Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR ILMU FARMASI

RESEP

Disusun Oleh :
1. Muhammad Filza Kurniawan (19011042)
2. Salma Syifa Astianingsih (19011064)
3. Wanda Husnul Afifah (19011045)

Program Studi S1 Farmasi


Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi
Bogor
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran tuhan yang masa esa,
karena telah melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah pengantar ilmu farmasi ini tentang Resep bisa terselesaikan pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan namun
selepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bogor, 7 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker.


Seorang farmasi harus bisa membaca sebuah resep. Karena resep merupakan perantara
dalam memberikan suatu obat kepada pasien. Tetapi bukan hanya resep saja yang harus
diketahui oleh seorang farmasi, melainkan salinan resep juga. Untuk itu makalah ini
dibuat agar seorang farmasi dapat mengetahui tentang ruang lingkup pada salinan resep
dan resep, seperti pengertian resep, komponen-komponen resep, singkatan dalam
resep, dan sebagainya. Selain itu penulis sangat berharap agar makalah ini dapat
dimengerti oleh pembaca dan diterapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.

B. Tujuan
1. Menambah wawasan atau ilmu tentang resep dan salinan resep
2. Mengetahui singkatan-singkatan dalam sebuah resep
3. Memahami alur dalam pelayanan resep
BAB II
PEMBAHASAN

A. Resep

1. Pengertian Resep

Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi atau
dokter hewan kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada
pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Resep bersifat
rahasia. Dalam penyimpanannya, resep disimpan di apotek dengan baik paling
singkat 5 (lima) tahun. Sebuah resep hanya dapat diperlihatkan kepada dokter
penulis resep, pasien yang bersangkutan atau yg merawat pasien, petugas
kesehatan atau petugas yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undanagan.

2. Komponen Resep

Di dalam resep tercantum :


a. Nama, alamat, dan no. izin praktek dokter (sip)
b. Tanggal penulisan resep (Inscriptio)
c. Tanda recipe (R/) pada bagian kiri resep (Invocatio)
d. Komposisi obat (Pra Inscriptio)
e. Aturan pemakaian obat (Subscriptio)
f. Tanda tangan (TTD) atau paraf dokter (Signatura)
g. Nama, umur, dan alamat pasien

Komponen resep menurut fungsi, bahan obatnya terbagi atas :


a. Remedium cardinal, yaitu bahan atau obat yang berkhasiat utama
b. Remedium adjuvantia/ajuvans, yaitu bahan atau obat yang menunjang
bekerjanya bahan obat utama
c. Corrigens, yakni bahan atau obat tambahan guna memperbaiki warna, rasa,
dan bau obat pertama. Corrigens dapat berupa :
i. Corrigen actionis, yaitu obat yang memperbaiki atau menambah
efek obat utama. Misalnya Pulvis Doveri terdiri atas kalii sulfas,
ipecacuanhae radix, dan pulvis opii. Pulvis opii sebagai bahan
khasiat utama ,enyebabkan orang sukar buang air besar, kalii sulfas
sebagai pencahar sekaligus memperbaiki kerja pulvis opii tersebut.
ii. Corrigen saporis, yaitu memperbaiki rasa seperti sirup aurantiorum,
aqua menthe piperita, dan lain lain
iii. Corrigen odoris, yaitu memperbaiki bau misalnya oleum rosarum,
oleum cinamomi, dan lain lain
iv. Corrigen coloris, yaitu memperbaiki warna misalnya
carnium(merah), dan lain sebagainya
v. Corrigen solubilis, untuk memperbaiki larutan dari obat utama
misal I2 tidak larut dalam air, tetapi dengan penambahan KI
menjadi mudah larut
d. Constituent/Vehiculum/Exipiens, yaitu bahan tambahan yang dipakai
sebagai bahan pengisi dan pemberi untuk memperbesar volume obat.
Misalnya laktosa dan talk

