Anda di halaman 1dari 20

UP Fakultas Farmasi

SUKSES MASUK APOTEKER

FORMATIF 1

RANGKUMAN TEKNOLOGI FARMASI

“Kemuliaan diperoleh dengan keyakinan”

“Itu menjaga mimpimu dan tujuanmu agar tetap hidup”

“Kesabaran adalah kekuatan kedua setelah usahamu”

(Muhammad Al Fatih 21 Years Old, Conqueror of Constantinople May 29, 1453)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

DISPENSING SEDIAAN FARMASI

Outline

 Signa
 Perhitungan dan adjustment dose

SIGNA

Aturan Penggunaan
Kelompok Signa Kepanjangan Arti

a.c Ante coenam Sebelum makan

d.c Durante coenam Pada saat makan


Cara minum obat
p.c Post coenam Setelah makan

a.p Ante prandium Setelah sarapan pagi

h.v/n Hora Malam hari


vespertina/nocte
Waktu minum obat h.s Hora somni Waktu tidur

h.m Hora matutina Pagi hari

s.dd Semel de die Sekali sehari

b.dd Bis de die Dua kali sehari


Interval minum obat
t.dd Ter de die Tiga kali sehari

q.dd Quarter de die Empat kali sehari

s.os/s.ns/s.prn Si opos sit/si necesse Bila perlu


sit/signa pro renata
u.p Usus propius Untuk dipakai
sendiri

Keterangan u.c Usus cognitus Pemakaian telah


diketahui

i.m.m In madus medici Serahkan kepada


dokter

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

g.tt Guttae Tetes

C Cochlear Sendok makan (15


ml)
Takaran
c.p Cochlear parvum Sendok bubur (8 ml)

c.th Sendok the Sendok teh (5 ml)

(Sumber : Informasi seputar obat, Volume 50, tahun 2016)

Aturan peracikan

Kelompok Signa Kepanjangan Arti

m.f Misce fac Campur dan buatlah

Aa Ana Masing-masing

a.d Ad Sampai

q.s Quantum satis Secukupnya


Instruksi ad.llibit ad libitum Sesukanya

d.t.d Da tales doses Berikan dalam dosis


demikian

d.i.d Da in dimidio Berikan setengahnya

Cito Cito Segera

Keterangan darurat p.i.m Periculum in mora Berbahaya jika


ditunda
(Sumber : Informasi seputar obat, Volume 50, tahun 2016)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

PERHITUNGAN DAN ADJUSTMENT DOSE

Informasi kebutuhan sediaan dalam compounding :

a. d.t.d = Informasi yang menunjukkan bahwa dosis untuk masing-masing sediaan sesuai
dengan jumlah yang tercantum di resep
b. tanpa d.td = Dosis yang tercantum dalam resep, digunakan untuk total jumlah sediaan (dosis
dibagi jumlah sediaan)
c. rumus perhitungan kebutuhan sediaan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑋 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

CONTOH ADJUSTMENT DOSE DAN COMPOUNDING

Dr. sulaiman Dosis paracetamol :


SIP : 087/2016  3 bln – 1 thn : 60 – 120 mg
Alamat rumah/praktek ;  1 thn – 5 thn : 120 – 250 mg
 6 thn – 12 thn : 250 – 500 mg
Jl. Benteng Sulawesi utara (maksimum 4 dosis/ 24 jam)
Sulawesi utara, 16 Feb 2021
Kebutuhan tablet paracetamol :
R/ Paracetamol 120 mg
 Sediaan paracetamol yang tersedia 500 mg tablet
Sacch lactis q.s 120 𝑥 10 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑢𝑙𝑣𝑒𝑟𝑒𝑠)
 Paracetamol yang dibutuhkan = 500 𝑚𝑔
mf. La. Pulv d.t.d no X
 Kebutuhan paracetamol = 2,4 tablet 3 tablet
s.prn. t.dd pulv I

Pro : dony (42 kg)

Umur : 12 th

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

FORMULASI – PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI

Outline :

