1. AAS digunakan untuk penetapan kadar logam atau senyawa logam. Senyawa
tersebut dibakar pada suhu yang cocok agar pada proses atomisasi terjadi
serapan maksimal. Apa yang terbentuk pada proses tersebut
A. Atom logam
B. Atom logam (E1)
C. Ion Logam
D. Atom logam (E0)
E. Oksida logam
4. Panjang gelombang serapan maksimum dari sam salisilt akan berbeda jika
pelarutnya berbeda. Pelarut yang menyebabkan pergeseran merah
(batokromik) adalah pelarut yang merubah :
A. Panjang gelombang menjadi lebih pendek = hipsokromik
B. Panjang gelombang menjadi lebih panjang
C. Intensitas menjadi meningkat = hiperkromik
D. Intensitas menjadi menurun = hipokromik
E. Panjang gelombang dan Intensitas menjadi meningkat
10. Resolusi pada teknik kromatografi dapat diperbaik. Apa yang biasanya
dilakukan untuk memperbaiki resolusi analit campura yang kompleks?
A. Mengganti fase gerak = 3
B. Menganti kolom = 4
C. Mengubah laju alir fase gerak = 2
D. Melakukan eluasi isokratik
E. Melakukan eluasi gradien = 1
11. Uji disolusi adalah salah satu parameter penting dala pengendalian mutu obat.
Pada uji tersebut hasil uji masih memenuhi syarat S3 jika Q = 80% dan kadar
hasil uji terendah sebesar?
A. 75% Q1 = Q + 5 6
B. 70% Q2 = Q – 15 6 +6
C. 65% Q3 = Q – 25 6 + 6 + 12
D. 60%
E. 55%
12. Pada uji mutu kadar bahan baku Ekonazol Nitrat secara TBA ditimbang
saksama 400 mg zar. Berapakah rentang jumlah sampel yang dapat ditimbang
sesuai dengan syarat FI?
A. 360 – 440 mg saksama : +- 0,1%
B. 396 – 404 mg Lebih kurang = 10%
C. 399,6 – 400,4 mg Saksama +- = 10%
D. 350 – 440 g
E. 350 – 440 ml
13. Parameter mutu yang tidak ada di bahan baku tapi ada di sediaan farmasi
adalah
A. Uji kinerja
B. Pemerian Sediaan farmasi : tidak ada pemerian, kelarutan & murni
C. Kelarutan Bahan baku : tidak ada uji kinerja
D. Kemurniaan
E. Persyaratan kadar
14. Sebanyak 150 mg Alopurinol diketahui larut dalam 250ml etanol. Apakah istilah
kelarutan Alopurinol pada pelarut tersebut menurut FI
A. Larut (10 – 30) 1000mg/150mg x 250ml = 1666,75 ml
B. Agak sukar larut (30-100)
C. Sukar larut (100 – 1000)
D. Sangat sukar larut (1000 – 10000)
E. Praktis tidak larut (>10000)
15. Penetapa disolusi tablet metronidazole 250 mg digunakan alat tipe 1 dan diukur
serapannya pada panjang gelombang maksimu 274 nm. Peralatan yang
disiapkan adalah Tipe 1 = keranjang
A. Alat disolusi dayung dan KCKT dengan detector UV
Tipe 2 = dayung
B. Alat disolusi dayung dan Spektrofotometer UV
C. Alat disolusi dayung dan Spektrofotometer Visible UV = 190 – 380nm, Vis = 380 –
D. Alat disolusi keranjang dan KCKT dengan detector UV 780nm
E. Alat disolusi keranjang dan Spektrofotometer UV
19. Bila pada pembakuan EDTA ditimbang 20,8 mg CaCO3 lalu dititrasi dengan
larutan EDTA membutuhkan 3,925 mL, berapa molaritas larutan EDTA
tersebut? (BM CaCO3 = 100,9)
A. 0,0505 M
B. 0,0515 M M = g/Mr x 1000/v M = 0,0208/100,9 x 1000/3,925
M = 0,0525
C. 0,0525 M
D. 0,0535 M
E. 0,0545 M
20. Pada titrasi netralisasi asetosal dengan penambahan larutan NaOH 0,5 N
berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan H2SO4 menunjukkan bahwa BE
