Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN KONSEP

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH


Oleh: Setiadi Sulaiman
Dosen Sejarah FIS UNJ

Abstrak
Dalam proses pembelajaran sejarah terdapat dua hal yaitu pengetahuan sejarah sebagai
bagian dari pengetahuan budaya dan pengetahuan sejarah sebagai bagian dari ilmu-ilmu
sosial. Konsep yang muncul dalam pembelajaran sejarah sebagai pengetahuan budaya
menggugah kesadaran kita, karena mengandung konsep budaya dan nilai, seperti pahlawan,
rela berkorban, persatuan bangsa, kemanusiaan, dan lain-lain. Pada sisi yang lain, dalam
memahami sejarah sebagai realitas kehidupan manusia yang kompleks perlu dimengerti
bahwa pengetahuan sejarah tersebut sebagai bagian dari ilmu sosial, sehingga realitas
kehidupan manusia bukan hanya faktor kronologi tanggal kejadian, nama-nama tokoh, dan
tempat/lokasi, tetapi seluruh interaksi yang melibatkan struktur dan individu serta komunitas
yang berlangsung secara berkesinambungan dalam rentangan waktu masa lalu hingga
kekinian,yang dapat dipahami secara utuh, dengan menggunakan berbagai konsep dalam
ilmu sosial.

Kata kunci:
Konsep, Pembelajaran Sejarah, Ilmu Sosial

Pendahuluan Kurikulum sejarah 2006


Pendidikan nasional ber- mengharapkan dari mata pelajaran
dasarkan Pancasila merupakan sejarah agar peserta didik (siswa)
amanat UUD 1945 untuk memiliki antara lain :
meningkatkan keimanan dan 1. Membangun kesadaran peserta
ketakwaan serta akhlak mulia dalam didik (siswa) tentang pentingnya
rangka mencerdaskan kehidupan ruang (tempat) dan waktu sebagai
bangsa yang dijalankan oleh Undang- proses dari masa lampau, masa kini
Undang No. 20 tahun 2003 tentang dan masa depan.
sistem pendidikan nasional. 2. Melatih daya kritis peserta didik
Dalam hubungannya dengan untuk memahami fakta sejarah
pendidikan nasional maka pelajaran secara benar dengan didasarkan
sejarah memiliki posisi strategis dalam pada pendekatan ilmiah dan
menelusuri identitas dan jati diri metodologi keilmuan.
bangsa, membentuk watak dan 3. Menumbuhkan apresiasi dan
peradaban bangsa yang bermartabat, penghargaan peserta didik terhadap
serta membentuk manusia Indonesia peninggalan sejarah sebagai bukti
untuk memiliki rasa kebangsaan dan peradaban bangsa Indonesia di
cinta tanah air. masa lampau.

Jurnal Sejarah Lontar 9 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


4. Menumbuhkan pemahaman peserta perjalanan sejarahnya, merupakan
didik terhadap proses terbentuknya pengalaman kolektif yang mencakup
bangsa Indonesia melalui sejarah pembagian dimensi kehidupan
yang panjang dan masih berproses komunitas bangsa Indonesia menuju
hingga masa kini dan masa yang satu titik kepribadian nasional.
akan datang. Pembentukan kepribadian nasional
5. Menumbuhkan kesadaran dalam dengan identitas dan jati diri bangsa
diri peserta didik sebagai bagian tidak akan terwujud tanpa
dari bangsa Indonesia yang dibangunkannya kesadaran sejarah
memiliki rasa bangga dan cinta sebagai sumber inspirasi dan aspirasi.
tanah air yang dapat Kepribadian nasional, identitas dan
diimplementasikan dalam berbagai jati diri berkembang melalui
bidang kehidupan, baik nasional pengalaman kolektif bangsa yaitu
maupun internasional proses sejarah. Melalui pemahaman
sejarah nasional akan memunculkan
Senada dengan apa yang kesadaran kolektif sebagai eksposisi
diharapkan oleh tujuan mata pelajaran nasionalisme kultural. Dalam hal ini
sejarah di kurikulum 2006,maka pelajaran sejarah nasional dengan
berbagai tulisan para pakar sejarah proses integrasi sebagai landasan
juga mengungkapkan bahwa fungsi pembelajarannya akan menjadi sarana
sejarah antara lain : bagi pendidikan intelektual,
1. Membangkitkan perhatian kepada pendidikan moral bangsa atau
sejarah tanah air pendidikan kesadaran diri kolektif dan
2. Mendapat inspirasi dari sejarah pendidikan civil society yang
yang diceritakan bertanggung jawab terhadap bangsa
3. Memupuk alam pikiran kearah dan negara.
proses berfikir sejarah Mengacu pada tujuan mata
4. Memberi pola kearah rasional dan pelajaran sejarah sesuai kurikulum,
kritis atas dasar faktual maka diharapkan kegiatan
5. Mengembangkan penghargaan pembelajaran di sekolah membangun
terhadap nilai-nilai kemanusiaan. kesadaran peserta didik tentang
konsep waktu dan ruang , melatih daya
Pada sisi yang lain sejarah kritis, menumbuhkan apresiasi
sebagai guru kehidupan akan terhadap peradaban Indonesia di masa
membuat orang bersikap arif dan lampau, sekaligus tumbuhnya
bijaksana, karena dengan mempelajari pemahaman dan kesadaran terhadap
sejarah orang dapat menghindari proses terbentuknya bangsa Indonesia,
kegagalan dan kesalahan yang pernah dan melahirkan kebanggaan terhadap
dilakukan sebelumnya serta bangsa dan negara serta sikap cinta
menemukan sumber-sumber baru tanah air. Dengan demikian transfer
untuk merumuskan visi masa depan. pengetahuan sejarah di dalam proses
Menumbuhkan pemahaman pembelajaran dimaknai sebagai
peserta didik terhadap proses wahana pewarisan nilai, baik nilai
terbentuknya bangsa Indonesia dalam keunggulan masa lampau maupun

Jurnal Sejarah Lontar 10 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


nilai buruk dan lembaran hitam dalam menjadi wahana bagi penanaman nilai
perjalanan sejarah kehidupan bangsa, moral,semangat kebangsaan dan
sehingga pemahaman terhadap proses wawasan kepribadian bangsa yang
sejarah bangsanya membutuhkan kokoh,berorientasi kemasa depan dan
kesadaran terhadap identitas dan jati sikap mandiri,melalui pemahaman
diri bangsa, ketika dikaitkan dengan substansi dan model pembelajaran
kebermaknaan kehidupan di masa sejarah yang mengembangkan materi
kini. pengetahuan sejarah untuk mencapai
Pada sisi yang lain juga tujuan yang diharapkan pada mata
diharapkan peserta didik memiliki pelajaran sejarah sesuai kurikulum.
daya berfikir kritis melalui Berangkat dari pemikiran
pengenalan terhadap disiplin ilmu tersebut diatas, perlu dilakukan
sejarah. Ini berarti pelajaran sejarah pengembangan bahan ajar dan juga
terkait dengan cara berpikir keilmuan, pengembangan model pembelajaran,
pemahaman terhadap berbagai yang diasumsikan dapat menjawab
peristiwa sejarah yang dianggap tujuan dan harapan yang diinginkan
penting menurut ilmu sejarah, dan dari kurikulum. Berdasarkan asumsi
keterampilan yang diperlukan dalam tersebut,maka tulisan ini coba
mempelajari sejarah. Oleh karena itu memberikan alternatif pengembangan
kualitas berpikir kronologis, bahan ajar dan model pembelajaran
pemahaman sejarah, kemampuan yang memposisikan sejarah ditengah-
analisis dan penafsiran sejarah, tengah konsep ilmu-ilmu sosial,
kemampuan penelitian sejarah, dengan menggunakan konsep ilmu-
kemampuan analisis isu dan ilmu sosial untuk melakukan
pengambilan keputusan, menjadi eksplanasi yang bersifat kronik,
bagian penting dalam proses deskriptif naratif dan analitis terhadap
pembelajaran sejarah. Dengan materi pelajaran sejarah yang tertuang
demikian pendidikan sejarah yang dalam silabus pada standart
berlangsung harus memperhatikan kompetensi dan kompetensi dasar
kondisi masyarakat yang ada di sekitar melalui sebuah model pendekatan
peserta didik, dapat mengkaji apa yang konsep dalam pembelajaran sejarah.
terjadi dan menerapkan apa yang Sehingga kualitas berfikir kronologis,
dipelajari dari materi pelajaran sejarah pemahaman terhadap peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari dimasa sejarah,kemampuan analisis dan
kini Pada dasarnya pengetahuan penafsiran sejarah sebagai bagian dari
sejarah yang disajikan dalam bentuk proses pembelajaran sejarah dapat
pelajaran sejarah mengungkapkan dimiliki oleh guru dan siswa.
bagaimana terjadinya peristiwa dan
proses terwujudnya kehidupan Pendekatan Konsep dalam
masyarakat,bangsa dan negara dari Pembelajaran sejarah
masa awal sampai kekinian,melalui Sejarah adalah ilmu tentang
penjelasan sejarah baik yang bersifat manusia dalam dimensi waktu dan
kronik,deskriptif naratif maupun tempat (ruang). Sejarah tidak
analitis. Ini berarti pelajaran sejarah mempelajari masa lampau sebagai

Jurnal Sejarah Lontar 11 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


objek studinya, tetapi ilmu sejarah Konsep-konsep yang digunakan
mempelajari sumber-sumber sejarah untuk eksplanasi dalam bahan ajar
atau peninggalan dari masa lampau sejarah tersebut, diambil dari disiplin
seperti dokumen, arsip, catatan, dan ilmu sosial seperti Antropologi,
informasi serta kesaksian lisan. Dalam Sosiologi, Politik, Ekonomi, Geografi,
proses pembelajaran di sekolah terkait dan Psikologi Sosial, namun tetap
dengan materi pelajaran sejarah dapat dalam kerangka disiplin ilmu sejarah.
dilihat pada dua hal yaitu pengetahuan Konsep adalah pengertian yang
sejarah sebagai bagian dari menunjuk pada sesuatu, fakta
pengetahuan budaya dan pengetahuan dipahami dengan merupakan
sejarah sebagai bagian dari ilmu-ilmu pedoman dalam memilih fakta yang
social. Berbagai topik materi sejarah dijadikan sasaran perhatian. Konsep
yang diajarkan di sekolah sarat juga memungkinkan pengelompokan
dengan keunikan, nilai-nilai budaya fakta yang terpisah satu dengan yang
kelompok, golongan ataupun ideologi lain dan konsep juga menghubungkan
yang mewarnai sejarah yang diajarkan, fakta-fakta tertentu satu dengan yang
sehingga Sam Winerbung menyatakan lain sehingga menjadi satu deskripsi
bahwa “sejarah memperluas konsep penjelasan ,sehingga mempermudah
dan pemahaman kita mengenai apa pemahaman kita terhadap rangkaian
artinya menjadi manusia.” peristiwa di masa lalu, jiwa jaman saat
Konsep yang muncul dalam itu, serta apa dan mengapa peristiwa
pembelajaran sejarah sebagai itu terjadi. Sebagai contoh karya Denys
pengetahuan budaya menggugah Lombard yang berjudul Nusa Jawa;
kesadaran kita, karena mengandung Silang Budaya, dapat dilihat dan
konsep budaya dan nilai, seperti dipahami melalui konsep struktur dan
pahlawan, rela berkorban, persatuan peristiwa. Penulisan sejarah yang
bangsa, kemanusiaan, dan lain-lain. dilakukan oleh Lombard bergerak
Pada sisi yang lain, dalam memahami mundur,dari masa yang lebih pada
sejarah sebagai realitas kehidupan kekinian mundur pada masa yang
manusia yang kompleks perlu lebih tua dan kuno,dimulai dari jilid 1
dimengerti bahwa pengetahuan tentang batas-batas pengaruh Barat,
sejarah tersebut sebagai bagian dari mundur ke jilid 2 tentang jaringan
ilmu sosial, sehingga realitas Asia (Pengaruh Islam dan Cina)
kehidupan manusia bukan hanya mundur lagi di jilid 3 mengenai batas
faktor kronologi tanggal kejadian, –batas kerajaan konsentris yang
nama-nama tokoh, dan tempat/lokasi, mendapat pengaruh “Indianisasi”.
tetapi seluruh interaksi yang Dengan demikian berbagai konsep
melibatkan struktur dan individu serta struktur, peristiwa, waktu , ruang fisik
komunitas yang berlangsung secara dan sosial, nilai dan transformasi
berkesinambungan dalam rentangan budaya dan sosial,kekuasaan dan
waktu masa lalu hingga kekinian,yang otoritas, konflik, norma, nilai,
dapat dipahami secara utuh, dengan interaksi, enkulturasi dan akulturasi
menggunakan berbagai konsep dalam budaya, barang dan jasa serta saling
ilmu sosial. ketergantungan secara ekonomi,

Jurnal Sejarah Lontar 12 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


tampak terlihat jelas pada tulisan pemikiran yang dalam” tentang
tersebut, dengan berbagai situasi sejarah tertentu”.
kompleksitas kondisi yang ada pada 5. Kemampuan menjawab pertanyaan
jaman itu, melalui penggunaan konsep berdasarkan fakta tentang tokoh
dari berbagai disiplin ilmu sosial. dan peristiwa sejarah.
Tantangan bagi siswa dan guru Apa yang diungkapkan dari
pada saat ini ,sangat terkait dengan hasil penelitian ini menggambarkan
strategi pembelajaran untuk membaca sebuah kesadaran yang dalam, bahwa
teks sejarah, karena sejarah perlunya para pengajar sejarah di
berhubungan dengan dokumen masa sekolah dan pengambil kebijakan
lampau. Ini berarti bukan hanya pendidikan,menyadari bahwa masalah
membaca teks tetapi juga dapat berfikir sejarah mengandung implikasi
mengetahui dan menafsirkan isi teks yang luas dan mendalam,bukan hanya
tersebut dengan baik. Pada taraf posisi mata pelajaran sejarah di
kognitif tingkat tinggi,pembacaan teks kurikulum.Sejarah memberikan
dapat pula menimbulkan kearifan inspirasi yang kompleks,dan masalah
dalam diri siswa sebagai suatu proses yang kaya dengan nuansa
berfikir historis yang mempertanyakan kehidupan,sebagaimana kita temukan
isi teks melalui berbagai konsep yang dalam kehidupan sehari-hari pada
terdapat di dalam teks. Bell dan David dunia sosial.
F.Mc Collum memaparkan hasil Dalam menangani masalah-
penelitian empirisnya tentang berbagai masalah itu, usaha revitalisasi
cara pemahaman sejarah dapat di ukur pendidikan sejarah perlu dilakukan.
antara lain; Asvi Warman Adam menyarankan
1. Kemampuan memahami peristiwa intensifikasi dengan cara “...
masa sekarang berdasarkan masa melakukan “siasat” dengan pemusatan
lalu. perhatian kepada aspek yang relevan
2. Kemampuan menyeleksi dan yang diprioritaskan, difokuskan pada
mengklasifikasi hasil dari dokumen penanaman identitas kebangsaan...”.
– berita surat kabar, isu-isu, desas- Djoko surjo menyatakan pembelajaran
desus, serangan partisan, uraian sejarah di SMA perlu dikembangkan
sejarah masa kini dan membangun bahan ajar dengan pendekatan yang
”dari semua materi ini uraian yang bersifat “historis sosiologis” yaitu
jelas dan rasional” mengenai apa pengembangan bahan ajar yang
yang telah terjadi. Ini sangat menekankan pada kerangka
penting karena it is the goal of konseptual yang bersifat historis,
many ”able and earnest college faktual, prosesual dan struktural.
teachers of history”. Sehingga penyajian bahan ajar perlu
3. Kemampuan menghayati dan diletakan dalam latar (setting)
berempati pada uraian sejarah. historis,yaitu berupa lingkup temporal
4. “Jawaban berdasarkan analisis yang bersifat diakronik (prosesual)
yang komprehensif dan cermat dan juga dalam latar sinkronik
serta kritis atas” pertanyaan- (struktural) ,dengan mencakup
pertanyaan yang bersifat menuntut dimensi politik, ekonomi, sosial dan

Jurnal Sejarah Lontar 13 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


budaya. Kemajuan teknologi komputer mengembangkan peserta didik...”,
dan informasi memungkinkan untuk maka pembelajaran sejarah menjadi
dilakukan rekayasa dalam tanggungjawab guru sebagai pembuat
perencanaan desain pembelajaran rencana yang sadar pada tujuan
untuk memudahkan pembelajaran, pembelajaran yakni dengan mengubah
termasuk sejarah. Rekayasa teknologi strategi agar pembelajaran sejarah
untuk pembelajaran memiliki mengalami perubahan dari
implikasi yang positif diantaranya membosankan menjadi menarik dan
dalam bentuk desain media menyenangkan. Perubahan strategi
pembelajaran dan bahan ajar dengan pembelajaran menyangkut komponen
berbagai sumber belajar yang metode, media dan sumber belajar
bervariasi. secara koheren menjadi penentu
Inovasi dalam pengembangan keberhasilan pencapaian tujuan
materi bahan ajar menjadi kebutuhan pendidikan yang ditetapkan.
mendesak, tetapi belum banyak Dengan hal tersebut kita dapat
dilakukan. Kejenuhan siswa dalam melihat kedudukan ilmu sejarah di
mempelajari sejarah dapat diatasi tengah konsep ilmu sosial yang
antara lain dengan melakukan inovasi menggambarkan keterhubungan
dalam mendesain serta menghasilkan berbagai konsep ilmu sosial dengan
sumber dan materi bahan ajar yang eksplanasi peristiwa sejarah,sesuai
membangkitkan motivasi dan minat dengan tujuan pendidikan dan tujuan
belajar sejarah. Bahan ajar yang pembelajaran sejarah,agar penjelasan
dibutuhkan adalah materi bahan ajar peristiwa sejarah di dalam uraian
sejarah yang menarik dan bahan ajar sejarah dapat memenuhi
menyenangkan sesuai dengan format dimensi masalalu, masa kini dan masa
silabus dikurikulum,namun bersifat depan. Hal ini dapat terlihat pada
“historis sosiologis” yang disajikan kerangka konsep dibawah ini.
melalui pendekatan konsep agar
mencapai tujuan mata pelajaran
sejarah sesuai kurikulum. OLITIK
trol

Berkaitan dengan hal tersebut,


perlu dilakukan inovasi dalam
kegiatan pembelajaran sejarah, agar
Politi
apa yang telah dikemukakan diatas stem P

EOGR
dapat dilaksanakan pada tataran
praksis. Guru sejarah perlu EKONOMI
Kelangkaan
memfokuskan pada upaya merangsang
ungan
daya tarik siswa pada mata pelajaran
sejarah. Menyimak arti pendidikan
yang tertuang dalam undang-undang
sistem pendidikan nasional bahwa Konsep Sejarah dalam Kerangka
pendidikan adalah “... usaha sadar konsep Ilmu – ilmu Sosial
terencana untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang dapat

Jurnal Sejarah Lontar 14 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


Berdasarkan beberapa contoh informasi, dan pemanfaatan informasi
konsep yang melingkari disiplin ilmu dengan menggunakan konsep dalam
sejarah dan uraian terdahulu tentang pengetahuan budaya dan konsep-
konsep, memberikan suatu wawasan konsep dalam ilmu sosial.
pada kita, bahwa memahami fakta Menurut Ausubel factor
sejarah yang ditulis oleh para terpenting yang mempengaruhi belajar
sejarawan atau penulis buku pelajaran adalah apa yang telah diketahui oleh
sejarah yang memuat berbagai siswa sebelumnya. Dengan demikian
peristiwa pada kurun waktu yang terjadinya belajar bermakna pada diri
berbeda, berbagai aspek kehidupan siswa terkait dengan apa yang telah
yang berbeda, dapat terjalin secara diketahui siswa sebelumnya atau pada
utuh dan jelas jika menggunakan struktur kognitif siswa sehingga
konsep-konsep yang ada pada berbagai kegiatan mencari informasi berupa
disiplin ilmu sosial. konsep pengetahuan budaya ataupun
Pengetahuan sejarah yang konsep sosial sangat memperlukan
disajikan dalam bentuk pelajaran kemapuan belajar mencari sumber,
sejarah memiliki konsep-konsep yang menentukan konsep-konsep yang
dapat diambil dari beberapa displin dipilih dan relevan dengan topik
ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, materi akan memberikan pengetahuan
politik dan geografi serta psikologi sejarah yang lebih utuh.
sosial. Pada kegiatan pemahaman
Proses pembelajaran informasi siswa dapat memilih dari
melibatkan semua unsur pelaksanaan informasi yang ada melalui berbagai
pendidikan, peserta pendidikan, sumber untuk mengidentifikasi yang
kurikulum, kondisi belajar dan mana fakta, konsep dan generalisasi,
kebijakan pendidikan, proses nilai dan sebagainya melalui tugas
pembelajaran yang dikehendaki oleh laporan terhadap suatu topik tertentu
kurikulum sejarah berbasis yang merupakan indikator yang harus
kompetensi di mulai dari penyusunan dipahami dari kompetensi dasar yang
silabus oleh guru yang dikembangkan harus dicapai. Jika belum tuntas harus
menjadi proses pembelajaran. dilakukan proses diskusi yang
Menurut S. Hasan Setiap disupervisi guru agar dapat berlanjut
proses pembelajaran yang berkenaan pada materi berikutnya.
dengan kompetensi terdiri atas Kegiatan penggunaan informasi
kegiatan : adalah kegiatan menerapkan apa yang
1. Pencarian informasi sudah dipahami dalam konteks baru
2. Pemahaman informasi dalam topik yang baru, dalam konteks
3. Penggunaan informasi ini pembelajaran sejarah terkait
4. Pemanfaatan informasi dengan berbagai keadaan dan masalah
yang terjadi dimasyarakat. Pada
Selanjutnya pendekatan konsep kegiatan pemanfaatan informasi
dalam pembelajaran sejarah mengacu merupakan kegiatan yang tertinggi
pada pencairan informasi, agar peserta didik dapat
pemahaman informasi, penggunaan mengembangkan jati dirinya, di tahap

Jurnal Sejarah Lontar 15 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


ini peserta didik memanfaatkan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
informasi berdasarkan inisiatif dan 2.menganalisis 2.1 menganalisis
perkembangan bangsa perkembangan pengaruh
kreatifitas mereka. Pada tingkat SMA
Indonesia sejak barat dan perubahan
mata pelajaran Sejarah memiliki masuknya pengaruh ekonomi, demografi
wawasan, unit sasaran dan pendekatan barat sampai dengan akan kehhidupan sosial
sebagaimana tersusun di bawah ini: pendudukan Jepang. budaya masyarakat di
Indonesia pada masa
kolonial.
Mata Pelajaran Sejarah1
2.2 meganlisis hubungan
Satuan Wawasan Unit Pendek antara perkembangan
Pendidikan sasara atan paham-paham baur dan
n transforasi sosial dengan
SMA Kritis / logis Nasional Historis kesadaran dan
Internasi Sosiologis pergerakan kebangsaan.
onal Diakronik 2.3 menganalsis proses
Eventual Sinkronik interaksi Indonesia-
(peristiw Ilmu sosial Jeang da dampak
a) Interdisipl pendudukan militer
Prosesua iner Jepang terhadap
l Tematis kehidupan masyarakat di
Rasional Indonesia.
Kausal 3. menganalisis sejarah 3.1 membedakan
Perubah dunia yang pengaruh Revolusi
an mempengaruhi sejarah Perancis, Revolusi
Struktur bangsa Indonesia dari Amerika dan Revolusi
al
abad ke 18 sampai abad Rusia terhadap
Kultural
ke 20. pergerakan nasional
Indonesia.
Pada kegiatan pembelajaran 3.2 menganalisis
dengan pendekatan konsep mengacu pengaruh revolusi
pada wawasan kritis dan logis dengan industri di Eropa
terhadap perubahan
berbagai unit sasaran Nasional,
sosial, ekonomi, dan
Internasional, Eventual (peristiwa), politik di Indnesia.
Prosesual, Rasional, Kausal,
Perubahan, Struktural dan Kultural. Berdasarkan standar kompe-
Dengan menggunakan pendekatan tensi dan kompetensi dasar yang harus
Historis, Sosiologis, Diakronik, diperoleh peseta didik, dapat diberikan
Sinkronik, Ilmu sosial, Interdisipliner tugas untuk mengembangkan konsep
dan Tematis. Selanjutnya contoh yang dipilih guru dalam kerangka
strategi pembelajaran dengan kompetensi dasar, dalam hal ini guru
pendekatan konsep dapat dilihat dari memberikan satu konsep perubahan.
kegiatan pembelajaran pada program Para siswa tahu bahwa di
pembelajaran IPS kelas XI. sekitar lingkungan fisik dan sosial
mereka berubah dalam perjalanan
kurun waktu yang dilaluinya. Hal ini
1
Djoko, Suryo, 1991. Pengembangan Kajian tentu menjadi penting bagi mereka
Sejarah Dalam Kurikulum SLTA, Makalah Pada
Seminar Pengembangan Bahan Pengajaran Sejarah untuk mengetahui faktor yang
Dan Antropologi di SLTA 30 Mei 1991.

Jurnal Sejarah Lontar 16 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


menyebabkannya, bagaimana me- jaringan pohon yang akan
nyesuaikan dan menerima perubahan. menggambarkan konsep informasi,
Berkaitan dengan hal ini dapat pula sebab akibat, hierarki dan
digunakan data statistik untuk jalinan/jaringan hubungan antar
mendukung perubahan factual yang konsep berdasarkan konsep
terjadi dari berbagai peristiwa sejarah. perubahan guna menganalisis
Pada sisi yang lain kegiatan perkembangan pengaruh barat dan
pembelajaran ini dapat pula perubahan ekonomi, demografi,
mengembangkan konsep-konsep dan kehiduapn sosial budaya
dalam ilmu sosial lainnya, agar masyarakat di Indonesia pada
membantu siswa mengerti dan paham masa kolonial dengan mencari,
terhadap dinamika budaya yang memahami, menggunakan dan
berlangsung dan perubahan sosial memanfaatkan informasi dari
yang menyertainya. berbagai disiplin ilmu sosial guna
Berikut ini contoh tugas bagi siswa: menggambarkan secara lebih
1. Siswa mencari, memahami, lengkap proses sejarah yang
menggunakan dan memanfaatkan berlangsung dimasa kolonial
informasi tentang perubahan yang tersebut.
berhubungan langsung 3. Siswa secara kelompok membuat
dilingkungan keluarganya, melalui deskripsi dan ekplanasi tentang
berbagai foto kanak-kanak yang hubungan antara paham-paham
berbeda dan kegiatan aktifitas yang baru dan transformasi sosial yang
berbeda pada kurun waktu yang berlangsung dengan kesadaran
berbeda, kemudian mereka akan identitas, komunitas, etnis
menceritakan melalui laporan dan keunikan etnisitas serta
tentang berbagai perbedaan sejak kesadaran akan identitas nasional
awal kanak-kanak sampai akhir dan pergerakan nasional
secara lengkap sesuai proses dan kebangsaan, dengan menggunakan
prosedur penelitian sejarah yang kerangka konsep ilmu-ilmu sosial,
mereka peroleh di kelas X sehingga berdasarkan informasi
diperoleh pemahaman, bagaimana penegtahuan sejarah dari buku
mereka semua mengalami pelajaran dan buku-buku karya
perbedaan melalui konsep sejarawan yang terkait dengan
perubahan. topik tugas.
2. Siswa diminta membentuk 4. Siswa ditugaskan membuat
kelompok kerja, kemudian setiap perbandingan dalam berbagai
kelompok harus mencari berbagai aspek, tentang peran dan posisi
sumber informasi dan berbagai perempuan pada dekade akhir
dokumen, buku naskah penelitian, tahun 1800 dengan posisi dan
informasi internet dan lain-lain. peran perempuan pada era
Berdasarkan informasi yang sekarang ini, dari berbagai sumber
diperoleh mereka mendiskusikan sejarah.
dalam kelompok untuk menyusun 5. Siswa secara berkelompok
/membuat peta konsep model ditugaskan membuat deskripsi dan

Jurnal Sejarah Lontar 17 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


eksplanasi berupa identifikasi  Konsep Proklamasi berarti sebuah
tentang kebudayaaan masyarakat pernyataan kemerdekaan
di berbagai wilayah Indonesia pada
1800-an dan kebudayaan  Konsep Orde Baru memiliki
masyarakat di berbagai daerah pengertiaan sebagai Tatanan
wilayah Indonesia sekarang ini. politik/ pemerintahan

Model strategi pembelajaran Kompetensi Dasar : Menganalisis


seperti ini dapat juga dengan Peristiwa sekitar Proklamasi 17
menggunakan konsep-konsep yang Agustus 1945 dan pembentukan
ada pada disiplin ilmu sejarah atau pemerintahan Indonesia
imu sosial lainnya seperti ;
kepemimpinan, konflik, revolusi,  Konsep yang  Konsep yang
nasionalisme, kerjasama dan lain-lain. ditanamkan ditanamkan
Pada contoh yang lain kegiatan (kognitif) (afektif)
pembelajaran tersebut dapat pula 1. Kesinambungan 1. Persatuan,
dilakukan pada mata pelajaran kelas 2. Perubahan Musyawarah
XII IPS semester I. 3. Ruang dan waktu 2. Kesadaran sejarah
4. Penjajahan 3. Patriotisme dan
Mata pelajaran Sejarah Kelas XII 5. Konflik nasionalisme
IPS semester I 6. Revolusi 4. Rasional, arif, bijak
Standar Kompetensi : 7. Perjuangan 5. Motivasi –
Menganalisis perjuangan bangsa 8. Politik Kerjasama
9. Lembaga/institusi 6. Apresiasi dan
Indonesia sejak proklamasi hingga
10. Negara penghargaan
lahirnya Orde Baru
11. Kemerdekaan 7. Nilai perjuangan
 Yang dimaksud dengan
12. Proses sejarah 8. Rela berkorban
menganalisis pada standart
bangsa 9. Identitas dan
kompetensi ini adalah : Membuat
13. Identitas Nasional jatidir
kritik literatur , Membedakan fakta
Indonesia 10. Keberanian
dari interpretasi dan opini ,
14. Identitas dan jati diri 11. Berpikir strategis
Menghubungkan , Memilih sesuai
15. Peran 12. Kepemimpinan
konteks , Mengenali kesalahan
16. Saling 13. Rasa percaya diri
logika
ketergantungan 14. integritas
 Konsep perjuangan, pengertiannya 15. Kemampuan
adalah Sikap dan tindakan dalam komunikasi
mencapai sesuatu baik individu 16. Kemampuan
ataupun sekelompok orang, pada negosiasi
berbagai aspek kehidupan sosial,
politik, ekonomi, budaya. Materi Pembelajaran
Peristiwa Sekitar Proklamasi 17
 Konsep Bangsa Indonesia, Agustus 1945 dan pembentukan
pengertiannya adalah proses pemerintahan.
menjadi dari berbagai etnik dan ras

Jurnal Sejarah Lontar 18 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


a. Proses Persiapan Kemerdekaan • Sidang PPKI dalam menata
Indonesia kelembagaan negara RI dan
birokrasi pemerintahan
 Uraian Materi
• Dinamika perjuangan pemerintahan
• Jalinan pemikiran pergerakan
dan masyarakat dalam menegakkan
nasional dengan Proklamasi 17 kedaulatan NKRI
Agustus 1945
• Kehidupan politik, ekonomi dan
• Pembentukan BPUPKI 1 Maret 1945
budaya masyarakat pada awal
dan sidang tanggal 29 Mei s/d 1 kemerdekaan.
Juni 1945 tentang dasar negara
 Kegiatan Pembelajaran :
• Panitia sembilan dan Piagam Menganalisis pembentukan dan
Jakarta, dan terbentuknya PPKI penataan lembaga negara serta
pada tanggal 7 Agustus 1945 birokrasi pemerintahan pada
• Peristiwa Rengasdengklok dan kehidupan politik, sosial, ekonomi
Musyawarah perumusan naskah dan budaya di awal kemerdekaan
Proklamasi melalui kajian pustaka dan tugas
terstruktur.
• Pidato Soekarno dan Proklamasi
serta Makna Proklamasi secara  Indikator pembelajaran :
Nasional dan Internasional Menghubungkan ketetapan sidang
PPKI dalam menata lembaga negara
 Kegiatan Pembelajaran : dengan dinamika masyarakat saat
Menerapkan dan menganalisis menegakkan kedaulatan NKRI di
proses persiapan kemerdekaan awal kemerdekaan
Indonesia melalui studi pustaka,
diskusi kelompok dan presentasi  Mengkritisi kehidupan politik,
paper. sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat
 Indikator Pembelajaran :
Menggunakan konsep dan prosedur Penutup
penelitian sejarah untuk Demikianlah berbagai uraian
menghubungkan berbagai fakta tentang pengembangan materi sejarah
historis pada masa pergerakan yang terdapat dalam kurikulum
nasional s/d Proklamasi menjadi melalui pendekatan konsep dalam
satu unit analisa dalam kerangka pembelajaran sejarah, dengan ilustrasi
kehidupan berbangsa dan bernegara pengembangan standart kompetensi
dan kompetensi dasar pada kelas XI
b. Pembentukan, Penataan lembaga IPS dan kelas XII IPS yang dapat
negara dan birokrasi peme- dikembangkan oleh guru pada materi
rintahan RI, serta kehidupan sejarah yang lain.
politik, sosial, ekonomi dan budaya Sejarah memiliki posisi
pada masa awal kemerdekaan strategis dalam wahana pendidikan
bagi proses pengembangan kehidupan

Jurnal Sejarah Lontar 19 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


berbangsa dan bernegara. Secara pada mengubah struktur dasar cara
khusus punya peluang dalam berfikir kita yang kita gunakan untuk
memperkecil terejadinya disintegrasi memahami masa lalu.2 Ini berarti
bangsa tergantung pada pemilihan dalam mengajarkan sejarah, kita harus
konsep-konsep yang rasional sejalan masuk pada jiwa jaman saat itu dan
dengan konsep dasar ilmu sejarah dan memahami sesuai dengan nilai dan
wawasan, unit sasaran serta cara berfikir yang berkembang pada
pendekatan dalam mengajarkan periode tersebut, tetapi sekaligus kita
sejarah sebagaimana telah diuraikan juga harus melompat ke masa kini dan
sebelumnya. menggunakan kearifan untuk masuk
Tantangan yang ada dalam ke masa depan.
bidang studi sejarah menawarkan
bagaimana belajar berfikir dan Daftar Pustaka:
menanmkan kekuatan intelektual.
Sejarah tidak untuk dihapal seperti Buku
opini yang berkembang dimasyarkat, Dahar, Ratna Wilis, Teori- Teori Belajar,
namun berpikir sejarah memiliki nilai Jakarta: Erlangga. 1989.
tinggi dalam aktivits manusia. Hal ini Kartodirjo, Sartono, Pemikiran Dan
dikarenakan manusia memiliki Perkembangan Historiografi
kesadaran sejarah sebagai bagian dari Indonesia, Jakarta ; Gramedia.
proses mewujufdka sejarah dan 1982.
dipengaruhi oleh sejarah. Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih
Semoga tuntutan untuk selalu Teknologi Pendidikan, Jakarta:
melaukan penyegaran dalam Kencana. 2007.
pembelajaran sejarah membuat siswa Sadeli, Lili M, dkk, Konsep Dasar Ilmu
menyenangi sejarah, mempunyai Pengetahuan Sosial Modul 1.3
wawasan sejarah dan memiliki Jakarta: Karunika Universitas
“kesadaran sejarah”. Sebagai bahan Terbuka. 1986.
renunggan barangkali ada baiknya Wineburg, Sam, Berfikir Historis Me
saya kutip kata-kata Sam Wineburg metakan Maa Depan Mengajarkan
dalam bukunya, Berfikir Historis Masa Lalu. Jakarta :Yayasan Obor
memetakan masa depan mengajarkan Indonesia 2006.
masa lalu diterbitkan oleh yayasan Dokumen
obor Indonesia. Standar Isi Dan Standar Kompetensi
Bahwa berpikir sejarah, dalam Lulusan Tingkatan Sekolah
bentuknya yang paling dalam, Menengah Atas Dan Madrasah
bukanlah suatu proses alami dan Aliyah Penerbit, Jakarta: PT
bahkan pula sesuatu yang muncul Binatama Raya. 2006.
begitu saja dari perkembangan Makalah
kejiwaan. Mampu berfikir sejarah, Bahtiar, Harsya W, Konsep Dan
mengharuskan kita berfikir sehari-hari Masalah, Makalah Pengajaran Ilmu
selama ini, dan inilah salah satu
mengapa jauh lebih mudah menghapal 2
Sam Wineburg, Berfikir Historis Memetakan Maa
nama-nama, tanggal dan kejadian dari Depan Mengajarkan Masa Lalu. (Jakarta :Yayasan
Obor Indonesia. 2006), hal.

Jurnal Sejarah Lontar 20 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012


Sejarah Di Perguruna Tinggi
Indonesia. Fakultas sastra
UI.Jakarta 1970
Hasan, S. Hamid, Kurikulum Pendidikan
Sejarah Berbasis Kompetensi, Makalah
Seminar Pendidikan Sejarah Jurusan
Sejarah UNJ 19
Mei 2008
Kartodirjo, Sartono, Ideologi Bangsa dan
Pendidikan Sejarah, Makalah Kongres
Nasional Sejarah, Ditjarahnitra Dirjen
Kebudayaan. Depdikbud. 1996
Suryo, Djoko, Pelajaran Sejarah yang baik,
Sebuah Catatan. Makalah pada
simposium pengajaran
sejarah, Direktorat sejarah dan nilai
tradisional,Dirjen Kebudayaan,
Depdikbud 8-11 Agustus
Pelabuhan Ratu, Sukabumi 1993
, Pengembangan Kajian Sejarah
Dalam Kurikulum SLTA, Makalah Pada
Seminar Pengembangan Bahan
Pengajaran Sejarah Dan
Antropologi di SLTA 30 Mei 1991.

Surat Kabar
Abbdulah, Taufik, Media Indonesia,
Renungan Seorang Sejarawan,
Minggu 3 Desember 1995
Laman
Asvi Warman Adam, “Menanamkan
Nasionalisme pada Era Orde Baru dan Era
Reformasi,” makalah yang disampaikan
dalam seminar sehari Membangun
Paradigma Baru Pendidikan Sejarah SMA
yang diadakan oleh Asosiasi Guru Sejarah
Indonesia dan Institut Sejarah Sosial
Indonesia dengan dukungan HIVO, Jakarta,
5 Maret 2010, Diunduh dari
www.sejarahsosial.org. Tanggal 3
Maret 2012 pukul 11.13 WIB

Jurnal Sejarah Lontar 21 Vol.9 No.1 januari-Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai