SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTA CLARA MADIUN
Nomor : 846/RSSC/XI/2017
Tentang
Mengingat :
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Nomor : 1171/YPB-U/VIII/2014 tentang
Pengangkatan Jabatan Struktural (Direktur) RS. Santa Clara.
4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Nomor : 033/YPB-U/V/2017 tentang Struktur
Organisasi RS. Santa Clara Periode 1 Mei 2017 – 1 Mei 2020
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Madiun
Pada tanggal : 14 November 2017
Direktur,
DAFTAR ISI
Panduan Transportasi 2
Halaman Judul …………………………………………………………………………. i
BAB I
DEFINISI
Panduan Transportasi 3
1. Transportasi Pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut pasien/korban
dari tempat atau lokasi kejadian ke sarana kesehatan yang memadai dengan aman tanpa
memperberat keadaan pasien ke sarana kesehatan yang memadai.
2. Rujukan adalah penyerahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan
kesehatan lainnya.
3. System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-
balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
4. Pasien adalah orang yang menderita sakit, klien atau korban saat terjadi kecelakaan atau
bencana
7. Ambulance jenazah adalah kendaraan RS yang digunakan untuk mengantar jenazah dari
RS Santa Clara ke rumah atau ke tempat pemakaman.
8. Jasa Ambulance kontrak adalah penyedia jasa transport kendaraan dari luar RS Santa
Clara yang mengadakan kerjasama dengan RS Santa Clara dalam bentuk MoU.
10. Perawat Ambulance adalah tenaga kesehatan yang telah lulus sekolah perawat dan
memiliki ijazah keperawatan dan mempunyai sertifikat PPGD/BTCLS.
11. Dokter adalah tenaga kesehatan yang telah lulus ilmu kedokteran dan memilik ijazah dan
sudah mendapat pelatihan tentang transportasi ambulance gawat darurat dan
PPGD/BTCLS/ACLS.
BAB II
RUANGLINGKUP
Panduan Transportasi 4
A. RS Santa Clara memiliki 3 sarana transportasi Ambulance, yaitu :
2. Pemulangan pasien :
a. Pemulangan pasien rawat inap
Adalah proses mengantar pasien dari ruang perawatan di RS Santa Clara ke lokasi
atau rumah tempat tinggal pasien, agar pasien mendapatkan rawat lanjut di rumah.
b. Pemulangan pasien rawat jalan
Adalah proses menjemput dan antar pasien dari rumah ke Unit Rawat Jalan
kembali lagi ke rumah, atau mengantar pasien dari Unit Rawat Jalan kembali ke
rumah.
c. Pemulangan jenazah
Adalah proses pengiriman jenazah dari rumah sakit ke rumah, atau dari rumah
duka ke tempat pemakaman.
Panduan Transportasi 5
Dalam hal kondisi tertentu, selain dengan menggunakan Ambulance tersebut di atas
harus mendapatkan persetujuan dari pihak RS Santa Clara dan pasien/keluarga atau
penanggung jawab pasien, misal : kendaraan pribadi, milik keluarga atau teman pasien,
sepeda motor.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi pasien, dapat dipertimbangkan baik, buruk
atau risiko menggunakan kendaraan selain Ambulance.
Jika pasien/keluarga atau penanggung jawab pasien menolak untuk menggunakan
Ambulance RS Santa Clara, sedang kondisi pasien membutuhkan alat transportasi
tersebut, maka harus ada surat pernyataan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
dalam Inform Consent(Penolakan Tindakan Medik) dan dijabarkan dalam form Informasi
dan Komunikasi Harian.
BAB III
TATA LAKSANA
Proses untuk merujuk dan memulangkan pasien mencakup kriteria akan jenis
transportasi yang dibutuhkan pasien. Jenis transportasi bervariasi, mungkin dengan
Panduan Transportasi 6
Ambulance atau kendaraan lain milik RS Santa Clara, kendaraan milik keluarga atau teman.
Kendaraan yang dipilih tergantung kepada kondisi pasien.
Kendaraan milik RS Santa Clara harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan. RS Santa Clara
mengidentifikasi situasi transportasi yang mempunyai risiko terkena infeksi, dan menerapkan
strategi untuk mengurangi risiko tersebut. Kebutuhan medika mentosa dan perbekalan
lainnya di dalam kendaraan didasarkan kondisi pasiennya.