 Eksipien dan fungsinya


 Sediaan farmasi
 Kosmesetika
 Uji stabilitas

EKSIPIEN DAN FUNGSINYA

Eksipien Jenis Keterangan

Hidrofob : Starch (amylum), kalium Menambah bobot, agar dapat


Pengisi sulfat/karbonat dikempa menjadi tablet.
(Diluent/Filler)
Hidrofil: avicel, laktosa,
sukrosa,dextrosa, manitol, sorbitol.
Polimer alam : Pati/gom (acacia, -Memberi daya adhesi pada
gelatin, tragacan) masa serbuk saat granulasi dan
kempa. dan,
Pengikat (Binder) Polimer selulosa : PVP, NaCMC,
HPC, HPMC, Na alginat. -Menambah daya kohesi yang
telah ada pada bahan pengisi
sehingga memiliki daya ikat
yang cukup kuat membentuk
granul.

Anti adhern : Ca stearat, Mg stearat, Anti adheren : Mencegah


Zn stearat, Talk, Amylum. pelengketan masa cetak
terhadap pons.

Pelicin (Lubrikan)
Glidan : Aerosil, silika aerogel. Glidan : Memperbaiki sifat
alir, dengan mengurangi friksi
antar partikel serbuk.

Eksplotab, Starch (Amylum), Mempercepat disolusi/waktu


Penghancur Primogel (Sod. Starch glikolat), hancur tablet ketika kontak
(Desintegran) Amprotab. dengan saluran cerna.

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Croscarmellose sodium, Mempercepat disolusi/waktu


Fast Desintegran Crosprovidon. hancur tablet ketika melewati
rongga mulut.

Zat pembasah PPG, PEG, Gliserin Sebagai zat pendispersi.


(Wetting agent)
Polimer alam : Akasia, tragacan, Meningkatkan viskositas
alginat. sediaan.

Zat pensuspensi Polimer selulosa : NaCMC, HPC,


(Suspending agent) HPMC

Tanah liat : Veegum, Bentonit

Polimer selulosa : NaCMC, HPC, Membentuk agregat/floc agar


Zat flokulasi HPMC. tidak membentuk caking.
(Floculating agent)
Elektrolit : AlCl3, Na asetat
Pengontrol pH Buffer : Sitrat (pH 3 – 6,2) Mengatur pH zat aktif/sediaan.
Fosfat (pH 5,8 – 8,0)
BHA (Butil Hydroxy Anisol), BHT Mencegah oksidasi dan
Antioksidan (Butil Hydroxy Toluen), Tokoferol mencegah ketengikan dari fase
minyak.

As. Organik : Asam/Na. Benzoat Mencegah kerusakan akibat


mikroorganisme.
Ester As-P hidroksi benzoat : Metil
Preservatif / paraben (Nipagin), Propil paraben Note :
pengawet (Nipasol) -Nipagin (Preservatif untuk
bakteri)
Amonium kwartener : formaldehid -Nipasol (Preservatif untuk
(untuk topikal), Benzalkonium fungsi)
klorida
Non ionik : Tween (Polisorbat 80) - Menurunkan tegangan
Span (Sorbitan 80) permukaan.
Kokoamida DEA -Meningkatkan busa pada
pembersih rambut/ shampoo.

Anionik : Lauril sulfat, Lauret sulfat. -Detergent / pembersih rambut.

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Surfaktan Kationik : Setrimonium chloride. -Menetralisir muatan negatif


rambut.

Amfoterik : Kokoamidapropil -Mengurangi iritasi


betain. penggunaan surfaktan Anionik.

W/O : Span (Sorbitan 80) Menyatukan fase minyak dan


Emulgator fase air, memiliki komponen
O/W : Tween (Polisorbat 80), metil lipofilik dan hidrofilik.
selulosa, akasia, tragacan.
Polimer alam : Acasia, tragacan, Hidrokoloid yang memberikan
alginat. konsistensi tiksotropik pada
gel.
Gelling agent Polimer semisintetik : HPMC,
NaCMC, HPC.

Polimer sintetik :
Carbopol/Carbomer.
Minyak sintetik Tidak mudah tengik, absorbsi
air dan emulsifikasi lebih baik,
tidak perlu lubrikan.

PEG, Carbowax, Macrogol. Tidak perlu disimpan di


kulkas.

Basis supposutoria
Gliserin, Gelatin. Dapat menyebabkan iritasi,
higroskopis, dapat tumbuh
mikroba.

Surfaktan : Tween, span, turunan Untuk obat yang larut dalam


selulosa. lemak dan air

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Perbedaan Suspensi Flokulasi & Deflokulasi

Sifat Flokulasi Deflokulasi

Partikel Agregat / flok Terpisah satu sama lain

Sedimentasi Cepat Lambat

Sifat sedimentasi Tidak membentuk cake Membentuk cake yang keras

Supernatan + -

Vol. Sedimentasi (V1/VO) Tinggi Rendah

Keterangan :
 Hukum Stokes (Kec. Sedimentasi)
Semakin tinggi viskositas maka semakin lambat sedimentasi

Metode Pembuatan Tablet

Jenis sediaan Metode pembuatan Keterangan

Granulasi Basah (GB) - Z.a tahan terhadap panas dan


lembab (Termostabil).
- Sifat alir dan kompresibilitas
buruk
- Dosis kecil (≤ 100 mg)
Granulasi Tablet
Granulasi Kering (GK) - Z.a tidak tahan terhadap panas
dan lembab (Termolabil).
- Sifat alir dan kompresibilitas
buruk.
- Dosis besar (≥100 mg).

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Cetak Langsung (CL) - Z.a tidak tahan terhadap panas


dan lembab (Termolabil).
- Sifat alir dan kompresibilitas
baik.
- Dosis besar / kecil (≥100 mg
Non Granulasi Tablet
/≤100 mg).

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Masalah dan Solusi terkait Pembuatan Sediaan Padat

Masalah Kondisi Solusi


Terjadi pemisahan tablet -Tambahkan pengikat kering.
menjadi 2 atau lebih lapisan
Capping (layer) secara horizontal, -Regranulasi.
dikarenakan adanya udara
-Menurunkan jumlah
yang terperangkap saat proses
lubrikan.
kempa tablet.

Chipping Badan tablet terpotong/tercuil. -Tambahkan pengikat kering

Tablet retak/pecah, lebih -Poles permukaan punch dan


sering dibagian atas-tengah. die
Cracking

Massa tablet menempel pada -Mengganti lubrikan


dinding die
Sticking -Menurunkan ukuran granul.

Pengelupasan permukaan -Mengganti lubrikan.


tablet akibat menempel pada
Picking punch -Menurunkan ukuran granul.

Distribusi warna tablet tidak -Larutkan/suspensikan


merata. pewarna dalam pengikat.
Motling
-Mengganti pewarna larut
minyak.

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Tipe / Jenis Tablet

Tipe / Jenis Contoh Keterangan

-Salut gula -Menutupi rasa & bau dari


obat.

Tablet salut -Salut enteric -Mencegah penguraian obat


oleh asam lambung
-Delayed Release

-Salut film -Dibuat Modified Release

-Penggunaan untuk anak /


orang dewasa yang sulit
Tablet kunyah menelan obat.

-Mempercepat proses
absorbsi menuju sirkulasi
sistemik.
Tablet bucal /sublingual -Menghindari First pass
effect / metabolism.
-Mencegah degradasi obat
oleh asam / enzim lambung.

Keterangan :
 Modified Release merupakan tipe pelepasan obat.
1. Immediate release = Z.a langsung dilepas semua
2. Delayed release = Z.a ditunda pelepasannya pada organ tertentu, kemudian dilepaskan
semua pada target pelepasan
3. Sustained release = Z.a dilepaskan secara berkesinambungan
4. Controlled release = Z.a pelepasannya dikendalikan, konsentrasi Z.a dalam darah
diatur agar tetap konstan.

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Masalah dan Solusi terkait Pembuatan Sediaan Emulsi

Masalah Keterangan Solusi

Creaming Terpisahnya emulsi menjadi -Pengocokkan kembali


dua lapisan, bersifat reversible perlahan

Penggabungan kembali globul -Pengocokkan kembali


terdispersi karena adanya perlahan.
Flokulasi pengaruh energi bebas
permukaan, bersifat reversible

Pecahnya emulsi, bersifat -Penambahan


irreversible emulgator/surfaktan yang
Koalesen dan cracking cocok.

Berubahnya tipe emulsi W/O


menjadi O/W, bersifat
Inversi fase irreversible

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Daftar Harga HLB

Harga Fungsi

1–3 Antifoaming agent

4–6 Emulgator tipe A/M

7–9 Wetting agent

8 – 18 Emulgator tipe M/A

13 – 15 Detergent

15 – 18 Solubilizing agent

Keterangan :
 Teori oriented weight membahas tentang HLB (Hidrofilic Lipofilic Balance)
 Semakin tinggi HLB = Mudah larut dalam air (emulgator tipe M/A) = 8 - 18
 Semakin rendah HLB = Mudah larut dalam minyak (emulgator tipe A/M) = 4 - 6

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Deteksi Tipe Emulsi

Cara deteksi Tipe emulsi

Zat warna -Metilen blue (Larut air) = M/A


-Sudan III (Larut minyak) = A/M

Kertas saring -Emulsi menyebar = M/A


-Emulsi tidak menyebar = A/M

Pengenceran -Bercampur dengan air = M/A


-Bercampur dengan minyak = A/M

Konduktivitas -Menghantarkan listrik = M/A


-Tidak menghantarkan listrik =A/M

Met. Fluorosensi -Globul berfluorosensi = M/A


-Semua bagian berfluorosensi = A/M

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Prinsip Pembuatan Sediaan Steril

Teknik Keterangan

Proses sterilisasi untuk sediaan dengan z.a


yang tahan pada suhu tinggi.
Sterilisasi akhir

Proses sterilisasi untuk sediaan dengan z.a


yang tidak tahan / rusak pada suhu tinggi. Ex :
Cara aseptik Antibiotik, multivitamin.

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Metode Sterilisasi

Metode Alat Kondisi

Panas kering (Kalor Oven -160°C, 120 menit.


kering)
-170°C, 60 menit.
Prinsip : dehidrasi –
oksidasi. -180°C, 30 menit.

Cara panas Panas basah (Kalor Autoklaf -121° C, 15 menit, 15


basah) Psi.
Prinsip : Koagulasi / -134°C, 3 menit.
Denaturasi protein.

Removal bakteri Membran filter Filtrasi menggunakan


membran filter steril
dengan pori
≤0,22μm.

Gas etilen oksida 800-1200 mg/L, 45-


Cara dingin
(ETO) 63°C, RH 30-70%, 1-
4 jam.

Radiasi sinar γ Cobalt 60 dengan


elektron dipercepat dosis 25 kgY.

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Titik Kritis Sterilisasi Alat

Kondisi Alat Metode sterilisasi

Non presisi : -Oven/ Autoklaf

Alat tahan panas -Beacker glass, gelas kimia,


erlendmeyer, batang
pengaduk, batang pipet. dll.

Presisi : -Dialiri gas ETO / Radiasi

Alat tidak tahan panas -Tutup pipet, wadah sediaan -Desinfeksi merendam dalam
yang terbuat dari plastik. dll. alkohol 70% selama 24 jam /
Pembilasan.

(Sumber : Diktat kuliah Teknologi sediaan farmasi, FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Depirogenasi (Menghilangkan Pyrogen)

Agar sediaan bebas pyrogen

Pemanasan suhu tinggi, 250°C, 30 – 45 menit, untuk alat2 gelas

Pemanasan dengan alkali kuat

Pemanasan dengan oksidator kuat (H2O2)

Penyerapan dengan karbon aktif

Filtrasi

Resin penukar ion

Destilasi air

 Strerilisasi adalah proses menghilangkan / membunuh mikroorganisme baik spora / bakteri.