Contoh resep berdasarkan fungsi obatnya

R/ Sulfadiazin 0,500 (Remedium cardinal)


Bic-Natric 0,300 (Remedium ajuvans)
Saccharum 0,100 (Corrigens saporis)
Lact. 0,200 (Constituens)
mf.Pulv. dtd. no. X
S. t. d.d p. I

3. Resep yang mengandung Narkotik

Resep yang mengandung Narkotik adalah resep yang tidak boleh ada
tulisan atau tanda iter(iterasi) yang berarti dapat di ulang, m.i (mihiipsi) yang
berarti untuk dipakai sendiri atau u.c(usus cognitus) yang berarti pemakaiannya
diketahui. Resep- resep yang mengandung narkotik harus disimpan terpisaha
dari resep lainnya.

4. Resep yang memerlukan penanganan segera

Dokter dapat memberi tanda dibagian kanan atas resepnya dengan kata-
kata : cito(segera), statim(penting), urgent(sangat penting), PIM(periculum in
mora) artinya berbahaya jika ditunda. Urutan yang didahulukan adalah PIM,
urgent, statim, cito.

5. Resep yang dapat atau tidak dapat diulang

Jika dokter menghendaki agar resepnya dapat diulang, maka dalam


resep ditulis “iter/iteratie” dan berapa kali resep boleh diulang. Misalnya
tertulis iter 3x artinya resep dapat dilayani sebanyak 1 + 3 kali = 4 kali.
Jika dokter menghendaki agar resepnya tidak boleh diulang tanpa
sepengetahuannya, maka dapat dituliskan pada resep tersebut dengan kata “n.i”
= ne iteratur (tidak dapat diulang).

Resep yang tidak boleh diulang adalah resep yang mengandung obat-
obatan narkotik, psikotropik, dan obat keras yang ditetapkan oleh pemerintah
atau menkes RI.

Contoh Resep :

6. Skrining Resep

Dalam skrining resep, apoteker melakukan 3 (tiga) tahapan dalam pengkajian


dan pelayanan resep :

a. Skrining administrasi
Merupakan kelengkapan-kelengkapan di dalam suatu resep, seperti :
i. Nama, SIP, dan alamat dokter
ii. Tanggal penulisan resep
iii. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
iv. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
v. Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta
vi. Cara pemakaian yang jelas
vii. Informasi lainnya

b. Skrining farmasetika
Yaitu kesesuaian dengan bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibiltas, cara dan lama pemberian

c. Skrining klinis
Skrining klinis meliputi, ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, cara,
dan lama penggunaan obat, reaksi yang tidak diinginkan (alergi, efek
samping obat, manifestasi klinis lainnya), interaksi. Jika terdapat keraguan
terhadap resep, hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis reesp
dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu
menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

