Anda di halaman 1dari 28

MODUL PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

Disusun oleh :
apt. TUBAGUS AKMAL, M.S.Farm

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwtaala atas selesainya penyusunan modul
praktikum farmasetika dasar. Tujuan penyusunan modul praktikum ini adalah agar
mahasiswa dapat menguasai prinsip-prinsip pada proses pembuatan sediaan pulvis,
pulveres, kapsul, sirup, eliksir, emulsi, suspensi, salep, krim, dan gel.
Penyususn menyadari bahwa modul praktikum ini masih belum sempurna, maka
dari itu saran dan kritik sangat diperlukan dari sejawat dan mahasiswa untuk perbaikan
pada edisi berikutnya.
Semoga modul praktikum ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami
cara pembuatan pembuatan sediaan-sediaan dalam bidang farmasetika.

Bandung, September 2021

apt. Tubagus Akmal, M.S.Farm.


TATA TERTIB LABORATORIUM

A. Ketentuan Umum
1. Praktikan adalah mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Farmasetika
Dasar (tercantum di KRS).
2. Semua modul praktikum harus diikuti (100%)
3. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai
4. Praktikan yang terlambat lebih dari 15 menit dianggap tidak hadir
5. Praktikan yang tidak hadir wajib memberikan surat (sakit, izin dari tempat kerja)
kepada dosen koordinator praktikum
6. Praktikan yang tidak hadir harus mencari teman pengganti dari kelompok lain
yang praktikum di waktu yang berbeda untuk bertukar waktu praktikumnya
7. Praktikan harus berperilaku baik selama praktikum (sopan, santun, berbusana
bersih)
8. Praktikan wajib mengikuti tata tertib yang berlaku saat praktikum
9. Setiap praktikan diharuskan membuat jurnal praktikum

B. Tata Tertib
1. Dilarang mengobrol dan mengerjakan tugas lain
2. Dilarang keras merokok, makan dan minum di dalam laboratorium
3. Dilarang membawa tas ke dalam laboratorium
4. Obat (hasil produk) yang dipergunakan dalam praktikum tidak diperkenankan
untuk dimakan. Pelanggaran terhadap hal ini menjadi tanggung jawab penuh
praktikan
5. Selama praktikum, seluruh praktikan diwajibkan mengenakan lab jas yang
bersih, head cap, dan masker.
6. Mahasiswa dilarang bekerja diluar waktu yang telah ditetapkan kecuali dengan
seizin koordinator praktikum.

C. Perlengkapan Praktikan
1. Setiap praktikan harus membawa peralatan yang telah ditetapkan oleh
Laboratorium
2. Perlengkapan yang harus dibawa selama praktikum adalah:
a. Serbet dua lembar;
b. Anak timbangan 1 set;
c. Baju praktikum /Jas laboratorium;
d. Sendok tanduk;
e. Kertas perkamen;
f. Pinset;
g. Sudip dua lembar;
h. Gunting;
i. Penara;
j. Botol dengan berbagai ukuran 50cc, 100cc, 150cc;
k. Dus bedak tabor;
l. Pot plastic 100cc dan 250cc;
m.Pipet
n. Lem
o. Alat tulis
p. Jurnal Praktikum
q. Kalkulator
3. Setiap praktikan yang akan meminjam alat-alat harus diketahui oleh asisten dan
laboran yang bertugas.
4. Sebelum dan sesudah memulai praktikum, semua peralatan harus dalam
keadaan bersih, demikian pula meja tempat bekerja harus bersih dan rapi.
Pemeriksaan kebersihan meja sebelum, setelah dan selama praktikum akan
dilakukan oleh asisten laboratorium yang bertugas
5. Setiap alat yang hilang, pecah atau rusak harus diganti pada giliran praktikum
selanjutnya sesuai alat yang hilang, pecah atau rusak.

