letaknya, sumber daya air didapat dari beberapa sumber mata air. Sumber
daya alam ini diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu : sumber daya air yang berada di
permukaan tanah dan sumberdaya air yang berada di dalam tanah (air tanah). Sumber daya air
yang berada pada permukaan tanah tersebut dapat kita lihat di sekeliling kita, sebagai contoh:
air sungai, waduk, dll. Sedang sumber daya air yang berada didalam tanah biasanya diperoleh
dari menggali tempat yang diprediksi memiliki kadar/tampungan sumber air yang melimpah
dan sumber air bawah permukaan meliputi galian sumur, baik itu sumur biasa (konvensional)
maupun sumur yang dibuat dengan cara di bor (sumur bor).
Kabupaten Jombang adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian tengah
Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km2, dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa
(2010). Pusat pemerintahan Kabupaten Jombang terletak di tengah-tengah wilayah kabupaten,
memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan)
dari barat daya Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang memiliki posisi
yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas utara, dan selatan
Pulau Jawa(Surabaya-Madiun-Solo-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta
jalur Malang-Tuban.).
Jumlah penduduk di Kabupaten Jombang setiap tahunnya terjadi peningkat dengan adanya
peningkatan jumlah penduduk maka meningkat pula kebutuhan air bersih. Untuk memenuhi air
bersih di Kabupaten Jombang ada Perusahan Daerah Air Minum (PDAM).

1
Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) “Tirta Kencana” Jombang merupakan badan usaha
yang ditunjuk oleh pemerintah Kabupaten Jombang untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar kecamatan di Jombang sudah
mendapatkan suplai air dari PDAM “Tirta Kencana” Jombang. Unit pelayanan PDAM Tirta
Kencana Jombang yaitu Unit Jombang, Unit Bareng, Unit Kabuh, Unit Ploso, dan Unit
Mojoagung.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan kerja praktek sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Umum


1. Mengetahui Sistem Distribusi Air Bersih di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang.
2. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan serta
menganalisa teori dan pengetahuan dengan kondisi yang sebenarnya.
3. Terciptanya suatu hubungan yang sinergi, jelas dan terarah antara perguruan tinggi
dengan dunia kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui area pelayanan air minum di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang.
2. Mengetahui jaringan pipa distribusi air minum di PDAM Tirta Kencana Kabupaten
Jombang.
3. Mengetahui proses operasional dan pemeliharan unit – unit instalasi distribusi air
minum di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perusahan
1. Perusahan dapat melakukan sharing dengan mahasiswa mengenai perkembangan teori
terbaru yang berkaitan dengan bidang yang diambil mahasiswa dalam hal ini adalah
Sistem Distribusi Air Bersih (Minum).
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh badan usaha
yang terkait.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 2


1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai Sistem Distribusi Air Bersih.
2. Membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.

1.3.3 Bagi Mahasiswa


1. Membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan teori yang telah
didapat di bangku kuliah kedalam dunia kerja. Sekaligus menimbah ilmu sebanyak –
banyaknya dari pengalaman yang ada di dunia industry.
2. Merupakan media bagi mahasiswa untuk dapat melakukan praktek kerja secara langsung
di dunia industry.
3. Merupakan sarana bagi mahasiswa untuk dapat mengenal keanekaragaman, pemanfaatan,
sekaligus teknik operasional teknologi yang digunakan dalam Sistem Distribusi Air
Bersih di PDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Bersih


Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas atau di bawah permukaan tanah, termasuk
air laut yang berada di darat (PP No. 121 tahun 2015, pasal 1 ayat 2). Pengertian lain mengenai
air minum menurut (Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 pasal 1 ayat 1) adalah air
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
(bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik) dan dapat langsung diminum.
Menurut Effendi (2003), siklus hidrologi air tergantung pada proses evaporasi dan
presipitasi. Air yang terdapat dipermukaan bumi berubah menjadi uap air dilapisan atmosfer
melalui proses evaporasi (penguapan) air sungai, danau dan laut serta proses penguapan air oleh
tanaman. Uap air bergerak ke atas hingga membentuk awan yang dapat berpindah karena tiupan
angin. Ruang udara yang mendapat akumulasi uap air secara kontinu akan menjadi jenuh.
Pengaruh udara dingin pada lapisan atmosfer, uap air tersebut mengalami sublimasi sehingga
butiran – butiran uap air membesar dan akhirnya jatuh sebagai hujan.Zat yang bersifat
higroskopis (menyerap air) dapat mempercepat integrasi pengikatan molekul uap air menjadi
air.Sehingga pada pembuatan hujan buatan, dilakukan penambahan zat yang bersifat
higroskopis terhadap awan (NaCl atau Urea).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.

2.2 Kualitas Air Bersih


Air baku yang digunakan untuk menghasilkan air bersih harus memenuhi aturan yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Perencanaan Air. Pada pasal 8 PP mengenai
klasifikasi kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas:
1. Kelas Satu, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 4