Tujuannya untuk mencapai nilai SAL (Sterility Assurance Level) 10−6 .
 Desinfeksi adalah proses mengeliminasi mikroorganisme patogen dan tidak dapat
menghilangkan spora / bakteri.
 Untuk mengurangi kontaminan awal dalam sediaan disebut dengan istilah Bioburden
 Bahan bentuk serbuk, semisolid, liquid, berbasis non air (cairan berminyak) stabil terhadap
pemanasan, metode utama adalah panas kering (kalor kering) dengan oven, 160°C, 120
menit.
 Bentuk bahan liquid berbasis air tahan terhadap panas, metode pilihan utama adalah panas
basah (kalor basah) dengan autoklaf, 121°C, 15 menit, 15 psi.
 Komponen zat pengisotonis = Dextrosa, Nacl, Glukosa

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

KOSMESETIKA

 Sun Protection Factor (SPF)


Merupakan cara untuk mengidentifikasi secara numeric efikasi produk sunscreen & untuk
memberikan tuntunan kepada konsumen tentang produk yang sesuai dengan jenis kulitnya.
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑈𝑉 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑀𝐸𝐷 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔
SPF = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑈𝑉 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑀𝐸𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑘𝑢𝑙𝑖𝑡

MED = Minimal Erythema Dose


 Contoh :
40 menit kulit menjadi merah / Sun Burn, setelah terkena sinar matahari
Dengan menggunakan SPF 8, maka dapat bertahan selama 8 x 40 menit = 320 menit.
 Proteksi >>bila SPF>>
 Untuk tipe kulit :
I. : SPF 8 >
II. : SPF 6 – 7
III. : SPF 4 – 5
IV. : SPF 2 – 3
V. : SPF 2
VI. : Tidak terindikasi
Tabel : Tipe kulit dan Pemilihan SPF

Tipe kulit Keterangan SPF

I Mudah sekali terbakar, 8 atau lebih


tidak terjadi pencoklatan
II Mudah sekali terbakar, 6–7
terjadi pencoklatan
minimal
III Terbakar sedang, 4–5
pencoklatan perlahan
IV Terbakar minimal, 2–3
pencoklatan dengan baik
(cokelat sedang)
V Hampir tidak pernah 2
terbakar, pencoklatan
berlebih (cokelat tua)
VI Tidak pernah terbakar Tidak diindikasikan

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Untuk kosmetika

BLEACHING WHITENING

1. AHA (Alfa hidroksi acid) 1. Peeling (Pengampelasan kulit)


2. Kojic acid 2. Tabir surya
3. Arbutin 3. Vitamin C, E, Provit B
4. Peroksida
5. Asam retinoat
6. Linoleic acid
Keterangan :
 Kojic acid
Fungsi ; Menghambat produksi melanin dengan cara menghambat aktivitas
enzym tyrosinase secara non kompetisi.

Formula Shampoo

Bahan Contoh Fungsi

Bahan utama : -Lauril sulfat -Pembersih yang


baik,tetapi mengeraskan
rambut
SURFAKTAN
ANIONIK
-Lauret sulfat -Pembentuk busa yang
baik dan kondisioner
yang baik.

Bahan tambahan
/ADDITIVE
Foam builders/foam -Surfaktan amfoterik : -Mengurangi iritasi
stabilizer Kokoamidopropil betain surfaktan anionik

-Surfaktan nonionik : -Membentuk banyak


Kokoamido DEA, busa
dietanol amida
Opacifying agents / Stearil & cetyl alc,
pengeruh Stearat & palmitat, Mg,
Ca, dan Zn stearat.
Clarifying agents / Butil alc, Isopropil alc, Tidak toksik dan tidak
penjernih PPG. pedih dimata

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Sequestering agents / EDTA 1%, asam sitrat Untuk melindungi


dispersing agents 1%, tween 80, rambut karena sifat
basa sabun (Air sadah +
sabun Ca atau Mg)

Thickening agents / Alam : gum, tragacan. Meningkatkan


pengental viskositas
Sintetik : syw polimer
Antidandruff agents Selenium sulfit, sulfur, Mengurangi
resorcinol. desquamasi yang
berlebihan dan scalp.

Preservatif / pengawet DM DM hidantoin, Inhibisi M.O


imidazolidinil urea.
Sunscreen Benzophenon, derivat beta triazole.

Suspending agents Veegum, bentonite

Dapar
Pengharum

Pewarna

Pearlshine /pearlizer Wax, setil stearil alc, polimer akrilik

(Sumber : Diktat Kosmesetika FFUP)

Evaluasi Shampoo

Alat Fungsi

ROTOR FOAM TEST -Mengukur tinggi busa


-Kestabilan busa dan penurunan tinggi busa

PATCH TEST -Iritasi dan Toksisitas.