D. Buku Acuan
1. Farmakope Indonesia edisi III, IV, V dan VI
2. MIM’S
3. ISO ( Indeks Spesialit Obat Indonesia )
4. Formularium Nasional (Fornas)
5. Formularium Indonesia (Formin).
ALAT-ALAT LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR

1. Timbangan
a. Timbangan Gram Halus/Timbangan Miligram
Timbangan gram halus memiliki ketelitian 0,005 gram (5 mg) dengan
kapasitas maksimal 50 gram. Digunakan untuk menimbang obat dengan
berat 50 mg – 1 gram.

b. Timbangan Gram Kasar


Timbangan gram kasar memiliki ketelitian 0,05 gram (50 mg) dengan
kapasitas maksimal 500 fram. Digunakan untuk menimbang bahan obat
dengan berat 1 gram – 500 gram.
2. Mortir dan Stamper
Mortir dan stamper atau lumpang dan alu digunakan untuk memperkecil ukuran
partikel dan menghaluskan bahan obat, pencampuran bahan obat.

3. Cawan Porselen/Cawan Penguap


Cawan porselen atau cawan penguap digunakan untuk melebur/mencairkan basis
salep, menguapkan bahan obat diatas penangas air dan digunakan dalam
penimbangan cairan obat.

4. Kaca Arloji
Kaca arloji digunakan dalam penimbangan bahan obat setengah padat atau cairan
obat dalam jumlah kecil.
5. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume sediaan larutan atau bahan obat
cair.

6. Batang Pengaduk
Batang pengaduk digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan obat.

7. Pipet Tetes
Pipet tetes digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume kecil, dan
merupakan alat ukur untuk memindahkan cairan dari wadah aslinya ke wadah lain
dalam jarak tertentu.

8. Labu Ukur
Labu ukur digunakan untuk membuat dan mengencerkan larutan pada volume
tertentu.
9. Gelas Kimia (Beaker Glass)
Gelas Kimia digunakan sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat menampung
bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung, tempat melarutkan
bahan dan tempat memanaskan bahan.

10. Corong Gelas


Corong gelas digunakan sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan
larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan
kecil.
11. Penangas Air (Water Bath)
Penangas air digunakan untuk memanaskan, menguapkan dan mencairkan bahan
obat
SINGKATAN BAHASA LATIN

Singkatan bahasa latin digunakan dalam resep agar kerahasiaan informasi dalam
resep terjaga karena dalam resep terdapat informasi penyakit dang pengobatan pasien
yang bersifat rahasia.

A
Singkatan Kepanjangan Arti
a ante Sebelum
a.c ante coenam Sebelum makan
a.d auris dextrae Telinga kanan
a.h alteris horis Selang satu jam
a.j ante jentaculum Sebelum makan pagi
a.l auris leava Telinga kiri
a.m, a. merid ante meridiem Sebelum tengah hari
a.n ante noktem Sebelum tengah malam
a.p ante pradium Sebelum tengah malam
a, aa ana Tiap-tiap, masing-masing
abd, abdom abdomen Perut
accur accurate Saksama
accur.iss accuratisime Sangat saksama
ad Ad Sampai
add adde Tambahkan
ad aur ad aurem Pada telinga
ad 2 vic ad duas vices Untuk dua kali
ad 3 vic ad tres vices Untuk ketiga kali
ad hum ad humectandum Untuk membasahkan
ad infl ad inflandum Untuk ditiupkan
ad lib, ad libit ad libitium Sesukanya
ad man mad ad manus medici Diserahkan ke tangan dokter
ad part dolen ad partes dolentes Pada bagian bagian yang sakit
ad us ext ad usus externum Untuk pemakaian luar
ad us int ad usus internum Untuk pemakaian dalam
ad us prop ad usus propium Untuk dipakai sendiri
aeq aequalis Sama, sama rata
aff affunde, affundatur Tuangkan, tuangkanlah
aggr febr agrediante febre Ketika demam
agit agita Kocok, aduk dan kocoklah
alt altera(pars) Sisanya
alt alternus, a, um Bergilir, ganti berganti
alt dieb alternis diebus Tiap dua hari
alt hor alternis horis, alternis hora Tiap jam
applic applicatur Digunakan
apt aptus Cocok, sesuai
aq. bidest aqua bidestillata Air suling dua kali
aq. bull aqua bulliens Air mendidih
aq. calid aqua calida Air panas
aq. coct aqua cocta Air direbus
aq. comm aqua communis Air biasa
aq. dest aqua destilata Air suling
aq. sacch aqua saccharata Air gula
aq. steril aqua sterilisata Air steril
aurist auristilae Tetes telinga

B
Singkatan Kepanjangan Arti
b Bis Dua
b.d.d bis de die Sehari dua kali
b.d.d.c bis de die choclear Sehari dua kali sendok
bid biduum Waktu dua hari
brach brachium Lengan

C
Singkatan Kepanjangan Arti
c cum Dengan
c, chocl choclear Sendok makan, 15 ml
cp choclear pultis Sendok bubur, 8 ml
cth choclear these Sendok the, 5 ml
calef calefac Panas
calid calidus Panas 600-700C
caps capsuale Kapsul
capsuale gelatinosae
caps.gel.el Kapsul gelatin lunak
elasticae
capsuale gelatinosae
caps.gel.op Kapsul gelatin tutup
operculatae
cer cera malam, lilin
claud claudere Tutup (menutup)
claus clausus Tertutup
cib cibue Makan, makanan
cito cito segera
comm communis Biasa
comp compositus,a, um Campuran, gabungan
colat colatura Sarian (sari), kolatur
collut collutorium Obat cuci mulut
collyr collyrium Obat cuci mata
consperg consperge, getur taburkan
conspers conspersus Serbuk tabur
convolve convolve Dibungkus
cream cremor Krim
cryst crystallus Hablur, kristal

D
Singkatan Kepanjangan Arti
d dies Hari
d, dos dose, dosis Dosis
d, dext dextra Kanan
d.c durante coenam Selagi makan
d.c.form da cum formula Berikan dengan resepnya
d.d de die Sehari, setiap hari
d.i.d da in dimidio,um Berikan separuhnya
d.in.2 plo da in duplo Berilah dua kalinya
d.in.3 plo da in triplo Berilah tiga kalinya
d.in.4 plo da in quadruplo Berilah empat kalinya
d.p.c dose predemtim cremsente Dosis dinakkan berangsur
d.s da signa, da signatur Berikan dan tandailah
d.seq die sequenta Hari berikutnya
d.t.d da tales doses Berikan sesuai takaran dosis
da ad lag da ad lagenam Berikan dalam botol
da ad lag gutt da ad lagenam guttae Berikan dalam botol tetes
da ad oll da in ollam Berikan dalam pot
det detur Serahkan
dim dimidium Separuh, setengah
dir direktionis Petunjuk cara pakai
Berikan dengan takaran
disp dos tal dispensa dose tales
sebanyak itu
div divide Dibagikan
don donec Hingga
dur dol durante dolore Selagi sakit

E
Singkatan Kepanjangan Arti
e.m.p ex modo praescripto Menutup resep
e paul eq e pauloa quae Dalam air sedikit
emuls emulsum Emulsi
epith epithema Obat kompres
esur esuriens Puasa
exhib exhibe Berilah
expresio, exprimatur,
expr Penekanan, ditekan, tekanlah
exprime
Dalam sesendok makan penuh
ex.aq.coch.amp ex aquae chocleari amplo
air
ext.s.alut extende supra alutam Oleskan pada kulit yang lunak
ext.s.chor extende supra corium Oleskan pada kulit yang keras
ex tempo ex tempon Pada saat itu
ext.ut extende utendum Untuk dipakai diluar
extend extende oleskan

F
Singkatan Kepanjangan Arti
f fac, fiat, fiant Buat, buatlah
Buat dengan bahan pengisi yang
f.c.const.apt fac cum constituence apto
cocok
fac cum aqua destilata Buat suatu emulsi dengan air
f.c.aq.dest.emuls
emulsum suling
Buat dengan bahan pembawa
f.c.vehic.apt fac cum vehiculo apto
yang cocok
f.l.a fac lege artis Buat menurut seni
feb dur febri durante Sewaktu malam
filtr filtra, filtretur Saring, disaring
fom fomentum,i Obat kompres
form formula Resep
frig frigidus Dingin
frust frustum, frustulus sepotong

G
Singkatan Kepanjangan Arti
garg gargarisma Obat kumur
gran granulum Butir
gross grosse Kasar
gtt guttae Tetes
guttat guttatim Tetes demi tetes
gutt.ad.aur guttae ad aures Obat tetes telinga
H
Singkatan Kepanjangan Arti
h hora Jam
h.d hora decubitus Pada saat tidur
h.m hora matutina Pagi-pagi
h.s hora somni Pada waktu mau pergi tidur
h.u.spat horae unius spatio Setelah 1 jam berlalu
h.v hora vespertina Pada malam
hab habeat Hendaknya dipakai
haust haustus Diminum sekaligus
hor.interm hora intermediis Dalam jam antara
hebdom hebdomada Untuk seminggu
hui.form huius.formulae Dari resep

I
Singkatan Kepanjangan Arti
id ideneus,a,um Sesuai, tepat, cocok
id idem Sama saja
iei ieuune Perut kososng
imprans impransus,a,um Puasa, tidak makan
in 2 vic in duobus vicibus Dalam dua kali
in 3 vic in tribus vicibus Dalam tiga kali
in.d in dies Setiap hari
in.p.aeq in paanes aequales Dalam bagian yang sama
In.vit in vitro Dalam gelas
incis incisus,a,um Untuk dipotong
inf infunde;infusum Sari, sarian
infric infricandus,a,um Untuk digosokkan
inj injectio Injeksi
inj.hypod injection hypodermica Injeksi dibawah kulit
inj.subc njection subcutanea Injeksi dibawah kulit
instill instilla Teteskan
intr.d.sum intra diem sumendum Diminum dalam sehari
iter iteratur, iteratio Diulang, ulangan

J
Singkatan Kepanjangan Arti
Jej jejune Perut kosong
Jantac jentaculum Makan pagi

L
Singkatan Kepanjangan Arti
l.a lege artis Menurut aturan seni
lag.gutt lagena guttatoria Botol tetes
lat.dol lateti dolanti Pada sisi yang sakit
lavalmentum
lav.ophth Cuci mata
ophthalmicum
Lib liberatus Dilepas
Ligand ligandus Harus diikat
Limp limpidus Jernih
Liq liquidus Cairan
lit.or litus oris Cairan untuk dioleskan dimulut
Loc locus Tempat
loc.aeg locus aeger Pada tempat yang sakit (luka)
loc.dol locus dolens Tempat terasa sakit
lot lotio Air cuci
lot lotus Dicuci

M
Singkatan Kepanjangan Arti
m misce Campur
m.d.u more dicto utendus Dipakai menurut resep
m et v mane et vespere Pagi dan malam
m.f misce fac Campur, buat
m.i mihi ipsi Untuk diri sendiri
magn magnus,a,um Besar
man mane Pagi
men mensura Dengan ukuran
merid meridie Tengah hari
mixt mixtura campuran

N
Singkatan Kepanjangan Arti
n naris Lubang hidung
n,noct nocte Tengah malam
n.et.m nocte et maneque Malam dan pagi
n.i (ne iter) ne iteratur Tidak/jangan diulang
ne det ne detur Belum diserahkan
no nomero Jumlah

O
Singkatan Kepanjangan Arti
o.alt.h omni alternis horis Tiap dua jam
o.1/4.h omni pars quatra hora Tiap seperempat jam
o.1/2.h omni dimidia hora Tiap setengah jam
o.d oculus dexter Mata kanan
o.h omni hora Tiap jam
o.l oculus laevus Mata kiri
o.m omni mane Tiap pagi
o.n omni nocte Tiap malam
o.u oculus uterque Tiap mata
oculent oculentum Salep mata
oll.alb olla alba Pot putih
oll.grisea olla grisea Pot kelabu
oll.nigr olla nigra Pot hitam
oll.porc olla porcellanea Pot porselin
omn omnis setiap
op.aq ope aquae Dengan tambahan air
opt optimus Sangat baik

P
Singkatan Kepanjangan Arti
p.d.sing pro dosi singulari Untuk dosis tunggal
P.I.M periculum in mora Berbahaya bila ditunda
p.c post coenam Setelah makan
p.m post meridiem Setelah setengah hari
p.r.n pro re nata Sesuai kebutuhan
parv parvus,a,um Kecil, sedikit
part.dol parte dolente Pada bagian sakit
past.dentifr pasta dentifricia Pasta gigi
paul paulum,paulatim Sedikit, sebagian demi sebagian
per.vic per vices Sebagian demi sebagian
pil pilula Pil
pon.aur pone aurem Belakang telinga
pot potio Minuman
pulv pulvis, pulveratus Serbuk, dibuat serbuk
pulv.adsp pulvis adspersorius Serbuk tabur
pulv.dentifr pulvis dentifricius Serbuk obat gigi
pulv.gross pulvis grossus Serbuk kasar
pulv.subtil pulvis subtilis Serbuk halus
pulv.subtiss pulvis subtissimus Serbuk sangat halus
Serbuk untuk hidung (disedot
pulv.sternut pulvis sternutatorius
biar bersin)
Q
Singkatan Kepanjangan Arti
q quantitas, qui, quae Banyaknya, yang, itu
q.d quarter die 4 kali sehari
q.l quantum libet Banyaknya, sesukanya
q.pl quantum placet Banyaknya, sesukanya
q.s quantum sufficit, satis Secukupnya
quam min.pot quam minima potest Sedikit mungkin
quar sing quaram singulae Masing-masing diambil satu
quotidie quotide Setiap hari
quar quarter 4 kali

R
Singkatan Kepanjangan Arti
R., Rcp., R/ Recipe Ambilah
rec recens Baru (segar)
rec.par recenter paratus Dibuat baru (secara segar)
red.in.pulv redige in pulvarem Diserbukkan
reiter reiteretur Dibuat ulangan baru
rem ramanentia sisa
renov semel renova semel Perbaharui sekali saja
rep repetatur Hendaknya diulangi

S
Singkatan Kepanjangan Arti
S, sig signa tandai
s sumendus,a,um Hendaknya dipakai
S sine Tanpa
s.a secundum artem Menurut seni
s.q sufficiente quantitale Dengan jumlah yang cukup
ss semis, semissis Separo
si op.sit si opus sit Kalau diperlukan
sat saturatus, a, um Dijenuhkan
semih semihora Setengah jam
sep seponere Dipisahkan
separ separatim Terpisah-pisah
sine add.aq sine add aquae Tanpa penambahan air
sin.confect sine confectione Tanpa bungkus asli
sol., solut solutio Larutan
solv. solve Larut
steril. sterilistatus Disterilkan
Minum, diminum, untuk
sum sume, sumatur, sumendum
diminum (diambil)
supp suppositorium Suppositoria
supr supra Atas
syr syrupus Sirup

T
Singkatan Kepanjangan Arti
t Ter Tiga kali
t.d.d ter de die Tiga kali sehari
t.i.d ter in die Tiga kali sehari
tab tabletta Tablet
tal tales Seperti itu
tal dos tales doses Takaran seperti itu
tct., tinct., tra tinctura Tingtur
trit. tritus, a, um gerus
troch trochiscus Tablet hisap
tuss tussis Batuk

U
Singkatan Kepanjangan Arti
u.c usus cognitus Tahu pemakaian
u.e usus externus Untuk pemakaian luar
u.i usus internus Untuk pemakaian dalam
u.n usus notus Pemakaian diketahui
Pemakaian dalam kedokteran
u.v usus veterinarius
hewan
ung unguentum salep
ung moll unguentum molle Salep lunak
ut aeq ut aequator Hendaknya dibuat sama
ut dict ut dictum Sebagai diberitahukan
Pakailah menurut cara yang
utend mor sol. utendum more solitio
lazim
utr utriusque Kedua-duanya

V
Singkatan Kepanjangan Arti
vas vitr vas vitreum Bejana dari gelas
vehic vehiculum, i Bahan pembawa
vesp vespere Malam hari
PERHITUNGAN RESEP

A. Perhitungan Bahan
Contoh 1:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah lihat signa
pembuatan. Pada resep tersebut tertulis signa pembuatan
sediaan m.f.l.a.pulv.XV yang berarati “buatlah sesuai
aturan seni serbuk sebanyak 15 bungkus”
Kemudian setelah itu hitung kebutuhan untuk masing-
masing bahan yang tertera pada resep.
Paracetamol = 1,5 gram
Ephedrin HCL = 37,5 gram
SL = q.s (secukupnya)

Contoh 2:
Parasetamol = 250 mg x 12 = 3000 mg
CTM = 2 mg x 12 = 24 mg
Perhitungan dikalikan 12 karena pada signa pembuatan
sediaan terdapat dtd (berikan sesuai takaran dosis) artinya
untuk setiap bungkus harus mengandung parasetamol 250
mg dan CTM 12 mg. Dan jumlah sediaan yang diminta adalah 12 bungkus.

Contoh 3:
Codein HCl = 10 mg x 10 = 100 mg
Dextrometorphan HBr= 15 mg X 10 = 150 mg
Laktosa = 75 mg x 10 = 750 mg
B. Perhitungan Dosis
Dosis penggunaan suatu obat dapat digitung menggunakan beberapa cara yaitu
berdasarkan umur pasien, berdasarkan berat badan pasien dan luas permukaan tubuh
pasien.
1. Dosis berdasar Umur
a. Anak < 8 tahun ( Rumus Young)
n
DM = X Dosis Dewasa
n+ 12
n = umur (tahun)

b. Anak > 8 tahun (Rumus Dilling)


n
DM = X Dosis Dewasa
20
n = umur (tahun)
c. Bayi (Rumus Fried)
n
DM = X Dosis Dewasa
150
n = umur (bulan)

Contoh :

Dosis maksimum caffeine  1x = 500 mg ; 1 hari = 1500 mg


Perhitungan dosis maksimum :
15
DM 1 x = X 500=375 mg
20
15
DM 1 hari= X 1500=1125 mg
20
Perhitungan dosis pemakaian :
Caffein = 500 mg : 10 = 50 mg
50
DP 1 x= X 100 %=13,33 %
375
50 x 3
DP 1 hari= X 100 %=13,33 %
1125

2. Dosis berdasarkan Berat badan


a. Rumus Clark
n
DM = X Dosis Dewasa
68
n = berat badan (Kg)
b. Rumus Thermich
n
DM = X Dosis Dewasa
70
n = berat badan (Kg)

Contoh :

Dosis maksimum caffeine  1x = 500 mg ; 1 hari = 1500 mg


Perhitungan dosis maksimum :
35
DM 1 x = X 500=250 mg
70
35
DM 1 hari= X 1500=750mg
70

3. Dosis berdasarkan Luas Permukaan Tubuh


Dosis=√ TB x BB /3600 x Dosis Dewasa
Contoh :

Caffein 1 x = 500 mg; 1 hari = 1500 mg

Dosis 1 x=
√ 100 x 20
3600
x 500 mg=372,68 mg

Dosis 1 x=
√ 100 x 20
3600
x 1500 mg=1118,03 mg

C. Perhitungan Pengenceran Obat


Pada penimbangan obat atau bahan obat, berat minimal yang dapat ditimbang
adalah 50 mg. bila berat obat atau bahan obat kurang dari 50 mg maka harus dilakukan
pengenceran terhadap obat atau bahan obat tersebut.
1. Pengenceran Bahan Obat Padatan
Contoh :
Pada suatu resep dibutuhkan CTM sebanyak 20 mg. CTM tidak bisa
langsung ditimbang karena bobot < 50 mg dan harus dilakukan
pengenceran.
Caranya :
 Timbang CTM sebanyak 50 mg
 Tambahkan bahan tambahan (biasanya laktosa/SL) sampai
berat 500 mg
 CTM + SL digerus dan dicampurkan
20 mg
 x 500 mg=200 mg , CTM pengenceran yang diambil adalah
50 mg
200 mg
 Sisa pengenceran sebanyak 300 mg harus dibungkus dan
ditandai dengan tulisan “Sisa pengenceran CTM 1 : 10”

