TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. DP (L/P) Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2019
Umur : 41 tahun RM No : 028xxx
Informan : Pasien dan rekam medik
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHg Nadi:80x/menit Suhu: 36,1⁰C RR: 19x/menit
2. Ukur : TB: 153 cm BB : 43 kg IMT: 18,4 kg/m2 (kurus)
3. Keluhan fisik: □Ya ■Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada sakit yang dirasakan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:
P/ 41th
Jelaskan : Klien mengatkan sudah menikah dan memiliki 7 orang anak. Berdasarkan
data rekam medis didapatkan bahwa klien sudah menikah dan memiliki 4 orang anak
kandung. Klien adalah anak pertama dan memiliki 2 orang saudara laki-laki dan semuanya
telah menikah. Klien tinggal serumah bersama istri dan 4 orang anaknya serta Ibu kandung
dari istri klien (ibu mertua). Klien selama dirumah denkat dengan istrinya.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak tahu dan bingung.
b. Identitas : Klien mengatakan dirinya adalah laki-laki.
c. Peran : Klien mengatakan dirinya adalah ayah dari anak-anaknya.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin pulang dan bertemu dengan anak-anaknya.
e. Harga diri : Klien mengatakan tidak tahu.
Masalah Keperawatan: Masalah tidak dapat dievaluasi.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling penting adalah istri dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan dirumah hanya tidur, saat dikaji lebih jauh apa kegiatan selain itu
klien mengatakan tidak tahu. Selama di rumah sakit klien selalu mengikuti senam
pagi, makan bersama, dan sebagainya. Klien mampu mengikuti kegiatan dengan baik.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan lebih senang dikamar saja untuk tidur. Klien mengatakan tidak suka
mengobrol dengan teman yang lain, karena takut. Klien juga mengatakan orang-orang
sudah berbuat jahat kepadanya. Klien lebih sering sendiri dan melamun.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan ia beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah :
Klien berkata bahwa selama dirumah ia jarang shalat. Selama di rumah sakit klien
mengatakan shalat jika klien akan shalat jika sedang ingin saja. Klien biasa shalat di
tempat tidur dikamar saja.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan:
√ Cepat Keras Gagap √ Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Klien menjawab dengan singkat-singkat, nada ketus, lebih sering dengan
jawaban “tidak tahu” dan “bingung”; jawaban pertanyaan kadang tidak jelas dan berubah-
ubah sehingga harus sering dikonfimasi ulang. Kadang ditengah pembicaraan klien
terdiam, bergumam (berbicara sendiri) dan tertawa sendiri. Selama berbincang klien tidak
ada kontak mata dengan perawat.
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi-sensori : Halusinasi
3. Aktivitas Motorik:
Lesu √ Tegang √ Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Selama berbincang-bincang klien tampak tegang, terutama saat halusinasinya
datang, ekspresi wajah mengerutkan dahi, melotot, pandangan mata tajam dan tampak
curiga, dan sempat mengertakkan gigi. Tidak ada kontak mata dengan perawat. Selama
berbincang klien sering memainkan bajunya dan kertas yang ada diatas meja, tampak
seperti meremas-remasnya.
Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
4. Alam Perasaan:
Sedih √ Ketakutan Putus asa Khawatir Agitasi
Jelaskan : Klien mengatakan jika suara tangisan anak kecil yang didengar membuatnya
takut. Ekspresi wajah tegang, mata melotot dan mengerutkan dahi seolah-olah
mendengarkan.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi sensori: Halusinasi
5. Afek:
Datar √ Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Dari hasil observasi afek klien adalah tumpul. Klien tertawa bila ada yang
melucu dan saat keadaan serius klien juga menampilkan ekspresiserius. klien mengatakan
takut dengan suara yang didengarnya. Ekspresi wajah klien tegang, mata melotot dan
mengerutkan dahi seolah-olah mendengarkan. Saat klien mengatakan itu adalah anaknya
yang paling kecil, raut mukanya datar. Saat berbincang, klien sempat tiba-tiba melotot,
pandangan mata tajam dan curiga, dan menggertakkan gigi, selain itu klien lebih sering
berbicara dan tertawa sendiri, tanpa ada stimulus, seolah ada orang lain yang sedang
berbicara dengannya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
Jelaskan : Selama berbincang, klien tidak ada kontak mata, klien lebih sering
mengalihkan pandangan pada suatu arah lain. Klien sempat melotot, menggertakkan gigi,
dan tampak pandangan mata seperti curiga dan tajam. Klien juga lebih sering bergumam
(berbicara sendiri) dan tertawa sendiri dan tidak fokus (klien sering memainkan baju dan
kertas dengan meremas-remas). Klien mengatakan lebih senang dikamar saja untuk tidur.
Klien mengatakan tidak suka mengobrol dengan teman yang lain, karena takut. Klien
juga mengatakan orang-orang sudah berbuat jahat kepadanya. Klien lebih sering sendiri
dan melamun.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
7. Persepsi
Halusinasi
√ Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan: Klien mengatakan pernah mendengar bisikan setan. Tadi pagi klien mendengar
suara jeritan dan tangisan anak kecil. Saat ditengah-tengah sesi mengobrol : Klien
mengatakan mendengar suara anak kecil menangis: “(menyebutkan nama) dia minta
susu. (diam) tuh nangis tuh mbak”. Klien mengatakan itu adalah anaknya yang paling
kecil. Tangisannya sangat keras dan suara itu datang saat klien baru bangun tidur. Klien
mengatakan takut dengan suara itu. Ekspresi klien tegang, mengerutkan dahi, mata
melotot dan diam seolah-olah sedang mendengarkan sesuatu. Selama berbincang Klien
juga sempat tiba-tiba melotot, pandangan mata tajam dan curiga, dan menggertakkan
gigi. selain itu klien lebih sering berbicara dan tertawa sendiri, tanpa ada stimulus, seolah
ada orang lain yang sedang berbicara dengannya.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi-Sensori: Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of Ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : tidak ada maslaah
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis
Waham:
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip Pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Saat berbincang, klien tidak ada mengungkapkan hal-hal yang mengarah
kepada gangguan isi pikir.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gg daya ingat jangka panjang Gg daya ingat jangka pendek
Gg daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Saat diajak berbincang klien lebih sering mengatakan tidak tahu dan bingung.
Masalah keperawatan: belum dapat dievaluasi
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: Klien mampu berhitung dengan benar dan terurut sesuai dengan soal berhitung
yang diberikan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Keamanan √ Transportasi √
Perawatan kesehatan √
Jelaskan: Klien memiliki tempat tinggal di Lamongan, klien tinggal dengan keluarga,
selama sebelum MRS, klien kontrol berobat di Puskesmas di Lamongan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Kegiatan sehari-hari
a. Perawatan diri
Bantuan minimal Bantuan Total
Mandi
BAB/BAK
Kebersihan
Ganti Pakaian
Makan
Jelaskan: Klien mampu melakukan kegiatan mandi, makan, toileting, berganti pakaian
secara mandiri. Klien mandi 3x sehari, sikat gigi setlah selesai makan, dan berganti
baju setiap hari.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
Apakah klien puas dengan pola makan klien ■Ya □Tidak
Apakah klien memisahkan diri □Ya ■Tidak
c. Tidur
Ya Tidak
Apakah ada masalah √
Apakah klien merasa segar setelah bangun tidur √
Apakah ada kebiasaan tidur siang √
Apa yang membantu klien untuk tidur
Waktu tidur malam, jam: tidak tahu , Waktu bangun, jam: jam 05.00 (sekitar subuh)
Beri tanda “V” sesuai dengan keadaan klien:
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur √
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Somnabulisme Berbicara dalam tidur
Jelaskan: Klien mengatakan sering bangun ketika tengah malam. Klien mengatakan
pernah mendengar bisikan setan. Tadi pagi saat bangun tidur pasien mengatakan
mendengar suara tangisan anak kecil.