2. Kelas Dua, yaitu air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk prasarana atau
sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, perternakan, air untuk mengairi
pertanaman.
3. Kelas Tiga, yaitu air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk ikan air tawar,
perternakan, air untuk mengairi pertanaman.
4. Kelas Empat, yaitu air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman.
Syarat kualitas meliputi syarat fisik, syarat kimia, syarat bakteriologis, dan syarat
bakteriologis sebagai berikut :
1. Syarat Fisik
Syarat fisik dari air bersih adalah persyaratan yang dapat dipenuhioleh indra kita,
baik secara penglihatan,penciuman, maupun perasa. Syarat-syarat berikut
diantaranya sebagai berikut :
 Tidak terasa,jernih.
 Tidak berwarna,tidak berbau.
 Suhu air yang baik adalah suhu yang sama dengan suhu ruang, sehingga saat
diminum tidak terlalu dingin maupun terlalu panas, tetapi menyegarkan.
2. Syarat Kimia
Syarat kimia adalah persyaratan yang menyangkut kadar atau kandungan zat kimia
dalam air. Terutama untuk air minum, air tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. Misalnya air tidak boleh mengandung zat timah
(Pb) karena timah sangat beracun, tidak mengandung zat kimia organik dan
anorganik tertentu (Ca,Mg, dan sebagainya). Oleh karena itu, masyarakat tidak
dianjurkan menggunakan pipa dari bahan timah.
3. Syarat Bakteriologis
Ada syarat lain dari air minum yang sehat, yaitu syarat bakteriologis. Persyaratan ini
menyangkut kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat dalam air
minum. Air minum tidak boleh mengandung bakteri yang dapat merugikan kesehatan
manusia. Persayaratannya adalah sebagai berikut :
 Jumlah kuman yang terdapat dalam 1 cc air minum harus kurang dari 100
kuman.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 5


 Dalam 100 cc air minum tidak boleh mengandung bakteri E.coli karena bakteri
ini akan menyebabkan gangguan pencernaan.
 Bakteri lain yang tidak boleh ada dalam air minum adalah bakteri-bakteri
patogen, karena dapat menyebabkan penyakit kolera, tipus, disentri, dan
gastroenteritis (gangguan pada lambung).
4. Syarat Radioaktif
Dari segi paramater radioaktivitas, apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah
sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakandapat berupa
kematian, dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali
apabilasel dapat bergenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis
dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.
( Utilitas Bangunan Modul Plumbing,2015)

2.3 Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan air yang dimaksud adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang
segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik, air irigasi baik
pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggelontoran kota. Air bersih digunakan untuk
memenuhi kebutuhan:
a. Kebutuhan Air Domestik : keperluan rumah tangga.
b. Kebutuhan Air Non Domestik : untuk industri, pariwisata, tempat ibadah, tempat sosial,
serta tempat-tempat umum lainnya.

2.3.1 Kebutuhan Air Domestik


Kebutuhan Air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi
perkapita. Estimasi populasi untuk masa yang akan datang merupakan salah satu parameter
utama dalam penentuan kebutuhan air domestik.
Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air bersih yang digunakan pada
tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi hajat hidup sehari-hari,seperti pemakaian
air untuk minum, mandi, dan mencuci. Satuan yang dipakai adalah liter/orang/hari.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 6


2.3.2 Kebutuhan Air Non-Domestik
Kebutuhan air non domestik meliputi: Pemanfaatan komersial, kebutuhan institusi dan
kebutuhan industri. Kebutuhan air komersial untuk suatu daerah cenderung meningkat
sejalan dengan peningkatan penduduk dan perubahan tataguna lahan.

Kebutuhan institusi antara lain meliputi kebutuhan-kebutuhan air untuk sekolah,


rumah sakit, gedung-gedung pemerintah, tempat ibadah dan lain-lain.

Tabel 2. 1 Kebutuhan Air Non Domestik Kategori I,II,III,dan IV

Sektor Nilai Satuan


Sekolah 10 Liter/murid/hari
Rumah sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/hari
Masjid 3000 Liter/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Hotel 150 Liter/bed/hari
Rumah makan 100 Liter/tempat duduk/hari
Komplek militer 60 Liter/orang/hari
Kawasan industri 0,2 – 0,8 Liter/detik/hektar
Kawasan pariwisata 0,1 – 0,3 Liter/detik/hektar
(Sumber: Ditjen Cipta Karya Dep PU)

Tabel 2. 2 Kebutuhan Air Non Domestik Kategori V (Desa)

Sektor Nilai Satuan


Sekolah 5 Liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/hari
Hotel 90 Liter/hari
Kawasan Industri 10 Liter/hari
(Sumber:Ditjen Cipta Karya Dep PU)

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 7


Tabel 2. 3 Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain

Sektor Nilai Satuan


Lapangan terbang 10 Liter/detik
Pelabuhan 50 Liter/detik
Stasiun KA Terminal Bus 10 Liter/detik

Kawasan industri 0,75 Liter/hektar


(Sumber:Ditjen Cipta Karya Dep PU)

2.4 Jaringan Distribusi


2.4.1 Pola Jaringan Distribusi
Macam pola jaringan system distribusi air bersih:
1. System cabang
Adalah system pendistribusian air bersih yang bersifat terputus membentuk cabang-
cabang sesuai dengan daerah pelayanan.

Gambar 2. 1 System Cabang

Keuntungan :
- Tidak membutuhkan perhitungan dimensi pipa yang rumit karena debit dapat
dibagi berdasarkan cabang-cabang pipa pelayanan.

- Untuk pengembangan daerah pelayanan lebih mudah karena hanya tinggal


menambah sambungan pipa yang telah ada.

Kerugian:
- Jika terjadi kebocoran atau kerusakan pengaliran pada seluruh daerah akan
terhenti.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 8


- Pembagian debit tidak merata.
- Operasional lebih sulit karena pipa yang satu dengan yang lain saling
berhubungan.

2. System Loop
Adalah system perpipaan melingkar dimana ujung pipa yang satu bertemu dengan
ujung pipa yang lain.

Gambar 2. 2 System Loop


Keuntungan:
- Debit terbagi rata karena perencanaan diameter berdasarkan pada jumlah
kebutuhan total
- Jika terjadi kebocoran atau kerusakan atau perubahan diameter pipa maka hanya
daerah tertentu yang tidak mendapat pengaliran, sedangkan untuk daerah yang
tidak mengalami kerusakan aliran air tetap berfungsi.
- Pengoperasian jaringan lebih mudah.
Kerugian:
- Perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit yang masuk
pada setiap pipa merata.
3. Sistem Melingkar
Dibandingkan dengan sistem-sistem sebelumnya merupakan sistem yang terbaik.
Sirkulasi air dalam jaringan lancar, bila ada perbaikan kerusakan distribusi air tidak
akan terhenti. Namun kerugiannya yaitu biaya investasi mahal dan sistem operasi yang
sulit.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 9


Gambar 2. 3 Sistem Melingkar

4. Sistem Diagonal
Merupakan suatu sistem yang paling baik dan efisien karena air dapat mengalir ke
suatu tempat dari berbagai arah, artinya suatu tempat tidak hanya mendapatkan air dari
suatu sistem jaringan saja. Kerugiannya adalah biaya operasi dan pembuatannya
sangatlah mahal.

Gambar 2. 4 Sistem Diagonal

2.4.2 Jaringan Perpipaan


Didalam sistem penyediaan air minum terdapat dua buah jaringan perpipaan yang
mengalirkan air dari sumber air sampai ke daerah pelayanan yaitu :
a. Jaringan Pipa Transmisi
Jaringan pipa trasmisi adalah jaringan perpipaan yang membawa air baku dari
bangunan pengambilan ke unit produksi atau membawa air hasil olahan unit produksi
ke reservoir. Jaringan pipa transmisi merupakan aliran bertekanan yang dalam
pengaliran airnya menggunakan jenis pipa tertentu dengan jalur yang mengikuti kontur
permukaan tanah yang dilewatinya.
b. Jaringan Pipa Distribusi
Jaringan pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari unit air produksi ke
pelanggan. Jaringan distribusi menggunakan pipa dengan aliran yang bertakanan,
dimana sepanjang perpipaannya dihubungkan dengan sambungan pelanggan (dapat
berupa sambungan rumah, hidran umum atau sambungan usaha komersil).

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 10


2.4.3 Jenis Pelayanan Distribusi Air Bersih
Jenis sambungan dalam distribusi air bersih dibedakan menjadi :
1. Sambungan rumah yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa induk/pipa utama ke
masing-masing utilitas rumah tangga.

Gambar 2. 5 Sambungan Rumah


2. Hidran umum merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal
pada suatu daerah tertentu untuk melayani 100 orang dalam setiap hidran umum.

Gambar 2. 6 Hidran Umum


3. Terminal air adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang
diberikan pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau daerah yang rawan air
bersih.

Gambar 2. 7 Terminal Air


4. Kran umum merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada
kelompok masyarakat tertentu, yang mempunyai minat tetapi kurang mampu dalam
Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 11
membiayai penyambungan pipa ke masingmasing-masing rumah. Biasanya satu
kran umum dipakai untuk melayani kurang lebih 20 orang.

Gambar 2. 8 Kran Umum

2.5 Jenis – Jenis Bahan Pipa Distribusi Air Bersih


Ada beberapa jenis pipa yang biasanya digunakan sebagai pipa transmisi air baku maupun
pipa distribusi air minum, antara lain :
a. Besi tuang (castiron)

Gambar 2. 9 Besi Tuang


Jenis pipa ini biasanya dicelupkan ke dalam larutan anti karat untuk perlidungan
tambahan. Panjang pipa ini antara 4-6 meter dan dapat mencapai umur 100 tahun.
Keuntungan penggunaan pipa ini adalah :
 Harga pipa cukup murah dan banyak tersedia dipasaran.
 Mudah dalam proses penyambungan.
 Tahan terhadap daya korosi.

Kelemahan dari penggunaan jenis pipa ini adalah:


 Konstruksi pipa keras mudah pecah.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 12


 Pipa berat sehingga mempengaruhi daya pengangkutan ke lokasi.
b. Besi galvanis (galvanized ironpipe)

Gambar 2. 10 Pipa Besi Galvanis


Pipa jenis ini bahannya terbuat dari pipa besi yang dilapisi seng. Umurnya
relatif pendek antara 7-10 tahun.
Keuntungan penggunaan pipa ini adalah :
 Harga terjangkau dan banyak terdapat dipasaran.
 Ringan sehingga mudah diangkut ke lokasi pekerjaan.
 Mudah dalam proses penyambungan.

Kelemahan dari penggunaan pipa ini adalah mudah terjadi korosi atau
perkaratan.
c. Pipa plastic(PVC)

Gambar 2. 11 Pipa PVC


Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) sekarang ini banyak digunakan dalam
proyek-proyek jaringan distribusi air bersih.Panjang pipa 4-6 meter dengan
berbagai ukuran.

Keuntungan penggunaan pipa ini adalah:

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 13


 Umur pipa dapat mencapai 75 tahun.
 Banyak tersedia di pasaran dan harga cukup murah.
 Bahan terbuat dari plastic, sehingga sangat tahan terhadap karat.
 Mudah dalam pengangkutan ke lokasi pemasangan.
Satu kelemahan dari jenis pipa PVC adalah koefisien muai yang cukup besar
sehingga tidak tahan terhadap suhu terlalu tinggi.
d. Pipa baja(steelpipe)

Gambar 2. 12 Pipa Baja


Pipa ini terbuat dari baja lunak dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran.
Keuntungan penggunaan pipa ini adalah:
 Tersedia dalam berbagai ukuran.
 Umur pipa bisa sampai 40 tahun.
Kelemahannya adalah:
 Pipa berat sehingga berpengaruh terhadap biaya pengangkutan.
 Tidak tahan karat.
 Untuk ukuran yang besar sistem penyambungan agak sulit.
e. Pipa High Density Polyethylene(HDPE)

