UTS
2. Sediaan Padat (Pulvis)
UAS
9. Sediaan Cair (Colirium)
10. Sediaan Cair (Saturasi dan Netralisasi)
11. Sediaan Cair (Emulsi)
12. Sediaan Cair (Suspensi)
13. Sediaan Cair (Infusa)
14. Sediaan Cair (Guttae)
15. Ujian Akhir Semester
16. Remidi
Penilaian
+ Pretest : 20 %
A 85-100
+ Disiplin : 10%
B 70-84
+ Ujian : 40 % C 60-69
D 20-59
E <20
Kegiatan Praktikum
+Absensi dan Pretest (15 Menit)
+Penjelasan awal 30 menit
+Pengerjaan Jurnal 30 menit
+Review 45 menit
Ketentuan Laboratorium
a) Sebelum memasuki laboratorium mahasiswa diwajibkan mengenakan jas praktikum bersih dan berwarna putih.
b) Sebelum bekerja bacalah terlebih dahulu resep yang akan dikerjakan secara cermat.
c) Mahasiwa yang terlambat lebih dari 15 menit setelah dosen hadir, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
d) Mahasiswa diharapkan membawa peralatan yang diperlukan seperti lap kain bersih (2), sudip, sendok sungu, pipet,
pengaduk dan kemasan antara lain pot plastik, serbuk dll sesuai bentuk sediaan farmasi yang akan dibuat. Selain itu
juga diharapkan membawa beberapa buku pegangan yang diperlukan.
e) Setiap mahasiswa wajib menaati dan melaksanakan tata tertib praktikum Farmasi Praktis I, dan apabila melanggar
akan dikenakan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang ditentukan.
f) Hal –hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian pada waktu pelaksanaan praktikum.
Ketentuan Ijin
a) Bila berhalangan hadir harus membuat surat ijin yang ditujukan kepada dosen pembimbing dihari praktikum
yang ditentukan dengan menunjukkan surat ijin dokter atau yang lainnya sesuai peraturan ijin dari
Universitas.
b) Mahasiswa tidak diperkenankan mengganti dan mengikuti praktikum kelas/kelompok yang bukan
merupakan kelompok praktikumnya, kecuali telah mendapatkan ijin dan persetujuan dari dosen penganmpu
praktikum Farmasi Praktis I.
Ketentuan Penggunaan Alat
a) Bekerjalah secara rajin dan selalu menjaga kebersihan.
c) Bersihkan sendok, spatel dan alat-alat lainnya sebelum ataupun sesudah dipakai untuk pembuatan resep yang
dikerjakan.
e) Setelah menimbang bahan obat harus dimasukkan kedalam tempat yang dikerjakan, dan jangan membuang-buang
bahan tanpa perlu. Kembalikan wadah berisi bahan baku ketempat semula.
g) Etiket ada 2 macam, yaitu etiket putih yang digunakan untuk obat dalam sedangkan etiket biru digunakan untuk
obat luar.
BUKU DI FARMASI PRAKTIS 1
ISO dan MIMS
PENGENALAN ALAT
Anak Timbang
Mortir dan Stammper (Lumpang Alu)
Kertas Perkamen
Sendok Porselen, Sendok Penyu, Spatel Besi
Penjepit Tabung dan Cawan Porselen
Beaker Glass
100 ml
1000 ml
ada ukuran lain
Gelas Ukur
10 ml
100 ml
ada ukuran lain
Cawan Porselen dan Kaca Arloji
Pipet Tetes dan Corong Kaca
Batang Pengaduk
Alat Pencetak Suppositoria
Ayakan Pulvis
Sudip dari Mika
Pot Salep
Botol Sirup
Kapsul
CARA MENIMBANG
+ 1. Papan landasan timbangan
2.Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3.Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpas)
4.Jarum timbangan
5.Skala
6.Tuas penyagga timbangan
7.Pisau tengah/pisau pusat
8.Pisau tangan
9.Tangan timbangan
10.Tombol/mur pengatur keseimbangan
11.Piring timbangan
CARA MEMBAGI PULVERES
1. Seluruh serbuk dibagi 2 sama banyak dengan cara menimbang. Setengah bagian diletakkan dipiringan
timbangan sebelah kiri dan setengah bagian yang lain dipiringan sebelah kanan, sampai seimbang.
2. Kertas pembungkus dilipat satu sisinya kurang lebih 0,5-1,0 cm, kemudian kertas tersebut diatur berjajar
kekanan (maksimal 6 lembar ), sebagian kertas menumpang diatas kertas lainnya.
3. Setengah bagian serbuk dituangkan keatas masing-masing kertas pembungkus dari arah kiri ke kanan dengan
mengetuk-ngetukkan ujung jari telunjuk pada sisi kertas yang berisi serbuk tersebut.
4. Jika ada bagian yang terlalu banyak maka diambil dengan ujung kertas pembagi dan dipindahkan kebagian
yang kurang.
CARA MEMBUNGKUS PULVERES
1. Ambil sejumlah kertas perkamen bersih sesuai dengan jumlah serbuk yang diminta.
3. Lipat bagian bawah kertas perkamen (bagian mendatar) ke atas dan dimasukkan kedalam lipatan bagian kertas,
tepat pada bagian lipatan kertas pertama.
4. Lipat kembali bagian atas kertas ke bawah, tepat pada batas lipatan kertas pertama.
5. Masukkan bagian lipatan kertas bagian kanan dan kiri satu sama lain sehingga ujung kanan/kiri dapat masuk pada
bagian kertas yang lain, usahakan jangan ada serbuk yang berada pada lipatan kertas.
+ d. Nama penderita
SINONIM OBAT
Lanolin anhydricum
Etil aminobenzoat
5. Aethylis Aminobenzoas Anaesthesinum Anastetik local
Benjocainum
Aminofenazon
Analgetik,
6. Aminophenazonum Amidopyrinum
Antipiretik
Pyramidon
Amonium Khlorida
7. Amonii Chloratum Salmiak Ekspektoran
Sal Amoniakum
Perak Proteina
8. Argentum Proteinikum Argentum Proteinatum Anti septic
Protargol
Acidum Arsenicosum
Arsenikum Album Tonikum,
9. Arseni Trioxidum
Racun tikus Caustic
Warangan
Balsam Peru
10 Balsamum Peruvianum Tar batu bara Anti Septik
Perubalem
RUMUS DOSIS
MAKSIMUM
Rumus YOUNG
Rumus DILLING
Rumus FRIED (Amerika)
Perhitungan dosis menurut perbandingan
umur
+Rumus Young ( < 8 tahun)
n
Da = X Dd
n + 12
1/12n
Da = x Dd mg n= umur tahun
150
Fried
m
Da = x Dd mg m= umur bulan
150
PERHITUNGAN DOSIS ANAK
+berdasarkan ukuran fisik dari individu (BB) anak
+Dosis → mg/kg BB
+Dosis (mg) x Berat Badan Anak (kg BB)
DOSIS PEMAKAIAN
+Dosis pemakaian (DP)
+Pemakaian Menurut Resep (PMR)
+Dosis yang ada di dalam resep, dosis yang tertuang di dalam resep
Contoh Dosis Pemakaian
R/ Codein 10 mg
mf pulv dtd No X
s b dd 1 pulv
Pro : Anak 10 tahun
Berapakah dosis Pemakaian atau PMR dari Codein?
+ Codein 10 mg
mf pulv dtd No X
s b dd 1 pulv
Pro : Anak 10 tahun
PMR 1 x = 10 mg
PMR 1h = 2 x 10 mg = 20 mg
Codein – DM ? ada, berapa? 60 mg/300 mg (Dm 1x : 60 mg; DM 1h: 300 mg)
Rumus 10 tahun : Dilling = n/20 * DM dewasa
DM 1x : (10/20) * 60 mg = 30 mg
DM 1 h: (10/20) * 300 mg = 150 mg
DM < 100 %
% 1 x = (PMR 1x/DM 1x) * 100% = (10 mg / 30 mg) * 100 % = 33,33 %
% 1 h = (PMR 1h/DM 1h) * 100 % = (20 mg/150 mg) * 100 % = 13,33 %
Kesimpulan : Resep ini dapat dibuat karena tidak Over DOsis
DOSIS DARI FARMAKOPE INDONESIA III →
DOSIS MAKSIMAL
DOSIS DI
DALAM ISO →
DOSIS LAZIM
ATAU TERAPI
Pemakaian DTD Dalam Resep