2. Pengenceran Bertingkat
Bila pada suatu resep terdapat bahan obat dengan berat sangat kecil, maka harus
dilakukan pengenceran bertingkat.
Contoh :
Pada suatu resep terdapat Digoxin HCl 2,5 mg
Pengenceran I
 Timbang 50 mg Digoxin HCl
 Tambahkan SL sampai berat 500 mg
 Gerus dan campurkan keduanya
 Hasil pengenceran diambil 50 mg
Pengenceeran II
 50 mg pengenceran I (mengandung 25 mg)
 Tambahkan SL sampai beratnya 500 mg
 Gerus dan campurkan hingga homogen
 Hasil pengenceran II yang diambil
2,5 mg
x 500 mg=50 mg
25 mg

3. Pengenceran Bahan Obat dalam Larutan


Bila pada pembuatan obat dalam bentuk cair terdapat bahan obat yang beratnya
kurang dari 50 mg, maka harus dibuat pengenceran dengan menggunakan pelarut yang
terdapat dalam resep.
Contoh :

Pada resep tersebut terdapat Etilmorfin HCl yang bobotnya < 50 mg,
sehingga harus dilakukan pengenceran. Dalam resep tersebut pembawa
atau pelarutnya adalah Sirop Thymi sehingga etilmorfin dilarutkan dalam
sirop thyme.
Caranya :
 Timbang etilmorfin HCL sebanyak 50 mg
 Larutkan dalam sirop thyme hinggi volumenya 10 ml
 Etilmorfin HCl yang diambil :
30 mg
x 10 ml=6 ml
50 mg

4. Penentuan Ukuran Kapsul


Ukuran 000 00 0 1 2 3 4 5
Berat 1 0,73 0,5 0,4 0,25 0,2 0,15 0,1
Ket : Kapasitas rata-rata cangkang kapsul (kerapan serbuk = 1,00)
Contoh :
R/ PCT 250 mg
Kafein 50 mg

Mf.caps.dtd.X

Cara menghitung :
 Hitung kebutuhan bahan untuk satu kapsul
Bobot total 1 kapsul = 250 + 50 = 300 mg
 Tentukan ukuran cangkang kapsul yang sesuai
300 mg  kapsul no 1 (max = 400 mg)
 Hitung bahan tambahan untuk menggenapkan volume kapsul
Laktosa = 400 mg – 300 mg = 100 mg/kapsul
COPY RESEP/SALINAN RESEP

Copy resep adalah salinan resep asli yang mengandung semua informasi yang
terdapat dalam resep asli. Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (Apoteker
Pengelola Apotek). Salinan resep harus dibuat apabila:
 Ada obat dalam resep yang diberi tanda iter
 Ada obat yang baru diberikan sebagian

Contoh pembuatan salinan resep :

dr. Zayn Alf Arslan


SIP : DINKES-1701032020
Cluster Permata Hijau No. 52D
082217032020

No. 14 Tgl : 12-09-21

Iter 3x
R Parasetamol 200 mg
/
Ibuprofen 150 mg
Vit C 50 mg
SL q.s

m.f.caps.No.X
S.3dd.C.I

Pro: Adang (12 tahun)

Pada resep tersebut tertera “Iter 3x” artinya resep tersebut dapat diulang sebanyak 3
kali atau dengan kata lain pasien bisa mendapatkan obat tersebut sebanyak 4 kali (1x
resep asli dan 3x pengulangan). Ketika resep itu ditebus untuk pertama kali maka harus
dibuat salinan resepnya
a b c
a = salinan resep yang diberikan ketika resep asli ditebus
b = salinan resep kedua
c = salinan resep ketiga

Anda mungkin juga menyukai