, MAN
Neurologic System
Saraf Temuan
Olfaktorius Penghidu
Optikus Ketajaman, LP, Pem.Fundus
Okulomotorius Refleks pupil, Gerak keatas /kebawah/mediana, dilatasi pupil
Troklear Gerakan okuler, melihat kebawah, kesamping, nistagmus.
Trigeminal Fungsi sensoris, refleks kornea, kulit wajah, dahi, mukosa hidung dan
mulut, fungsi motorik dan maksilaris
Abdusen Gerakan okuler, melihat kebawah, kesamping dan nistagmus.
Fasial Fungsi motorik wajah atas, bawah asimetris wajah, dan paresis, fungsi
sensori uji dgn pengecapan
Akustikus Tes saraf koklear, pendengaran, konduksi udara dan tulang, tinitus kurang
pendengaran atau tuli.
Glosofaringeus Fungsi motorik : gag paringeal, menelan, bicara jelas.
Vagus Jantung, paru, bronkus, saluran GI
Asesorius Kekuatan otot trapesius dan sternokleidomastoideus ketidamampuan
mengangkat bahu
Hipoglosal Fungsi motorik lidah, penyimpangan kerah leteral, atropi, tremor,
ketidakmampian menjulurkan lidah dari samping kiri kekanan.
Neurologic System
Neurologic Assessment
• Pemeriksaan persarafan dimulai sejak kontak
pertama dengan klien
• Evaluasi: Respon verbal, Pergerakan dan
sensasi
• Tambahan:
ORIENTASI BERBAHASA
MEMORI BERHITUNG
Item Pengkajian
TANDA
SYARAF
RANGSANG
KRANIAL
MENINGEAL
REFLEKS REFELEKS
FISIOLOGIS PATOLOGIS
Glasgow Coma Scale
1.Sesuai perintah :6
2.Terhadap rangsangan nyeri
Timbul gerakan normal :5
3. Fleksi cepat dan abduksi bahu :4
4. Fleksi lengan dengan adduksi bahu :3
5. Ekstensi lengan, adduksi, endorotasi
bahu, pronasi lengan bawah :2
6. Tidak ada gerakan :1
FOUR SCORE
Four Score
SYARAF KRANIAL
Saraf Temuan
Olfaktorius Penghidu
Optikus Ketajaman, LP, Pem.Fundus
Okulomotorius Refleks pupil, Gerak keatas /kebawah/mediana, dilatasi pupil
Troklear Gerakan okuler, melihat kebawah, kesamping, nistagmus.
Trigeminal Fungsi sensoris, refleks kornea, kulit wajah, dahi, mukosa hidung dan mulut,
fungsi motorik dan maksilaris
Akustikus Tes saraf koklear, pendengaran, konduksi udara dan tulang, tinitus kurang
pendengaran atau tuli.
Lumbantobing, 2012
KAKU KUDUK
KAKU KUDUK
• Caranya: Tangan pemeriksa ditempatkan di
bawah kepala pasien yang sedang baring.
Kepala ditekuk (fleksi), usahakan agar dagu
menyentuh dada.
• Interpretasi: kaku kuduk (+) bila terasa ada
tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada.