Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FORDIS M3 KB3

OLEH: MUHAMMAD FAHRY

Soal:

Silahkan Ibu/Bapak diskusikan M3KB3, dan jaablah pertanyaan berikut : 1). Uraikan
tentang manfaat latihan fisik terhadap berbagai aktivitas tubuh, 2). Uraikan tentang jenis -
jenis sistim energi dan berikan contoh masingp-masing pada aktivitas olahraga, 3).
Uraikan tentang prinsif-prinsif latihan dalam olahraga. 4). Apakah asam laktat dapat
diproses kembali menjadi energi.

Jawaban :

1. Manfaat latihan fisik secara teratur terhadap berbagai aktivitas tubuh diantaranya ialah
sebagai berikut ini :
a. Membiasakan diri dalam bergerak. Latihan fisik yang teratur dan terukur akan
membiasakan tubuh dalam melaksanakan aktivitas gerak.
b. Memperkuat tubuh. Selain membiasakan tubuh dalam bergerak latihan fisik
juga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tubuh.
c. Memperkuat jantung. Jantung sebenarnya tersusun dari serangkaian otot yang
bekerja bersama. Oleh sebab itu, latihan secara teratur akan meningkatkan
kinerja jantung itu sendiri. Dengan memperkuat otot jantung, maka kita akan
terhindar dari kemungkinan terserangnya penyakit jantung yang bisa
menyebabkan kematian.
d. Menjaga arteri dan vena supaya dapat bekerja dengan baik. Latihan fisik atau
olahraga dapat mengurangi jumlah kolesterol dan lemak berbahaya dalam
darah. Hal ini akan meningkatkan fleksibelitas dinding pembuluh darah, serta
akan membantu penurunan tekanan darah. Hal ini dapat membantu kita
mengurangi resiko terkena serangan jantung maupun penyakit stroke.
e. Memperkuat paru-paru. Olahraga dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi
paru terutama saat beraktivitas, sehingga akan lebih banyak oksigen yang
masuk ke dalam tubuh dan lebih banyak karbondioksida yang dikeluarkan dari
tubuh.

2. Jenis-jenis sistim energi:


a. Sistem Aerobik
Sistem energi aerobik menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP dan
untuk pembakaran pada otot. Latihan aerobik juga disebut latihan daya tahan.
Untuk kegiatan aerobik, perlu setidaknya tiga menit dalam durasi. Aktivitas
aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen
untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga juga akan
bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh seperti jantung, paru-
paru dan juga pembuluh darah untuk dapat mengangkut oksigen agar proses
pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas aerobik
biasanya merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah sampai sedang
yang dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang cukup lama. Contohnya
Dalam hal olahraga, aktivitas aerobik, seperti jogging atau berenang,
meningkatkan denyut jantung dan pernapasan, karena itu membangun daya
tahan. Selama latihan aerobik, tubuh mengubah oksigen menjadi energi
b. Sistem Anaerobik
Sistem energi anaerobik tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP.
Penggunakan sistem energi ini saat melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi
dengan cepat atau untuk kurang dari tiga menit. Salah satu alasan kegiatan
anaerobik tidak dapat dilakukan untuk waktu yang lama adalah bahwa asam
laktat menumpuk di otot. Aktivitas anaerobik biasanya akan membutuhkan
interval istirahat agar ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat
dilanjutkan kembali. Contohnya Dalam hal olahraga, aktivitas anaerobik, seperti
angkat besi, membangun otot melalui ledakan singkat kekuatan. Latihan intensitas
tinggi dapat memaksa tubuh dalam keadaan anaerobik.

3. Prinsif-prinsif latihan dalam olahraga:

a. Prinsip beban lebih (overload) : prinsip ini menjelaskan bahwa beban


latihan yang diberikan kepada atlet haruslah secara periodik dan progresif
ditingkatkan. Kalau beban latihan tidak pernah ditambah, maka berapa
lamapun dan berapa seringpun atlet berlatih, prestasi tak mungkin akan
meningkat.
b. Intensitas latihan : atlet haruslah dilatih melalui suatu program latihan yang
intensif dilandaskan pada prinsip overloadyang secara progresif
menambahkan beban kerja , jumlah pengulangan gerakan (repetisi), serta
kadar intensitas dari repetisi tersebut.
c. Kualitas latihan : intensitas latihan tidaklah cukup kalau latihan tidak
berkualitas atau bermutu. setiap latihan harus berisi dril-dril yang
bermanfaat, bermutu dan jelas arah serta tujuannya.
d. Variasi latihan : untuk mencegah kebosanan berlatih, pelatih harus kreatif
dan pandai mencari dan menerapkan variasi-variasi dalam latihan, misalnya
bentuk-bentuk permainan dengan bola, hiking, berlatih di pegunungan,
cross country, dsb.
e. Densitas latihan : densitas atau kerapnya latihan mengacu pada hubungan
yang dinyatakan antara kerja dan fase istirahat dalam latihan. Densitas
latihan yang cukup antara dua rangsangan latihan akan menjamin efisiensi
latihan sehingga menghindarkan atlet dari kelelahan yang berlebihan.
f. Volume latihan : volume latihan mengacu kepada kuantitas atau banyaknya
materi dan bentuk-bentuk latihan yang diberikan kepada atlet. Volume
latihan yang tinggi di tahap-tahap permulaan latihan merupakan faktor
determinan bagaimana atlet akan berkiprah di tahap-tahap akhir
pertandingan.
g. Prinsip over kompensasi : menganjurkan agar atlet pada waktu pertandingan
berada pada tahap overkompensasi, oleh karena pada tahap ini atlet
memiliki energi yang paling tinggi.
h. Prinsip perkembangan multilateral : menganjurkan agar anak usia dini
jangan terlalu cepat di spesialisasikan pada satu cabang olahraga, namun
dibebaskan untuk mengembangkan dirinya secara multilateral, baik fisik,
mental, maupun aspek sosial.
i. Prinsip spesifik : manfaat maksimal yang bisa diperoleh dari rangsangan
latihan hanya akan terjadi kalau rangsangan tersebut mirip dengan gerakan-
gerakan yang dilakukan dalam cabang olahraga yang ditekuninya.
j. Prinsip reversibility : kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita akan kembali
ke keadaan semula atau kondisi kita tidak akan meningkat.
k. Berpikir positif : hati kita positif maka perilaku kita juga akan berubah
menjadi positif, begitu pula sebaliknya.

4. Asam laktat merupakan zat yang dihasilkan akaibat dari aktivitas tubuh yg keras
tanpa diiringi pasokan oksigen yg cukup sehingga otot mengambil bahan bakar dari
glukosa yang disimpan tubuh. Pemecahan glukosa oleh tubuh menimbulkan
penumpukan asam laktat yang menimbulkan nyeri dan kelelahan. Asam laktat yang
menumpuk dalam tubuh akan diurai dan di keluarkan dari tubuh melalui hati. Jadi
kesimpulannya asam laktat tidak dapat diproses kembali menjadi energi.

Anda mungkin juga menyukai