COMBING TEST -Pengukuran daya sisir sebagai sifat atau kinerja


shampoo

Keterangan :
 SENSORY ASSESMENT ON SKIN, dilakukan untuk mengevaluasi masing – masing
kriteria secara obyektif. Kriteria yang di uji : efek conditioning, sifat busa.

(Sumber : Diktat Kosmesetika FFUP)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Formula Face Lotion

Bahan Contoh

Astringent Alum (K Al SO4), Zn fenol sulfonate.

Smoothing effect Gliserol, sorbitol.

Cleansing action Borax

Antiseptic agent Asam borat, asam benzoat,ester asam p-


hidroxy benzoat.

Parfum

Keterangan :
 Agar sediaan larutan tetap jernih ditambahkan : Mg CO3, Solubilizing agent : tween 20

Formula Improve Soap

Bahan Contoh Fungsi

Skin protector CMC, poliakrilat, Pelindung kulit


protein/asam lemak hasil
kondensasi.

Protective Colloidal Sebagai emulsification,


dispersing agent dari endapan
partikel sabun Ca

Tanning agent Menghambat adsorpsi mol


dan ion dari sabun ke dalam
keratin

Polifosfat, EDTA. Membentuk komplek larut


air, sehingga mencegah
pembentukan endapan sabun
Ca.

Additive lain Surfaktan Sebagai dispersing agent


yang dapat melarutkan garam
Ca,kombinasi sabun dan
surfaktan dapat meningkatkan
sifat detergensia dan
pembentukan busa.

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Kondisi Penyimpanan Selama Uji Stabilitas Menurut ICH

Kondisi Jenis Kondisi Lama waktu uji


penyimpanan
Long term 25°C/60%RH 12 bulan
Suhu kamar Intermediate * 30°C/65%RH 6 bulan
Accelerated 40°C/70%RH 6 bulan

Long term 5°C/Ambient 12 bulan


Lemari pendingin Accelerated 25°C/60%RH 6 bulan

Freezer Long term -20°C/Ambient 12 bulan

Keterangan :
 Suhu chamber diatur terkontrol ± 2°C, dan kelembaban relatif diatur terkontrol ±
5%
 (*) Pengujian dilakukan jika terdapat perubahan signifikan pada suhu
40°C/70%RH

Suatu data hasil pengujian stabilitas dipercepat dikatakan berubah secara signifikan jika
memenuhi beberapa kriteria dibawah ini.

Perubahan signifikan ditetapkan atas dasar jika


Zat aktif tidak terpenuhinya spesifikasi yang seharusnya.

1. Terjadi perubahan potensi sebesar 5% dari


nilai awal
2. Produk degradasi ditemukan dalam jumlah
yang melebihi batasan penerimaan.
Sediaan obat 3. Tidak memenuhi kriteria penerimaan dalam
uji penampilan dan fisik sediaan (seperti
warna, pemisahan fase,caking, dll)
4. pH melebihi kriteria penerimaan
5. Disolusi melebihi kriteria penerimaan untuk
12 sampel uji

(Sumber : Pedoman uji stabilitas menurut ICH)

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso
UP Fakultas Farmasi

Pembagian Zona Iklim Internasional

Kondisi iklim Negara Suhu rata-rata


tahunan

Zona I (Sedang) Eropa utara,Inggris, Kanada, Rusia ≤20,5°C

Zona II Amerika serikat, Eropa selatan, Jepang 20,5°C - 24°C


(Mediterania /
Subtropis)
Zona III (Panas & Irak, Iran, Sudan, Saudi Arabia. ≥24°C
Kering)
Zona IV (Panas & Brazil, Ghana, Indonesia, Filipina. ≥24°C
Lembab)
(Sumber : Pedoman uji stabilitas menurut ICH)

Pengujian stabilitas dipercepat (accelerated), umumnya digunakan untuk memprediksi


tanggal kadaluwarsa guna kepentingan registrasi, sedangkan
Pengujian stabilitas jangka panjang (long term), dimaksudkan untuk menentukan
shelf-life dari sediaan.

Sukses Masuk Apoteker Competitive, Active, and Quality


Created by Cahyo Aji Santoso

Anda mungkin juga menyukai