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
Jelaskan: Klien selama di rumah sakit mengikuti makan bersama dan senam setiap pagi
bersama dengan teman-teman yang lain. Saat ditanya klien mengatakan tidak tahu.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
X. DATA LAIN-LAIN
Hasil pemeriksaan Darah Lengkap Hasil pemeriksaan Kimiawi
WBC 7,0 103/uL Faal Hati
RBC 4,24 106/uL SGOT 30 u/L
HGB 12,3 g/dL SGPT 28 u/L
HCT 37,8 % Gula Darah (puasa) 80 mg/dL
MCHC 32,5 g/dL
PLT 486 103/uL
RDW 15,1 %
MPV 7,8 fL
PDW 8,7 fL
P-LCR 9,0 %
LED 43-70 mm/jam
Ttd
Yayuk Ratnasari
ANALISA DATA SINTESA
DO :
- Tidak ada kontak mata, klien sering mengalihkan pandangan
kearah lain saat diajak berbicara.
- Saat pengkajian pasien lebih sering tertawa dan berbicara
sendiri, seolah-olah ada orang lain. Namun, pasien tidak mau
memberitahu itu siapa.
- Ekspresi wajah klien tegang. Saat pengkajian didapatkan
pasien sedang mengalami halusinasi, ekspresi wajah sering
berubah seiring waktu, mulai dari diam, mengerutkan dahi,
mata melotot seolah mendengarkan, hingga pada tegang dan
ketakutan.
- Klien lebih sering terlihat sendirian dan kadang melamun
ketika ditegur.
DS: Isolasi sosial
13-5- - Klien merasa ingin sendirian
2019 Isolasi sosial
DO:
- Klien menjawab dengan singkat tiap pertanyaaan
- Klien lebih sering menjawab “tidak tahu” Ketidakefektifan koping individu
- Tidak ada kontak mata, klien sering mengalihkan pandangan
kearah lain saat diajak berbicara.
- Afek tumpul
Defisit Pengetahuan
DO:
- Selama perawatan tidak tampak keluarga yang mengunjungi
- Klien tidak minm obat selama satu bulan
13-5- DS: Gangguan pola tidur
2019 - Klien mengatakan sering terbangun saat tidur
- Klien mengatakan terbangun karena sering mendengar suara Gangguan Pola tidur
tangisan anak kecil
DO:
- Tampak kantung mata pada klien Halusinasi
- Klien nampak mengantuk sejak pagi
A: TUK 2 tercapai
No Perencanaan
Tgl Dx Keperawatan
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
13-5- 1 Gangguan sensori TUM: Klien dapat Setelah1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
2019 persepsi: mengontrol menunjukkan tanda – tanda menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
halusinasi halusinasi yang percaya kepada perawat : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
(lihat/dengar/peng dialaminya 1. Ekspresi wajah bersahabat. non verbal
hidu/raba/kecap) Tuk 1 : 2. Menunjukkan rasa senang. b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan
Klien dapat membina 3. Ada kontak mata. tujuan perawat berkenalan
hubungan saling 4. Mau berjabat tangan. c. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
percaya 5. Mau menyebutkan nama. yang disukai klien
6. Mau menjawab salam. d. Buat kontrak yang jelas
7. Mau duduk berdampingan e. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
dengan perawat. setiap kali interaksi
8. Bersedia mengungkapkan f. Tunjukan sikap empati dan menerima apa
masalah yang dihadapi. adanya
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
h. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien
i. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
TUK 2 : Setelah 1x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara
Klien dapat mengenal menyebutkan : bertahap
halusinasinya 1. Isi 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait
2. Waktu dengan halusinasinya (* dengar /lihat
3. Frekunsi /penghidu /raba /kecap), jika menemukan
4. Situasi dan kondisi yang klien yang sedang halusinasi:
menimbulkan halusinasi 1. Tanyakan apakah klien mengalami
sesuatu ( halusinasi dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap )
2. Jika klien menjawab ya, tanyakan apa
yang sedang dialaminya
3. Katakan bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
4. Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama.
5. Katakan bahwa perawat akan membantu
klien
2.3 Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien :
1. Isi, waktu dan frekuensi terjadinya
halusinasi ( pagi, siang, sore, malam
atau sering dan kadang – kadang )
2. Situasi dan kondisi yang menimbulkan
atau tidak menimbulkan halusinasi
2. Setelah 1x interaksi klien 2.4Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan
menyatakan perasaan dan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan
responnya saat mengalami untuk mengungkapkan perasaannya.
halusinasi : 2.3. Diskusikan dengan klien apa yang
Marah dilakukan untuk mengatasi perasaan
Takut tersebut.
Sedih 2.4. Diskusikan tentang dampak yang akan
Senang dialaminya bila klien menikmati
Cemas halusinasinya.
Jengkel
TUK 3 : 3.1. Setelah 1x interaksi klien 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan
Klien dapat menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
mengontrol yang biasanya dilakukan (tidur, marah, menyibukan diri dll)
halusinasinya untuk mengendalikan 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
halusinasinya Jika cara yang digunakan adaptif beri
3.2. Setelah 1x interaksi klien pujian.
menyebutkan cara baru Jika cara yang digunakan maladaptif
mengontrol halusinasi diskusikan kerugian cara tersebut
3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/
3.3. Setelah 1x interaksi klien mengontrol timbulnya halusinasi :
dapat memilih dan j. Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
memperagakan cara nyata ( “saya tidak mau dengar/ lihat/
mengatasi halusinasi penghidu/ raba /kecap pada saat
(dengar/lihat/penghidu/raba/ halusinasi terjadi)
kecap ) k. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk
3.4. Setelah 1x interaksi klien menceritakan tentang halusinasinya.
melaksanakan cara yang l. Membuat dan melaksanakan jadwal
telah dipilih untuk kegiatan sehari hari yang telah di susun.
mengendalikan m. Meminta keluarga/teman/ perawat
halusinasinya menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.5. Setelah 1x pertemuan klien 3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah
mengikuti terapi aktivitas dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
kelompok
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan
dilatih , jika berhasil beri pujian
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
TUK 4 : 4.1. Setelah 1x pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk
Klien dapat dukungan keluarga, keluarga pertemuan ( waktu, tempat dan topik )
dari keluarga dalam menyatakan setuju untuk 4.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat
mengontrol mengikuti pertemuan pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
halusinasinya dengan perawat n. Pengertian halusinasi
4.2. Setelah 1x interaksi o. Tanda dan gejala halusinasi
keluarga menyebutkan p.
Proses terjadinya halusinasi
pengertian, tanda dan q.
Cara yang dapat dilakukan klien dan
gejala, proses terjadinya keluarga untuk memutus halusinasi
halusinasi dan tindakan r. Obat- obatan halusinasi
untuk mengendali kan s. Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi halusinasi di rumah ( beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri, makan bersama,
bepergian bersama, memantau obat –
obatan dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi )
t. Beri informasi waktu kontrol ke rumah
sakit dan bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak tidak dapat
diatasi di rumah
TUK 5 : 1.2 Setelah 1x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat
Klien dapat menyebutkan; dan kerugian tidak minum obat, nama ,
memanfaatkan obat 2. Manfaat minum obat warna, dosis, cara , efek terapi dan efek
dengan baik 3. Kerugian tidak minum obat samping penggunan obat
4. Nama,warna,dosis, efek
terapi dan efek samping
obat 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
4.2 Setelah 1x interaksi klien 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat
mendemontrasikan dengan benar
penggunaan obat dgn benar 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat
4.3 Setelah 1x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter
menyebutkan akibat 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
berhenti minum obat tanpa dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang
konsultasi dokter tidak di inginkan .