Anda di halaman 1dari 12

Tipografi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Ciri huruf yang mudah dikenali: goresan (stroke), siripan (serif), dan sempitan (stress)

Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,
sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal
mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai
elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Daftar isi
 1 Sejarah Tipografi
 2 Klasifikasi Rupa huruf
 3 Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan
 4 Bacaan lebih lanjut

Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara
lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk
tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena
khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga
mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih
mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Klasifikasi Rupa huruf


Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi,
yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi
yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa
huruf digolongkan menjadi:

 Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer
pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya
Celtic).
 Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut
humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
 Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi
industri percetakan selama 200 tahun.
 Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip
Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah
Raja Louis XIV.
 Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman
Modern.
 Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian
karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
 Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
o Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
o Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk
geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
o Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
 Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia
periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
 Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script,
hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:
 Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar
dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf
yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
o Serif, dengan ciri memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan,
siripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.

Contoh penggunaan huruf bersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman


Prasasti

o Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif
yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir
sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk
Museum Taman Prasasti

o Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama
atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,
kontemporer dan efisien.
 Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam
dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan
akrab.
 Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah
hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan
ornamental.

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan


Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter /
rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat
dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tipograf

TIPOGRAFI, ARTI DAN FUNGSINYA


Diposkan oleh Athur Sinai

Sebenarnya tipograf sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafs yang unik, dimana
tipograf bukan hanya sekedar elemen bacaan, tpi juga mempunyai unsur seni yang luar biasa.

Baiklah sekarang kita akan membahas tipografi dari arti, dan fungsinya . . .
Tipograf bisa juga dapat dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat
dilihat”.

Tipograf dibagi kedalam 2 macam jenis, yaitu :


"Typography" (Tipograf) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat
menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Seni tipograf, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.

Tipograf atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi
penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya
meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset),
tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

Peran dari pada tipograf itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman
tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipograf setiap hari
dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan
masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.

Perkembangan tipograf saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan
(hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipograf
menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan
jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifkasi yang dilakukan oleh James Craig,
antara lain sbb :

1. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman
memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah
klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan
ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya
dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini
adalah modern, kontemporer dan efsien.
4. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan
ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Berikut ini adalah contoh karya-karya Typography yang mungkin dapat menginspirasi :)

Typography
Oleh : alesfuck
Prestige Typography
Oleh : bella elizabetta
TypoGraphy
Oleh : Philos Design

Sumber : http://helliumworks.blogspot.com/2010/12/tipograf-arti-dan-fungsinya.html

Ilmu Dasar Tipografi dalam Desain Grafis:


Pembagian Jenis dan Fungsinya
Jadi begini, Tipografi itu ilmu sekaligus seni dalam memilih dan menata serta merancang huruf,
kata, paragraf, dan kumpulan paragraf maupun gabungannya, untuk membuat suatu feeling serta
dapat membantu pembaca benar-benar nyaman saat membaca. Begitu menurut saya. ˆ⌣ˆ

Dalam dunia desain grafis, tipografi ini merupakan salah satu basicnya. Karena memang dalam
pemahaman tipografi ini hampir selalu dipakai dalam dunia desain grafis. Coba saja, di ruangan
ini maupun di luar, kalau Anda melirik ke kanan, kiri bawah, atas, depan samping, serong, itu
dimana-mana ada tipografi tuh. Perhatiin deh. Iya kan? Meski begitu, coba Anda rasakan. Ada
juga tipografi yang membuat mata dan hati risih. Ada juga tipografi yang membuat mata dan hati
nyaman.

Kenapa bisa ada kesan-kesan yang begitu? Alasannya banyak. Namun salah satunya adalah
anatomi suatu huruf itu. Sebenarnya satu huruf itu tersusun dari bagian-bagian yang
menyusunnya. Dan setiap bagian serta kombinasi bagian itulah yang bakalan membuat
komunikasi dan feeling yang berbeda-beda. Makanya ini penting. Penting. Biar pesan kita bisa
sampai dengan efektif dan efisien. Nah, di artikel ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis
tipografi dan bagian-bagian penyusun tipografi, prinsip-prinsip tipografi, dan dasar-dasar
tipografi lainnya.
Jenis-Jenis Tipografi
Kita sering memilih maupun melihat-lihat font-font gitu ya kan. Ntah di Microsoft Word, ntah di
Photoshop, dan lain-lain. Kita perhatiin kadang ada yang mirip, kadang ada yang beda.
Pokoknya ada banyaklah jenisnya ya 'kan. Nah, memang sebetulnya font itu memiliki
keluarganya masing-masing. Setiap keluarga pasti jenisnya berbeda-beda. Anatominya berbeda-
beda. Kok gitu? Makanya ini mau kita bahas sekarang. Berikut ini jenis-jenis tipografi yang rajin
digunakan orang.

Serif

Keluarga font serif ini terkenal banget nih. Ntah kenapa, orang yang tidak mengerti tipografi
sekali pun demen memakai jenis serif ini. Malahan jenis font ini udah ada semenjak sekitar abad
11 atau 12 gitu. Katanya inspirasi buat bentuk yang beginian didapat dari arsitektur di Yunani
Kuno waktu itu. Pokoknya keluarga font tua dah. Makanya orang tua kayak dosen kita itu suka
sekali maksain mahasiswanya buat memakai serif ini. Hehehe!

Nah, ciri-ciri jenis serif ini dia mempunyai jengger di ujungnya. Biasa dibilang ini
jenis font yang punya alas kaki dan gagang di bagian kiri-kanannya (lihat gambar font di atas).
Dibuat begitu biar membantu pembaca untuk mengikuti alur garis huruf tersebut.

Kebetulan jenis serif ini biasa dipakai di hard copy alias hasil cetak. Di media offline gitu. Kayak
di buku, majalah, dan lain-lain. Soalnya jenis serif kalau di media online yang resolusinya sekitar
70 dpi, nanti detail anatominya kurang komplet dia. Cocoknya di media yang bakal dicetak, 300
dpi gitu, supaya nanti jadi mudah dibaca. Contoh jenis font serif ini adalah Bodoni, Book
Antiqua, Garamond, Georgia, Palatino, Times New Roman, dan lain-lain.

Efek feeling yang bisa ditimbulkan jenis font ini adalah anggun, elegansi, feminin, ketegasan,
klasik, dan lemah gemulai.

Sans-Serif

Keluarga font sans-serif ini mirip dengan keluarga font serif. Tebalnya mirip. Bahkan persis iya
kan? Yang membedakan sans-serif dengan serif adalah jenis font ini nggak punya jengger.
Memang sebetulnya kata 'sans' itu artinya 'tanpa' dalam bahasa Perancis. Jadi sans-serif itu
artinya tanpa-serif. Tanpa-sirip gitu. Hehehe! Yang ini bikin-bikinan saya saja.

Lanjut. Kalau jenis serif tadi biasa cocok dipakai di media offline, maka sans-serif inilah yang
biasa cocok dipakai di media online. Tampilannya cukup nyaman dibaca. Lagi, dari kejauhan
maupun kedekatan pun dapat dilihat dengan jelas. Boleh Anda perhatikan font-
font di facebook, twitter, Gmail, bahkan di blog pribadi saya DaniSiregar.com pun menggunakan
jenis font sans-serif. Terus, bagi Anda yang rajin melihat video presentasinya Almarhum Steve
Jobs, itu beliau juga demen memakai sans-serif loh. Konsisten pun. Dan salah
satu font favoritnya adalah Helvetica. Semua orang suka dengan sans-serif, bagaimana dengan
Anda?

Contoh-contoh font berjenis sans-serif ini adalah Arial, Century Gothic, Futura, Helvetica,
Lucida Grande, Trebutched MS, Verdana, dan lain-lain. Kemudian efek feeling yang dapat
ditimbulkannya adalah efisiensi, kontemporer, dan modis.

Script

Jenis font script ini bentuknya seperti tulisan sambung gitu. Sering juga disebut font tulisan
tangan atau handwriting font. Memang sih mirip seperti tulisan tangan kita. Biasa tulisan begini
suka dipakai untuk buat kartu undangan pernikahan gitu iya kan? Hehehe! Yah, karena memang
efek feeling yang dapat ditimbulkan jenis font ini adalah keakraban, keindahan, keanggunan, dan
personalis. Contoh fontnya adalah Freestyle Script, French Script, John Handy, dan lain-lain.

Slab-Serif

Slab-serif atau biasa juga dikenal dengan nama egyptian. Sedikit hal tentang jenis slab-serif ini,
jenis font slab-serif ini merupakan bagian dari jenis font serif. Hanya saja jenggernya berupa
garis lurus yang tegas. Contoh font yang jenisnya slab-serif adalah rockwell, typo-slab-serif, dan
lain-lain.

Character Proportion

Ciri dari jenis font character proportion adalah font-fontnya memiliki lebar yang sama. Huruf
apapun itu, tanpa terkecuali, pokoknya lebarnya sama. Biasanya jenis font ini digunakan di suatu
proyek yang supaya tulisan-tulisan di proyek itu jumlah karakternya mudah dihitung spasinya.
Misalnya saat menyajikan kode-kode HTML, CSS, JavaScript, di Visual Basic, dan lain-lain.
Contoh font berjenis character proportion adalah Courir New.

Cursive

Jenis font cursive ini sebetulnya punya banyak sebutan lain. Bisa disebut decorative font, bisa
juga disebut miscellaneus font, dan bisa juga disebut fantasy font. Sebenarnya jenis cursive ini
merupakan hasil pengembangan dari jenis-jenis font lainnya. Unggulnya font ini karena telah
diperciki nilai-nilai estetika. Jadi kesannya dekoratif gitu. Contoh fontnya ada banyak iya, seperti
Comic Sans MS, Joker, Magneto, Xirod, dan lain-lain.

Bagian-Bagian Penyusun Tipografi

Baiklah. Tadi kita telah membahas jenis-jenis font. Sekarang mari kita bahas soal bagian-bagian
penyusun tipografi. Sejenak silahkan Anda perhatikan gambar di atas. Sudah? Sekarang, mari
kita lanjutkan.

Garis Bantu Pada Tipografi


 Capline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian teratas huruf kapital.
 Ascender. Merupakan bagian huruf kecil yang berada diantara capline dengan meanline.
 Meanline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian teratas huruf kecil.
 Baseline. Merupakan garis imajiner yang lurus pada bagian terbawah huruf.
 Descender. Merupakan bagian huruf kecil yang berada di bawah baseline.
 X-Height. Merupakan jarak antara baseline dengan capline.

Kelompok Huruf dari Sudut Negatif


 Ruang negatif sudut lengkung. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf B, C, D, G, O,
P, Q, R, dan S.
 Ruang negatif sudut segitiga. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf A, K, M, N, V,
W, X, Y, dan Z.
 Ruang negatif sudut persegi. Adapun ruang negatif ini muncul di huruf E, F, H, I, L, dan
T.

Kelompok Huruf dari Sudut Geometri


 Kelompok garis tegak datar Ex. E, F, H, I, L, T
 Kelompok garis tegak miring Ex. K, A, M, N, V, W, X, Y, Z
 Kelompok garis tegak lengkung Ex. B, D, G, J, P, R, U
 Kelompok garis lengkung Ex. C, O, Q, S

Baiklah, itu saja. Dari sedikit ilmu dasar tipografi ini saja seharusnya sekarang Anda sudah bisa
menentukan font mana yang cocok dipakai pada buku anak, buku novel, EBook, desain proyek
bertema vintage, dan sebagainya. Untuk memperkuat dampaknya, insya Allah berikutnya kita
akan bahas juga ilmu soal warna, bentuk, kontras, sinergi, tekstur, dan lain-lain. ˆ⌣ˆ

Sumber : http://www.danisiregar.com/2013/09/apa-tipograf-adalah-ilmu-desain-grafs-jenis-fungsi-
sans-serif-font.html#.U-Qf41LNkac

Anda mungkin juga menyukai