7. Singkatan Dalam Resep

Singkatan Dibaca Arti


A Ante Sebelum
Aa Ana Tiap-tiap
Ac Ac Dan/juga
Ac Ante coenam Sebelum makan
Ad Auris dextrae Telinga kanan
Ah Alternis horis Tiap selang 1 jam
a.j. Ante jentraculum Sebelum makan pagi
a.I. Auri laevae Telinga kiri
a.n. Ante noctum Sebelum malam
a.p. Ante prandium Sebelum makan
malam
a.merid. (a.m) Ante meridiem Pagi
Abdom. Abdomen Perut
Ab.in gelat. Abeat in gelatinam Sampai seperti selai
(jelly)
Ablut. Ablution Obat untuk mencuci
Abs.febr Absente febre Pada waktu tidak
demam
Accur. Accurate Seksama
Accuriss. accuratisisme Sangat seksama
Ad. Ad Sampai; pada
Ad.aur. Ad aurem Pada telinga
Ad.c.trit Adde cum tritu Tambahkan dengan
digerus
Ad chart.cer. Ad chartam ceratam Dalam kertas berlilin
Ad chart.perg. Ad chartam pergameneam Dalam kertas
perkamen
Add Adde Tambahkan
Add. Addetur Ditambahkan
Addend Addendus Ditambahkan
Ad 2 vic. Ad duas vices Dalam / untuk dua
kali
Ad grat.acid Ad gratam acidatam Sampai rasa asam
yang sesuai
Ad grat.sap. Ad gratam saporem Sampai ada rasanya
Adh. adhibere Memakai
Ad hum. Ad humectandum Untuk pembasah
Ad.infl. Ad inflandum Untuk disemprotkan
di dalamnya
Ad lib. Ad libitum Sesukanya
Ad oll. Alb. Ad ollam albam Dalam pot putih
Ad oll. Gris. Ad ollam griseam Dalam pot kelabu
Ad scat.eleg. Ad scatulam elegantem Dalam dos yang baik
Ad scat.ordin. Ad scatulam ordinariam Dalam dos biasa
Ad us. Ext. Ad usum externum Untuk pemakaian luar
Ad us.int. Ad usum internum Untuk pemakaian
dalam
Ad us.prop. Ad usum propium Untuk dipakai sendiri
Ad vitr.alb. Ad vitrum album Dalam botol putih
Ad vitr.ampl Ad vitrum amplum Dalam botol mulut
lebar
Ad vitr.fusc. Ad vitrum fuscum Dalam botol coklat
Ad vitr.nigr. Ad vitrum nigrum Dalam botol hitam
Adh. adhibere Gunakan
Adhib. adhibeatur Digunakan
Adv. adversum Terhadap
Aet. aetas Umur
Aeg. aeger Si sakit
Aeq.aequab. Aequalis aequabilis Sama homogeny
Aff. AffIuende Tuangkan
Agit. agitatio Gojok
Aggred.febr. aggredientefebre Pada waktu panas
Alt.hor. Alternis horis Tiap jam
Applic. applicandum Untuk digunakan
Apt. aptus Cocok,sesuai
Aq.dest Aqua destillata Air suling
Aq.comm. Aqua communis Air biasa
Aq.glycer Aqua glycerinata Air gliserin
Aq.sacch Aqua saccharata Air gula
Aq.steril Aqua sterilisata Air steril
Aur Auris Telinga
b. bis Dua kali
Bac. baccila Baksil
Baln. balneum Tangas
Baln.aren Balneum arenae Tangas pasir
Baln. Mar. Balneum mariae Tangas air
Baln. Vap. Balneum vaporis Tangas uap
Bals. balsamum Balsam
Ben. bene Baik
Bib. bibe Minum
Bid. biduum Dua hari
Bis.d.d(b.d.d) Bis de die Dua kali sehari
b.in.d Bis in die 2 kali sehari
Bol. bolus Argillo, sejenis tanah
Bol. boli Peluru, pil yang besar
But. butyrum Mentega
Brev. brevis Pendek
c. cum Dengan
c. cohlear Sendok makan(15ml)
cc. Centimetre cubic Sentimeter kubik
c.m Cras mane Besok pagi
