Anda di halaman 1dari 70

Koasistensi

Ilmu reseptir
drh. Aldila Noviatri, M.Biomed
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat membaca resep
2. Mahasiswa bisa menerapkan penulisan resep dengan kaidah penulisan yang
baik dan benar dengan mempertimbangkan interaksi obat dan kompatibilitas
antar obat yang diresepkan
3. Mahasiswa menerapkan pemilihan obat atas suatu kasus penyakit dan aturan
pemberian obat kepada hewan dengan tepat
Dosen Pengampu
1. Drh. Aldila Noviatri, M.Biomed.

2. Agri Kaltaria Annisa, S.Farm., Apt., M.Si


JADWAL RESEPTIR 1

Pertemu Tanggal Pokok Bahasan


an Ke-

1 Overview perhitungan dosis, konsentrasi dan


pengenceran obat, serta penulisan resep
2 Studi kasus gangguan integumen, THT, mata
 
3 Studi kasus gangguan digesti
4 Studi kasus gangguan kardiovaskuler
5 Studi kasus gangguan ginjal atau traktus urinaria
Studi Kasus
1. Cari studi kasus sesuai dengan jadwal per hari
2. Buat rencana pengobatan dari kalian sendiri utk kasus tersebut
3. Tulis resepnya
4. Bahas secara farmakologi dan ketepatan resep yang rasional (tepat
pemilihan obat, tepat dosis, tepat indikasi, tepat rute, dan waspada
terhadap efek samping)
5. Tugas dan Jurnal dikumpulkan di google classroom
Table of Contents

01 Pendahuluan
02 Deskripsi

03 04
Kaidah Penulisan
Obat
Resep

05 Dosis dan Konsentrasi


Pendahuluan 01
PROSES TERAPI
Untuk mencapai diagnosa & prognosa
Dokter hewan (Drh) harus menerapkan pengetahuan
anatomi, fisiologi, biokimia, patologi, mikrobiologi,
ilmu penyakit, dsb.

Untuk mencapai terapi


Drh harus menerapkan farmakologi, farmakoterapi,
farmakodinamik serta keahlian penunjang lain untuk
pengobatan termasuk dalam menuliskan RESEP
02 Definisi
RESEP
Permintaan tertulis seorang dokter kepada apoteker
untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada
pasien yang diberi ijin berdasarkan perundang-
undangan

RESEPTIR
Ilmu yang mempelajari tentang resep yang bertujuan
agar dokter dapat menulis resep
dengan benar
Profesi legal yang boleh menulis resep
Dokter
• Dalam batas-batas pengobatan manusia

Dokter Gigi
• Dalam batas-batas pengobatan penyakit mulut dan
gigi manusia
Dokter Hewan
• Dalam batas-batas pengobatan pada hewan

1. Memiliki sertifikat kompetensi,


Legal 2. Memiliki SIP, sarana dan prasarana yang
dipersyaratkan
Yang berhak membuat dan
meracik obat?

Apoteker & Asisten Apoteker


Hubungan Dokter – APA – Penderita
* APA : Apoteker Pengelola Apotek

Terampil menentukan:
- Diagnosis
- Terapi & mampu
menulis resep yg
Dokter
baik dan rasional

APA Penderita
Terampil :
- Mampu membaca/ - Pemilik menyampaikan
koreksi resep keluhan dengan lengkap &
- Membuat & jelas
menyediakan obat - Mematuhi petunjuk drh &
- Menyerahkan obat apoteker
Kaidah Penulisan
Resep
03
Bahasa latin dalam resep