asetosal = 2. Bila BM asetosal = 180,16 maka
A. 1 mL NaOH 1 N setara dengan 180,16 mg C9H6O4.
B. 1 mL NaOH 0,5 N setara dengan 90,08 mg C9H6O4.
C. 1 mL NaOH 0,1 N setara dengan 180,16 mg C9H6O4.
D. 1 mL H2SO4 0,1 N setara dengan 45,04 mg C9H6O4.
E. 1 mL H2SO4 1N setara dengan 90,08 mg C9H6O4.
6. Berapa HLB butuh total dari sediaan krim jika diketahui paraffin cair
sebanyak 35% (HLB butuh 12), adeps lanae 1% (HLB butuh 10), dan
setil alcohol 1%(HLB butuh 15)
A. 0,7 Base minyak = 35% + 1% + 1% = 37%
B. 11,7 Parafin = 35/37 * 100% = 94,6%
C. 4,45 Adeps = 1/37 * 100% = 2,7%
D. 12
Setil = 1/37 * 100% = 2,7%
E. 12,1
HLB = (94,6% x 12) + (2,7% x 10) + (2,7% x 15) = 12
Iter 3x
R/ Parasetamol 500mg tab no XX
S3dd 1 tab
9. R/ Parasetamol 50mg
Mf pulv dtd no XX
13. Apakah tempat absorpsi yang baik pada zat aktif yang memiliki jika
diketahui pOH zat tersebut 3?
A. Lambung
pOh 3 = pH = 14 -3 = 11
B. Usus
C. Kulit zat aktif = pH tempat absorpsi
D. Di bawah lidah
E. Saliran cerna
15. Pada uji friabilitas diperoleh bahwa bobot tablet sebelum uji adalah
6,032 gram dan bobot setelah uji adalah 5,982. Apakah kesimpulan dari
uji tersebut?
A. Friabilitas 0,82% dan MS F = (w1 – w2)/w1 x 100%
B. Friabilitas 0,83% dan TMS (6,032 – 5,9820/6,032 x 100% = 0,8289% = 0,83%
C. Friabilitas 0,82% dan TMS Syarat = < 1%
D. Friabilitas 0,83% dan MS
E. Friabilitas 0,84% dan MS
16. Jika suatu zat aktif bersifat termolabil, dosisnya 300mg, sifat alirnya baik.
Metode apakah yang sesuai untuk pembuatan tablet zat tersebut
A. Cetak langsung
Termolabil : GK / CL
B. Granulasi basah
Sifat alir baik : CL
C. Granulasi kering
Sifat alir buruk : GK
D. Slugging
E. Granulasi Termostabil, sifat alirnya baik : CL
17. Suatu zat aktif akan dibuat sediaan injeksi. Zat tersebut berupa garam,
tidak tahan panas dan mudah terhidrolisis. Apa bentuk sediaan injeksi
yang sesuai
A. Larutan steril
B. Emulsi steril
C. Serbuk untuk injeksi
D. Suspensi injeks
E. Sediaan lepas lambat steril
18. Industri farmasi akan membuat sediaan collyrium isotonis menggunakan
asam borat 1% dan benzalkonium 0,01% dengan volume 100 ml per
botol. Jika diketahui E asam borat = 0,284 dan E benzalkoium = 0,16.
Berapakah NaCl yang dibutuhkan?