c.m.s Cras mane sumendum Dipakai besok pagi
c.n Cras nocte Besok malam
c.v Cras vespere Besok sore
c.p Cochlear parfum/pulfis Sendok bubur(8ml)
c.th Cochlear thea Sendok the(3ml)
Claud claudere Tutup
Claus clausus Tertutup
Clysm clysma Lavemen,enema
Cochl cochlear Sendok makan
Cochleat cochleatim Sendok makan demi
sendok makan
Cois.comm communis Biasa
Col. cola Menyari
Colat colatura Sarian,kolatur
c.coll.ampl Cum collo amplo Dengan leher lebar
Collut Collutorium,collutio Cuci mulut
Collyr Collyrium Cuci mata
Co.,comp.,cps.,cpt compositus Majemuk
Conc concentratus Pekat
Consp consperge Taburkan
Coq coque Rebus
Coq.ad.col Coque ad colaturam Rebus sampai
memperoleh sari
Coq.et.inf Coque et infunde Rebus dan sari
Coq.s.q.aq.ad.col.30 Coque sufficiente quantitae Rebus dengan air
0 aquae ad colaturam secukupnya sampai
grammatum trecentorum memperoleh sarian
300 ml
Crass Crassitudo Tebal
Cyath Cyathus Gelas beker anggur
d. Dosi/dies/dexter Takaran/hari/kanan
d.c. Durante coenum Pada waktu makan
d.c.form Da cum formula Berikan dengan
formulanya
d.d. Di die Tiap hari
d.in.dim Da in dimidio Berilah separuhnya
d.in.2plo Da in duplo Berilah dua kalinya
d.s Da signa Berikan dan tulis
d.t.d Da tales doses Berikan sekian
takaran
Det Detur Diberikan
Dil Dilutus,dilutio Encer,diencerkan
don. Donec Hingga
e.d Eyes drop Obat tetes mata
Ebult. Ebullition Pendidihan
Ed.alt. Edition alter Edisi kedua
Elaeos. Elaeosaccharum Gula berminyak
Emuls. Emulsum Emulsi
Enem. Enema Lavemen
Epith. Epithema Kompres
Et. Et Dam
Evap. Evaporetur, evapora Diuapkan,uapkan
Ex.aq. Ex aqua Dalam air
Exactiss Exactissime Sangat teliti
Exhib Exhibe Berilah
Expr Expression,exprimatur,exprim Penekanan,ditekanlah
e
Ext.s.alut. Extende supra alutam Oleskan ada kulit
yang lunak
Ext.s.cor. Extende supra corium Oleskan pada kulit
yang keras
Ext.ut. Externe utendum Untuk dipakai diluar
extr.aerth Extractum aethereum Ekstrak terbuat
dengan eter
f. Fac,fiat,fiant Buat,dibuat
f.c.const.apt Fac cum constituente apto Buat dengan bahan
pengisi yang cocok
f.c.aq.dest.emuls Fac cum aqua destilata Buat dengan air suling
emulsum suatu emulsi
f.c.vehic.apt. Fac cum vehiculo apto Buat dengan bahan
pembawa yang cocok
f.l.a Fac lege artis Buat menurut seni
Far Farina Tepung
Filtr Filtra,filtretur Saring,disaring
Fl Flores Bunga
Fol Folia Daun
Form Forma,formentur Bentuk,dibentuk
Form Formula Resep
Frig Frigidus Dingin
f.s.a Fiat secundum artem Buatlah menurut
aturan
g.,gm.,;grm Gramma Gram
Gr. Granum/grain Kira-kira 65 mg,grain
Grag gargarisma Obat kumur
Gi.ar. Gummi arabicum Gom arab
Gm.ar. Gummi arabicum Gom arab
Gum.mim Gummi mimosa Gom arab
Gran. Granulum Butir
Gross. Grosse Kasar
Gtt. Guttae Tetes
Gutt.ad.aur. Guttae ad aures Tetes telinga
Gutta. Guttatim Tetes demi tetes
h. Hora Jam