Bahasa Mati Spesifik

Menjaga Penyamaan persepsi


kerahasiaan Dokter - Apoteker
Bahasa medical
science universal
Pengetahuan yg harus dimiliki dokter
penulis resep :
• Nama generic/nama sinonim,
a. Pengetahuan
• Sifat fisika kimia obat,
mengenai obat yang
• Farmakokinetika & farmakokinetika klinik,
akan dituliskan
• Farmakologi & farmakodinamika,
• Farmakogenetik & farmakogenetik klinik,
• Reaksi lanjutan,
• Inkompabilitas,
• Kontraindikasi,
• Dosis,
• Bentuk sediaan,
• Toksisitas
Pengetahuan yg harus dimiliki dokter
penulis resep :
• Umur (belum lepas susu, lepas susu, usia lanjut)
• Parameter fisik (tinggi, lebar dan panjang badan)
• Parameter spesies (fenomena farmakogenetik, adanya
percepatan eliminasi obat pada turunan ketiga keempat) b. Pengetahuan
• Perbedaan jenis kelamin (t.u. obat2 derivat progesterone Variabilitas Penderita
mengganggu siklus estrus pada betina)
• Hipersensitivitas
• Penyakit yang diderita
• Bunting
• Kegemukan
• Laktasi
• Antar jenis hewan (system metabolism hewan yang berbeda,
pemberian sulfadiazine pada anjing dapat menyebabkan
keracunan krna tdk mempunyai enzim n-acetyl transferase)
Pengetahuan yg harus dimiliki dokter
penulis resep :
• Peta apotik/penjual obat, dokter harus mampu mencari
c. Kesuksesan alternative jenis obat yang dapat terbeli di wilayah tersebut
pengobatan • Kesibukan pemilik hewan, dokter harus mampu menggali
informasi tentang kesungguhan pemilik hewan memberikan
pengobatan
• Sistem perawatan hewan, dokter menggali informasi siapa
yang merawat hewan tsb, termasuk kesungguhan dalam
memberikan perawatan
• Keadaan sosioekonomi pemilik hewan, berhubungan
dengan obat akan dibeli secara utuh atau tidak
Simbol Bilangan Angka Cara membaca
Simbol Romawi
Bilangan I 1 Unus
Romawi II 2 Duo
III 3 Tres, tria
IV 4 Quadra
V 5 Quinque
VI 6 Sex
VII 7 Septem
VIII 8 Octo
IX 9 Novem
X 10 Decem
L 50 Quinquaginta
C 100 Centum
D 500 Quingenti
M 1000 mille
Contoh Bahasa Latin
dalam Resep
Singkatan Kepanjangan Arti
aa ana Dari masing2 sama banyak
ac Ante coenam Sebelum makan
an Ante noctem Sebelum tengah malam/sebelum tidur
Ad aur Ad aurem Pada telinga
Ad lib, ad libit Ad libitum secukupnya
Ad part. dolent. Ad partes dolentes Pada bagian yang sakit
u.p Usus propius Dipakai sendiri
i.m Mihi ipsi Dipakai sendiri
b.d.d. Bis de die Sehari dua kali
b.i.d. Bis in die Sehari dua kali
C cochlear Sendok makan (15 ml)
Cp. Cochlear pultin/parvum Sendok bubur (8 ml)
Cth. Cochlear theae Sendok teh (5 ml)
caps Capsula, capsulae kapsul
cream creamor krim
Singkatan Kepanjangan Arti
d.d. De die Setiap hari
1.d.d = s.d.d. Semel de die Sehari satu kali
2.d.d = b.d.d. = b.i.d. Bis de die; bis in die Sehari dua kali
3.d.d. = t.d.d. = t.i.d. Ter de die; ter in die Sehari tiga kali
4.d.d. = q.d.d. = q.i.d. Quarter de die; quarter in die Sehari empat kali
5.d.d. = q.d.d. = q.i.d. Quinque de die; quinque in die Sehari lima kali
Dext. dexter Kanan
Dext. et sin. Dexter et sinister Kanan dan kiri
o.d./o.s. Ocula dexter et oculo sinister Mata kanan dan mata kiri
Det detur Diserahkan/sudah diserahkan
d.i.d. Da in dimidio Berilah separuhnya
d.t.d. Da tales dosis Berikanlah dengan takaran sebanyak itu
Emuls. emulsi Emulsi
m.f.l.a Misce fac legs artis Campur dan buatlah menurut cara semestinya
G; g; grm Gramma; grammata Gram = 1000 mg
Singkatan Kepanjangan Arti
gr,. granum Grein = 65 mg
Garg. gargarisma Obat kumur
Gtt. Guttae Tetes; obat tetes
Gtt. Auric. Guttae auriculares Obat tetes telinga
Gtt.nasal Guttae nasales Obat tetes hidung
Gtt.ophth. Guttae ophthalmicae Obat tetes mata
h hora jam
Haust. haustus Untuk diminum sekaligus
i.m.m. In manus medici Serahkan dokter
Inj. injectio injeksi
Iter. Iteratur; iteratio; Hendaknya diulang
Loc.dol. Locus dolens Tempat yang terasa sakit
Lot. lotio lotion
N.I. Ne iteratur Harap jangan diulang
n.; noct. nocte Tengah malam
n.d.e. Ne detur est Belum diserahkan
o. omni tiap
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
o.n. Omni nocte Tiap malam
p.c. Post coenam Sesudah makan
p.i.m. Periculum in mora Berbahaya bila ditunda
p.r.n. Pro re nata Bila perlu
Pulv. Pulvis; pulveres Serbuk (tak terbagi); serbuk terbagi
Pulv.adsp. Pulvis adspersorius Serbuk tabur
q.s. Quantum satis/quantum sufficit secukupnya
R/ recipe ambillah
Supp. Suppositorium Suppositoria
Syrp. syrupus sirup
Tab. Tabletta tablet
u.c. Usus cognitus Pemakaian diketahui
u.e Usus externus Pemakaian luar
Bagian-Bagian Resep

