Anda di halaman 1dari 6

PENULISAN RESEP

Langkah terapi Rasional Penulisan Resep Tepat Dan Rasional


 Penulisan resep  Unsur obat,
- Tentukan masalah pasien
Kombinasi Obat, Penderita.
- Tentukan tujuan pengobatan
 Rasional : Rasio kemanfaatan >besar
- Pilih terapi yang paling sesuai untuk
dari pd resiko efek samping dari obat.
pasien (obat/nonobat)
Ada beberapa moto  Tepat obat,
- Berikan pengobatan
Tepat dosis, Tepat bentuk sediaan,
- Berikan informasi, instruksi,
Tepat penderita, Tepat Indikasi
peringatan
 Dampak dari peresepan yg tidak
- Evaluasi (atau stop) pengobatan.
rasional :
Jenis-jenis Terapi
 Bertambhnya kemungkinan toksisitas
Farmakologi :
obat yg diberikan.
1. Terapi profilaksi  pasien yg mau ke
 Terjadi interaksi obat satu dg yg lain
daerah endemis malaria
2. Terapi simtomatik  Terapi di  Tidak tercapai efektifitas obat yg di
sesuaikan dengan gejalanya kehendaki
3. Terapi kausatif  kita tau  Meningkatkan biaya pengobtan
penyebabnya apa, dan kita berikan penderita.
sesuai obatnya tadi, ex: bakteri di kasi  Resep  permintaan tertulis dari
antibiotic seorang dokter kepada apoteker
4. Terapi empiric  pada pasien pengelola apotek (APA) untuk
pneumoni, ex:pneumoni penyebabnya menyiapkan dan atau membuat
staphylococcus oris, dan di ketahui dia meracik serta menyerahkan obat
ternyata sensitive dgn antibiotic A, kepada pasien.
terapi empiric nya amoxicicilin, tapi  Yang berhak menulis resep : Dokter,
ternyata dia tdk sembuh maka perlu di Dokter gigi, dan Dokter hewan.
lakukan kultur untuk mengetahui jenis  Resep asli tidak boleh diberikan
bakteri nya, sensitive / resisten trhadap kembali setelah obatnya diambil oleh
bakteri itu pasien, hanya dapat di berikan Salinan
5. Terapi paliatif  untuk cancer yg rsep. Resep asli haru di simpan di
Cuma meningkatkan paraf hidupnya, apotek.
stadium lanjut Kertas resep : ukuran kertas 15-18 cm dan
6. Terapi kuratif  untuk cancer yg bisa lebar 10-12 cm, Hindari permintaan lewat
di sembuhkan stadium 1,2 tlpon, Resep utk penderita dibuat rangkap
7. Terapi komplementer  terapi yg di dua, tuk pasien dan dokumentasi dokter
berikan bareng terapi utamanya yg dia Model Resep Yang Lengkap
bisa meningkatkan efek dari terapi Model Kop Resep
utama. 1. Nama dan alamt dokter, SIP, No.tlp,
Terapi farmakologi : Diwujudkan dalam Jam & hari praktek
bentuk peresepan atau penulisan obat 2. Nama kota serta tanggal resep ditulis
dalam resep. Dan peresepan yg baik dokter
idealnya mendekati penulisan resep 3. Tanda R/ atau recipe berarti “HARAP
rasional. (setiap dokter resepnya bisa beda) DIAMBIL”
Boleh di tambah jam praktek
c) Penulisan angka tanpa keterangan lai
“gram”
Cara pembuatan / bentuk sediaan yg di
inginkan
 Ex: m.f.l.a Pulv : buat sesuai aturan
4. Nama setiap jenis/ bahan obat pembuatan obat puyer
a) Obat pokok (remedium cardinale)  Ungt : salep
mutlak harus ada  Potio : sirup
b) Bahan pembantu (adjuvant)   Caps : Kapsul
bantu kerja obat pokok, #WAJIB
c) Corrigens (Coloris, Saporis, Aturan pemakaian obat oleh Px
Odoris) umumnya ditulis dg bahasa latin,
d) Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin) aturan pakai ditandai dg Signatura
Komponen Resep Menurut Fungsi Bahan disingkat S
Obatnya : Nama Penderita di belakang kata Pro:
 Remedium cardinale  bahan / obat a) Pasien Dewasa : Tn,Ny, Nn, Bpk,
yg berkhasiat utama Ibu diikuti nama
 Remidium adjuvantia/ajuvans  b) Anak (An), Bayi (By)
bahan / obat yg menunjang bekerjanya c) Lengkap dengan alamat
bahan obat utama Tanda tangan atau paraf dokter
 Corrigens  bahan / obat tambahan  Khusus obat gol. Narkotika hrs
guna memperbaiki warna, rasa, dan disertai Tanda tangan lengkap dr.
bau obat utama.  Dalam satu kertas ada > 1 Resep
 Corrigens saporis (memperbaiki harus di pisah dengan tanda tangan
rasa), ex: aqua menthae piperitae, dan tiap resep diparaf atau
saccharum. ditandatangani (intinya kalo obat
 Corrigens odoris (memperbaiki nya banyak harus di pisah”)
bau), ex: oleum rosarum dan OI. Pertimbangan Pemilihan Obat 
Cinamoni Manfaat, Keamanan, Harga,
 Corrigens coloris (memperbaiki Kesesuaian
warna), ex: Tint,croci (kuning), Pertimbangan Penentuan dosis 
caramel (coklat) Dosis Terapi, Dosis Px Anak, Dosis Px
 Corrigens solubillis  untuk Lansia (soalnya ada penurunan fungsi
memperbaiki kelarutan dari obat organ jdi harus ada oenyesuaian dosis),
utama. Ex: I2 tdk larut dalam air Dosis Px Obesitas (luas permukaan
 Constituen/Vehiculum/Exipiens, tubuh)
yaitu bahan tambahan yang di pakai Formula Resep
sebagai bahan pengisi dan pemberi  Resep Formula Magistralis
bentuk untuk memperbesar volume  Sediaan disusun oleh dokter
obat. Misalnya laktosa pada serbuk, sendiri, obat yang di pilih dapat
amilum, dan talk pada bedak tabur. berupa bahan baku (racikan) atau
Jumlah obat / bahan obat sediaan Non Generik / obat dengan
a) Jumlah dinyatakan dalam satuan berat nama dagang dengan
(mcg, mg, g) untuk bahan padat menggunakan bahan tambahan
b) Jumlah obat dinyatakan dalam satuan yang dapat berupa corrigen suporis,
isi (ml,liter,tetes) untuk cairan
odoris, coloris atau dgn
vehiculum/constituen.
 Apabila dengan memakai formula
ini, dokter harus memahami
spesifikasi/kekhususan bahan
sediaan obat (BSO)

Resep Perlu Penanganan Segera


o Dokter yg memberi TTD di
bag. Kanan atas resepnya
dengan urutan : P.I.M
(Periculum in moro / Bahaya
jika di tunda), Urgent (Sangat
penting), Statim (Penting), Cito
(Segera).
 Resep Formula Officinalis Resep yg dapat/ tidak diulang :
 Obat berupa sediaan jadi atau  Jika dokter menghendaki agar
sediaan yang diracik apotek, resepnya dapat diulang, maka
antara lain, Obat standar/ baku dalam resep ditulis kata
menurut Formula standar, “iter/iteratie” dan berapa kali resep
famakope Indonesia, Extra boleh diulang.  ex: tertulis iter 3x
farmakope, dan formularium artinya resep dapat dilayani
Indonesia : obat/sediaan generik sebanyak 1 + 3 kali = 4 kali
berlogo.  Jika dokter menghendaki agar
 Dokter harus memahami isi / resepnya tidak boleh diulang tanpa
komposisi obat dan indikasinya sepengetahuannya, maka dapat
dituliskan pada resep tersebut
dengan kata “n.i” = ne iteratur
(tidak dapat diulang).
 Resep yang tidak boleh diulang
adalah resep yang mengandung
obat-obatan narkotik, psikotropik,
dan obat keras yang ditetapkan
oleh pemerintah/Menkes R. I
Resep Cito :
 Resep Formula Spesialistis - Penderita harus dpt obat dg segera
 Obat yang dipilih berupa obat dgn maka dokter member tanda pada
nama dagang. Satu obat bisa saja bagian aras resep dg menulis
memilki banyak sediaan, sehingga CITO!.
dokter harus memahami - Dokter yg meminta resep cito
spesifikasi, sifat dan tujuam produk hendaknya benar” apabila pasien
obat yg diberikan. dalam kondisi gawat dan
penundaan pemberian obat akan
membahayakan jiwa pasien.
- Persamaan istilah Cito : Statim
(amat segera), P.I.M (berbahaya
jika di tunda).
Kelengkapan Resep
Penulisan resep yang lengkap terdiri dari :
1. Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP,
kota, tanggal, R/ (recipe)

Beberapa Istilah
 Dosis  Jumlah obat yang diperlukan
untuk mencapai efek Th/ yang
diharapkan, Takaran obat yang
menimbulkan efek farmakologi
2. Prescriptio  nama obat, bentuk obat, (khasiat) yang tepat dan aman bila
jumlah obat, cara pembuatan dikonsumsi oleh pasien
 Dosis Lazim  Dosis yang biasa
digunakan dalam keadaan normal,
Dosis yang diberikan berdasarkan
petunjuk umum pengobatan yang baisa
digunakan, referensinya bisa berbeda-
beda, dan sifatnya tidak mengikat,
selagi ukuran dosisnya diantara dosis
3. Signatura  cara pemakaian, BSO, maksimum dan dosis minimum obat
jumlah obat, waktu minum  Dosis Terapi  Dosis yang diberikan
dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan pasien, bersifat
individual
 Dosis Minuman  Takaran dosis
terendah yang masih dapat
4. Pro  nama pasien, umur, BB memberikan efek farmakologis
(terutama anak2), alamat (khasiat) kepada pasien apabila
dikonsumsi
 Dosis Maksimum  Batas atas yang
boleh digunakan dalam Th/, tanpa
menimbulkan efek toksik, Takaran
dosis tertinggi yang masih boleh
diberikan kepada pasien dan tdak
5. Subscriptio  paraf atau tanda tangan menimbulkan efek toksik.
 Dosis Toksik  Takaran dosis yang
apabila diberikan dalam keadaan biasa
dapat menimbulkan keracunan pada
pasien (takaran melebihi dosis
maksimum).
 Dosis Letal  Takaran obata yang
apabila diberikan dalam keadaaan
biasa dapat menimbulkan kematian
pada pasien  Dosis letal 50: takaran  Oba yg dinyatakan dg satuan unit, jgn
dosis yang bisa menyebabkan kematian di singkat U.
50% hewan percobaan, Dosis letal 100:  Obat berupa cairan dinyatakan sataun
takran dosis yang bisa menyebabkan ml, hindari menulis cc.
kematian 100% hewan percobaan.  Preparat cairan berupa obat minum utk
 Loading Dose  Dosis muatan anak 50, 60, 100, 150.
sebagai dosis awal sehingga tercapai  Preparat cairan berupa obat dewasa
kadar dalam darah yang cukup untuk 200, 300 ml
menghasilkan efek Th/.  Obat tetes (mata, hidung, telinga)
 Maintenance Dose  Dosis diberikan 10ml.
pemeliharaan untuk memepertahankan Bahasa Latin
kadar dalam darah yang cukup untuk Bahasa latin digunakan utk penulisan:
menghasilkan efek Th/. 1. Nama obat
Pertimbangan Pengaturan Dosis Anak 2. Ketentuan mengenai pembuatan
 Usia, BB, Luas permukaan tubuh. 3. Bentuk obat
 Rumus yg di gunakan : Rumus Young 4. Petunjuk aturan pemakaian obat ditulis
(< 8 th), Rumus Dilling, Rumus berupa singkatan  Signatura (S)
Cowling, Rumus Fried (khusus bayi), 5. Bahasa indo sebisa mungkin dihindari :
Rumus Gaubius.  “Obat batuk hitam” jgn disingkat
Ketentuan Penulisan Resep o.b.h  Potio nigra contra tussim
 Dokter harus bertanggung jawab penuh (Pot.nigra c.t)
thd resep yg ditulis.  “Kalau perlu” jgn disingkat K.P 
 Resep ditulis sedemikian rupa hingga Pro re nata (p.r.n)
dpt dibaca petugas apotek. Penulisan jumlah obat dlm angka romawi:
 Resep ditulis dg tinta warna hitam / I=1
biru shg tdk mudah terhapus V=5
 Hindari penulisan rumus kimia obat X = 10
ex: H2O2, NaCl L = 50
 Hindari penulisan singkatan yg C = 100
meragukan M = 1000
 Boleh menulis lebih dari 1 R/ diatas Singkatan latin yang dipakai di resep:
satu kertas resep aa = sama banyak
 Menyimpan turunan dari tiap resep yg a.c = sebelum makan
dituliskan. a.n = malam sebelum tidur
 Sebisa mungkin dokter menulis resep ad lib = secukupnya
dihadapn pasien a.u.e = untuk obat luar
 Jangan ragu”, mencoret dan merobek a.u.i = untuk obat dalam
kertas resep dihdpn pasien. C = sendok makan (15 ml)
cth = sendok the (5 ml)
 Sebelum resep diberikan pasien dibaca
conc = pekat
kembali apa yg di tulis.
dc = sedang makan
 Perhatikan kondisi ekonomi penderita.
dd = sehari
 Tanggal resep di tulis jelas
dext = kanan
 Bila Px anak”  cantumkan umur/BB
dil = encer
 Utk jumlah obat yg diberikan dihindari dtd = berikan sebenyk dosis tersebut
penggunaan angka desimal f. = buat, harap dibuatkan
f.l.a = buat menurut cara semestinya
g = gram,
gr = grain
gtt = tetes
gtt auric = obat tetes telinga
gtt nasal = obat tetes hidung
gtt opth = obat tetes mata
i.m.m = berikan ke tangan dokter
inf = infus
inj = injeksi
iter = harap diulang
lot = obat cair untuk obat luar
m = campur, harap dicampur
m.f = campurlah dan buatlah
mg = milligram
o.m = tiap pagi
o.n = tiap malam
p.c = sesudah makan
p.r.n = kalua perlu
pulv = serbuk tunggal
pulvers = sebuk terbagi
S = tandailah
sol = larutan
u.c = aturan pakai diketahui
u.e = obat luar
ungt = salep
vespere = sore

Anda mungkin juga menyukai