Hab. habeat Ambil
.h.d Hora decubitus Waktu tidur
h.f Hujus formulae Seperti bentuk ini
h.m. Hora matutina Pagi-pagi
h.𝑥 2 mat. Hora decimal matutina Pukul 10 pagi
h.v Hora vespertina Malam
haust. Haustus Diminum sekaligus
i.c Inter cibus Di antara waktu
makan
Id. Idem Sama
i.a Intra arterium Suntikan melalui
pembuluh darah arteri
i.c Intra cutan Suntikan melalui
lapisan kulit yang
berada di bawah kulit
i.m.m In manu medici Dalam tangan dokter
Inf Infunde,infusum Sari,sarian
Instill Instilla Teteskan
Iter Iteratur, iteratio Diulang,ulangan
Jej. Jejune Perut kosong
Jentac. jentaculum Makan pagi
k.p Kalau perlu Kalau perlu
Ka-ki Kanan kiri Kanan dan kiri
Kg kilogramma Kilogram
l.a Lege artis Menurut aturan seni
Lact. Lactis Susu
Lag.gutt. Lagena gutatoria Botol tetesan
Lag.crif.ampl. Lagena orificio amplo Botol mulut lebar
Lat. latitudo Lebarnya
Lav.ophth. lavamentum Cuci mata
Liq Liquidus Cair
Long. Longitudo Panjangnya
Lot. Lotio Air murni
m. Mane/misce Pagi/campur
m.d. Modo dicto Seperti yang tertulis
m.ds. Misceda signa Campur dan tulis
m.f. Misce fac Campur,buat
m.i Mihi ipsi Unuk diri sendiri
m.p Mane primo Pagi-pagi sekali
mixt. Mixtura Campuran
m.f.mass.e Misce fac masam e qua forma Campur buat massa
quaform.pil pilulas dan bentuklah
menjadi pil
n. Nocte Malam hari
n.a. Non aitera Tidak ad pilihan lain
n.dt,nedet Ne detur Tidak didiberikan
n.et.m. Nocte et mane Malam dan pagi
ne iter., N.I Ne iteratur Tidak diulang
Oc. occulus Mata
o.1⁄4 h Omni quarta hora Tiap seperempat jam
o.1⁄2 h Omni dimidia hora Tiap setengah jam
o.h Omni hora Tiap jam
o.l1⁄2 h Omni sesqui hora Tiap satu setengah
jam
o.m Omni mane Tiap pagi
o.n Omni nocte Tiap malam
o.d. Occulus dexter Mata kanan
o.l. Occulus levus Mata kiri
p.a.a Parti effectae Dipakai pada bagian
yang terkena
p.c. Post cibum Sesudah makan
p.r.n Pro re nata Kadang-kadang, jika
perlu
p.d.sig Pro dose singulari Untuk dosis tunggal
P.I.M Periculum in mora Berbahaya jika
ditunda
Pil Pillula Pil
Pot Potio Minuman
Pulv Pulvis, pulveratus Serbuk, dibuat serbuk
Pulv adsp Pulvis adspersorius Serbuk tabor
Pulv.dentifr Pulvis dentifricius Serbuk untuk gigi
Pulv.sternut Pulvis sternutatorius Serbuk untuk
hidung(diisap agar
bersin)
q.s Quantum siffict, satis Jumlah secukupnya
R.,Rp.,Rcp. Recipe Ambillah
Rec.par Recenter paratus Dibuat baru
Reiter reiteratur Dibuat ulang baru
S signa Tanda
s.q Sulficiente quantitate Dengan jumlah yang
cukup
Si.op.sit Si opus sit Jika perlu
Sol.,solut Solution Larutan
sum Sume,sumatur,sumendum Minum,diminum,untu
k diminum(diambil)
Ter in d ter in die 3 kali sehari
u.c Usus cognitus Pemakaian diketahui
u.e Usus externus Pemakaian luar
u.i Usus internus Pemakaian dalam
u.n Usus notus Pemakaian diketahui
u.p Usus proktius Dipakai untuk sendiri
vesp vespere Malam
8. Alur Penerimaan Resep