Informasi Penulis Resep Inscriptio Invocatio


Nama, Alamat Praktek, Tanggal penulisan resep Tanda R/ pada bagian kiri
SIP setiap penulisan resep,
nama setiap obat atau
komposisi obat

Signatura Subscriptio Pro


Aturan pemakaian obat Tanda tangan atau paraf Jenis hewan dan nama
dokter penulis resep serta alamat pemiliknya
Contoh
Resep
Aturan Paraf & Tanda tangan
menurut aturan Kemenkes

Paraf Tanda tangan


Digunakan untuk mengakhiri Mutlak digunakan pada peresepan
penulisan resep obat daftar “O”
Ketentuan Lain
Dalam Penulisan Resep
Peresepan Obat Golongan Narkotika

• Harus ditulis di lembar resep tersendiri


• Tidak boleh ada iterasi (ditulis N.I : ne iter)
• Ditulis nama pasien tidak boleh mi (mihi ipsi)
• Alamat dan signatura yang jelas
• Tidak boleh ditulis s.u.c (signa usus cognitus)

Resep yang dibutuhkan segera

• Dokter menulis di bagian kanan atas : cito, stat


(statim), urgent atau PIM (periculum in mora)
Resep yang Dilarang diulang

• Apabila dokter tidak ingin resepnya yang


mengandung obat keras tertentu (OKT) tanpa
sepengetahuannya diulang, dokter akan
menulis tanda N.I

Resep untuk orang miskin

• Dokter menulis resep p.p (propaupere)


Resep Dokter Hewan
dapat ditujukan kepada :

Apotek Depo Obat Hewan


Drh harus mengikuti aturan Drh harus mengikuti aturan
Kemenkes, UU Kedokteran, dan Kementan dan PDHI
BPOM
Penting Sebelum
Menulis Resep
Bahan obat & alat kesehatan
• Yang akan dipakai, dituliskan di resep

Bentuk sediaan obat


• Yang terbaik, aman, nyaman

Kombinasi obat
• Apakah bisa dicampur dalam satu
racikan/resep, atau lebih
Penulisan resep harus mengikuti prinsip pengobatan

Tuto Cito
Aman Cepat

Curare Et Jucunde
Manjur Menyenangkan

“Maximum
Prinsip pengobatan logis dan
bertanggung jawab

Resep harus rasional

Tulisannya terbaca jelas

Nama obat ditulis dengan benar dan


lengkap/sempurna (jangan disingkat)
Tepat indikasi
• Indikasi : tujuan penggunaan obat
• Ada indikasi obat terhadap penyakit yang diderita

