Anda di halaman 1dari 19

Perspektif

dalam
Sosiologi!
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok
1. Cynthia Eka Pratiwi (195040100113032)
2. Dyah Ayu Nurdiyanti (195040100113035)
3. Rimalia Mustafidzah (195040100113039)
4. Prineke Putri Utami (195040107113007)
01 02
Teori Evolusionis Teori Interaksionisme
Simbolik

Table of
Contents
03 04
Teori Fungsionalis Teori Konflik
01
TEORI EVOLUSIONIS
Evolusionis merupakan perspektif yang digunakan pada teori
Evolusioner. Pada teori Evolusioner, setiap perubahan yang ada di
dalam masyarakat mengalami perkembangan atau mengalami
perubahan secara berturut-turut. Mulai adanya perubahan dari awal
yaitu adanya kepercayaan hingga terjadi perubahan karena
kepercayaan terhadap teknologi atau perkembangan teknologi yang
ada. Teori evolusionis berkembang dan berevolusi sesuai dengan
perkembangan zaman yang ada.
Pada teori Evolusioner, perubahan sosial
terjadi karena perubahan pada cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja,
pola pemikiran, dan perkembangan sosial.
TEORI
EVOLUSIONIS Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang
menimbulkan konflik karena perubahannya
berlangsung lambat dan cenderung tidak
disadari. Kepercayaan masyarakat
berkembang dan berubah beriringan dengan
waktu
Contoh: Urbanisasi

Masyarakat Perkembangan Terjadi


Bermukiman Di Teknologi dan Urbanisasi
Desa Sosiologi
02
TEORI
INTERAKSIONISME
SIMBOLIK
Interaksionisme simbolik adalah teori tentang
pemikirian atau asumsi masyarakat
berkomunikasi dengan lambang-lambang. Teori
ini sendiri menitik beratkan pada interaksi
sebagai cara belajar menginterpretasi serta
memberikan arti atau makna terhadap dunia
melalui interaksi dengan orang lain.
Terdapat tiga konsep utama dalam
interaksionisme simbolik antara lain:

Pentingnya Hubungan
makna bagi Pentingnya antara
perilaku konsep diri individu dan
manusia masyarakat

Contoh: Simbol pada Rambu-Rambu lalu lintas


telah dihadirkan dalam interaksi sosial
03
TEORI FUNGSIONALIS
Menggunakan perspeksi fungsionalis sebagai
kerangka pemahaman, berarti kita melihat
masyarakat sebagai suatu sistem di mana tiap
orang/pihak berperilaku atau bertindak sesuai
dengan peran atau fungsinya.
Alur Berpikir dalam teori
Fungsionalis
• Sistem ini bersifat stabil dan selalu mengandung
keseimbangan.

• Apabila terjadi perubahan (dalam suatu masyarakat)


memang mengganggu keseimbangan, namun hanya
bersifat sementara. Kemudian terjadi keseimbangan
lagi. Setiap kelompok atau lembaga dalam
masyarakat melaksanakan tugas tertentu dan terus-
menerus karena hal itu fungsional untuk kelestarian
dan keberadaan masyarakat itu.

• Contoh: Saat diterapkan sistem ekonomi Uang dalam


suatu masyarakat.
04 TEORI KONFLIK
Teori konflik sebagai subjek utama dalam pengembangan
masyarakat takan terlepas daripada perubahan sosial dan
hubungan sosial. Hal ini mengindikasikan bahwa sejatinya,
teori yang dikaji dalam tindakan ini memiliki unsur utama
ialah manusia dalam bermasyarakat.

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa


perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian
nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi
yang berbeda dengan kondisi semula.
Konflik yang terjadi dalam masyarakat disebabkan karena
adanya interaksi sosial yang telah dipengaruhi oleh struktur
sosial dan terdapat kepentingan-kepentingan kelompok
masing-masing didalamnya serta didominasi oleh
pengaruh-pengaruh lain seperti ekonomi, sosial dan
sebagainya.

Konflik memang tidak terpisahkan dalam kehidupan


masyarakat. Disisi lain, keberadaan konflik seharusnya
memang ada, guna membangun kesatuan yang lebih kokoh
dalam suatu kelompok.
2 JENIS TEORI KONFLIK :

DAY 4
Jupiter is the biggest
Konflik
planet in our Solar System
Konflik Kelas
Budaya Sosial
Contoh nyata teori konflik di masyarakat

Kemiskinan

Politik

Pengangguran

Buruh & majikan


THANKS

Anda mungkin juga menyukai