a. Resep Datang
Menyambut pasien dan mempersilahkan pasien untuk menunggu sebentar

b. Skrining Resep
Petugas melakukan skrining resep antara lain skrining administrative,
skrining farmasetis, skrining klinis.

c. Pemberian Harga
Mengajukan persetujuan terhadap pasien atas harga yang diajukan. Apabila
terjadi permasalahn seperti pasien tidak setuju dengan harga yang diajukan
maka dapat mengajukan obat alternative dengan jenis, jumlah item, dan
harga sesuai kemampuan pasien. Disinilah terkadang akan muncul salinan
resep karena pasien dapat menebus setengah obatnya terlebih dahulu baru
setelah itu bisa ditebus waktu berikutnya.

d. Penyiapan atau Peracikan obat


Yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu penyiapan atau peracikan obat dan
penyerahan obat pada pasien. Yang melakukan tahapan ini tidak harus
apoteker tetapi tenaga ahli kesehatan seperti AA ataupun tenaga terlatih
lainnya

e. Pemberian Informasi, edukasi, dan konseling


Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, bijaksana dan terkini. Informasi obat pada pasien
sekurang-kurangnya meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat,
jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi.

Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC,


asma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling
secara berkelanjutan agar bisa menghasilkan hasil yang maksimal.

f. Monitoring penggunaan obat


Tahap ini lebih dikhususkan oleh pasien – pasien yang mempunyai penyakit
kronis, seperti DM, anti hipertensi, dll.
B. Salinan Resep (Apograph, exemplum, atau afschrift)

Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, bukan hasil fotokopi.
Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli
harus memuat pula :
a. Nama dan alamat apotek
b. Nama dan nomor SIK apoteker pengelola apotek
c. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotek
d. Tanda “det” = “detur” untuk obat yang sudah diserahkan, atau tanda “nedet”
= “ne detur” untuk obat yang belum diserahkan
e. Nomor resep dan tanggal pembuatan

Salinan resep atau resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep,
penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan, atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Contoh salinan resep :

C. Pengelolaan resep yang telah dikerjakan

Resep yang telah dibuat, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan atau pembuatan resep. Resep yang mengandung narkotik harus
dipisahkan dari resep lainnya, tandai dengan garis merah dibawah nama obatnya.
Resep yang telah disimpan selama 5tahun dapat dimusahkan dengan cara dibakar
atau dengan cara lain yang memadai. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker
pengelola apotek ( APA ) bersama dengan sekurang – kurangnya seorang petugas
apotek.

Pada pemusnahan harus dibuat Berita acara pemusnahan sesuai dengan bentuk
yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda tangani oleh APA bersama dengan
sekurang-kurangnya seorang petugas apotek. Berita acara pemusnahan itu berisi :
a. Tanggal pemusnahan resep
b. Cara pemusnahan resep
c. Jumlah bobot resep yang dimusnahkan dalam satuan kilogram(kg), dan
d. Tanggal resep yang terlama dan terbaru yang dimusnahkan
BAB Ⅲ
PENUTUP

Kesimpulan
Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi atau
dokter hewan kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Resep bersifat rahasia dan
dalam penyimpanannya, resep disimpan di apotek dengan baik paling singkat 5 (lima)
tahun. Dalam alur pelayanannya resep dimulai dari resep datang dan diterima,
melakukan skrining resep, memberikan harga pada resep, penyiapan peracikan obat,
pemberian informasi, edukasi dan konseling, dan untuk lebih lanjut seperti penyakit
kronis dilakukan tahapan MESO (monitoring efek samping obat).
Setelah tahapan semua selesai terkadang ada pasien yang mempunyai
permasalahan seperti nantinya akan dibuatkan salinan resep untuk obat yang belum
diserahkan oleh apoteker. Salinan resep itu adalah salinan yang dibuat oleh apotek,
bukan hasil fotokopi.
DAFTAR PUSTAKA

Vetylianasari, Agrestha. 2016. Perundang-undangan Kesehatan. Jakarta Timur: Pilar


Utama Mandiri
Eko Wibowo, Andy. “Alur Pelayanan Resep Di Apotek”. 2011.
http://andyew.staff.umy.ac.id/2011/04/06/alur-pela
Drs.H.A.Syamsuni.2005.ilmuresep.jakarta: penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai