Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala, yang bisa muncul secara
bertahap atau mendadak. Nyeri bisa muncul di salah satu sisi kepala, atau di seluruh
bagian kepala. Sakit kepala bisa membuat kepala terasa berdenyut, atau seperti
terlilit kencang oleh tali
Tinjauan Etnobotani
Tanaman anggota family Zingiberaceae ini berhabitat asli di Asia Tenggara. Kini
jahe sudah tersebar ke seluruh dunia, mulai dari India, Cina, Afrika, hingga
Amerika Serikat. Bahkan kini Cina dan India merupakan 2 negara penghasil jahe
terbesar di dunia. Budidaya jahe sudah dilakukan sejak 4.400 tahun silam. Di
Indonesia, tanaman jahe banyak dibudidayakan di berbagai daerah. Sentrum utama
tanaman jahe berada di Sumatra Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur.
Jahe telah diketahui memiliki banyak manfaat, secara empiris masyarakat Indonesia
memanfaatkan jahe sebagai bumbu penyedap makanan dan herbal yang berkhasiat
sebagai obat. Sebagai herbal, jahe digunakan untuk mengobati sakit perut, mual,
diare, demam, perut kembung, influenza, menggurangi rasa sakit saat dismenorea,
sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri otot dan sendi, serta gangguan
pencernaan. Rimpang jahe berkhasiat karena mengandung oleoserin yang bersifat
antitusif, pencahar, dan senyawa antasida.
Tinjauan Fitokimia
Tinjauan Bioaktivitas
Jahe mengandung zat fenolik yang kuat secara kolektif dikenal sebagai
gingerol. Salah satunya, 6-gingerol (1-[4’-hydroxy-3'-methoxyphenyl]-5-hydroxy-
3-decanone), adalah komponen farmakologi aktif utama di jahe dan bagian aktif
molekul ahdalah rantai alifatik yang mengandung gugus hidroksil. 6-gingerol telah
diteliti dalam berbagai kegiatan biologis termasuk antikanker, antioksidan,
antiinflamsi. (Shaopeng Wang, dkk. 2014). Selain 6-gingerol yang memiliki sifat
antiiflamsi, senyawa lain seperti 10- gingerol, 8-shogaol, 10-shagaol juga memiliki
sifat antiiflamasi. (Richard B. van Breemen, 2010). Ke emapat senyawa jahe
tersebut dapat menghambat metabolisme asam arakidonat melalui jalur
siklooksigenase (COX), mirip dengan obat anti-inflamasi non-steroid. Jahe juga
bertindak untuk memblokir lipoksigenase (LOX), enzim lain yang terkait dengan
jalur asam arakidonat. Penghambatan bersamaan COX dan LOX dapat
meningkatkan aksi antiinflamasi dan mengurangi efek sampingnya. Lebih lanjut,
shogaol tampaknya memodulasi respons peradangan neuroin melalui regulasi
penurunan penanda peradangan pada sel-sel mikroglial, sementara gingerol dapat
bertindak sebagai agonis reseptor vaniloid teraktivasi capsaicin. (Laı´s Bhering
Martins, 2018)