Tepat Pemilihan Obat


• Efektif, kemanfaatan & keamanan terjamin
• Resiko pengobatan kecil
• Obat yg diberikan bermutu & mudah didapat, ekonomis
• Sesedikit mungkin kombinasi
Tepat dosis
• dosis sesuai dg kondisi pasien
• bila perlu lakukan individualisme dosis

Tepat Rute
• pertimbangan farmakokinetika obat

Waspada Efek Samping Obat


Apograph / Copy Resep
dapat dibuat atas permintaan :

Dokter Pasien / Klien


Syarat : Jika ada tanda iterasi pada • Klaim asuransi
resep orisinil • Permintaan obat ulangan
• Iter 1x : resep dapat diulang
satu kali lagi
• NI : tidak boleh diulang
Apograph / Copy Resep
• Pada copy resep ada informasi mengenai identitas
apotik yang mengeluarkan salinan resep

• Khusus obat daftar “O” (Opium : Psikotropika &


Narkotika), copy resep hanya bisa dipakai pada
apotik yang mengeluarkan copy resep dan untuk
mencari/membeli sisa obat
Salinan resep memuat :
• Nama dan alamat apotek
• Nama APA (apoteker pengelola apotek) dan • No resep
SIK (Surat Ijin Kerja)
• Tanda tangan APA
• Nama pasien atau jenis hewan, nama pemilik
• Tanda :
• Nama yang menulis resep
det- (detur) : obat yang sudah diserahkan
• Tanggal ditulisnya resep
ned- (nedet/nedetur) : obat yang belum
diserahkan
Contoh
Etiket Obat
• Etiket warna dasar putih : untuk obat dalam yang
diberikan secara oral dan langsung masuk ke
lambung (obat-obat yg diberikan per oral)

• Etiket warna dasar biru : untuk obat-obat luar, diluar


cara pemberian obat seperti etiket putih (obat gosok
pada kulit, tetes mata & telinga)
Aturan Main yang
Harus Dipenuhi
Masing-masing profesi harus menjaga
kerahasiaan resep
• Dokter hewan dan apoteker

Dokter tidak menjual obat pada klien

Klien bebas mengambil obat di apotek


manapun
Tata cara penulisan resep
Identitas Drh harus lengkap

Nama kota jangan disingkat

Nama obat dimulai dengan huruf kapital

Singkatan latin diakhiri tanda titik

Paraf dan tanda tangan harus tetap


Tata cara penulisan resep

Resep harus ditulis dengan tinta

Tu l is a n h a r u s j el a s d a n d a p at te r b a c a

• Min. oleh apoteker or asisten apoteker

Zat kimia ditulis dengan nama latin


Tata cara penulisan resep
Sedapat mungkin menulis resep dihadapan
klien
• Te n a n g d a n t a n p a r a g u

Baca ulang sebelum diserahkan pada klien

Perhatikan dengan bijak kondisi ekonomi


klien
• Pilihan untuk menulis obat paten atau generik
Tata cara penulisan resep
Ta n d a R / d a p a t d i t u l i s l e b i h d a r i s a t u p a d a
satu kertas resep
• Antara dua tanda R/ diberi batas tanda #
• tiap resep dilengkapi signatura
• tiap resep diparaf/TTD

Hindarkan penulisan singkatan yang


meragukan

Idealnya dokter menyimpan salinan/karbon


resep
04 Obat
Definisi Obat
Menurut UU no. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi


yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi,
untuk manusia.
Definisi Obat Hewan
Menurut Permentan no. 14 Tahun 2017 tentang Klasifikasi
Obat Hewan

Obat Hewan adalah sediaan yang dapat digunakan


untuk mengobati Hewan, membebaskan gejala, atau
memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi
sediaan Biologik, Farmasetik, Premiks, dan sediaan
Obat Alami.
Nama Obat di Pasaran

Dalam pemasarannya, obat dibagi menjadi 3 bagian


berdasarkan nama merknya :

