B. JENIS DOSIS
Berikut jenis-jenis dosis dan pengertiannya :
1. Dosis Maksimum (DM) atau Takaran Maksimum (TM) adalah jumlah atau takaran obat terbesar yang masih dapat
diberikan kepada pasien tanpa membahayakan pasien. Dosis maksimum dapat dilihat di buku Farmakope Indonesia
III. DM yang tercantum dalam buku tersebut adalah dosis maksimum untuk dewasa (usia 20-60 tahun).
2. Dosis lazim (usual dose) yaitu petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang
biasa/umum digunakan).
3. Dosis inisiasi (dosis awal) yaitu dosis awal yang diberikan untuk mencapai dosis yang tepat sesuai dengan
penyakitnya.
4. Dosis terapi yaitu dosis atau takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan pasien.
5. Dosis minimum yaitu dosis terkecil yang diberikan dan masih dapat memberikan efek terapi/dapat menyembuhkan.
6. Dosis toksik yaitu dosis obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan keracunan pada pasien.
7. Dosis letal (Lethalis dose, LD) yaitu dosis atau takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan kematian
kepada pasien. LD50 artinya dosis yang dapat mneyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan. LD100 artinya
dosis yang dapat menyebabkan kematian pada 100% hewan percobaan.
Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus memperhitungkan beberapa faktor, antara lain
umur, berat badan, jenis kelamin, sifat penyakit, daya serap obat, dan eksresi obat. Faktor lain yang juga harus
diperhatikan adalah kondisi pasien, kasus penyakit, jenis obatnya dan faktor toleransi, habituasi, adiksi, dan sensitifitas.
Pemberian dosis obat kepada pasien-pasien tertentu harus sangat diperhatikan dengan mempertimbangkan kondisi
dari pasiennya. Pasien tertentu ini antara lain :
1. Bayi dan anak-anak
2. Lansia, usia lebih dari 60 tahun
3. Ibu hamil dan menyusui
4. Pasien yang memiliki sensitivitas berlebih terhadap obat-obat tertentu
5. Pasien dengan alergi obat
24 24
X = X = 6 kali minum dalam sehari semalam
n 4
2. Menurut Van Duin :
Contohnya obat s. o. 4. h (setiap 4 jam)
16 16
+1 X = + 1 = 5 kali minum obat untuk sehari semalam
n 4
kecuali untuk antibiotika dan sulfonamida dihitung 24 jam (seperti rumus dari FI. II)