Anda di halaman 1dari 15

Teori – Teori Sosial Klasik

dalam Mengkaji Masyarakat


dan Sejarah Asia Tenggara
atau Indonesia

Kelompok VII
PUTRA BURHANUDIN NAZAR (18046170)
FARADIANA (18046106)
NISA LUTFIA HUSNA (18046117)
1. Pemikir dan Pemikiran Teoritis Terbentuknya Masyarakat
Asia Tenggara dan Sejaranya

Teori Ekonomi Ganda (Dualistic Economics)

Dr.J.H.Boeke (1953)

teknik-teknik
jiwa sosial
yang
(social spirit) mendukungnya
bentuk-bentuk
organisasi
Menurut Boeke, teori masyarakat ganda sebenarnya
berasal dari tiga ekonomi yang menjadi satu:

Teori masyarakat Pra-Kapitalis, yang biasanya disebut


ekonomi primitive

Teori masyarakat Kapitalis atau teori masyarakat


sosialis

teori ekonomi dari hubungan antara dua sistem yang


berbeda dalam satu
Teori Mentalitas
Koentjoroningrat hampir memiliki konsep serupa seperti apa yang
dikemukakan olah Boeko (Koentjoroningrat, 1969:11) yaitu:

Even if perhaps we don’t wish to go along with his


pessimism, and don’t want to pose that the Indonesian
peasantry will never advance their economy, still we mast
admit that the mantal attitude like those submitted by
Boeke, up to a certain point, indeed exist in the
Indonesian population.
Plural Societies
Konsep ini lebih menitikberatkan dari berlakunya teori ‘social
stratification’ yang kemudian dikembangkan dalam modelnya
yang amat beragam dan bertumpang tindih.
untuk mengatasi masalah kemajemukan masyarakat yang
berimplikasi kepada dinamika perubahan masyarakat di asia,
maka adanya unsur-unsur dalam proses pembangunan yaitu:

Caste Nasionalism

Law Federalism
Loosely Struktured Social System

Hilangnya stuktur sistem social dalam


masyarakat asli, terlihat dalam indicator
perilaku social yang meliputi berbagai
hubungan antara berbagai lembaga-
lembaga tradisional yang ada dalam
susunan masyarakat
Involusi

Pemikiran tentang involusi pertanian adalah


merupakan sejarah social ekonomi di Pulau
Jawa yang secara sistematis menjelaskan
kesulitan-kesulitan pemerintah Indonesia
ketika mulai lepas landas kepertumbuhan
ekonomi yang berlanjut atau lebih dikenal
sebagai sustained economic growth (1983).
Modernization, Industrialization dan
Pembangunan

Modernization

THEORY

Industrialization development
Perubahan Nilai dan Pola Perilaku
Perubahan perilaku masyarakat dari masyarakat transisi (dari
masyarakat agraris) ke masyarakat modern akan mengubah pola-pola
hubungan kerja secara keseluruhan.

Kepercayaan
Industri Perubahan
leluhur

Kuatnya Hubungan
Pendidikan Keluarga
Inti
2. Teori Kosmologi Asia Tenggara
(Von Heine Golderen)
Biografi Von Heine Geldern (16 Juli 1885 - 25/26 Mei
1968)
Karya yang dipilih:
Sebuah Survei Studi tentang Asia Tenggara di Universitas dan
Kolese Amerika (New York: East Indies Institute of America,
1943).

"Penelitian Prasejarah di Hindia Belanda," dalam P. Honig


dan F. Verdoorn (eds.), Ilmu Pengetahuan dan Ilmuwan di
Hindia Belanda (New York: Dewan untuk Hindia Belanda,
Surinam dan Curaçao, 1945). Cetak ulang: (New York:
Southeast Asia Institute, 1945), hlm. 129–167.

"Penelitian tentang Asia Tenggara: Masalah dan Saran,"


American Anthropologist (XLVIII), 1946, hlm. 149–174.

"Drum bernama Makalamau," di India Antigua. Volume


Studi Oriental Dipresentasikan kepada JP Vogel (Leyden:
EJ Brill, 1947), dan lain - lainnya.
* Teori Kosmologi Menurut Von Heine Golderen
Konsep penyelarasan antara makrokosmos dan
mikrokosmos di wujudkan dalam :
1. Hubungan antra Negara dan Jagad Raya
2. Ibu Kota sebagai Pusat Magis dari Kerajaan
3. Tempat Ibadah / Candi sebagai Gunung Meru
Mikrokosmos.
4. Peranan Kosmis dari Raja Istana dan
Pemerintahan
5. Perwujudan dan Legitimasi Raja sebagai Dewa.
3. Teori Hydrolic Society ( Karl
Wittfogel )
Biografi Karl Wittfogel (6 September 1896 - 25
Mei 1988)
Teori Hydrolic Society menurut Karl Wittfogel

Semua masyarakat agraris adalah masyarakat


berorganisasi negara yang sangat
terstratifikasi. Akan tetapi, seperti halnya
masyarakat agraris yang berbeda dalam cara
berorganisasi ekonomi dan sosial, demikian
pula mereka berbeda dalam struktur
negara.Banyak peradaban agraris ditandai oleh
bentuk negara yang sangat tersentralisasi,
birokrasi dan berkuasa secara intensif dimana
sangat tersuburnisasi terhadap suatu elit.
TERIMAKASIH SUDAH
MEMPERHATIKAN

Anda mungkin juga menyukai