Gambar 2. 13 Pipa HDPE


Pipa ini terbuat dari bahan baku plastik yang berkualitas tinggi. Keuntungan

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 14


penggunaan pipa ini adalah sebagai berikut :
 Tahan lama (50-100 tahun) pada kondisi normal (suhu20oC).
 Dapat dilengkungkan.
 Memiliki kekasaran 1/8 pipa besi.
 Bebas korosi dan tahan larutan kimia.
Pipa HDPE dapat disambungkan dengan cara pemanasan (heat fusion) untuk
membentuk sambungan bersama yang kuat.
Tabel 2.3 Variasi Diameter Kekasaran

Material (ε) mm Catatan


Asbestos Cement (Asbes semen) 0,0015
Brass (tembaga) 0,0015
Brick 0,6
Cast Iron, New (Besi tuang, baru) 0,2 – 5,5 Variasi besar
Concrete 0,3 – 3,0
Steel forms (cetak dengan baja) 0,18
Wooden forms (cetak dngan kayu) 0,6
Centrifugally spun 0,36
Cement 0,4 – 1,2
Copper 0,0015 – 4,6
Corrugated metal 45
Galvanized iron 0,10 – 4,6 Variasi besar
Glass 0,0015 Tidak ada variasi
Lead 0,0015
Plastic 0,0015 Tidak ada variasi
Steel
Coal-tar enamed 0,0048
New unlined 0,045
Riveted 0,9 – 9 Variasi besar
Wood stave 0,18 – 0,9
Sumber:Triatmadja (2009)

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 15


2.6 Jenis Valve (Katup) Dan Pompa
2.6.1 Jenis Valve (Katup)
Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup,
atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Macam – macam Valve (katup) yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Gate Valve

Gambar 2. 14 Gate Valve


Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan
cara mengangkat gerbang penutupnya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan.
Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara
membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus
benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika posisi
gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan
turbulensi ini akan menyebabkan :
a. Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
Laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat
menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara
sempurna.
b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat),
sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat)

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 16


sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada
pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.
Ada 3 jenis gate valve:
1) Rising Stem Gate Valve;
Jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik.

Gambar 2. 15 Rising Stem Gate Valve


2) Non Rising Stem Gate Valve;
Jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga tetap.

Gambar 2. 16 Non Rising Stem Gate Valve


3) Outside Screw & Yoke Gate Valve;
Jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya naik.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 17


Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat
cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di
lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y
stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi
itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada
gate terbuat dari bahan yang sama.
Keuntungan menggunakan Gate Valve :
 Low pressure drop waktu buka penuh.
 Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh.
 Bebas kontaminasi.
 Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok
apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa.

Kerugian menggunakan Gate Valve :


 Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan
turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada
dudukan.
 Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan
memerlukan torsi / torque yang tinggi.
 Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.
2. Globe Valve

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 18


Gambar 2. 17 Globe Valve
Globe Valve adalah jenis Valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran
fluida dalam pipa. Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak
lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin
antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan
Angle- body :
 Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan
diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan
batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya
yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun
perbaikannya.
 Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis
ini sangat cocok untuk tekanan tinggi.
 Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan
untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 19


Gambar 2. 18 Z-body, Y-body dan Angle- body

Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve :


a. Type Plug Disk
b. Tipe Regulating disk
c. Tipe flat disk
d. Tipe soft seat disk
e. Tipe guide disk
Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :
 Kemampuan dalam menutup baik.
 Kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.
Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah :
 Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve.
 Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang lebih
besar untuk beroperasi.
3. Ball Valve

Gambar 2. 19 Ball Valve


Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk
disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 20


sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang
berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan
kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa
mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan
temperature sekitar 200 derajat Celcius.
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat
serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250
° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :
a. Full bore ball valve

Gambar 2. 20 Full Bore Ball Valve

Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya
sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan
pada blow down, piggable line, production manifold, pipeline dll.

b. Reduced bore ball valves

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 21


Gambar 2. 21 Reduced Bore Ball Valve
Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup
yang berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa
sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve
adalah 3 inchi.
4. Butterfly Valve
Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau
mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah disk . system
pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang memungkinkan cepat untuk
menutup. Butterfly Valve umumnya disukai karena harganya lebih murah di
banding valve jenis lainnya. desain valvenya lebih ringan dalam berat dibanding
jenis-jenis valve yang lain. Biaya pemeliharaan biasanya pun lebih rendah karena
jumlah bagian yang bergerak minim.
Sebuah butterfly valve, diilustrasikan pada Gambar di bawah ini, adalah gerakan
berputar valve yang digunakan untuk berhenti, mengatur, dan mulai aliran fluida.
Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90o yang
digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari tertutup penuh ke
posisi terbuka penuh.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 22


Gambar 2. 22 Butterfly Valve
Butterfly Valve sangat cocok untuk penanganan arus besar cairan atau gas pada
tekanan yang relatif rendah dan untuk penanganan slurries atau cairan padatan
tersuspensi dengan jumlah besar.
5. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya
mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. Aplikasi
valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump.
Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut
akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari
arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Jenis-jenis check valve :
a. Swing Check Valve

Gambar 2. 23 Swing Check Valve

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 23


Check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa yang
digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian
atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan
terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju
saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow,
tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida
yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang
pada dudukannya.
b. Lift Check Valve

Gambar 2. 24 Lift Check Valve

Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow
yang tinggi.dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada
globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift
check valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control
valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang
terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi
foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari
dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila
terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug pada
dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada
dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 24


Bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat
kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check
valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang
kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah
aliran balik condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah
terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan.
Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk
pipa horisontal dengan diameter yang besar.
c. Back water check valve
Back water valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah
tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat
terjadi banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan
tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan
back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik.
d. Swing Type Wafer Check Valve