1. Obat Paten
2. Obat Generik Bermerek / bernama dagang
3. Obat Generik
Golongan Obat
Obat bebas

Obat bebas terbatas

Obat Keras (Keras, Keras Tertentu,


Wajib apotek)

Narkotika
1. Obat Bebas
Obat yang dapat digunakan secara bebas tanpa perlu resep dokter
• Tablet Paracetamol
• Rivanol
• Bedak salicyl

2. Obat Bebas Terbatas


• Segolongan obat yang dalam jumlah tertentu, penggunaannya aman,
tetapi apabila terlalu banyak akan menimbulkan efek kurang enak
• Pemakaian tidak perlu dibawah pengawasan dokter
• Dikatakan terbatas karena pemberiannya dalam jumlah atau dosis dibatasi
3. Obat Keras
• Segolongan obat yang berbahaya, dimana pemakainya harus dibawah
pengawasan dokter
• Hanya boleh diserahkan dengan resep dokter
• Resep yang mengandung obat keras tidak boleh diulang
• Contoh : antibiotic, psikotropika

4. Obat Daftar “O” (opiate)


• Narkotika yang beredar resmi hanya digunakan untuk kepentingan
pengobatan atau tujuan ilmu pengetahuan
• Hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
• Contoh : codein, morfin, doveri
Fungsi Obat dalam Resep
1. Remedium Cardinale
2. Remedium Adjutiva
3. Remedium Corringensia :
3.1. R.C. Actionis
3.2. R.C. Saporis
3.3. R.C. Odoris
3.4. R.C. Coloris
4. Remidium Constituen
R. Cardinale
Obat yg berfungsi menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit, sehingga disebut
“Obat Pokok / Obat Utama”
Ex. Antibiotika pd infeksi bakteri, Chloroquin pd kasus malaria

R. Adjutiva

Obat tambahan yg membantu utk kesembuhan, biasanya obat-obat simpatomatik.


Ex. Parasetamol (sbg antipiretik), Lasix (kasus dgn oedema pd px jantung)
R. Corringensia
Bahan obat berfungsi memperbaiki obat yang diberikan.

R.C. Actionis
Memperbaiki kerja R. Cardinale
ex. Vit C, Na bicarbonat

R.C. Saporis
Memperbaiki rasa
ex. Saccharin untuk obat pahit

R.C. Odoris
Menutupi atau memperbaiki bau obat yang tak enak.
Ex. Ol. Rosarum, O. Menthae piperitae
R.C. Coloris
Memberikan warna yg lebih menarik
Ex. Caramel untuk obat bentuk larutan dan Carminum untuk obat
serbuk

R. Constituen
Berfungsi sbg pelarut (vehikulum / sbg pengisi)
Ex. Pelarut (aquades), Vehikulum (Saccharum lactis u/ pulveres,
Vaseline u/ salep, Oleum cacao u/ suppositoria)
05
Dosis dan
Konsentrasi
DOSE / DOSAGE / DOSIS
-- a dose is quantitaty or amount of a drug or drug
formulation taken by or administered to a patient to
achieve a therapeutic outcome

-- satuannya : mg/KgBB
Istilah dosis yang sering dipakai
Single dose
Dosis sekali pakai

Daily dose
Dosis pemakaian sehari

Daily divided dose


Dosis pemakaian sehari yang dibagi dalam beberapa
kali pemberian

Dosis regimen
Jadwal waktu pemberian setiap dosis obat
Arti Persen (%)
dalam Campuran Obat
• Jumlah bahan obat dalam gram (W) atau ml (V) didalam setiap
100 gram atau 100 ml sediaan obat.

• Dalam resep dapat ditulis :


persen berat/berat(%W/W)
persen berat/volum (%W/V)
persen volum/volum (%V/V)
persen volum/berat (%V/W)
Rumus perhitungan massa/volume obat
yang diberikan :
1. Sediaan padat

2. Sediaan cair /injeksi


Thanks!
noviatria25@ub.ac.id | +62 819 410 0248 |

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons from
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories.

Anda mungkin juga menyukai