PEDOMAN PELAKSANAAN SKALA TRIASE AUSTRALIA (STA) DI
UNIT GAWAT DARURAT
1. PRINSIP UMUM 1.1. FUNGSI TRIASE Triase adalah fungsi penting dalam Unit Gawat Darurat (UGD), dimana banyak pasien dapat datang secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dirawat diurutan terpenting secara klinis yang mengacu pada kebutuhan untuk dilakukan intervensi secara cepat terlebih dahulu. Hal ini tidak identik dengan derajat keparahan penyakit. Triase juga memungkinkan untuk alokasi pasien untuk penilaian yang paling tepat, perawatan dan memberikan kontribusi informasi yang membantu untuk menggambarkan dari berbagai macam kasus. 1.2. PENILAIAN TRIASE Triase adalah titik kontak pertama public dengan UGD. Penilaian triase umumnya harus mengambil tidak lebih dari 2- 5 menit dengan tujuan terjadi keseimbangan antara kecepatan dan ketelitian. Penilaian triase melibatkan kombinasi dari masalah yang terjadi dan penampilan umum pasien, dan dapat dikombinasikan dengan pangamatan fisiologis yang bersangkutan. Tanda- tanda vital hanya harus diukur pada triase jika diperlukan untuk memperkirakan urgensi, atau jika waktu memungkinkan. Setiap pasien diidentifikasi sebagai STA (Skala Triase Australia) kategori 1 atau 2 yang harus diambil penilaian yang tepat dn segera dan perawatan di tempat. Sebuh pengkajian keperawatan lengkap harus dilakukan oleh perawat yang menerima pasien. Penilaian triase tidak selalu dimaksudkan untuk membuat diagnosis, meskipun kadang- kadang diperlukan. Di Australia, triase dilakukan oleh anggota staf yang terlatih khusus dan berpengalaman. 1.3. KESELAMATAN TRIASE Adalah penting bahwa semua rencana UGD untuk risiko potensial dari perilaku agresif pasien atau keluarga pasien di triase. Harus ada lingkungan fisik yang aman dan tidak mengancam, memberikan pelatihan meminimalkan agresi kepada staf di garis terdepan, dan keselamatan ketenagaan dan atau pasien lain berda di bawah ancaman, staf dan keselamatan pasien harus memnjadi prioritas dan respon keamanan yang sesuai harus dilakukan sebelum penilaian klinis dan pengobatan. 1.4. WAKTU UNTUK PENGOBATAN Waktu untuk pengobatan dijelskan untuk setiap STA dalam kategori yang mengacu pada waktu maksimal pasng ien yang harus menunggu untuk diperiksa dan diobati. Dalam kategori yang lebih mendesak, penilaian dan pengobatan harus dilakukan secara bersamaan. Idealnya pasien harus dilihat dengan baik dalam waktu maksimum yang disarankan. Tersirat dalam penjelasan dari kategori 1 sampai 4 yaitu asumsi bahwa hasil klinis mungkin akan terpengaruh oleh penundaan penilaian dan pengobatan diluar waktu yang direkomendasikan. Waktu tunggu maksimum untuk kateori 5 merupakan standar untuk penyediaan layanan. Dimana pasien memiliki waktu tunggu kurang dari atau sama dengan waktu tunggu maksimum yang dijelaskan oleh kategori STA-nya, UGD dianggap telah mencapai indicator kinerja untuk pemaparan tersebut. Pencapaian indicator harus dicatat dan dibandingkan antara sejumlah besar pemaparan. 1.5.RE- TRIASE Jika kondisi pasien berubah saat sedang menunggu untuk pengobatan atau jika informasi tambahan yang relevan telah tersedia yang berdampak pada hal yang lebih penting, maka pasien harus kembali diprioritaskan. Baik triase awal dan kategorisasi selanjutnya harus dicatat, dan alas an untuk kembali triase harus didokumentasikan. 2. DEFINISI LEBIH LANJUT DAN CATATAN PENJELASAN Semua waktu harus dicatat pada menit terkini 2.1. WAKTU KEDATANGAN Waktu kedatangan adalah yang pertama kali dicatat antara pasien dan staf di unit gawat darurat. 2.2. WAKTU PENILAIAN MEDIS DAN PENGOBATAN Meskipun penilaian penting dan pengobatan mugkin terjadi selama proses triase, ini merupakan awal dari perawatan yang dilakukan pada pasie. 2.2.1 Biasanya saat kontak pertama antara pasien dan dokter pertama, yang bertanggung jwab untuk perawatan mereka. Hal ini sering dicatat sebagai “Waktu dilihat oleh dokter” 2.2.2 Dimana seorang pasien di UGD telah ditangani oleh staf perawat yang bertindak dibawah supervise klinis dokter, itu adalah waktu kontak keperawatan pertama. Hal ini sering dicatat sebagai “Waktu diliht oleh perawat” 2.2.3 Dimana pasien diperlakukan sesuai dengan yang didokumentasikan, melalui jalur klinis yang spesifik, protocol atau pedoman yang disetujui oleh kepala unit gawat darurat, itu adalah waktu paling awal kontak antara pasien dan staf yang melaksanakan protocol ini. Hal ini sering dicatat sebagai awal dari “Waktu dilihat oleh perawat, atau waktu dilihat oleh dokter” 2.3. WAKTU MENUNGGU Ini adalah jeda antara waktu kedatangan dan saat penilaian medis dan pengobatan awal. Dibutuhkan ketepatan dalam perekaman sejak menit pertama. 2.4. STANDAR DOKUMENTASI Dokumentasi penilaian triase harus mencakup setidaknya rincian penting berikut: - Tanggal dan waktu penilaian - Nama petugas triase - Masalah utama yang didapat (s) - Riwayat penyakit dahulu - Temuan penilaian yang relevan - Pengalokasian kategori awal triase - kategori re-triase dengan waktu dan alas an - Area pengkajian dan bagian yang dialoksikan - Setiap diagnositik, pertolongan pertama atau tindakan pengobatan awal 3. KETENTUAN KHUSUS Untuk memaksimalkan alokasi STA antar bagian, didefinisikn dalam ketentuan berikut: 3.1. Pediatri Standar yang sama untuk kategorisasi triase harus berlaku untuk semua pengaturan UGD dimana terdapat anak-anak, apakah murni bagian pediatri atau campuran. Kelima kategori triase harus digunakan dalam semua pengaturan. Anak-anak harus diprioritaskan sesuai dengan urgensi klinis yang objetif. 3.2. Trauma Masing-masing bagian mungkin memiliki kebijakan dengan mempersiapkan team yang lansung merespon pada pasien yang memenuhi kriteria tertentu. Namun kategori triase harus dialokasikan sesuai dengan urgensi klinis mereka yang objektif. SKALA TRIASE AUSTRALIA : DESKRIPSI KATEGORI KATEGORI RESPON DESKRIPSI KATEGORI DESKRIPSI KLINIS STA (INDIKATIF) Kategori 1 Asesmen dan Segera mengancam Henti jantung penanganan segera nyawa Henti nafas Kondisi yang mengancam Risiko tinggi jalan nafas – kehidupan(atau gagal nafas menimbulkan risiko/ RR <10/mnt kerusakan besar) dan Distres nafas membutuhkan intervensi BP<80 (dewasa)atau sesegera mungkin anak/bayi shock berat Tidak respon atau respon dengan rangsang nyeri saja (GCS<9) Berlangsung kejang/ kejang berkepanjangan IV overdosis dan tidak responsive atau hipoventilasi Gangguan perilaku berat dengan ancaman kekerasan yang berbahaya Kategori 2 Asesmen dan Mengancam nyawa Risiko Airway mengancam penanganan dalam Kondisi pasien cukup nyawa- stridor parah atau 10 menit (Asesmen serius atau memburuk snoring dan penanganan bisa begitu cepat bahwa ada Gangguan pernafasan berat simultan) potensi ancaman terhadap Kompensasi peredaran hidup, atau kegagalan darah: sistem organ jika tidak - Lembap atau kulit diobati dalam kurun basah, perfusi waktu 10 menit dari berkurang kedatangan. Atau - HR<50 atau >150 pengobatan waktu kritis- (dewasa) dalam waktu pengobatan - Hipotensi dengan (mis: anti trombolisis) efek hemodinamik untuk membuat dampak - Kehilangan banyak yang signifikan pada hasil darah klinis tergantung pada Nyeri dada seperti serangan pengobatan dimulai dalam jantung beberapa menit dari Nyeri sangat berat kedatangan pasien di BSL <3mmol/l UGD. Atau rasa nyeri Mengantuk, penurunan yang sangat. respon sebab apapun (GCS<13) Akut hemiparesis, disfasia Demam dg tanda2 kelesuan Diduga meningococcemia Percikan asam/alkali pada mata (butuh irigasi) Multi trauma besar yang membutuhkan respon tim yang cepat dan terorganisir) trauma local berat- patah tulang besar, amputasi Riwayat berisiko tinggi: - Signifikan obat penenang atau beracun lainnya yg ditelan - Nyeri berat mis:PE, AAA atau kehamilan ektopik Perilaku psikiatrik: - Kekerasan/agresif - Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain - Agitasi yang berat atau agresi Kategori 3 Pengkajian dan Harapan hidup potensial Hipertensi berat perawatan mulai Kondisi pasien dapat Kehilangan darah cukup dalam 30 menit meningkatkan morbiditas banyak- berbagai penyebab atau mengancam nyawa Sesak nafas cukup berat jika pengobatan tidak SpO2 90-95% dimulai dalam waktu 30 BSL > 16 mmol UI menit dari kedatangan. Kejang Setiap demam karena imunokompromise mis:tumor/ kanker, pemakaian steroid lama Muntah sering+ dehidrasi Cedera kepala sedang dengan LOC Nyeri sedang-berat, karena sebab apapun yang membutuhkan analgesi Nyeri dada non cardiac (sedang-berat) Nyeri perut tanpa risiko tinggi usia>65 thn Cedera ekstremitas- deformitas, luka robek besar, patah Anggota gerak pulsasi tidak teraba Trauma – riwayat risiko tinggi trauma Neonatus stabil Anak berisiko pelecehan/ dicurugai cedera non- kecelakaan Prilaku psikiatri: - Sangat tertekan, risiko merugikan diri - Akut psikotik - Agitasi , agresif - Kategori 4 Asesmen dan Kondisi pasien dapat Perdarahan sedang penanganan dalam mengancam nyawa atau Aspirasi benda asing tanpa waktu 60 menit berkembang ke distress nafas morbiditas yang Trauma dada tanpa nyeri iga signifikan jika asesmen tanpa distress nafas dan penanganan tidak Kesulitan menelan tanpa dilakukan dalam 60 menit distress nafas Atau Urgensi situasional Cedera kepala ringan tanpa Ada potensi merugikan kehilangan kesadaran hasil jika penaganan Nyeri sedang dengan waktu kritis tidak dimulai beberapa risikonya dalam waktu 1 jam Muntah atau diarae tanpa Atau Tingkat keparahan dehidrasi yang mungkin Inflamasi mata /benda asing memerlukan penanganan – normal visus dan kosultasi atau rawat Trauma ekstremitas ringan- inap sprain ankle, vulnus laserasi- vital sign normal-nyeri sedang Pembengkakan sendi Nonspesifik Abdominal pain Gangguan psikiatri: - Masalah kesehatan mental
Kategori 5 Asesmen dan Kurang mendesak Nyeri ringn tanpa risiko
penanganan dimulai Kondisi pasien kronis, Riwyat risiko rendah/ dalam waktu 120 gejala minimal, hasil asimptomatik menit klinis tidak sinifikan Penyakit dengan gejala berpengaruh terhadap ringan asesmen dan penanganan Kondisi risiko rendah yang tertunda hingga 2 dengan gejala ringan jam dari kedatangan Luka rinan- abrasi kecil, Atau masalah klinis laserasi ringan (tidak butuh administrative: review jahitan) hasil, resume medis, Kunjungan control: control pelayanan resep luka, ganti verban Imunisasi Perilaku/ Psikiatri: - Diketahui dengan gejala kronis - Krisis sosil, pasien dengan klinis baik