Jika kendaraan Ambulance bukan dari RS Santa Clara, pihak manajemen RS
mengadakan kontrak (MoU) dengan instansi/RS lain yang mempunyai standard dan
keamanan untuk pasien dan kendaraan tersebut.
A. Syarat Ambulance dan SDM untuk proses transport di RS Santa Clara adalah :
1. Kendaraan
Yang terpenting disini adalah :
penderita dapat terlentang
cukup luas untuk paling sedikit 1 penderita dan 1 petugas dapat bergerak leluasa
cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri dan infus dapat jalan
dapat melakukan komunikasi ke sentral komunikasi dan rumah sakit
identitas yang jelas sehingga mudah dibedakan dari Ambulance lain
Resusitasi :
– manual
– otomatik
– laringoskop
pipa endo / nasotracheal
tabung O2
Alat hisap/Suction
Obat-obat, infus, untuk resusitasi-stabilisasi
Balut, bidai
Tandu/Strecher
ECG/Monitor
Alat-alat medis ini dapat disederhanakan sesuai dengan kondisi kebutuhan. Tiap
Ambulance dapat berfungsi untuk penderita gawat darurat sehari-hari diperlengkapi
dengan peralatan medik dan medikamentosa sesuai kebutuhan, sebagai berikut :
Panduan Transportasi 7
ET No. 5,6,7
Laringoskop
Slang Oksigen Binasal
Tensimeter
Stetoskop
Mayo(guedel)
Tongue Spatel
Pispot dan urinal
Tabung Oksigen Ukuran Sedang
Suction Manual/automatic
Syring pump
Infus pump
Monitor Jantung
Spinal board pendek atau papan RJP
2. Obat-obat injeksi :
Adrenalin
Sulfas Atropin
Aminophyllin
Dexamethasone
Analgesik Antipiretik
Diazepam
Dextrose 40%
Lidocain
Dopamin
Antiemetik
Diuretik
3. Alkes :
Spuit 10 cc
Spuit 5 cc
Spuit 3 cc
Infus set
Blood set
Perban 10 cm
Perban 5 cm
NRM
Simple Mask
LMA no. 1,2,3
ET No. 5,6,7
Laringoskop
Slang Oksigen Binasal
Plester/Hypafix
IV. Catheter no. 18, 20, 22, 24.
Suction Catheter no. 14, 16, 18
Folley Catheter No. 8, 10, 14, 16
Hypafix set
Handscoon disposable
Suction tube no. 10, 11, 12
Urine bag
Gunting
Panduan Transportasi 8
4. Lain-lain :
Tissue
Pispot dan Urinal
Tas kresek
Tempat sampah
Petugas
Keterampilan yang Peralatan
Pasien Pendaming
dibutuhkan Utama
Minimal
Derajat 0 Asperkes/
Bantuan Hidup Dasar (BHD) Oksigen
(tua/delirium) Satpam
BHD
Perawat/Petugas
Pelatihan Tabung gas
yang Oksigen
Derajat 1 Pemberian obat-obatan
berpengalaman, Suction
Kenal akan tanda deteriorasi
Satpam
Ketrampilan trakeostomi dan suction
Pompa
infus
dengan
Baterei
Oksimetri
Dokter dan Semua ketrampilan di atas, dua tahun Semua
Derajat 2 Perawat pengalaman dalam perawatan intensif peralatan di
Asperkes, (oksigenasi, sungkup pernapasan, atas,
Satpam defibrillator, monitor) ditambah;
Monitor
EKG
Tensimeter
Defibrilator
JENIS
KETRAMPILAN
PETUGAS AMBULANCE &
NO PASIEN YANG
PENDAMPING PERALATAN
DIBUTUHKAN
UTAMA
Panduan Transportasi 10
3 DERAJAT 2 Perawat PK III/ICU Bantuan Hidup Ambulance
Dasar
Perawat Code Blue Emergency KIT
Diklat Code Blue
Dokter Alkes : monitor,
BTCLS/ATCLS infus pump,
syringe pump
Defibrilator jika
diperlukan
Dokter :
Pernah bertugas
di UGD/ ICU
minimal 6 bulan
Sudah lulus
diklat ATCLS
Sudah lulus
diklat Code Blue
Lanjutan
1. Lakukan pemeriksaan menyeluruh. Pastikan bahwa pasien yang sadar bisa bernafas
tanpa kesulitan setelah diletakan di atas tandu. Perhatikan jika pasien tidak sadar dan
menggunakan alat bantu jalan nafas (airway).
Panduan Transportasi 11
2. Amankan posisi tandu di dalam Ambulance. Pastikan selalu bahwa pasien dalam
posisi aman selama perjalanan ke rumah sakit.
5. Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap untuk dipindahkan ke Ambulance,
sesuaikan kekencangan tali pengikat sehingga dapat menahan pasien dengan aman.
6. Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung. Jika kondisi pasien
cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal board pendek atau
papan RJP di bawah matras sebelum Ambulance dijalankan.
Teknik pemindahan pada pasien termasuk dalam transport pasien, seperti pemindahan
pasien dari satu tempat ke tempat lain, baik menggunakan alat transport seperti
Ambulances, dan branker yang berguna sebagai pengangkut pasien gawat darurat.
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar oleh perawat. Pada pemindahan
pasien ke brankar menggunakan Easymove, yang ditarik untuk memindahkan pasien
dari tempat tidur ke branker. Brankar dan tempat tidur ditempatkan berdampingan
sehingga pasien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan
Easymove. Pemindahan pada pasien membutuhkan tiga orang penolong
Panduan Transportasi 12
Perawat menjelaskan prosedur terlebih dahulu pada pasien sebelum pemindahan.
Kursi ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan punggung kursi sejajar dengan
bagian kepala tempat tidur. Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama, ketika
memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda, perawat harus menggunakan
mekanika tubuh yang tepat.
b. Letakan tangan pasien yang dekat dengan perawat ke dada dan tangan yang jauh
dari perawat, sedikit kedapan badan pasien
c. Letakan kaki pasien yang terjauh dengan perawat menyilang di atas kaki yang
terdekat
2. Nilai beban yang akan diangkat secara bersama dan bila merasa tidak
mampu jangan dipaksakan
3. Ke-dua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit didepan kaki sedikit
sebelahnya
Panduan Transportasi 13
4. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat
6. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat. Bila terpaksa jarak
maksimal tangan dengan tubuh kita adalah 50 cm
Definisi pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau gagal pada satu atau
lebih sistem tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi.
Transport intra hospital pasien kritis harus mengikuti beberapa aturan, yaitu :
Informasi bahwa area tempat pasien akan dipindahkan telah siap untuk
menerima pasien tersebut serta membuat rencana terapi
Dokter yang bertugas harus menemani pasien dan komunikasi antar dokter
dan perawat juga harus terjalin mengenai situasi medis pasien
Panduan Transportasi 14
E. Transport Pasien Rujukan
Cara Merujuk
a. Derajat 0 :
Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang rawat biasa di unit
Rumah Sakit Santa Clara Madiun yang dituju, biasanya tidak perlu didampingi
oleh dokter.
b. Derajat 1 :
Pasien dengan resiko perburukan kondisi atau pasien yang sebelumnya menjalani
perawatan di ICU yang sudah mengalami perbaikan keadaan umum, dimana
membutuhkan ruangan perawatan biasa dengan saran dan dukungan tambahan
dari tim perawatan kritis; dapat didampingi oleh perawat, petugas Ambulance, dan
atau dokter (selama transfer).
c. Derajat 2 :
d. Derajat 3 :
3. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang proses, prosedur dan
alasan rujuk
Panduan Transportasi 15
4. Memberikan informasi pada tempat rujukan yang dituju, meliputi :
c. Konfirmasi sarana, fasilitas, ruang rawat, layanan lain dan dokter spesialis yang
dibutuhkan sesuai kondisi pasien
5. Persiapan pasien
c. Jalur Rujukan
F. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi merupakan bagian yang penting baik dalam proses penanganan
bencana maupun pertolongan pada klien dengan gawat darurat.
– Telephone/Handphone
– Radio
Rumah Sakit Santa Clara hanya menggunakan alat komunikasi dengan telephone dan
handphone. Baik dari RS ke tempat rujukan atau sebaliknya dari tempat kejadian ke RS
Santa Clara atau ke tempat RS rujukan menggunakan HP dan telephone, nomor telephone
sbb:
(0351) 462688 : Operator RS Santa Clara
Panduan Transportasi 16
BAB IV
DOKUMENTASI
Panduan Transportasi 17
Panduan Transportasi 18