Disusun oleh :
Kelompok 9
Achmad Tirmidzi, S.Kep 131823143031
Yayuk Ratnasari Dewi A., S.Kep 131823143052
Marini Stefani Baker, S.Kep 131823143053
Zahrotul Fitria Suryawan, S.Kep 131823143072
Satuan Acara Penyuluhan ini telah diresponsi dan disetujui pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Judul :
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
II. Materi
1. Pengertian Obat pada Mata
2. Jenis dan Bentuk Obat yang digunakan pada Mata
3. Cara Penggunaan Obat pada Mata
Keterangan :
= Moderator
= Penyaji
= Fasilitator
= Observer
VI. Pengorganisasian
Penyaji : Achmad Tirmidzi
Moderator : Yayuk Ratnasari
Fasilitator : Marini Stefani Baker
Observer : Zahrotul Fitria SUryawan
Dosen : Lailatun Ni’mah,S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Moderator
Sebagai pembawa acara dalam penyuluhan
Mengkaji pengetahuan peserta tentang Penggunaan Obat pada Mata.
Membuka dan menutup acara
Menyampaikan kontrak waktu penyuluhan berlangsung dalam berapa
lama
Menjelaskan peraturan untuk peserta selama penyuluhan berlangsung,
seperti diharapkan tetap memperhatikan selama penyuluhan
berlangsung
Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang Penggunaan Obat pada
Mata.
3. Fasilitator
Menyiapkan alat dan saran yang dibutuhkan saat penyuluhan
Memberikan leaflet kepada peserta saat di akhir acara
Mengkondusifkan peserta penyuluhan agar tidak ramai sendiri dan
tetap focus selama penyuluhan berlangsung
4. Observer
Mengamati jalannya acara penyuluhan
Memperhatikan kesesuaian waktu yang telah ditentukan oleh
Moderator
Mengingatkan kepada moderator ataupun penyaji jika melebihi waktu
yang telah ditentukan
VIII. Proses Kegiatan
Kegiatan
NO Tahap Waktu
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
2. Inti 15 menit a. Menjelaskan pengertian Peserta menyimak dan
Penggunaan Obat pada memperhatikan
Mata.
b. Menjelaskan Jenis dan
Bentuk Obat yang
digunakan pada Mata.
c. Menjelaskan cara
menggunakan Obat pada
Mata yang Benar.
3. Tanya 35 menit Menjawab pertanyaan Peserta mengajukan
Jawab perserta penyuluhan pertanyaan
4. Penutup 5 menit a. Mengevaluasi materi dengan a. Menjawab dan
cara memberikan pertanyaan mendengarkan
b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam
penutup
IX. Evaluasi
1. Kriteria Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta memperhatikan materi penyuluhan
c. Peserta aktif bertanya
d. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan SAP
e. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan jobdesk masing-masing.
2. Kriteria Struktur
a. Pengorganisasian sudah di bagi sebelum hari H dan dilaksanakan
sesuai jobdesk masing-masing pada hari H
b. Pembuatan SAP, leaflet, dan lembar balik dilakukan 3 hari sebelumnya
c. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan
d. Peserta berada di tempat yang telah ditentukan.
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang minimal 70% dari target
b. Acara berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
c. Peserta mengikuti acara dengan aturan yang telah ditentukan
d. Peserta berperan aktif bertanya tentang materi penyuluhan yang
diberikan
e. Peserta mampu menjawab evaluasi dengan benar 75% yang telah
diberikan oleh moderator
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan, terletak dalam
lingkaran bertulang yang berfungsi untuk memberi perlindungan maksimal
sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Mata mempunyai pertahanan terhadap
infeksi, karena sekret mata mengandung enzim lisozim yang dapat menyebabkan
lisis pada bakteri dan dapat membantu mengeliminasi organisme dari mata
(Muzakkar, 2007). Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata,
ada beberapa bentuk sediaan pada obat mata, dimana masing-masing obat mata
tersebut memiliki mekanisme kerja tertentu. Salah satunya bentuk sediaan obatnya
adalah tetes mata (Lukas, 2006).
Obat mata adalah sediaan steril yang berupa cairan atau semi padat (krim atau
salep) yang digunakan dengan cara diteteskan atau dituangkan pada selaput mata
(konjungtiva) disekitar kelopak mata dari bola mata.
Bentuk Salep
D. PERLU DIPERHATIKAN
1. Jika ada pemberian tetes mata lebih dari macam, maka berikan jeda 5-10
menit pada mata sebelum memberikan obat berikutnya. Hal ini dilakukan
untuk memberikan jeda pada mata untuk menyerap obat tetes mata
sebelumnya. Pemberiannya boleh diberikan yang mana saja.
2. Jika ada pemberian obat mat aberupa tetes dan salep, maka obat tetes mata
diberikan terlebih dahulu baru kemudian diberikan salep mata, berikan jeda
selama 10 menit sebelum pemberian salep.
3. Pada obat tetes mata perhatikan warna penutup pada tetes mata. Biasanya
warna mengindikasikan jenis obat berupa :
Warna merah mengindikasikan obat berbahaya dan akan
menimbulkan bahaya jika salah pemberian. Perhatikan pemberian
hanya pada mata yang sakit.
Warna hijau mengindikasikan bahwa obat mata diberikan atas
pengawasan dokter.
Warna putih mengindikasikan obat bebas.
4. Hindari penggunaan obat mata dengan kandungan steroid (antiradang) tanpa
pengawasan dokter.
5. Perhatikan Prinsip 5 Benar sebelum pemberian obat :
Benar Pasien : Saat menerima obat dari petugas dan
perawat cek kembali nama pasien sebelum memberikan obat dan
cocokkan dengan gelang pasien.
Benar Obat : Cek kembali nama obat sesuai dengan
informasi yang didapat dari perawat atau dokter sebelumnya. Jika
kurang jelas tanya kembali kesesuaian dan kegunaan dari obat tersebut
kepada perawat.
Benar Rute Pemberian : Cek kembali apakah benar yang diterima
adalah “obat untuk mata” pada kemasan. Baca kembali petunjuk
penggunaan.
Benar Waktu : Waktu pemberian diberikan dalam kurun
waktu tertentu, misal setiap 8 jam, maka perhatikan dengan benar jam
pemberian saat ini dan hitung dengan cermat 8 jam berikutnya. Hal ini
ditentukan sebagai waktu paruh dimana obat bekerja secara maksimal
dan memberikan efek mengobati yang maksimal.
Benar Dosis : Cek kembali dosis yang harus diberikan,
misal 1 tetes setiap kali pemberian pada mata kanan.
2. Salep mata
Prinsipnya sama dengan tetes mata. karena yang penting hindari ujung pipet
menyentuh atau tube menyentuh konjungtiva atau bagian mata lainnya.
a. Cuci tangan sebelum memberikan salep mata.
b. Bersihkan mata sebelum diberi salep dari mata yang berair, ada cairan
nanah, atau kotoran mata yang sudah mengering dengan menggunakan
cotton bud atau tisu yang diberi air hangat dari arah dalam keluar.
c. Pasien diposisikan dengan nyaman di kursi, posisi pasien bisa duduk
dengan kepala agak tengadah dan pasien disuruh melihat ke atas.
Posisi ini diberikan untuk meningkatkan kesadaran dan manfaat obat.
d. Perhatikan nama yang tertempel pada obat dan petunjuk penggunaan
obat, terutama pada obat mata yang digunakan berbeda kanan dan kiri.
perhatikan label dengan seksama.
e. Tarik kelopak mata bawah dan tempakan ujung/mulut salep ke dalam
kantung konjungtiva, sambil menekan bagian kelopak mata bawah
dekat hidung. Anjurkan pasien untuk relaks.
f. Pastikan bahwa ujung pipet tidak mengenai konjungtiva, agar tidak
terkontaminasi. Anjurkan pada pasien jangan langsung mengedipkan
mata.
g. Jelaskan agar pasien tidak mengedipkan matanya terlalu keras karena
ini akan menyebabkan keluarnya obat dari mata. Minta pasien untuk
menutup mata selama satu atau dua menit setelah itu baru bisa
berkedip normal, pasien boleh memiringkan kepala atau memutar
kepala untuk menghindari kerusakan pada kornea karena tetesan obat.
h. Cuci tangan kembali setelah selesai memberikan obat pada mata.
4. Tidak semua obat mata harus disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini
tergantung kepada instruksi yang terdapat dalam kemasan obat atau etiket
obat.
6. Pisahkan obat mata dengan obat lain yang memiliki bentuk sediaan mirip
(seperti lem, obat sariawan, obat nyamuk, dan sebagainya) yang dapat
menimbulkan kesalahan pengambilan obat.
7. Etiket obat jangan sampai terlepas dari botol obat yang bersangkutan, agar
tidak terjadi kesalahan penggunaan obat.
9. Perhatikan efek samping yang timbul setelah pemberian obat berupa sakit
kepala, kurang fokus, kekeringan, iritasi, alergi, disorientasi, kebingungan
mental, sesak napas dan halusinasi dapat terjadi dengan obat mata.
Anjurkan untuk melaporkan kepada petugas kesehatan dan hentikan
penggunaan obat untuk sementara.
1. Obat mata yang sudah tidak digunakan atau sudah memasuki masa
kadaluarsa, harus dimusnahkan dengan cara mengeluarkan seluruh isi obat
mata ke dalam tempat sampah infeksius.
2. Membuang kemasan yang sudah kosong ke tempat sampah.
3. Untuk obat berbentuk tablet, tablet dikeluarkan dari kemasannya dan
dihancurkan dengan cara ditumbuk sebelum dibuang. Hal tersebut untuk
menghindari penggunaan obat kadaluarsa oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA