Oleh:
18014101018
Supervisor Pembimbing
Residen Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
18014101018
Februari 2019
Mengetahui,
Supervisor Pembimbing
Residen Pembimbing
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular
dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.1 Kekeruhan
pada lensa dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi
cahaya masuk ke lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan lama
Bedasarkan data dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2012
katarak merupakan penyebab kebutaan utama di dunia. Terdapat 39 juta orang yang
buta di seluruh dunia, dengan penyebab utama kebutaan yaitu katarak sebesar 51%.3
Di Indonesia sendiri menurut data dari Riskesdas tahun 2013, prevelensi katarak
semua umur sebesar 1,8% atau sekitar 18.499.734 orang. Sementara perkiraan
insidensi katarak sebesar 0,1% pertahun atau setiap tahun diantara 1.000 orang
kongenital, katarak juvenil, dan katarak senilis. Katarak senilis adalah semua
kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu diatas 50 tahun.1 Hal ini terjadi
karena suatu perubahan degenerasi dari lensa atau karena proses penuaan.2 Dalam
1
Penyebab katarak senilis sampai sekarang belum diketahui dengan pasti.
Tetapi, seiring dengan meningkatnya usia, maka lensa seseorang akan mengalami
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lensa
transparan dan tidak mempunyai serabut saraf dan saluran limfatik. Lensa
memiliki berat sebesar 135 mg pada usia 0-9 tahun hingga 255 mg pada
usia 40- 80 tahun, diameter sebesar 9-10 mm dan ketebalan sebesar 3,5
Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dari
zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
bilik mata belakang. Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang
membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk
3
serat lensa terus-menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa
lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu dibentuk atau serat lensa
embrional, fetal, dan dewasa. Di bagian luar nukleus ini terdapat serat lensa
yang lebih muda dan disebut sebagau korteks lensa. Korteks yang terletak
keras di banding korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul
- Terletak di tempatnya.
presbiopia
4
B. Definisi
Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya yang
disebabkan oleh berbagai keadaan. Katarak yang dapat ditemukan dengan tanpa
kelainan mata atau kelainan sistemik lainnya terbagi dalam tiga bagian yaitu katarak
Perubahan penglihatan dan fungsi mata yang dianggap normal dalam proses
pupil, akibat penuaan, dan perubahan warna serta kekeruhan lensa mata, yaitu
dan membentuk lingkaran berwarna putih atau kekuningan di antara iris dan sklera.
Kejadian ini disebut arkus sinilia atau biasanya ditemukan pada lansia hingga
5
Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Namun diduga
hipermetrop.
Timbul celah-celah diantara serabut serat lensa, yang berisi air dan
1. Katarak insipien
karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa.
2. Katarak imatur
6
hidrasi korteks sehingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan
3. Katarak matur
Kekeruhan yang telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini bisa
4. Katarak hipermatur
Terjadi akibat korteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat
mengeriput. Akibat masa lensa yang keluar ke dalam bilik mata depan
fakolitik.4
7
Berdasarkan kepustakaan terdapat 2 jenis ekstraksi lensa yaitu intra
(ECCE). ECCE saat ini dikembangkan dengan adanya teknik Small Incision
cryophake dan dipindahkan dari mata melalui insisi korneal superior yang lebar.
pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga
8
Fakoemulsifikasi merupakan suatu teknik pembedahan ekstraksi lensa
dengan memecah dan memindahkan kristal lensa. Pada teknik ini diperlukan irisan
katarak, selanjutnnya mesin phako akan menyedot massa katarak yang telah hancur
sampai bersih. Karena irisan yang kecil maka tidak diperlukan jahitan dan irisan
9
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. RR
Umur : 65 tahun
Pekerjaa : IRT
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
makin lama makin kabur, dan penglihatan dirasa makin buruk sejak 1
minggu yang lalu dan apabila mata kiri ditutup pasien sudah tidak dapat
maupun dekat. Penglihatan sama kaburnya pada siang hari atau malam
hari pasien. Mata merah berulang (-), silau bila ada sinar (-), nyeri (-),
gatal (-), pusing (-), melihat benda melayang layang (-), melihat kilatan
sinar (-).
10
3. Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit tekanan darah tinggi (+) sudah 5 tahun dan sering
- Riwayat operasi mata (+), operasi pterigium 20 tahun lalu kedua mata
C. Pemeriksaan Fisik
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
11
2. Status Oftalmikus
Segmen Anterior
12
D. Diagnosis
E. Tatalaksana
F. Prognosis
ad vitam : bonam
G. Resume
dengan keluhan utama mata kanan kabur dialami penderita sejak sejak
makin buruk sejak 1 minggu yang lalu dan apabila mata kiri ditutup
pasien sudah tidak dapat melihat karena sangat kabur. Pemeriksaan fisik
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien wanita 65 tahun datang dengan keluhan utama pandangan kabur saat
melihat. Usia pasien yang sudah lebih dari 50 tahun merupakan salah satu penentu
jenis katarak. Berdasarkan usia pasien, jenis katarak yang sesuai yakni katarak
senilis. Pasien ini didiagnosis dengan katarak senilis stadium matur okulus dekstra
kemampuan melihat cahaya atau kesilauan saat melihat. Hal ini sesuai dengan
atau berasap, dan penurunan penglihatan menurun secara progresif. Usia penderita
menjelaskan penurunan penglihatan akibat lensa keruh. Dengan visus 1/~ pasien
hanya dapat melihat cahaya saja sedangkan orang lain bisa melihat dalam jarak
yang tak terhingga. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan lensa yang
keruh. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa pemeriksaan
menyebabkan mata berwarna putih atau abu-abu serta adanya kelainan refraksi.
Pada pemeriksaan dengan slit lamp tampak COA normal pada okulus
dekstra dan okulus sinistra. Lensa pada okulus dekstra tampak keruh. Hal ini sesuai
14
1. Stadium katarak senilis insipien : stadium paling dini yang belum
2. Stadium katarak senilis imatur : pada stadium ini lensa berwarna putih
keabuan tetapi masih ada korteks yang jernih sehingga tampak bayangan
iris.
lensa, sehingga tidak tampak bayangan iris. Warna lensa menjadi seperti
mutiara.
4. Stadium katarak senilis hipermatur : pada stadium ini korteks lensa yang
ECCE atau Extra Capsuler Cataract Extraction dengan teknik Small Incision
Catarct Surgery (SICS) dimana nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan
menyisakan kapsula posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula anterior dan
zonula zein. Teknik ini selain menyediakan lokasi untuk menempatkan IOL atau
intra ocular lens, juga dapat dilakukan pencegahan propalps vitreous juga sebagai
15
pembatas antar segmen anterior dan posterior. Sebagai hasilnya, teknik ini dapat
total dan memperbaiki visus pasien. Suatu operasi katarak bertujuan untuk
penglihatan.
Prognosis pada pasien ini baik, hal ini disebabkan karena katarak
penglihatan pasien setelah dilakukan tindakan operasi akan lebih baik dibandingkan
16
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kandou dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur. Berdasarkan anamnesis dan
operatif dengan teknik ECCE serta pemasangan IOL pada mata kanan. Prognosis
pada kasus ini untuk ad vitam bonam, ad sanationam dan ad fungsionam dubia ad
bonam.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2014. h. 9;210-20.
9. Effendi IK. Prevalensi dan Faktor Risiko Usia dan Visus sebelum Operasi
dengan Kejadian Komplikasi Intraoperatif pada Operasi EKEK Pasien
Katarak Senilis di RSUP Fatmawati Tahun 2015-2017 [Skripsi]. Jakarta:
Universitas Islma Negeri Syarif Hidayatullah; 2017.
18