Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FITOKIMIA C

EKSTRAKSI

Di Susun Oleh :

Nama : Serly Ariyanni

Npm : 1643050170

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

2018
PENDAHULUAN

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan
materi yang terdapat di alam berupa campuran.Untuk memperoleh materi murni dari suatu
campuran, kita harus melakukan pemisahan.Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan
untuk memisahkan campuran.Perusahaan air minum, memperoleh air jernih dari air sungai
melalui penyaringan pasir dan arang.
Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada teknik pemisahan ekstraksi. Ekstraksi
pelarut pada umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang
diinginkan.Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang
mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik diusahakan agar
kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu sama
lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalamcorong pemisah dengan jalan
pengocokan beberapa kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur
(immiscible).
Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi
air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan utamanya adalah
bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro.Seseorang
tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali corong pemisah.Prinsip metode ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang
tidak saling bercampur seperti benzene, karbon tetraklorida atau kloroform.Batasannya
adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase
pelarut.Teknik ini dapat digunakan untuk preparative dan pemurnian.Mula-mula metode ini
dikenal dalam kimia analisis.
I. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi? .
2. Apa tujuan dari ekstraksi?.
3. Jelaskan masing-masing jenis ekstraksi?.
4. Apa saja reagensia yang digunakan untuk ekstraksi?

II. TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui pengertian ekstraksi
2. Mengetahui tujuan dari Ekstraksi
3. Mengetahui jenis-jenis Ekstraksi
4. Mengetahui reagensia untuk Ekstraksi

PENGERTIAN

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu
pelarut ke pelarut yang lain.

Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam jaringan tanaman ke
dalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstraksi tersebut.

I. TUJUAN EKSTRAKSI
untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi
ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut
dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut.
Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:
1. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari
organisme.Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan
dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan
dengankebutuhanpemakai.
2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,
misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya
dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti
ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati
dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik
yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu.
3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan
tradisional, dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese
medicine (TCM) seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan
dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat
mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut,
khususnya jika tujuannya untuk memvalidasi penggunaan obat tradisional.
4. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan
cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika
tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau
didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa
dengan aktivitas biologi khusus.
Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan
terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai
terjadi keseimbangan antarakonsentrasi cairanzataktifdidalam dan di luar sel.

Jenis-jenis ekstraksi bahan alam yang sering dilakukan adalah :

a. Ekstraksi Cara Dingin

Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung,

tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan.

Jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi

b. Ekstraksi Cara Panas

Metoda ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara

otomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah

refluks, ekstraksi dengan alat soxhlet dan infusa.

1. Metode Maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara

merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel

dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dengan

karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar

sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi

keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.

2. Metode Perkolasi

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang

sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat

berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan

ataupun tidak tahan pemanasan. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk

tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai

keadaan jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di

atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang

berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan,

difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi).

3. Metode Refluks

Salah satu metode sintesis senyawa anorganik adalah refluks, metode ini digunakan

apabila dalam sintesis tersebut menggunakan pelarut yang volatil. Pada kondisi ini jika

dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan sampai

selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada

suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam

bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga

pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 diberikan agar
tidak ada uap air atau gas oksigen yang masuk terutama pada senyawa organologam untuk

sintesis senyawa anorganik karena sifatnya reaktif.

4. Metode Soxhlet

Sokletasi adalah suatu metode atau proses pemisahan suatu komponen yang terdapat

dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut

tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Sokletasi digunakan

pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah

dingin secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan

kembali ke dalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut

yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary

evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik

berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan

menggunakan pelarut yang diinginkan.


PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekstraksi merupakan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran suatu komponen


cairan/campuran dari campurannya.

Klasifikasi ekstraksi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi terdiri atas 4 yaitu:

n Ekstraksi khelat

n Ekstraksi solvasi

n Ekstraksi pasangan ion

n Ekstraksi sinergi

Berdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak, pemisahan kimia menggunakan ekstraksi
dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Ekstraksi Padat-Cair
2. Ekstraksi Cair-Cair,
3. Ekstraksi Fase Padat
4. Ekstraksi Asam Basa

Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu:

1. Ekstraksi bertahap (batch-extraction = ekstraksi sederhana),


2. Ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi habis), dan
3. Ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction)

Beberapa masalah sering dijumpai ketika melakukan ekstraksi pelarut yaitu terbentuknya
emulsi.Emulsi dapat dipecah dengan cara:

1. Penambahan garam ke dalam fase air (salting out)


2. Pemanasan atau pendinginan corong pisah yang digunakan
3. Penyaringan melalui glass-wood
4. Penyaringan dengan menggunakan kertas saring
5. Penambahan sedikit pelarut organic yang berbeda
6. Sentrifugasi
GAMBAR ALAT-ALAT EKSTRAKSI
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Baharudin. 2009. Fitokimia 1. STIFA PM. Palu

Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan Farmakologi Pengujian Fitokimia dan


PengujianKlinik. Yayasan Pengembanan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta.

Departemen Pendidikan Republik Indonesia. 1989. Sediaan Galenik. Penerbit Dirjen


Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. 8-10

Stenis, Van, J.G.G.C. 1997. Flora. Penerbit Pradaya Paramitha. Jakarta. 348.

Wijayakusuma, H, 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia.Pustaka Kartini. Jakarta. 76-


77

Anda mungkin juga menyukai