A. 0,6144
B. 0,7372 W = (1 x 0,284) + (0,01 x 0,16) = 0,2856 g
C. 0,8971 NaCl = 0,9 – 0,2856 = 0,6144 g
D. 0,8972
E. 0,644
19. Industri farmasi membuat sediaan salep mata. Metode sterilisasi apakah
yang tepat utk sediaan tersebut
A. Kalor basah
B. Kalor kering Salep mata = kering kalor kering
C. Filtrasi Vial, tetes mata = basah kalor basah
D. Gas Etilen Termolabil filtrasi
E. Radiasi
20. Industri Farmasi di Indonesia akan mengekspor tab PCT ke arab Saudi.
Sebelum itu dlakukan uji stabilitas dipercepat. Pernyataan dibawah ini
yang tepat adalah
A. Mengikuti zona IV
B. Mengikuti zona II
C. Uji stabilitas dilakukan selama 2 tahun
D. 40o C / 75% RH
E. 45o C / 70 % RH
2. Jika terjadi keracunan akibat organofosfat, obat apa yang akan diberikan
A. Atrofin dan pralidoksim
B. Pilokarpin dan atropin Organofosfat = kolinergik irreversible
C. Adrenalin dan Propanolol Atropine = antikolinergik
D. Skopolamin dan atropin Pralidoksim : kolinesteras reaktivator
E. Pralidoksim dan propranolol
3. Anti amuba di lumen usus yang tepat untuk pasien umur 12 tahun adalah
A. Metronidazol
B. Diklosanid furoat
C. Dihidroemetin
D. Emetin
E. Tinidazole
7. Obat asma yang sebaikya tidak diberikan kepada anak kecil atau dapat
diberikan dengan monitoting ketat adalah
A. Salbutamol = SABA reliever (saat serangan)
B. Budesonide = ICs gangguan pertumbuhan tulang shg tdk diberikan ke
anak
C. Montelucast = LTRa Controller
D. Kromoglikat : Cromat
E. Salmeterol = LABA Controller
11. Jika pasien menderita diare akibat makanan pedas maka sebaiknya diberikan
A. Kaolin pectin = adsorben
B. Kotrimoksazol
C. Kotrimoksazol dan Kaolin pectin
D. MgOH = konstipasi
E. Sukralfat = sitoproteksi
13. Seorang Nyonya berumur 35 tahun (BB 60 kg) baru saja menerima hasil lab.
Hasil lab menyatakan bahwa kreatini pasien 6,5 mg/dL. Hitunglah kreatinin
klirens nyonya tersebut
A. 11,44 ml/menit Rumus : (140 – Umur) x BB / (72 x Cr)
B. 13,46 ml/menit
0,85 x (140 – 35) x 60 / (72 x 6,5) = 11,44
C. 11,45 ml/menit
0,85 jika wanita
D. 13,45 ml/menit
1 jika pria
E. 5,09 ml.menit
14. Jika kolesterol total = 200, HLD = 25 dan trigliserida = 200 maka LDL pasien
adalah
A. 120 LDL = Kolestetol total – HDL – TG/5
B. 125 LDL = 200 – 25 – 200/5 = 135
C. 130
D. 135
E. 140
15. Pada pasien CKD yang mengalami asidosis metabolism akan diberikan
A. Calsiterol = Hipokalsemia
B. Furosemid = Udema (penumpukan cairan)
C. Natrium bikarbonat
D. Dialisis = Uremia
E. Metformin = DM tapi eGFR >30
16. Pada penderita Parkinson gejala sedang dan berumur >65 tahun terapi apakah
yang tepat?
A. Rasigline = gejala ringan
B. Levodopa dan Rasigilin
C. Levodopa
D. Dopamin
E. Dopamin dan rasigilin
17. Pada pasien asma yang menderita hipertensi, obat apakah yang tepat untuk
mengobati aintihipertesinya
A. Amlopidin
B. Kaptopril = CKD, DM, <60th
C. Furosemid = gagal jantung,lansia
D. Propanolol = gagal jatung, glaukoma
E. Losartan = CKD, DM, <60th
18. Regimen pen cegahan pasca paparan pada penyakit HIV adalah
A. Zidovudin + Lamivudin + Efaviravir
B. Tenofavir + Lamivudin + Ritonavir (TDF + 3TC + LV/r)
C. Zidovudin + Tenofavir + Efaviravir
D. Tenofavir + Lamivudin + abacavir
E. Zidovudin + Tenofavir + Lopinavir