Gambar 2. 25 Swing Type Wafer Check Valve

Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya
untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai solusinya
adalah dengan menggunakan wafer check valve. Dengan menggunakan wafer
ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu
sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.
Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 25
e. Disk Check valve

Gambar 2. 26 Disk Check Valve

Valve jenis ini terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip
kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh
tekanan fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan
aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow,
tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida
perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini
dan ini ditentukan oleh jenis spring yang digunakan. Selain spring standar,
tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
 No spring – Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
 Nimonic spring – Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
Heavy duty spring – Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang
diperlukan. Bila dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk
mencegah uap boiler dari kebanjiran ketika mereka unpressurised.
f. Split disc check valve

Gambar 2. 27 Split Disc Check Valve

Check valve jenis ini adalah terdiri dari disk yang bagian tengahnya
merupakan poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila
didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan
dari arah yang salah (reverse flow).

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 26


6. Safety Valve
Safety valve adalah jenis valve yang mekanismenya secara otomatis
melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau
temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan. Katup pengaman pertama kali
digunakan pada ketel uap selama Revolusi industri .
Cara kerja Pressure Safety Valve :
Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring
set. Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan
fluida lebih kecil dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika
tekanan fluida lebih tinggi dibandingkan tekanan spring set maka springset akan
bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan melalui outlet
sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan spring set

2.6.2 Jenis Pompa

Gambar 2. 28 Pompa
Pompa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggerakan fluida dengan
memberikan gaya tekan terhadap fluida yang akan dipindahkan. Dengan meggunakan
pompa, fluida dapat dipindahkan baik secara vertikal maaupun horizontal.
Fluida adalah zat yang partikel - partikelnya bergerak bebas sehingga bentuknya dapat
berubah dengan mudah. Secara umum, fluida terbagi menjadi fluida mampu mampat
(Compresible) dan fluida tak mampu mampat (Incompresible).

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 27


Secara garis besar, pompa dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Pompa
Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump) dan Pompa Dinamik (Dynamic
Pump). Kedua jenis pompa ini dibagi lagi menjadi bebera jenis.
1. Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump)
Cara kerja pompa ini adalah dengan memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Pompe jenis ini memiiki
kelebihan memberikan perpindahan fluida yang stabil dan power density (gaya per
satuan berat) yang besar. Pompa jenis ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Pompa Reciprocating
Cara kerja pompa ini adalah mengubah energi mekanis dari penggerak pompa
menjadi energi dinamis terhadap cairan yang dipindahkan. Perpindahan
energi ke cairan terjadi melalui elemen berupa gea/crank,cam yang bergerak
secara memutar dan memberikan dorongan terhadap piston yang selanjutnya
menekan fluida sehingga dapat mengalir. Sejumlah volume fluida akan
mengalir masuk melalui inlet menuju silinder, kemudian fluida
ditekan/dipompa keluar melalui outlet. Pompa jenis ini banyak digunakan
untuk mengalirkan fluida dengan nilai viskositas besar seperti minyak
mentah, lumpur dan lain - lain.

Gambar 2. 29 Pompa reciprocating


b. Pompa Rotary
Seperti namanya, pompa ini menggerakan fluida dengan prinsip rotasi.
Kevakuman terbentuk oleh adanya rotasi dari pompa dan selanjutnya
menghisap fluida masuk. Keuntungan dari pompa jenis ini adalah tingkat
efisiensi yang tinggi karena udara yang terdapat pada pipa alirannya akan
keluar secara alami. Adapun kekurangan dari pompa jenia ini adalah karena

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 28


sifat alaminya maka clearence antara sudu putar dab sudu pengikutnya harus
sekecil mungkin dan dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan
rendah dan stabil.
Pompa rotary dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a) External Gear Pump

Gambar 2. 30 Rotary pump tipe external gear


b) Internal Gear Pump

Gambar 2. 31 Rotary pump tipe internal gear


c) Screw Pump

Gambar 2. 32 Rotary pump tipe screw

d) Progressive Cavity Pump

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 29


Gambar 2. 33 Rotary pump tipe progressive cavity
e) Rotary Lobe Pump dan Rotary Piston Pump

Gambar 2. 34 Rotary pump tipe rotary lobe

Gambar 2. 35 Rotary pump tipe rotary piston


f) Vane Pump

Gambar 2. 36 Rotary pump tipe vane

2. Pompa Dinamik (Dynamic Pump)

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 30


Pompa dinamik adalah pompa yang dapat menghasilkan fluida dengan kecepatan
tinggi dan mengubah kecepatan fluida menjadi tekanan melalui perubahan
penampang aliran. Jika dibandingkan dengan pompa tipe positive displacement
pump, pompa ini memiliki efisiensi yang lebih rendah. Meskipun demikian pompa
jenis ini biaya perawatannya lebih murah. Pompa dinamik dapat bekerja pada fluida
berkecepatan tinggi dan debit yang besar. Pompa dinamik terbagi menjadi beberapa
jenis yaitu:
a. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah impeler yang di tengah - tengahnya
terdapat saluran inlet. Pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju
casing di sekitar impeler sebagai dampak dari gaya sentrifugal. Casing ini
berfungsi untuk menurunkan kecepatan fluida sementara kecepatan putar
impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh
casing sehingga fluida dapat keluar melalui uotlet. Pimpa jenis ini memiliki
keuntungan biaya rendah, alirannya halus, bekerja pada kecepatan tinggi, dan
memiliki tekanan yang seragam.

Gambar 2. 37 Pompa Sentrifugal

b. Pompa Aksial

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 31


Pompa aksial atau dikenal juga dengan pompa propeler menghasilkan
sebagian besar tekanannya dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap
fluida. Pompa aksial terbagi menjadi dua jenis yaitu pompa aksial vertikal
(single-stage dan two-stage) dan pompa aksial horizontal. Pada umumnya,
pompa aksial yang banyak digunakan adalah pompa aksial tipe vertikal
sementara tipe horizontal digunakan untuk kebutuhan fluida dengan debit
besar dan tekanan kecil.

Gambar 2. 38 Pompa Aksial


c. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. beberapa
jenis pompa yang termasuk kedalam jenis ini adalah jet-eductor (injector),
gas lift, hydraulic ram dan elektromagnetik.
a) Pompa Injektor
Pompa injektor adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi
dari nozzle konvergen - divergen untuk mengkonversi energi tekanan
dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan area
bertekanan rendah dan dapat menghisap fluida di sisi suction.

Gambar 2. 39 Pompa Injeksi


b) Pompa Gas Lift

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 32


Gas lift-pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam
sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang
menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga
reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.

Gambar 2. 40 Gas lift-pump


c) Pompa Air Hidraulik
Pompa air hidraulik ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan
tenaga hydro (Hydropower).

Gambar 2. 41 Hidraulik ram pump


d) Pompa Elektromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakan fluida logam
dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 33


Gambar 2. 42 Pompa Elektromagnetik

2.7 Epanet
Epanet adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri
dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau reservoir. Epanet
menjajaki aliran air di tiap pipa, kondisi tekanan air di tiap titik dan kondisi konsentrasi bahan
kimia yang mengalir di dalam pipa selama dalam periode pengaliran. Sebagai tambahan, usia
air (water age) dan pelacakan sumber dapat juga disimulasikan.
Epanet di design sebagai alat untuk mencapai dan mewujudkan pemahaman tentang
pergerakan dan nasib kandungan air minum dalam jaringan distribusi. Juga dapat digunakan
untuk berbagai analisa berbagai aplikasi jaringan distribusi. Sebagai contoh untuk pembuatan
design, kalibrasi model hidrolis, analisa sisa khlor, dan analisa pelanggan. Epanet dapat
membantu dalam memanage strategi untuk merealisasikan qualitas air dalam suatu system.
Semua itu mencakup :
 Alternatif penggunaan sumber dalam berbagai sumber dalam satu system.
 Alternatif pemompaan dlm penjadwalan pengisian/pengosongan tangki.
 Penggunaan treatment, misal khlorinasi pada tangki penyimpan.
 Pen-target-an pembersihan pipa dan penggantiannya.
Dijalankan dalam lingkungan windows, Epanet dapat terintegrasi untuk melakukan editing
dalam pemasukan data, running simulasi dan melihat hasil running dalam berbagai bentuk
(format), Sudah pula termasuk kode-kode yang berwarna pada peta, tabel data-data, grafik,
serta citra kontur.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 34


BAB III
PDAM KABUPATEN JOMBANG

3.1 Sejarah PDAM Kabupaten Jombang


Sejarah berdirinya PDAM kabupaten Jombang dilalui dengan berbagai perubahan nama
Organisasi. Pertama kali sistem pelayanan air minum Kabupaten Jombang dikelola oleh
perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Jombang dengan Dinas Saluran Air Minum
(DSAM). Kemudian Perusahaan Daerah ini dikelola oleh Badan Pengelola Air Minum (BPAM)
dibawah kendali dinas Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Selama beberapa tahun
dioperasikan dalam bentuk badan hukum Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Jombang
berdsasarkan Surat Keputusan Mentri Pekerjaan Umum No.112/KPST/CK/1980 tanggal 26
Nopember 1980 dan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk II Jombang No.HK.003.2/09/1981
tanggal 16 Maret 1981. Pada Era Orde Baru BPAM berubah lagi menjadi Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Jombang dibentuk berdasarkan PERDA Nomor 3 Tahun 1990,
serta pada tahun 2015 disesuaikan dengan PERDA Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Jombang.
Data Umum :
a. Nama PDAM : PDAM Kabupaten Jombang
b. Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim No.136A Jombang
c. Telepon : (0321) 861114 / (0321) 865949
d. Alamat Email : pdamkabupatenjombang@yahoo.co.id
e. Website : www.pdamjombang.com
f. Visi PDAM : Mewujudkan Peningkatan Layanan Air Minum yang Berkualitas dan
Profesional pada tahun 2018.

Pembangunan daerah pada umumnya, menyediakan dan pelayanan air minum bagi
penduduk khususnya dan meningkatkan pendapatan daerah serta memperluas lapangan kerja
Di Kabupaten Jombang. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud PDAM Kabupaten Jombang
mempunyai fungsi untuk mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di
Kabupaten Jombang. Tingkat kesehatan PDAM yang ditetapkan dengan ukuran yang dibuat
oleh BPPSPAM, dengan pengelompokan kriteria dan nilai sebagai berikut :

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 35


KRITERIA NILAI
 Sehat >2,8

 Kurang Sehat >2,2 s/d 2,8

 Sakit ≤2,2

Tingkat kesehatan PDAM Kabupaten Jombang dinilai berdasarkan kriteria BPPSPAM untuk
tahun 2016 mendapat nilai 2,56 atau tergolong “Kurang Sehat”. Angka kinerja ini menurun jika
dibandingkan dengan anka kinerja tahun 2015 yang mendapat nilai 2,74 meskipun dengan
kategori yang sama yaitu “Kurang Sehat”. Berikut adalah trend kondisi Kinerja PDAM
Kabupaten Jombang berdasarkan penilaian versi BPPSPAM.

Tabel 3.1 Kenerja Kesehatan PDAM Kabupaten Jombang Tahun 2014 - 2016
2014 2015 2016
KETERANGAN Periode Jan-Des Periode Jan-Des Periode Jan-Des
Kondisi Nilai Kondisi Nilai Kondisi Nilai
A. ASPEK KEUANGAN
1. Rerentabilitas
a. ROE -2.16% 1 -2.00% 1 1.55% 2
b. Ratio Operasi 111.48% 1 108.98 1 101.05 1
%. %
2. Likuiditas
a. Saldo Kas 97.86% 4 3 3
77.92% 78.89%
b. Efektivtas Penagihan 93.58% 4 5 4
92.35% 86.97%
3. Solvabitas 348.55% 5 5 5
323.27 319.13
Nilai-kali Robot Kinerja - Aspek 0.76
% %
Keuangan
0.70 0.70
B. ASPEK PELAYANAN
1. Cakupan Pelayanan 38.34% 2 38.34% 2 39.01% 2
2. Pertumbuhan Pelanggan 3.11% 1 7.12% 3 2.23% 1

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 36


3. Tingkat Penyelesaian Pengaduan 75.01% 4 96.47% 5 98.83% 5
4. Kualias Air Pelanggan 20.59% 2 5.33% 1 10.98% 1
5. Konsumsi Air Domestik 14.68 1 14.57 1 14.64 1
Nilai kali Robot Kinerja - Aspek 0.45 0.50 0.40
Pelayanan
C. ASPEK OPERASI
1. Effsiensi Produksi 51.45% 1 49.32% 1 48.26% 1
2. Tingkat Kehilangan Air 28.08% 4 24.77% 5 22.66% 5
3. Jam Operasi Layanan /hari 24.00 5 23.00 5 23.67 5
4. Tekanan Sambungan Pelanggan 87.90% 5 0.00% 1 1.89% 1
5. Penggantian Meter Air 4.04% 1 0.63% 1 2.63% 1
Robot Kinerja - Aspek Operasi 1.14 0.95 0.95
D. ASPEK SDM (Somber Daya Manusia)
1. Rasio juml peg /1000 plg 4.41 5 4.01 5 3.97 5
2. Ratio dkht pegawaypeniigkatan 45.45% 3 60.00% 4 46.05% 3
kompetensi
3. Baya DkIat terhadap Baya Pegawai 0.85% 1 2.60% 2 0.52% 1
Nilai kah Robot IGnerja - Aspek SDM 0.51 0.59 0.51
Total Kinerja 2.86 2.74 2.56
Kateqori Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat

PDAM Kabupaten Jombang mengalami penurunan kinerja pada 3 tahun terakhir, pada tahun
2014 sudah dalam kondisi sehat namun di tahun 2015 – 1016 menjadi kurang sehat dengan nilai
yang semakin menurun, penurunan nilai tersebut terjadi pada aspek pelayanan dan SDM yaitu
di pertumbuhan pelanggan dan rasio diklat pegawai.

3.2 Visi Dan Misi PDAM Kabupaten Jombang


PERUSAHAAN Daerah Air Minum dalam era reformasi, desentralisasi, dan otonimi
sekarang ini perlu melakukan pergeseran dan perubahan paradigma menuju kearah
Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 37
kemandirian, transparasi, demokratisasi dan tanggung jawab, dengan lebih mengutamakan
kepuasan pelanggan.
Tanpa mengabaikan fungsi-fungsi sosialnya, PDAM harus menjalankan fungsi-fungsi bisnis
sebagai mana layaknya sebuah perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelangggan
dan stakeholder perusahaan.
Pertumbuhan Kabupaten Jombang belum diimbangi dengan penyediaan infrastuktur air
minum yang memadai, sehingga cakupan pelayanan air minum Kabupaten Jombang relatif
masih rendah. Untukmeningkatkan cakupan pelayanan air minum PDAM diperlukan program-
program yang juga harus sejalan dengan visi dan misi PDAM dalam membangun infrastruktur
air minum yang juga harus sejalan dengan visi dan misi Kabupaten jombang sendiri.
Adapun visi dan misi perusahaan sebagai berikut.

VISI :

Mewujudkan Peningkatan Layanan Air Bersih Yang Berkualitas dan Profesional.

MISI :

1) Meningkatkan cakupan pelayanan ari minum bagi masyarakat.


2) Meningkatkan kualitas, kontinuitas dan kwantitas pelayanan untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
3) Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia menjadi tenaga profesional.
4) Meningkatkan pendapatan karyawan sehingga kelangsungan kesejahteraan karyawan bisa
terjamin dan dapat memotofasi kerja karyawan serta memperoleh hasil yang maksimal.
5) Terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang baik kejujuran atau perilaku yang jujur
sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
6) Menjaga kelestarian sumber daya alam sehingga kondisi sumber air terjaga.

Penjelasan dari visi tersebut adalah:


Bahwa kedepan Kabupaten Jombang akan lebih menitikberatkan pada kemandirian, perusahaan
yang sehat serta berkembang.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 38


Untuk mewujudkan visi, PDAM akan menjalankan langkah-langkah yang tertuang dalam misi
perusahaan yahun 2018 – 2022 sebagai berikut:
Misi PDAM Kabupaten Jombang Tahun 2018 - 2022:
1) Meningkatkan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat
Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar dapat mendapat kehidupan yang sehat, bersih dan prodiktif
untuk itu PDAM berupaya untuk meningkatkan cakupan layanan dsampai 11,3 %.
2) Meningkatkan kualitas, kontinuitas dan kwalitas pelayanan untuk mencapai
keputusan pelanggan
Kalitas air yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh Instansi
yang berwenang, kontinuitas pelanggan mendapat aliran air secara penuh dan kwalitas
pelanggan mendapatkan air sesuai dengan standart kebutuhan air.
3) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia menjadi tenaga profesional
Manusia adalah aset yang sangat berharga dan tidak dapat dihitung (intigable asset),
manusia merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pengembangan usaha. Diperluka
sumberdaya manusia/karyawan perusahaan yang mempunyai integritas dengan
membangun budaya kerja dan kompetensi karyawan berupa peningkatan pendidikan,
pengetahuan dan ketrampilan yang berkelanjutan.
4) Meningkatkan pendapatan karyawan sehingga kelangsungan kesejahteraan
karyawan bisa terjamin dan dapat memotifasi kerja karyawan serta meemperoleh
hasil yang maksimal
Salah satu tujan dalam bekerja adalah mendapat penghasilan. Apabila penghasilan
karyawan dapat tercukupi maka kasyawan pun dapat bekerja dengan baik.
5) Terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik kejujuran atau perilaku yang jujur
sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
Untuk meningkatkan sisteem manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, diperlukan
komitmen seluruh organ perusahaan, pejabat dan karyawan dengan melaksanakan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
6) Menjaga kelestarian sumber daya alam sehinggga kondisi sunber air terjaga
Dalam rangka melayanmi pelanggan dan memproses faktor produksi, perusahan
memanfaatkan sumber air dari grafitasi (mata air) dan air permukaan (sungai) sebagai

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 39


bahan baku air bersih, sehingga akan tercipta keseimbangan lingkungan yang terjaga
ketersediaan sumber air baku.

3.3 Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Jombang


Struktur organisasi PDAM kabupaten Jombang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati
Jombang Nomor 64 Tahun 2016 tanggal 21 Januari 2016 tentang Pengangkatan Dewan
Pengawas PDAM Kabupaten Daerah Jombang, dan berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 1
tahun 2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang Struktur dan tata Kerja PDAM Kabupaten Jombang,
dalam hai ini PDAM Kabupaten Jombang dipimpin oleh seorang Direktur Utama.
Adapun susunan struktur organisasi PDAM Kabupaten Jombang adalah :
Dewan pengawas
Ketua : Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Jombang
Sekretasris : Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kab. Jombang
Anggota : Drs. Mastur Baidlowi Saleh, M. Si/Wakil Konsumen
Direksi
Direktur : Aries Yuswantono, SS, M.Si
Sekretaris : Dra. Dwi Lilis Seolissetyani, MM

3.4 Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang


Cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Jombang Wilayah Administrasi masih 9% sedangkan
cakupan teknis 39%. Dari 21 kecamatan hanya Kecamatan yang ada jaringan Perpipaan PDAM,
yaitu :
1) BNA Jombang
2) IKK Ploso,
3) IKK Kabuh,
4) IKK Mojoagung,
5) IKK Bareng, dan
6) IKK Diwek

Sebagaimana peta wilayah pelayanan berikut ini.

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 40


Gambar 3.1 Peta Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang

Apabila umlah rata-rata jiwa per KK diasumsikan 5 jiwa, maka cakupan pelayanan PDAM
Jombang tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang Tahun 2016

Tahun 2016

Cakupan Pelayanan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Rata2 (%)
Area SL m3
(m3/ jiwa/
Pelayanan (Unit) Terjual Jiwa/
SL) Petiayanan Administrasi adm kk = adm
kk=5
6

BNA 9,876 2,049,956 17 128,067 39 46


Jombang

IKK Ploso 4,213 630,616 12 39,853 53 63

IKK Kabuh 1,943 334,719 14 39,730 24 29

IKK 809 132,705 14 78,611 5 6

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 41


Mojoagung

IKK Bareng 2,122 304,594 12 51,119 21 25

IKK Diwek 167 34,710 17 107,800 1 1

TOTAL 19,130 3,487,300 87 445,180 1,247,573 , 21 26 9

Sumber: Analsis dan Peihtungan Koasutan Tahan 2017.

Secara umum daerah pelayanan SPAM PDAM Kabupaten Jombang terbagi menjadi 2
wilayah pelayanan, yaitu wilayah pelayanan utara dan wilayah pelayanan selatan yang dibatasi
oleh sungai Brantas.

Gambar 3.2 peta Wilayah pelayanan Utara dan Selatan PDAM Kabupaten Jombang

Wilayah pelayanan utara meliputi :

1) Kec. Ploso
2) Kec. Kabuh

Sedangkan wilayah pelayanan selatan meliputi :

1) BNA Jombang

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 42


2) Kec. Mojoagung
3) Kec. Bareng
4) Kec. Diwek

3.5 Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Jombang


Pelayanan PDAM kabupaten Jombang telah mencakup 21 kecamatan dan 6 kecamatan yang
ada di Kabupaten Jombang dengan cakupan pelayanan terhadap daerah pelayanan tahun 2016
berdasarkan laporan audit kinerja tahun buku 2016 (BPKP) baru mencapai 39,01% atau baru
136.576 jiwa dari 350.144 jiwa penduduk. Sedangkan cakupan pelayanan terhadap wilayah
administrasi baru mencapai 25%. Namun demikian, apabila digunakan rata-rata jiwa per KK
menggunakan angka BPS sebesar 3,16 maka cakupan pelayanan hanya ± 5%, sebagai mana
data berikut ini.
Kecamatan – kecamatan di Kabupaten Jombang yang telah dilayani oleh PDAM Kabupaten
Jombang adalah sebagai berikut :
1) Kec. Jombang
2) Kec. Ploso
3) Kec. Kabuh
4) Kec. Mojoagung
5) Kec. Bareng
6) Kec. Diwek

Devi Novitasari (09.2016.1.00548) | 43

Anda mungkin juga menyukai